BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Persamaan Regresi
Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk
ditentukan dan menguji hipotesis signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat.
2.2
menjelaskan hubungan antara variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas
(Freund, Wilson, & Sa, 2006 : 73). Tujuan utama analisis regresi linear berganda
sama seperti dengan regresi sederhana, yaitu menggunakan hubungan antara variabel
terikat (response) dan variabel bebas (factor) untuk memprediksi atau menjelaskan
karakteristik dari variabel (Freund, Wilson, & Sa, 2006 : 73). Secara umum model
regresi linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
y = 0 + 1x1 + 2x2 + . + mxm +
(2.1)
Dengan :
y
= Variabel terikat
m
= Variabel bebas
0
= Konstanta
m
2.3
= Residual
Structural Equation Modelling (SEM)
Structural equation modelling (SEM) adalah suatu metode analisis
multivariat yang powerful, dimana memungkinkan adanya interaksi antara teori dan
data (Preotrius, Lix, dan Giesbrecht, 2011 : 155). Pandangan berbeda mengatakan
bahwa SEM adalah suatu metode statistika yang menggunakan pendekatan
konfirmatiori untuk menganalisis sebuah teori struktural yang dikarenakan suatu
fenomena (Brahim, Blavet, Gallali, dan Bernoux, 2011 : 314). Santoso (2012 : 14)
2.
Variabel
10
Metode SEM memiliki dua jenis variabel yaitu variabel laten (latent
variable) dan variabel manifes (Observed or manifest variable). Variabel
laten biasa disebut sebagai variabel abstrak atau variabel yang tidak dapat
diukur, contohnya adalah perilaku orang, perasaan dan motivasi. Variabel
laten memiliki dua jenis yaitu variabel laten eksogen dan variabel laten
endogen.
Variabel laten eksogen dapat disebut sebagai variabel bebas dalam suatu
persamaan sedangkan variabel laten endogen merupakan variabel terikat pada
suatu persamaan. Dalam notasi matematika, variabel laten eksogen
dinotasikan dengan dan variabel laten endogen dinotasikan dengan .
Sedangkan variabelmanifes merupakan variabel yang dapat diamati atau
dapat diukur secara empiris. Variabel manifes dapat disebut sebagai efek atau
ukuran dari variabel laten. Dalam notasi matematika, variabel manifes
dinotasikan dengan X.
Laten
Eksogen
Laten
Endogen
Manifest
Variable
Gambar 2.1. Variabel laten eksogen, laten endogan dan variabel termati
b.
Model
Metode SEM memiliki dua jenis model yaitu model strukural (structural
11
12
Kesalahan
Metode SEM memiliki dua jenis kesalahan yaitu kesalahan strucktural
(2.4)
(2.5)
(2.6)
13
Pada hybrid model Gambar 2.4, model pengukuran yang terbentuk adalah
X1 = x11 1 + 1
X2 = x21 1 + 12
X3 = x31 1 + 3
X4 = x41 1 + 4
X5 = x51 1 + 5
Y1 = y11 1 + 1
Y2 = y21 1 + 2
Y3 = y31 1 + 3
Y4 = y42 2 + 4
Y5 = y52 2 + 5
Y6 = y62 2 + 6
Y7 = y72 2 + 7
Y8 = y83 3 + 8
14
Y9 = y93 3 + 9
Y10 = y103 3 + 10
(2.7)
Pada hybrid model Gambar 2.4, model struktural yang terbentuk adalah
1 = 11 1 + 12 2 + 1
2 = 21 1+ 2
3 = 31 1 + 32 2 + 3
2.4
(2.8)
sekitar tahun 1966. Pada awalnya PLS dikembangkan sebagai metode umum untuk
mengestimasi path mode yang menggunakan variabel laten dengan multiple
indocator. PLS awalnya diberi nama NIPALS (Nonlinear Iterative Partial Least
Square) karena PLS menggunakan dua prosedur iterative yaitu metode estimasi least
squares (LS) untuk single dan multi component model untuk conanical correlation.
Pendekatan PLS adalah distribution free yang artinya data tidak dapat berdistribusi
tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio. Dalam
pengembangannya, model dasar PLS diselesaikan oleh Herman Wold pada tahun
1977 yang kemudian dikembangkan lebih lajut oleh Lohmoller pada tahun 1984 dan
1989, dan kemudian dikembangkan oleh Chin pada tahun 1996. (Ghozali, 2011 : 18).
