Anda di halaman 1dari 13

BAB II

ISI
2.1 Klasifikasi Material
Berbagai jenis material digunakan manusia untuk memenuhi keperluan
hidupnya. namun secara secara garis besar khususnya pada bidang teknik,
material teknik dikelompokkan pada tiga kelompok, yakni: logam, non logam, dan
komposit.
2.1.1 LOGAM
Logam atau metal adalah material yang paling banyak digunakan pada bidang
teknik. Secara garis besar logam dikelompokkan pada dua kelompok, yakni:
logam ferrous dan logam non ferrous.
Logam Ferrous atau Logam Besi adalah logam yang mengandung 100% unsur
besi (Fe).yang termasuk logam ferrous adalah baja karbon,baja paduan dan baja
tuang.
Baja karbon adalah baja yang hanya terdiri dari besi ( Fe ) dan karbon ( C )
dan terdapat juga unsur lain yang kadang terdapat pada baja karbon seperti silicon
(Si) dan mangan (Mn). baja karbon di bedakan menjadi 3 yaitu :
1. Baja karbon Rendah (Low Carbon Steels) mengandung kurang dari 0.2%
karbon, biasa digunakan pada pelapis kendaraan seperti mobil dan rel
kereta api. Jenis baja ini mudah untuk dibuat karena tidak memerlukan
kekuatan yang besar pada bajanya, maka karbon yang dubutuhkan juga
sedikit.
2. Baja Karbon Menengah (Medium Carbon Steels) mengandung sekitar
0.2% - 0.5% karbon dan di aplikasikan pada keperluan baja yang
kekuatannya lebih tinggi seperti bahan baja pada mesin.
3. Baja Karbon tinggi (High Carbon Steels )mengandung karbon dengan
jumlah cukup banyak, lebih dari 0.5% dimana digunakan pada aplikasi
yang membutuhkan tingkat kekerasan dan kekakuan yang tinggi seperti
alat-alat pemotong dan pedang

Baja paduan adalah baja yang terdiri dari berbagai elemen.baja paduan di
bedakan menjadi 3 yaitu :
a. Baja paduan rendah (Low alloy steel), jika elemen paduannya 2,5 %
b. Baja paduan sedang (Medium alloy steel), jika elemen paduannya 2,5 10 %
c. Baja paduan tinggi (High alloy steel), jika elemen paduannya > 10 %
Baja tuang adalah baja konstruksi yang dituang dalam bentuk tertentu,
dipijarkan lagi hingga diperoleh baja tuang berkekuatan tinggi. Dengan melalui
penuangan ini, maka benda kerja dapat dibuat lebih ekonomis jika dibandingkan
dengan penempaan. Berlawanan dengan besi tuang, baja tuang bersifat kental dan
hanya dapat digunakan untuk benda yang berdinding tebal.Tuangan baja yang
mengandung 0,2% C dapat disepuh keras, sedangkan jika kandungan C antara
0,22% - 0,6% dapat ditemper.

Logam Non Ferrous atau Logam Bukan Besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (fe).logam non ferrous murni kebanyakn tidak di gunakan
begitu saja tanpa di padukan dengan logam lain,karena biasanya sifat-sifatnya
belum memenuhi syarat yang di inginkan.kecuali logam non ferrous
murni,platina,emas dan perak tidak di padukan karena sudah memiliki sifat yang
baik,misalnya ketahanan kimia dan daya hantar listrik yang baik serta cukup
kuat,sehingga di gunakan dalam keadaan murni.
Logam non ferrous dapat di golonkan menjadi :
1.
2.
3.
4.

