Anda di halaman 1dari 9

Periodontic Journal, Vol. 1 No.

1 July -Dec 2009; 6-9

Research Report
Pengaruh antiinflamasi ibuprofen pada perawatan enlargement gingivitis
(The effect of antiinflammation ibuprofen on treatment of enlargement gingivitis)
Agung Krismariono
Staf Pengajar Departemen Periodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Surabaya - Indonesia

ABSTRACT
Bleeding on probing is the first sign of periodontal inflammation. Several cases was companied by gingival enlargement. The most
commonly therapeutics are scaling and root planing, including drugs administration, e.g. antiinflammation. Ibuprofen is the one of
antiinflammation drug that used on periodontal disease treatment. Nevertheless, the effectivity of ibuprofen has never been known until now.
The aim of this study was to know the effectivity administration of ibuprofen after scaling and root planing procedure in gingival enlargement.
Samples were divided into 2 treatment regions. Treatment region were given with ibuprofen 400mg 3x1 for 7 days, while the treatment on
control region was scaling and root planing only. The result showed that level of pocket depth decreased in treatment region at day 5, whereas
level of pocket depth decreased in control region at day 7. It be concluded that ibuprofen decrease effectively bleeding on probing and pocket
depth on the treatment of gingival enlargement.

Key words : ibuprofen, enlargement gingivitis


Korespondensi (correspondence): Agung Krismariono, Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga. Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo no.47 Surabaya. 60132 Indonesia

karadangan
dimanapun
timbulnya adalah sama,
PENDAHULUAN
Penyakit periodontal masih menduduki peringkat atas tidak tergantung lokasi
5
pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.maupun macam jejas.
Banyak
peneliti
Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat, terutama
melaporkan
bahwa
dalam bentuk keradangan dengan derajat keparahan yang
scaling root planing
berbeda.
disertai instruksi oral
Etiologi penyakit periodontal dibedakan menjadi dua hygiene (OH) yang baik
faktor yang saling berhubungan yaitu: faktor lokal dan merupakan prosedur yang
faktor sistemik. Faktor lokal merupakan penyebab yang efektif untuk kesembuhan
terletak di sekitar jaringan periodontal yang dapat penyakit
periodontal
menimbulkan kelainan misalnya: plak, kalkulus dan sisasecara klinis. Perawatan
makanan, sedangkan faktor sistemik meliputi segalapenyakit periodontal yang
sesuatu yang mempengaruhi respons jaringan periodontal ideal
harus
dapat
terhadap keradangan setempat, antara lain: hormonal,mengurangi
derajat
1,2
kekurangan nutrisi dan penyakit sistemik.
Faktorkeradangan, menghambat
penyakit,
penyebab yang bertanggung jawab pada patogenesakeparahan
penyakit ini adalah bakteri plak. Dalam jumlah sedikit plakmemperbaiki estetik dan
kenyamanan
penderita,
dapat dikontrol oleh mekanisme pertahanan tubuh,
regenerasi lesi periodontal
sehingga terjadi keseimbangan antara serangan bakteri plak
dan
mencegah
3
dengan daya tahan jaringan. Oleh karena itu kesehatankekambuhan.6
periodontal dapat dipandang sebagai keseimbangan antara
Dikenal
berbagai
mikroorganisme yang menyerang dan daya tahan individu prosedur perawatan dalam
4
terhadap serangan.
menangani
penyakit
periodontal,
tindakan
Penyakit periodontal diawali dengan keradangan pada
adalah
gingiva disertai perubahan warna dan bentuk yang diikuti mendasar
menghilangkan
faktor
dengan perdarahan. Pada dasarnya proses
penyebab utama. Pada
derajat yang cukup parah
diperlukan
penanganan

yang lebih kompleks


dengan tidak hanya
perawatan
mekanis
tetapi juga disertai
dengan pemberian obat,
baik topikal maupun
sistemik
untuk
membantu
mempercepat
penyembuhan.
Pemberian
antibiotika lokal dan
sistemik
untuk
menghambat pengaruh
bakteri pada jaringan
periodontal
telah
banyak
digunakan,
sedangkan obat yang
membantu tubuh dalam
reaksi keradangan pada
jaringan
periodontal
belum
banyak
diperhatikan.
Berdasarkan penelitian
7
Kornmann
et
al.
ternyata
obat
antiinflamasi
nonsteroid
dapat
menghambat
perkembangan
periodontitis meskipun
terdapat
bakteri
patogenik
yang
potensial. Ibuprofen