Sirohi et al. (1998) dalam Giraldi dan Lopes (2012 : 26) berpendapat bahwa
PLS merupakan tehnik yang kuat dalam menganalisis variabel laten yang memiliki
beberapa indikator pada SEM. Chin (1998) dalam Giraldi dan Lopes (2012 : 26)
menambahkan bahwa PLS menggunakan prosedur estimasi berbasis minimum
squares, dimana tidak memiliki tekanan pada skala pengukuran, distribusi data
ataupun ukuran sampel. Ghozali (2011 : 19) menyimpulkan bahwa PLS adalah
sebuah pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis
covariance menjadi berbasis variance. Desain PLS dimaksudkan untuk mengatasi
15
agregat
dari
indikator
konstruk,
sedangkan
inside
aproksimasi
16
antara mean yang baru dihitung dengan systematic part accounted oleh variabel laten
yang mempengaruhinya.
Inner Model
Inner model merupakan model yang menggambarkan hubungan yang ada
(2.9)
Dimana
= vektor variabel laten endogen (dependen),
= vektor variabel laten eksogen (independen)
= vektor residual (unexplained variance).
Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, atau sering disebut
causal chain system, maka model rekrusif dari PLS adalah sebagai berikut
j = ijii + i jbb + j
(2.10)
Dimana
ji
jb
ib
17
2.
Outer Model
Outer model adalah model yang menggambarkan hubungan antara
variabel laten dengan indikatornya. Outer model biasa disebut sebagai outer
relation atau measurement model. Pada outer model terdapat dua model yaitu
model indikator refleksif dan model indikator formatif.
Model refleksif sering disebut sebagai principal factor model yang
berarti variabel manifes dipengaruhi oleh variabel laten. Persamaan model
indikator refleksif adalah sebagai berikut
x = x + x
(2.11)
y = y + y
(2.12)
menggambarkan
seperti
koefisien
regresi
sederhana
yang
(2.13)
= Yi +
(2.14)
18
b.
manifes,
Apabila terjadi perubahan pada variabel manifes, maka variabel laten
pada model formatif mengalami perubahan, sedangkan pada model
c.
d.
ke variabel manifes,
Kemiripan content pada variabel manifes di model formative tidak harus
sama atau mirip, sedangkan variabel manifes pada model refleksif harus
e.
Convergent validity
19
Discriminant Validity
Discriminant Validity dari model pengukuran refleksif dapat dihitung
(2.16)
20
Dimana 1 adalah loading factor (convergent validity), dan var (i)= 1- 12.
Ghozali (2011 : 26) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan
untuk mengukur realibiltias dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan nilai
composite realibility (pc).
4. R-squared (R2)
Pengujian R-squared (R2) merupakan cara untuk mengukur tingkat
Goodness of Fit (GOF) suatu model struktural. Nilai R-squared (R2)
digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel laten independen
tertentu terhadap variabel laten dependen. Menurut Chin (1998) dalam
Ghozali (2012 : 27), hasil R2 sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa model
dikategorikan baik. Hasil R2 sebesar 0,33 mengindikasikan bahwa model
dikategorikan moderat. Sedangkan Hasil R2 sebesar 0,33 mengindikasikan
bahwa model dikategorikan lemah.
5. Uji Signifikansi
Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji signifikansi pada metode PLS,
variabel bebas yang dimaksud adalah variabel laten eksogen dan variabel
terikat yang dimaksud adalah variabel laten endogen. Nilai estimasi untuk
hubungan jalur dalam inner model digunakan untuk mengetahui signifikansi
dari hubungan-hubungan antar variabel laten. Nilai signifikan dapat diperoleh
dengan prosedur bootstrapping yang dikembangkan oleh Geisser & Stone.
Hipotesis yang digunakan pada uji signifikansi adalah:
H0= Variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap varabel terikat
H1= Variabel bebas berbengaruh signifikan terhadap variabel terikat
Statistik uji yang digunakan adalah:
T statistik =
(2.17)
Dimana bj adalah nilai dugaan j dan S(bj) adalah standar error bagi bj.
21
pertumbuhan ekonomi
22
penduduk.
