Gagal Jantung Akut
Gagal Jantung Akut
Kelompok E2
Nurvita Pranasari
Febrilia Mutiara Sari
Indra Jati Laksana
Rahmat Vanadi. N
G1A010054
G1A010056
G1A010057
G1A010058
Definisi
Gagal
Gagal
Etiologi
Disfungsi miokard
Beban tekanan berlebihan atau pembebanan sistolik (systolic overload)
Beban sistolik yang berlebihan di luar kemampuan ventrikel (systolic
overload)
Beban volume berlebihan atau pembebanan diastolik (diastolic overload)
Peningkatan kebutuhan metabolik atau peningkatan kebutuhan yang
berlebihan (demand overload).
Gangguan pengisian (hambatan input) ventrikel karena gangguan aliran
masuk ke dalam ventrikel
Kelainan otot jantung
Aterosklerosis koroner
Hipertensi sistemik/pulmonal
Peradangan dan penyakit miokardium
Penyakit jantung seperti stenosis katup semilunar, temponade perikardium,
perikarditis konstruktif, stenosis katup AV
Faktor sistemik seperti hipoksia dan anemia
Epidemiologi
Patogenesis
1.
Patofisiologi
1. Sesak napas
Peningkatan
tekanan
pengisian
bilik
kiri
menyebabkan transudasi cairan ke jaringan paru.
Penurunan compliance paru menambah kerja
napas.
2. Batuk
Terjadi akibat sembab pada bronkus dan
penekanan bronkus atrium kiri yang dilatasi.
3. Takikardi
Peningkatan denyut jantung akibat peningkatan
tonus simpatik. Penurunan curah jantung dan
tekanan darah meningkatan denyut jantung
melalui baroreseptor di aorta dan arteri karotis.
4.Sianosis
Penurunan tekanan oksigen di jaringan perifer
dan peningkatan ekstraksi oksigen terjadi pada
gagal jantung akut akan mengakibatkan
peningkatan methemoglobin (redued Hb) kirakira 5g/100ml, sehingga timbul sianosis.
5.Suara jantung
Suara S3 dan S4 akan terdengar yang
menunjukan adanya gagal jantung sistolik dan
atau gagal jantung distolik. Bising jantung sistolik
di apeks yang menunjukan adanya insufisiensi
mitral, akibat dilatasi bilik kiri
Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
Bunyi
Palpasi
Pemeriksaan
3. Pemeriksaan Penunjang
EKG (elektrokardiogram)
Echokardiogram
Foto rontgen dada
Tes darah BNP untuk mengukur kadar hormon
BNP (B-type natriuretic peptide) yang pada
gagal jantung akan meningkat.
Sonogram
Kateterisasi jantung.
Penatalaksanaan
1.Farmakologi:
Terapi awal gagal jantung akut bertujuan untuk
memperbaiki gejala dan menstabilkan kondisi
hemodinamik, yang meliputi:
Oksigenasi dengan sungkup masker atau CPAP
(Cobtinuous Positive Airway Pressure), target SaO2 9496%
Pemberian vasodilator berupa nitrat atau nitroprusid
dosis diberikan secara titrasi 2-3 menit mulai 5 g/mnt
sampai efek yang dikehendaki atau telah mencapai
dosis 200 g/mnt
Terapi diuretik dengan furosemid atau diuretik kuat
lainnya (dimulai dengan bolus IV dan bila perlu
diterukan dengan infus berkelanjutan) diindikasikan
pada pasien gagal jantung akut dekompenssi yang
disertai gejala retensi cairan.
Cont,,
Pemberian
Non farmakologi:
Menjelaskan