Logam berat : nikel,tembaga,seng,timah putih dan timah hitam


Logam ringan : alumunium, barium dan kalsium
Logam mulia / murni : emas,perak dan platina
Logam refraktori / tahan api : molibdenum,titanium,wolfram,dan
zirkonium.
5. Logam radio aktif : radium dan uranium
Sifat-sifat logam non ferrous
Pada dasarnya logam non ferrous ini memiliki sifat-sifat seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mampu di bentuk dengan baik


Massa jenisnya rendah
Pengantar panas dan listrik yang baik
Mempunyai warna yang menarik
Tahan karat
Kekuatan dan kekakuannya umumnya lebih rendah dari pada logam
ferrous
g. Sukar di las

2.1.2 POLIMER
Polimer merupakan campuran yang terdiri dari molekul rantai panjang.
Bahan-bahan seperti plastik, serat, film dan sebagainya yang biasanya
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai berat molekul di atas
10.000. Bahan dengan berat molekul yang besar itu disebut polimer, mempunyai
Struktur dan sifat yang rumit di sebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih
Besar dibandingkan senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer
Dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang di ikat oleh gaya tarik
menarik yang disebut ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan
Menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron
Jenis- jenis Polimer :
1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali
(recycle)
dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan
menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu,
melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel)
kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari
thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES,
dan Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali.
Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan
membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan
sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis termoset tidak
begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga
volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang
bersifat termoplastik. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida
(BMI), dan Poli-imida (PI).
3) Elastomer ( Karet )
Karet atau elastomer merupakan salah satu jenis polimer yang memiliki
perilaku khas yaitu memiliki daerah elastis ( mudah berubah bentuknya dan
mudah kembali ke bentuk asal ).Karet sendiri berdasarkan bahanya di bagi
menjadi dua yaitu karet alam dan karet sintetis.contoh karet alam : vulcanized
naturl rubber dan karet sintetis : styrene-butadiene (SBR) , nitrile butadiene rubber
(NBR),silicone Rubber.

Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut :


1. Kemampuan cetaknya baik.
Pada temperature rendah bahan dapat di cetak dengan penyuntikan,
penekanan, ekstruksi dan seterusnya.
2. Produk ringan dan kuat.
Berat jenis polimer rendah di bandingkan dengan logam dan keramik, yang
memungkinkan membuat barang kuat dan ringan.
3. Banyak di antara polimer bersifat isolasi listrik yang baik.
Polimer mungkin Juga di buat konduktor dengan jalan mencampurnya dengan
serbuk logam,Butiran karbon dan sebagainya.
4. Baik sekali ketahanannya terhadap air dan zat kimia.
5. Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung
Pada cara pembuatannya.
6. Umumnya bahan polimer lebih murah harganya.
7. Kurang tahan terhadap panas sehingga perlu cukup di perhatikan pada
penggunaanya.
8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang
9. Kurang tahan terhadap pelarut.
10. Mudah termuati listrik secara elektrostatis.
11. Beberapa bahan tahan abrasi atau mempunyai koefisien gesek yang kecil,
2.1.3 KERAMIK
Keramik adalah material anorganik dan non-metal. Umumnya keramik
adalah senyawa antara logam dan non logam. Untuk mendapatkan sifat-sifat
keramik biasanya diperoleh dengan pemanasan pada suhu tinggi.
Klasifikasi Keramik
Pada prinsipnya, keramik dapat di kelompokkan atas :
a. Traditional ceramics (Keramik tradisional), yaitu keramik yang dibuat dengan
menggunakan bahan baku dari alam.Contoh bahan bakunya adalah kuarsa,
kaolin, dan sebagainya. Yang termaksud ke dalam jenis ini adalah bahan pecah
belah, dan keperluan rumah tangga.
b. Fine ceramic (keramik halus), yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan
logam contoh oksida logam
Bahan Baku Dasar
Tiga bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk keramik
klasik, atau triaksial, adalah lempung, feldspar dan pasir. Lempung adalah
aluminium silikat hidrat yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil
pelapukan dari batuan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral
asli yang penting.

Keramik memiliki sifat-sifat yang membuat keramik dapat digunakan dalam


Berbagai aplikasi (sesuai kebutuhan), diantaranya :
a. Tahan terhadap korosi
b. Keras dan kuat
c. Bersifat isolator, semi konduktor, konduktor bahkan dapat bersifat
super konduktor
d. Bersifat magnetik dan non magnetik
e. Konduktivitas panas yang rendah
f. Getas atau rapuh
g. Kapasitas panas yang baik
2.1.4 KOMPOSIT
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari
dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama
lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir
bahan tersebut (bahan komposit). Dengan adanya perbedaan dari material
penyusunnya maka komposit antar material harus berikatan dengan kuat,
sehingga perlu adanya penambahan wetting agent.
Komposit pada umumnya terdiri dari 2 fasa:
1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan).
Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mentransfer tegangan ke serat.
b) Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat.
c) Melindungi serat.
d) Memisahkan serat.
e) Melepas ikatan.
f) Tetap stabil setelah proses manufaktur.