Definisi
ketiga,
ada
kecenderungan
lain
untuk
23
dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan
manusia. (Fauzi, 2010 :2) Pengertian sumber daya sendiri sudah konsep ketika balam
ilmu ekonomi, Adam Smith menerbitkan buku "Wealth of Nation" pada tahun 1776,
dimana sumber daya diartikan sebagai seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk
menghasilkan output. Dalam pengertian ini berarti sumber daya alam dapat diartikan
sebagai komponen utama yang diperlukan untuk kegiatan ekonomi.
24
sumber daya yang dapat diperbaharui dianggap sebagai sumber daya alam yang
memiliki jumlah kuantitas fisik dan berubah sepanjang waktu. Jumlah sumber daya
yang kita manffatkan sekarang dapat mempengaruhi dan dapat tidak mempengaruhi
terhadap ketersediaan atau stok sumber daya di masa depan. Proses regenerasi pada
sumber daya alam yang dapat diperbarui tergantung pada proses biologi.
Sumber daya yang termasuk dalam sumber daya yang dapat diperbarui adalah
tanaman dan hewan dan energi yang dihasilkan oleh proses tenaga alam (air, tanah,
angin, pasang surut, sinar panas matahari). Akan tetapi apabila telah melewati
kapasitas maksimum regenerasinya, sumber daya ini dapat berubah menjadi sumber
daya yang tidak dapat diperbarui. Proses dan cara yang diperlukan untuk
mengembalikan keberadaan sumber daya alam ini pun tidak sulit, oleh karena itu
sumber daya ini dikatakan tidak akan habis walau setiap hari dikonsumsi oleh
manusia. Pemanfaatan sumber daya alam sendiri dilakukan pada berbagai sektor,
25
yaitu sektor pertanian, sektor perkebunan, sektor peternakan, sektor perikanan dan
sektor pertambangan.
Jhingan (2007 : 67) menjelaskan bahwa faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah sumber alam atau tanah. Suatu negara yang memiliki
sumber dalam yang melimpah dapat membangun perekonomian dengan cepat. Pada
negara yang kurang berkembang, sumber alam sering terbengkalai atau kurang
pemanfaatannya. Ketersediaan sumber alam yang melimpah tidak cukup untuk
pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan juga pemanfaatan secara tepat.
Lebih lanjut, Todaro dan Smith (2006 :54) berpendapat bahwa besar kecilnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi kualitas ataupun kuantitas
sumber daya pada negara tersebut, sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya
fisik (physical resources) atau kekayaan alam maupun sumber daya manusia (human
resources). Lebih lanjut Todaro dan Smith menjelaskan bahwa beberapa negara yang
memiliki kekayaan alam yang berlimpah biasanya memiliki tingkat perekonomian
yang tinggi, misalnya pada negara negara penghasil minyak seperti pada kawasan
Teluk Persia seperti Arab Saudi, Bahrain dan Iran. Sebaliknya kasus ekstrem yang
memperlihatkan betapa sengsaranya negara yang kurang beruntung karena tidak
memiliki sumber daya alam yang baik misalnya pada negara Chad, Yaman, Haiti dan
Bangladesh. Negara ini memiliki sedikit sumber daya alam yang bisa digunakan dan
negara - negara ini dikategorikan sebagai negara miskin dengan pertumbuhan dan
posisi perekonomian yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam
sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.
2.7
fisik yang dimiliki manusia (Hasibuan, 2003 : 244). Lebih lanjut Hasibuan
menjelaskan bahwa SDM merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh setiap
manusia. SDM merupakan unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
26
Kemajuan teknologi tidak berarti apa apa tanpa pernanan aktif SDM. Menurutnya
setiap manusia memiliki daya pikir yang merupakan kecerdasan yang dibawa dari
lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan
pelatihan).
Dalam mengelola sumber daya manusia itu sendiri dibutuhkan sebuah
manajemen yang biasa disebut manajemen sumber daya manusia. Terdapat banyak
pengertian pengembangan sumber daya manusia di dunia, menurut Bank Dunia
(1990) dalam Subekhi dan Jauhar (2012 : 15), manajemen sumber daya manusia
adalah upaya pengembangan manusia yang menyangkut pengembangan aktivitas
dalam bidang pendidikan dan latihan, kesehatan, gizi, penurunan fertilitas,
peningkatan kemampuan penelitian dan pengembangan teknologi.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, dibutuhkan input
pendidikan yang baik. Hasil dari pendidikan itu sendiri dapat berupah kemampuan
sumber daya alam seperti angkatan kerja. Pada faktanya, kenaikan jumlah yang
berpendidikan formal ini disertai juga dengan kecenderungan naiknya tingkat
pendidikan angkatan kerja. Akan tetapi faktor perbedaan tempat (desa - kota) dan
jenis kelamin masih menjadi masalah, angkatan kerja yang tingkat pendidikannya
rendah masih menonjol.
