Kuldesak
Embun masih setia temani ilalang
Aroma subuh berbaur dengan wangi angin
Mentari hadir dengan kilaunya
Disambut mesra nyanyian burung kenari
Hijau menghampar tanpa batas
Aroma humus menembus
Menusuk paru-paru hingga
Bersemayam dalam kalbu
Kilau embun berkedip mesra
Pemandangan nyata dalam balutan
Ukiran sang illah maha sempurna
Sepuluh tahun yang lalu balutan cakrawala itu
Begitu nyata kebanggaan umat manusia
Nuansa indah memudar mentari seakan enggan bersinar
Tak terlihat lagi kelepak burung camar