2. Reinforcement atau Filler atau Fiber


Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.
Adanya dua penyusun komposit atau lebih menimbulkan beberapa daerah dan
istilah penyebutannya; Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar),
Penguat (Penahan beban utama), Interphase (pelekat antar dua penyusun),
interface(permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain).

Properties Komposit
Sifat maupun Karakteristik dari komposit ditentukan oleh:
Material yang menjadi penyusun komposit
Karakteristik komposit ditentukan berdasarkan karakteristik material
penyusun menurut rule of mixture sehingga akan berbanding secara
proporsional.
Bentuk dan penyusunan struktural dari penyusun
Bentuk dan cara penyusunan komposit akan mempengaruhi karakteristik
komposit.
Interaksi antar penyusun
Bila terjadi interaksi antar penyusun akan meningkatkan sifat dari komposit.

Klasifikasi komposit
Berdasarkan matrik, komposit dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
besar yaitu:
a. Komposit matrik polimer (KMP), polimer sebagai matrik
b. Komposit matrik logam (KML), logam sebagi matrik
c. Komposit matrik keramik (KMK), keramik sebagai matrik
a. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC)
Komposit ini bersifat :
1) Biaya pembuatan lebih rendah
2) Dapat dibuat dengan produksi massal
3) Ketangguhan baik
4) Tahan simpan
5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat
6) Kemampuan mengikuti bentuk
7) Lebih ringan.
Aplikasi PMC, yaitu sebagai berikut :
1) Matrik berbasis poliester dengan serat gelas
a) Alat-alat rumah tangga
b) Panel pintu kendaraan
c) Lemari perkantoran
d) Peralatan elektronika.
2) Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas = Kotak air radiator
3) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon
a) Rotor helikopter
b) Komponen ruang angkasa
c) Rantai pesawat terbang

b. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)


Metal Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki
matrik logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada
mulanya yang diteliti adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam
aplikasi aerospace.
Kelebihan MMC dibandingkan dengan PMC :
1) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2) Ketahanan terhadap temperature tinggi
3) Tidak menyerap kelembapan.
4) Tidak mudah terbakar.
5) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
1) Biayanya mahal
2) Standarisasi material dan proses yang sedikit
Aplikasi MMC, yaitu sebagai berikut :
1) Komponen automotive (blok-silinder-mesin,pully,poros gardan,dll)
2) Peralatan militer (sudu turbin,cakram kompresor,dll)
3) Aircraft (rak listrik pada pesawat terbang)
4) Peralatan Elektronik
c. Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC)
CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai
reinforcement dan 1
fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik. Reinforcement
yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan nitrid. Salah satu
proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu proses
pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk pertumbuhan
matriks keramik disekeliling daerah filler (penguat).
Matrik yang sering digunakan pada CMC adalah :
1) Gelas anorganic.
2) Keramik gelas
3) Alumina
4) Silikon Nitrida
Keuntungan dari CMC :
1) Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada logam
2) Sangat tangguh , bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari cast iron
3) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4) Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
5) Tahan pada temperatur tinggi (creep)
6) Kekuatan & ketangguhan tinggi, dan ketahanan korosi tinggi.

Kerugian dari CMC


1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2) Relative mahal dan non-cot effective
3) Hanya untuk aplikasi tertentu
Aplikasi CMC, yaitu sebagai berikut :
1) Chemical processing = Filters, membranes, seals, liners, piping, hangers
2) Power generation = Combustorrs, Vanrs, Nozzles, Recuperators, heat exchange
tubes, liner
3) Wate inineration = Furnace part, burners, heat pipes, filters, sensors.
4) Kombinasi dalam rekayasa wisker SiC/alumina polikristalin untuk perkakas
potong.
5) Serat grafit/gelas boron silikat untuk alas cermin laser.
6) Grafit/keramik gelas untuk bantalan,perapat dan lem.
7) SiC/litium aluminosilikat (LAS) untuk calon material mesin panas.
2.2 SIFAT-SIFAT LOGAM
2.2.1 Struktur sifat pengolahan
Struktur intern dan sifat sifat
Merupakan suatu kewajiban yang berat bagi seorang ahli teknik atau ilmuwan
untuk menguasai pengetahuan menyeluruh mengenai beribu ribu jenis bahan
yang terdapat di pasaran. Demikian pula sangatlah sulit untuk mengikuti setiap
perkembangan baru. Akan tetapi kita perlu menguasai dasar dasar ilmu
pengetahuan yang menentukan sifat sifat bahan yang dimaksud. Prinsip utama
ialah bahwa setiap sifat bahan berkaitan erat sekali dengan struktur intern bahan
itu sendiri.
2.
Struktur Intern
Bahan mencakup atom atom dan susunannya didalam suatu Kristal, molekul
atau struktur mikro. Seorang tenaga teknik harus memahami sifat sifat bahan bila
akan menghasilkan atau menggunakan bahan tersebut, sama halnya dengan
seorang insinyur mesin yang harus menguasai cara kerja motor bakar bila ia ingin
mendesain atau meningkatkan kemampuan kendaraan bermotor sesuai dengan
tantangan masa depan
3.
Pembentukan dan sifat sifat
Bahan perlu di proses untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam
desain produk. Proses pembentukan yang paling sederhana adalah merubah
bentuk melalui pemotongan dengan mesin atau penempaan. Dengan sendirinya
sifat sifat sangat menentukan proses pembentukannya. Sering pula terjadi bahwa
proses pembentukan merubah sifat bahan. Contoh sebagai akibat proses
1.

10

pembentukan kawat melalui penarikan, kawat akan bertambah keras. Struktur


dalam bahan berubah bila terjadi deformasi, oleh karena itu terjadilah perubahan
sifat sifat. Proses termal juga berpengaruh atas struktur dalam bahan. Proses
termal ini meliputi proses pelunakan, pencelupan dari suhu tinggi. Tujuan kita
memahami jenis perubahan struktur yang terjadi, agar kita sebagai ahli teknik
dapat menggariskan langkah proses yang sesuai.
4.
Perilaku Selama Penggunaan
Bahan yang telah berbentuk akan memiliki seperangkat sifat sifat kekuatan,
kekerasan, daya hantar listrik, berat jenis, warna dan sebagainya yang memang
dipilih sehingga memenuhi persyaratan desain. Produk ini akan memiliki sifat
sifat tersebut, asalkan tidak ada perubahan pada struktur dalam bahan. Akan tetapi
bila produk mengalami perubahan struktur akibat penggunannya, kita akan lihat
bahwa sifat dan perilakunya akan berubah pula. Mengapa karet lama kelamaan
akan bertambah keras akibat penyinaran cahaya dan pengaruh cuaca. Tak
terhitung banyaknya contoh peristiwa. Akibatnya ialah bahwa ahli teknik harus
mamperhatikan pula pengaruh pemakaian produk atas struktur intern disamping
persyaratan lainnya dan mengkaitkannya dengan sifat sifat bahan.

Material yang digunakan dalam industri sangat banyak. Masing-masing


material memiki ciri-ciri yang berbeda, yang sering disebut dengan sifat material.
Pemilihan dan penggunaan material untuk sebuah produk, umumnya berdasarkan
sifat dari material tersebut. Sifat material dapat dibedakan menjadi beberapa
golongan, antara lain: Fisik, Mekanis, Termal, Teknologi, Kimia.
2.2.2 Sifat Fisik
Merupakan kemampuan suatu bahan/material ditinjau dari sifat-sifat fisikanya.
Sifat yang dapat dilihat atau tampak langsung dari suatu bahan/material. Sifat fisik
ini relatif tidak dapat dirubah. Beberapa sifiat fisik yang dimiliki suatu
bahan/material, antara lain:
1) Warna
Umumnya semua bahan/material mempunyai warna yang khas. Contoh: tembaga
berwarna merah, besi berwarna hitam, besi cor kelabu berwarna abu-abu,
alumanium berwarna keperakan, dsb.
2) Konduktivitas listrik
Sifat ini terjadi akibat pergerakan elektron-elektron melalui kisi.
3) Kepadatan (density)