Menurut Todaro (2006 : 54), selain dipengaruhi oleh sumber daya fisik atau
sumber daya alam, besar kecilnya pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat
dipengaruhi oleh sumber daya manusia (human resources). Oleh karena itu sumber
daya manusia sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Kondisi
kualitas sumber daya manusia merupakan kelemahan mendasar bagi negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. Pengalaman selama krisis ekonomi menunjukkan
bahwa negara-negara yang mempunyai kualitas sumber daya manusia yang lebih
baik akan lebih cepat bangkit dari krisis yang melandanya. Misalnya pada negara
-negara maju seperti Korea, Jepang dan Singapura, negara - negara ini jarang
27
mengalami krisis ekonomi yang parah seperti yang terjadi pada negara berkembang
seperti Indonesia. Secara langsung ataupun tidak langsung, kualitas sumber daya
manusia mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.
2.8
produk dapat dikatakan berhasil apabila produk tersebut memiliki fungsi yang baik.
Akan tetapi selama tiga dekade terakhir, fungsi bukan lagi merupakan faktor yang
dominan dalam sebuah produk, melainkan interface design atau desain antar muka.
2.8.1
2.8.2
tata letak.
2. Universal Usability
Menambahkan fitur bagi pengguna pemula berupa penjelasan dan bagi
pengguna berpengalaman berupa fitur shorcut, dan faster pacing. Sehingga
memperkaya desain antarmuka dan kualitas sistem.
3. Memberikan umpan balik (feedback) yang informatif
28
mengurangi kekuatiran
pengontrol
tampilan
yang
ringan,
penggabungan
halaman-halaman,
2.9
29
Perangkat lunak adalah sebuah instruksi atau sebuah program computer yang
ketika dijalankan menyediakan fitur, fungsi, dan kinerja (Pressman, 2010 : 4). Pada
awalnya, tidak ada yang mengira bahwa sebuat perangkat lunak dapat menjadi
sebuah teknologi industry untuk keperluan bisnis, science dan engineering. Akan
tetapi, sering perkembangannya, perangkat lunak menjadi sebuah pengganti dari
teknologi sebelumnya.
Menurut Pressman (Pressman, 2010 : 12), rekayasa perangkat lunak adalah
pembentukan dan penggunaan prinsip - prinsip teknik suara dalam rangka untuk
memperoleh perangkat lunak secara ekonomis yang handal dan bekerja secara efisien
pada mesin nyata.
Dalam rekayasa perangkat lunak terdapat tiga elemen utama (Pressman,
2010 : 13-14), yaitu :
a. Proses (Process)
Menyatukan metode dan alat bantu dalam pengembangan suatu
perangkat lunak. Prosedur menjabarkan urutan kerja dimana metode akan
diterapkan, catatan mengenai data- data yang dibutuhkan, serta kendali
untuk menjaga kualitas dan mencatat perubahan pada perangkat lunak.
b. Metode (Method)
Metode merupakan cara cara teknis membangun perangkat lunak yang
terdiri
dari
perancangan
proyek
dan
estimasi,
analisis kebutuhan
30
Menurrut Whitten dan Bentley (2007 : 371) UML adalah pemodelan yang
digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem piranti lunak yang terkait dengan
obyek. UML terdiri dari beberapa tipe diagram yaitu Use Case Diagram, Activity
Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.
transaksi
yang
biasanya
dilakukan
bersama-sama
untuk
2.
3.
31
c.
Include, terjadi apabila ada urutan perilaku (use case) yang digunakan
dalam sejumlah kasus, dan user ingin menghindari penyalinan deskripsi
yang sama ke dalam setiap use case yang digunakan. Include
Relationship biasa disebut sebagai penggambaran use case yang
d.
e.