Periodontic Journal, Vol. 1 No.1 July -Dec 2009; 6-9


tetapi
untuk
keperluan lain,
merupakan salahmisalnya:
satu obat anti-perawatan
di
inflamasi
bidang
nonsteroid, derivatortodonsia,
dari
asamprostodonsia,
propionat.
Efekmaupun bidang
farmakologinya
lain. Bilamana
banyak persamaanditemukan
dengan obat anti-kelainan
inflamasi yang lain.periodontal
Obat
iniyang
perlu
merupakan
dilakukan
persenyawaan yangperawatan,
mempunyai khasiatseharusnya
anti-inflamasi,
kelainan
analgesik
dantersebut perlu
antipiretik.
disembuhkan
Aktifitas ibuprofenterlebih dahulu
sebagai
anti-untuk
inflamasi
dapatmencegah
dicapai
dengankeparahan dan
cara menghambatagar
dapat
pembentukan
dilakukan
mediator
radang
perawatan lain
prostaglandin. Efek
selanjutnya.
anti-inflamasi
ibuprofen terlihat
Kelainan
pada
pemberian
jaringan
1200-2400 mg/hariperiodontal dari
dalam dosis bagiyang
paling
8-11
4x sehari.
ringan
Pemberian sekalipun,
ibuprofen
dapatmestinya
mendapat
mengganggu
metabolisme asamperhatian dan
arakidonat denganperlu dilakukan
cara penghambatanperawatan.
kompetitif
jalurApabila
diabaikan,
enzim
siklooksigenase. kelainan akan
Enzim ini berperanberlanjut,
lebih
sebagai
katalisbahkan
dirawat
asam
arakidonatsulit
dalam
prosesserta
produksi berbagaimemperpanjan
waktu
mediator
radangg
kesembuhan.
terutama
Salah satunya
prostaglandin.
adalah
Apabila
metabolisme asamenlargement
gingivitis.
arakidonat
terganggu,
makaCarranza and
terjadi hambatanNewman2
pada
biosintesamenyebutkan
12
bahwa
prostaglandin.
enlargement
Sering
dijumpai penderitagingivitis
yang datang bukanmerupakan
bertujuan
untukkeradangan
merawat jaringangingiva yang
ditandai dengan
periodontalnya,

pembesaran
pada marginal
gingiva.
Telah
terbukti
bahwa scaling
- root planing
cukup efektif
untuk
mengatasi
keradangan
pada gingiva,
namun kadang
kala
pada
beberapa tipe
kasus,
memerlukan
waktu
penyembuhan
yang
lama.
Hal ini akan
membuat
penderita
merasa
perawatan
utama
yang
segera
diinginkannya
tertunda.
Untuk
itu
perlu
dicarikan
pemecahan
agar
perawatan
pendahuluan
berhasil baik
dalam waktu
relatif singkat.
Telah
disebutkan
bahwa
enlargement
gingivitis
tergolong
sebagai
keradangan,
dalam
perawatannya
dapat
digunakan
anti-inflamasi.
Pada
penelitian ini
digunakan
ibuprofen
sebagai
perawatan
pendukung
yang
diharapkan

dapat mempercepat
kesembuhan.
Penelitian
Tujuan
ini diharapkan
penelitian ini untukdapat memberi
melihat efektifitasmanfaat pada
pemberian
perawatan
ibuprofen
padakeradangan
enlargement
gingiva yang
gingivitis, dengandisertai
membandingkan inflammatory
lama
waktuenlargement
penyembuhan duauntuk
macam perawatanmemperoleh
yaitu scaling - root kesembuhan
planing
sajadalam
waktu
dengan scaling -yang singkat,
root planing yangterutama bila
disertai pemberianmasih
ibuprofen.
diperlukan
perawatan
lanjutan
di
bidang
kedokteran gigi
yang lain.
BAHAN DAN
METODE
Penelitian
dilakukan pada
10
orang
penderita
di
klinik
Periodonsia
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Universitas
Airlangga,
yang
dipilih
secara random
dengan
enlargement
gingivitis
diserta
false
pocket
tidak
lebih dari 5mm,
minimal pada 2
regio,
tanpa
kelainan
sistemik.
1
penderita
dilakukan 2x
perawatan.
Perawatan
I
(regio kontrol)
yaitu scaling root
planing
saja. Perawatan
II
(regio
perlakuan)
scaling - root
planing disertai

pemberian
ibuprofen 400
mg 3x1 sehari
selama 7 hari.
Perawatan I
(kontrol)
diakukan
terlebih
dahulu pada
salah
satu
regio
yang
mengalami
enlargement
gingivitis,
kemudian
diikuti mulai
hari
ke-1
sampai
hari
ke-7. Setelah
perawatan I
selesai,
dilanjutkan
dengan
perawatan II
(perlakuan)
dilakukan
pada
regio
lain pada satu
penderita
dengan kasus
yang
sama.
Kriteria
kesembuhan
berdasarkan
pengamatan
klinis
terhadap
perdarahan
waktu
probing dan
kedalaman
poket. Kontrol
dilakukan
pada hari ke3, 5 dan 7.
Hasil
pengamatan
perdarahan
dicatat
dan
dianalisa
dengan ChiSquare,
sedangkan
pengurangan
kedalaman
poket
dianalisa
dengan t-test.
HASIL
Dari

hasil pemeriksaanhari
ke-7
perdarahan
saatdidapatkan
probing selanjutnyanilai x = 8,80.
dianalisa denganSemua nilai x
Chi-Square denganhitung tersebut
taraf kepercayaandi atas lebih
()
=
0,05,besar dari pada
tabel
diperoleh hasil xx
tabel = 7,81473.(7,81473). Hal
ini
Berdasarkan
perhitungan nilai x,menunjukkan
pada kontrol haribahwa antara
ke-3 didapatkan xperawatan
=
13,6;
untukscaling root
kontrol hari ke-5planing
saja
didapatkan nilai xdengan scaling
= 10,0; sedangkan root planing

disertai
pemberian
ibuprofen
memberikan
tingkat
kesembuhan
yang berbeda,
atau dengan
kata lain ada
perbedaan
yang
bermakna
antara kedua
macam
perawatan
(Tabel. 1).

Periodontic Journal, Vol. 1 No.1 July -Dec 2009; 6-9


Perbedaan
pengurangan
Tabel 1. Perdarahankedalaman
saat probingpoket pada hari
masingke-5
antara
masing
kedua macam
regio untukperawatan
masingsetelah
masing
dianalisa
penderita dengan
t-test
pada
harididapatkan
ke-1,3,5 danhasil p=0,343
7.
(>0,05) yang
berarti
tidak
1
ada perbedaan
bermakna.
2
Sedangkan
pada hari ke-7
3
dengan analisa
t-test
4
didapatkan
hasil p=0,005
5
(<0,05),
sehingga dapat
6
dikatakan ada
perbedaan
7
bermakna
terhadap
8
pengurangan
kedalaman
9
poket pada hari
ke-7
antara
10
kedua macam
perawatan.
A : scaling-root
Perawatan
planing
hanya dengan
B : scaling-root
scaling root
planing +
planing,
ibuprofen
menunjukkan
pengurangan
Hasil
kedalaman
pemeriksaan
poket pada hari
terhadap
tetapi
kedalaman poket,ke-5,
setelah
mulai
dianalisa
menunjukkan
t-test
pengurangan padadengan
hari ke- 5 padadidapatkan
30% sampel yangp=0,168
dirawat
dengan(>0,05) yang
tidak
kombinasi antaraberarti
scaling - root ada perbedaan
planing
disertaibermakna,
begitu
pula
pemberian
pada hari ke-7,
ibuprofen,
sedangkan
yangdidapatkan
dirawat scaling p=0,081
root planing saja(>0,05). Hal ini
hanya
10%berarti scaling
root planing
menunjukkan
saja
belum
pengurangan.

