Anda di halaman 1dari 6

I.

Pengertian Marifatullah
Marifatullah (mengenal Allah) bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal ini tidak
mungkin terjangkau oleh kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana
mungkin manusia yang terbatas ini mengenali sesuatu yang tidak terbatas?.
Segelas susu yang dibikin seseorang tidak akan pernah mengetahui seperti apakah
orang yang telah membuatnya menjadi segelas susu.
Menurut Ibn Al Qayyim : Marifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul marifah
(orang-orang yang mengenali Allah) adalah ilmu yang membuat seseorang
melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi
pengenalannya.

Marifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun mariaftullah


dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat
dengan Allah, mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan
mendekatkan diri kepada Allah.

II. Makna Marifatullah


Marifatullah berasal dari kala marifah dan Allah. Marifah berarti mengetahui,
mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat
tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).Pentingnya Mengenal Allah
Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan
tidak tertipu oleh dunia .
Marifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS
6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya.
Marifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan
keyakinan mendalam. Memahami Marifatullah juga akan mengeluarkan manusia
dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .
Berilmu dengan marifatullah sangat penting karena:
a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan
kemenangan.

III. Ciri ciri Marifatullah

Seseorang dianggap marifatullah (mengenal Allah) jika ia telah mengenali :


1. asma (nama) Allah
2. sifat Allah dan
3. afal (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam
kehidupan alam ini.
Kemudian dengan bekal pengetahuan itu, ia menunjukkan :
1. sikap shidq (benar) dalam ber -muamalah (bekerja) dengan Allah,
2. ikhlas dalam niatan dan tujuan hidup yakni hanya karena Allah,
3. pembersihan diri dari akhlak-akhlak tercela dan kotoran-kotoran jiwa yang
membuatnya bertentangan dengan kehendak Allah SWT
4. sabar/menerima pemberlakuan hukum/aturan Allah atas dirinya
5. berdawah/ mengajak orang lain mengikuti kebenaran agamanya
6. membersihkan dawahnya itu dari pengaruh perasaan, logika dan subyektifitas
siapapun. Ia hanya menyerukan ajaran agama seperti yang pernah diajarkan
Rasulullah SAW.
Figur teladan dalam marifatullah ini adalah Rasulullah SAW. Dialah orang yang
paling utama dalam mengenali Allah SWT. Sabda Nabi : Sayalah orang yang
paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya. HR Al Bukahriy dan
Muslim. Hadits ini Nabi ucapkan sebagai jawaban dari pernyataan tiga orang yang
ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri.
Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai
dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai
orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah,
pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan
waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan
waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.

IV. Urgensi Marifatullah

a. Marifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan


hidup manusia selanjutnya. Karena marifatullah akan menjelaskan tujuan hidup
manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan marifatullah membuat banyak orang
hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk
hidup lain (binatang ternak). QS.47:12
b. Marifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia
secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan
yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.
Sabda Nabi : Amat mengherankan urusan seorang mukmin itu, dan tidak terdapat
pada siapapun selain mukmin, jika ditimpa musibah ia bersabar, dan jika diberi
karunia ia bersyukur (HR.Muslim)
Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk
mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan
syahwatnya.
c. Dari Marifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan
rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para
Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan
Allah.
d. Dari Marifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi,
seperti Malaikat, jin dan ruh.
e. Dari Marifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan
akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan
kehidupan akherat.

V. Sarana Marifatullah

Sarana yang mengantarkan seseorang pada marifatullah adalah :


a. Akal sehat
Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat Al Quran
yang menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan
al Khaliq (pencipta) seperti firman Allah : Katakanlah Perhatikanlah apa yang ada
di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. QS 10:101, atau QS 3:
190-191
Sabda Nabi : Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir
tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu HR. Abu Nuaim
b. Para Rasul
Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya
tentang marifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui
sebagai orang yang paling mengenali Allah. Firman Allah :
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa buktibukti nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.. QS. 57:25
c. Asma dan Sifat Allah
Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan
pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara
inilah yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya.
Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah
lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati
manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman
Allah :
Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu seru, Dia mempunyai al asma al husna (nama-nama yang terbaik) QS.
17:110

VI. Daftar Pustaka

http://keluargaumarfauzi.blogspot.com
http://wikimedya.blogspot.com
http://materitarbiyah.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai