Anda di halaman 1dari 3

A.

Pendahuluan
a.

Dasar Teori
Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang hidup dan berkembang biak di

alam ini selain hewan dan manusia. Tumbuhan ini ada yang tergolong tumbuhan yang
dapat membuat makanan sendiri dan ada pula yangtidak dapat membuat makanan
sendiri. Obat-obatan, dalam bentuk tumbuh-tumbuhan dan mineral telah ada jauh lama
dari manusianya sendiri, penyakit dari manusia dan naluri untuk mempertahankan hidup
setelah bertahun-tahun, membawa kepada penemuan-penemuan. Penggunaan obatobatan walaupun dalam bentuk yang sederhana tidak diragukan lagi sudah berlangsung
sejak jauh sebelum adanya sejarah yang ditulis karena naluri orang-orang primitif untuk
menghilangkan rasa sakit pada luka dengan merendamnya dalam air dingin atau
menempelkan daun segar pada luka tesebut atau menutupinya dengan Lumpur, hanya
berdasarkan pada kepercayaan.
Salah satu pendekatan untuk penelitian tumbuhan obat adalah penapis
senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman. Cara ini digunakan untuk
mendeteksi senyawa tumbuhan berdasarkan golongannya. Sebagai informasi awal
dalam mengetahui senyawa kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu
tanaman. Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapt digunakan untuk
keperluan sumber bahan yang mempunyai nilai ekonomi lain seperti sumber tanin,
minyak untuk industri, sumber gum, dll. Metode yang telah dikembangkan dapat
mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolat, tannin,
saponin, kumarin, quinon, steroid/terpenoid.
1.

Alkaloid
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan
heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang
berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino
dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang
sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk
digolongan ini.
Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya
(precursors), didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai
untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui,
alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak
mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai

contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan
atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan
sebuah alkaloid diubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine
penting-secara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya.
2.

Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk
busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Saponin
merupakan golongan senyawa alam yang rumit, yang mempunyai massa dan molekul
besar, dengan kegunaan luas. Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai
sabun Sapo berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan
menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai
antimikroba. Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida
struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam
air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh
dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai enzim.

3.

Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya
tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah
diidentifikasi,

namun

ada

tiga

kelompok

yang

umum

dipelajari,

yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari bahasa Yunani anthos , bunga
dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga
berwarna merah, ungu, dan biru. Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan
lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di
sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun
tempat sintesisnya ada di luar vakuola.

b. Tujuan
Memahami cara identifikasi senyawa kimia (metabolit sekunder) dari tumbuhan obat
Dapat menentukan golongan senyawa kimia apa saja yang ada dalam tumbuhan obat
Memberikan informasi awal untuk investigasi selanjutnya terhadap tumbuhan

c.

Alat dan Bahan


Alat:
Mortir
Stamper
Kertas saring
Gelas kimia
Pipet tetes
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Spiritus
Kaki tiga

Bahan:
Simplisia uji (antanan)
Amonia encer
Kloroform
HCl 2N
Aquadest
Serbuk Zn

Anda mungkin juga menyukai