menurunkan
kedalaman
poket hingga
hari ke-7.
Lain
halnya dengan
hasil
perawatan
kombinasi
scaling root
planing
disertai
pemberian
ibuprofen.
Pada hari ke5,
setelah
dianalisa
dengan t-test
didapatkan
hasil p=0,037
(<0,05) yang
berarti
ada
perbedaan
bermakna,
begitu
pula
hari
ke-7
didapatkan
p=0.01 (0,05)
yang berarti
juga
ada
perbedaan
bermakna. Hal
ini
menunjukkan
bahwa
perawatan

terhadap
kombinasi
dapatperdarahan dan
kedalaman
mengurangi
pada
kedalaman poketpoket
perawatan
sejak hari ke-5enlargement
(Tabel. 2).
gingivitis
menunjukkan
Tabel 2. Kedalamanrespons
poket
kesembuhan
masingpada
kedua
masing
regio macam
untuk perawatan. Hal
masing- ini terlihat pada
masing hasil
penderit pemeriksaan
a padaterhadap
hari ke-perdarahan dan
1,3,5 kedalaman
dan 7 poket setelah
perawatan,
1
A yang
B menunjukkan
adanya
2
A tidak
perdarahan,
B
3
A disamping itu
terjadi
B juga
pengurangan
4
A
B kedalaman
5
A poket. Hal ini
B dapat
6
A dimengerti
B bahwa hanya
dengan scaling
7
A
root planing
B
asal
disertai
8
A
instruksi
B
menjaga oral
9
A
hygiene
B
merupakan
10
A
prosedur efektif
B untuk
1 : scaling-rootmengurangi
planing
keparahan
2:
scaling-rootpenyakit
6
planing
+periodontal.
Penelitian lain
ibuprofen
juga
PEMBAHASAN menyebutkan
bahwa
Hasil
mengurangi
pengamatan
faktor
lokal

plak dengan
menghilangka
n
kalkulus
melalui
tindakan
scaling root
planing
memberi
respons
kesembuhan
klinis
penyakit
periodontal.
Hanya
tampaknya
faktor
lama
waktu
penyembuhan
merupakan
salah
satu
pertimbangan
yang
masih
belum
diperhatikan.
Pada
penelitian ini
terlihat bahwa
meskipun
kedua macam
perawatan
sama-sama
memberi
kesembuhan,
tetapi
perawatan
kombinasi
scaling root
planing
disertai
pemberian
ibuprofen
memberikan
respons
kesembuhan
lebih
awal.
Terlihat
bahwa
perawatan
kombinasi
mempercepat

Periodontic Journal, Vol. 1 No.1 July -Dec 2009; 6-9


disamping
dilakukan
waktu kesembuhanperawatan
secara
klinis.secara mekanis
Cepatnya
waktudiperlukan pula
kesembuhan
inisecara kimia.
dapat dilihat dariSecara kimia
tidak
adanyayang dimaksud
adalah dengan
perdarahan
yang
pemberian
terjadi lebih awal
obat.
dibandingkan
Penelitian
dengan perawatanlain
hanya scaling menyatakan
root planing.
bahwa dalam
Begitu pulaperkembangann
dengan
ya,
penyakit
periodontal
pengurangan
oleh
kedalaman poket,diatur
dapat lebih cepatkomponen
reaksi
terjadi.
pertahanan
Pengurangan
kedalaman pokettubuh melalui
dengan scaling reaksi
4
root planing sajakeradangan.
tidak menunjukkanDitunjang
pengurangan yangdengan
bermakna, hal inipenelitian lain
berbeda
denganbahwa
keradangan
perawatan scaling
dimanapun
root planingtempatnya
diikuti pemberianmemberi
ibuprofen
yangrespons yang
menunjukkan
5
sama,
oleh
pengurangan
karena
itu
bermakna
perawatan
kedalaman pokettambahan
setelah perawatansecara
kimia
(hari
ke-7)dengan
dibanding sebelumpemberian
perawatan.
ibuprofen pada
Hal ini dapatkasus ini dapat
dijelaskan sebagaiditerapkan dan
berikut,
karenaternyata
memberikan
enlargement
hasil yang baik
gingivitis
digolongkan dalamterbukti tingkat
reaksi keradangan,kesembuhanny
a
berbeda
maka
bermakna
mekanismenya
juga
mengikutidibanding
reaksi keradangandengan hanya
secara
umumscaling root
seperti pada bagianplaning. Hal ini
lain dari tubuh.sesuai dengan
Sesuai
denganefek
yang
dinyatakanfarmakologi
oleh Carranza andibuprofen,
bahwa
2
Newman
bahwapemberian
untuk mengurangiibuprofen dapat
derajat keradanganmenghambat
pada
penyakitenzim
periodontal

siklooksigenas
e
dalam
proses
metabolisme
asam
arakidonat
untuk
biosintesa
prostaglandin,
sehingga
terjadi
hambatan
produksi
prostaglandin
sebagai
mediator
radang.
Disamping
itu, ibuprofen
juga
mengganggu
oksidasi
fosforilasi
mitokondria,
suatu
pengaruh antiinflamasi
dengan cara
mengurangi
kebutuhan
energi untuk
proses
8,10,1
inflamasi.
2

Kesimpu
lan penelitian
ini adalah ada
perbedaan
efektifitas
antara
perawatan
dengan hanya
scaling root
planing
dibandingkan
dengan
scaling root
planing
disertai
pemberian
ibuprofen.
Ibuprofen
efektif
mengurangi
perdarahan
saat probing
dan
kedalaman
poket
pada
kasus
enlargement
gingivitis.

DAFTAR
PUSTAKA

1.

2.

3.

Lehner
T.
Imunologi
pada penyakit
mulut. Edisi 3.
Penerbit buku
kedokteran
EGC. 1995. h.
7-56.
Carranza FA,
Newman MG.
Glickmans
4.
clinical
periodontology
th
.
7
ed.
Philadelphia LondonToronto: WB
Saunders Co;
1996. p. 63245.

5.

6.

7.

Christense
n
GJ.
Adjunctive
periodonta
l therapy. J
Am Dent
Assoc
1999; 130
(6): 86970.
Clarke
NG,
Hirsch RS.
Personal
risk factor
for
generalize
d
periodontit
is. J Clin
Periodonto
l;
1995;
22: 13645.
Badersten
A, Nilveus
R,
Egelberg J.
Effect of
nonsurgica
l
periodonta
l therapy
(II).
Severely
advances
periodontit
is, J Clin
Periodonto
l 1994; 11
(2):114-24.
Grenstein
G.
Periodonta
l response
to
mechanica
l
nonsurgica
l therapy:
A review. J
Clin
Periodonto
l 1992; 63
(2): 11830.
Kornmann
KS,

Blodgett
RF,
Brunsfold
M, Holt
SC.
Effect of
topical
applicatio
ns
of
meclofen
amic acid
and
ibuprofen
on bone
loss,
subgingiv
al
microbiot
a
and
gingival
PMN
response
in
the
primate
macaca
fascicular
is.
J
Periodont
Res
1990; 25
(3): 3007.
8. Dollery
CS.
Ibuprofen
therapeuti
cs drugs.
Vol.
9. Part II.
Churchill
:
Livingsto
ne; 1991.
p. 11-13.
9. Goodman
,
Gillmans
.
The
pharmaco
logical
basic of
therapeuti
th
cs. 8 ed.
New
York:
Pergamo
n Press;
1991. p.
638-53.
10. Gan S.
Farmakol
ogi dan
terapi.
Edisi 4.

11.

Bagian
Farmakologi.
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia:
Jakarta;1995.
h. 207-22.
Munaf
S,12.
Chaidir
J,
Tanzil S, Azis
S, Kamaludin

MT.
Catatan
kuliah
farmakolo
gi. Bagian
II: Jakarta;
1994.
h.
178-91.
Ali
TT,
Waite IM.
The effect
of

systemic
ibuprofen
on
gingival
inflamma
tion
in
humans.
10 Clin
Periodo
ntol
1993;
20 (10):
723-8.

Anda mungkin juga menyukai