11

Yaitu berat persatuan volume bahan. Kebalikan dari densitas adalah volume
spesifik. Perkalian dari kedua besaran ini diperoleh volume atom. Contoh: massa
jenis, berat jenis, dll.
4) Sifat magnetik
Dikenal 2 tipe, yaitu:
a) Diamagnetik, tolak-menolak dengan daerah magnet.
b) Paramagnetic (feromagnetik), tarik-menarik dengan daerah magnet.
5) Sifat-sifat thnermal
Kenaikan temperatur pada akan menaikan getaran atom yang mengakibatkan
ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi perubahan dimensi. Perubahan volume
dengan berubahnya temperatur berperan penting dalam proses-proses metalurgi
seperti pengecoran dan perlakuan panas. Contoh: titik cair, dan titik lebur.

2.2.3 Sifat Mekanik


Sifat mekanik logam merupakan sifat yang menyatakan kamampuan suatu
logam dalam menerima suatu beban atau gaya tanpa mengalami kerusakan pada
logam tersebut. Sifat-sifat mekanik logam antara lain:
1) Strength (kekuatan)
Yaitu kemampuan material/bahan untuk menahan pengaruh gaya-gaya luar yang
bekerja sampai pada batas kerusakan. Beberapa macam kekuatan logam dapat
dibaca dalam materi pengujian sifat mekanis logam.
2) Stifness (kekakuan)
Yaitu kemampuan bahan untuk menahan perubahan bentuk (deformasi).
3) Elasticity (elastisitas)
Yaitu sifat bahan yang dapat kembali (regain) ke bentuk semula setelah deformasi
terjadi, pada saat gaya luar atau beban dihilangkan.
4) Plasticity (plastisitas)

12

Yaitu sifat material yang tidak dapat kembali (retain) kebentuk semula akibat
deformasi dibawah beban permanen. Sering disebut deformasi permanen.
5) Ductility (keliatan)
Yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban patah dan mudah dibentuk atau
diolah seperti pengerolan, penarikan dan sebagainya. Semakin besar keliatan suatu
bahan maka semakin aman terhadap kemungkinan patah. Keliatan pada umumnya
dinyatakan oleh regangan teknis sampai titik patah (break) dari suatu pengujian
tarik. Besarnya keliatan dinyatakan dalam persentasi perpanjangan dan persentasi
pengecilan luas.
6) Keuletan
Menyatakan energi yang diabsorbsi oleh bahan sampai titik patah, yaitu
merupakan luas bidang dibawah kurva tegangan regangan.
7) Kelelahan
Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang dan juga dapat terjadi pada
tegangan kurang dari 1/3 kekuatan tarik statik pada bahan struktur tanpa
konsentrasi tegangan. Dalam keadaan dimana pemusatan tegangan
diperhitungkan, mungkin bahan akan putus pada tegangan yang lebih rendah. Jadi
kelelahan memegang peran utama dalam putusnya bahan secara mendadak pada
penggunaan suatu struktur atau komponen. Proses terjadinya patah lelah, yaitu:
terjadinya retakan awal, perambatan retakan lelah, patahan static terhadap luas
penampang sisa. Sedangkan untuk mencegahnya maka perlu dilakukan
pengawasan pada setiap prosesnya.
8) Creep (melar)
Beberapa bahan dapat berdeformasi secara kontinu dan perlahan-lahan dala m
periode waktu yang lama jika dibebani secara tetap. Deformasi semacam ini, yang
tergantung pada waktu disebut melar.
9) Keausan
Terjadi karena adanya gesekan (friction) pada bidang kontak saat sebuah
komponen bergerak dengan tahanan. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus
maka abrasi(pengikisan) akan berlanjut dan merusak keliatan komponen yang
selanjutnya berkembang terus menjadi lebih parah sampai suatu saat patah.
10) Kekerasan
Adalah kemampuan bahan untuk menahan beban yang tinggi termasuk
kemampuan logam memotong logam yang lain

13

2.2.4 Sifat Termal


Karakteristik Termal
1. Kapasitas Kalor
Suhu dan temperature adalah level aktivitas termal sedang kandungan
kalor adalah energy termal. Keduanya berkaitan dengan kapasitas kalor
sama dengan perubahan kandungan kalor per
2. Muai panas
Pemuaian yang lazim dialami oleh bahan yang dipanaskan ditimbulkan
oleh peningkatan getaran termal atom atom.Pendekatan pertama
menghasilkan hubungan pertambahan panjang yang sebanding dengan
naiknya suhu
3. Daya Hantar panas
Alih panas melalui bahan padat biasanya terjadi oleh konduksi.Koefisien
daya hantar panas adalah konstanta
yang menghubungkan aliran
panas.Koefisien daya hantar panas juga tergantung pada suhu, akan tetapi
berlainan dengan koefisien muai panas, koefisien ini berkurang nilainya
dengan naiknya suhu.
2.2.5 Sifat Teknologi
Merupakan kemampuan suatu bahan/material untuk diproses lanjut atau dilakukan
proses pengerjaan permesinan. Contoh: mampu mesin, mampu las, mampu cor,
mampu dibentuk, mampu dikeraskan, dll.
2.2.6 Sifat Kimia
Ketahanan suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama dari sifat asam dan
basa. Contoh: ketahanan terhadap karat, ketahanan terhadap panas, beracun.

2.3 Sifat Dalam Medan Listrik


Daya hantar dan tahanan listrik logam dapat menghantarkan muatan listrik
bila ditempatkan dalam medan listrik. Daya hantar tergantung pada jumlah
pembawa muatan, besar muatan, dan mobilitas dari pembawa muatan.Pada
logam di mana electron merupakan pembawa muatan, mobilitas dapat dianggap
sebagai kecepatan rata rata pembawa yang ditimbulkan oleh adanya medan
listrik.

14

2.3.1

Penyajian Sifat

1. Informasi kualitatif
Diagram skematik yang menyatakan hubungan antara berbagai besaran
merupakan sarana yang sangat penting bagi penjabaran hubungan
kualitatif antara berbagai beasaran. Variable lainnya dapat ditampilkan
secara skematis dengan menggunakan para meter tambahan. Gambar
skematis dapat memudahkan ahli teknik untuk menentukan variable mana
saja yang perlu dikendalikan untuk memperoleh hasil tertentu. Dengan
informasi demikian ahli teknik dapat memperkirakan modifikasi yang
perlu dalam proses pembentukan dan penggunaan bahan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif mengenai sifat bahan sangat diperlukan. Namun agar
informasi lengkap, para meter waktu, ukuran agrerat dan suhu perlu
ditambahkan, karena setiap variable ini memengaruhi hubungan kuantitatif
3. Varian Data
Semua data industry dan laboratorium biasanya memiliki sebaran tertentu.
Hamburan tetap terjadi meskipun telah diusahakan agar benda uji dan
prodesur pengujiannya seragam. Variasi dalam ketangguhan dapat
ditimbulkan oleh:
a. Kelainan yang tidak teramati
b. Perbedaan kecil dalam persiapan benda uji
c. Perbedaan kecil dalam prosedur pengujian
Karena hamburan nilai nilai data tersebut, hasil pengujian biasanya
dilaporkan sebagai harga rata rata atau harga median. Nilai atau harga
rata rata dan median sebetulnya belum memuaskan perancang atau
ilmuwan terapan, karena dengan demikian belum diketahui hamburan
kekuatan. Oleh karena itu, biasanya diberikan pila deviasi standar. Deviasi
standar adalah ukuran hamburan secara statistic
4. Ketelitian Perhitungan
Biasanya data disajikan dengan dua, tiga atau empat angka bermakna. Hal
ini umum untuk data data bahan komersil. Dengan perhitungan
kalkulator, kita belum dapat menentukan angka bermaknanya. Oleh karena
itu, kebiasaan untuk memberikan data tanpa angka bermakna perlu
ditinggalkan. Sebaiknya hasil perhitungan akhir dibulatkan sampai angka
bermakna terakhir

Anda mungkin juga menyukai