32
33
34
35
Visibility
Fungsi dari visibility dalam class diagram adalah untuk menentukan
apakah atribut atau operasi dari suatu kelas dapat digunakan oleh kelas lain
Tabel 2.1. Penjelasan Visibility
Visibility
Keterangan
Private
Protected
mendefinisikan
Dapat digunakan
kelas
yang
yang
Public
2.
Simbol
oleh
berhubungan
Multiplicty and Associations
Fungsi dari multiplicity dalam class diagram adalah untuk menentukan
36
3.
untuk
Gambar 2.9.
Contoh
Generalization
(Sumber : Whitten
404)
4.
Aggregration
Fungsi
dari
agregartion
37
4.
5.
6.
38
Model Proses
Menurut Pressman (2010 : 31), software process didefinisikan sebagai sebuah
kerangka kerja untuk kegiatan, tindakan dan tugas tugas yang dibutuhkan untuk
membangun perangkat lunak dengan kualitas tinggi.
2.11.1 Agile Software Development
Menurut Pressman (2010 : 65) agile software development adalah suatu cara
pengembangan perangkat lunak dimana menggunakan metode informal untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Agila software development biasanya digunakan pada
lingkunan bisnis modern untuk menyampaikan suatu perangkat lunak secara cepat.
39
Planning
Pada tahap ini XP team harus dapat memahami persyaratan software
yang diinginkan oleh stakeholder kemudian melakukan penyusunan
40
baru yang dibutuhkan dapat ditambahkan sebagai story baru setiap saat.
Design
XP menggunakan prinsip Keep It Simple (KIS) yaitu suatu design
sederhana lebih disukai dibandingkan sebuah design yang lebih
kompleks. XP juga mendukung refactoring yang merupakan proses
mengubah suatu system software dimana hasil dari kode tidak berubah
tetapi struktur kode itu sendiri berubah dan semakin disederhanakan.
Selain itu, pada XP proses design dapat dilakukan sebelum atau setelah
3.
proses coding.
Coding
Pada proses ini, dimulai dengan test setiap story yang sudah
dikembangkan dan didesain. Setelah unit test dibuat, XP team fokus pada
bagaimana cara mengimplementasikannya. Kunci dari proses coding
adalah pair programming dimana XP mengizinkan dua orang melakukan
4.
proses coding secara bersamaan untuk membuat code dari sebuat story.
Testing
Pada proses ini dilakukan pengujian kode dengan unit test yang sudah
tersedia oleh XP team. Kemudian dilakukan XP acceptance test atau
biasa disebut sebagai customer test yang dilakukan oleh stakeholder dan
fokus pada keseluruhan sistem dan fungsi yang dilihat dan ditinjau oleh
stakeholder.
41
2.12
Java
Pada awalnya, java diberi nama Oak yang diciptakan pada tahun 1991 oleh
James Gosling yang merupakan pengembang dari Sun Microsystems . Oak sendiri
digunakan untuk embedded chips pada formulis elektronik saja. Pada tahun 1995,
Oak dikembangkan dan diganti nama menjadi Java yang digunakan untuk
mengembangkan internet applications (Liang, 2011 : 32). Menurut Sun (website
resmi java), java memiliki karakteristik yaitu simple, object oriented, distributed,
interpreted, robust, secure, architecture neutral;, portable, high performance,
multithreaded, dan dynamic. Seiring dengan perkembangannya, Java tidak hanya
digunakan untuk internet programming, tetap juga digunakan untuk mengembangkan
standalone applications melintasi platform di server, desktop dan mobile.
2.13
cara
programming
yang
menggunakan
obyek.
Obyek
merepresentsaikan
perancangan software yang berorientasi obyek dilakukan dengan membagi fungsifungsi berdasarkan pembagian tanggung jawab yang ditetapkan kepada setiap
kelas yang dibuat. Setiap kelas menyediakan pelayanan untuk mengerjakan operasi
tertentu dan dilakukan oleh obyek yang dibuat dari kelas tersebut.
Secara garis besar, suatu bahasa pemrograman dapat dikatakan sebagai
Object Oriented Programming (OOP) apabila program tersebut mendukung konsep
abstraksi (abstraction), enkapsulasi (encapsulation), polimorfisme (polymorphism),
dan pewarisan (inheritance). Selain konsep-konsep ini, ada beberapa konsep
fundamental lainnya, seperti kelas, obyek, dan message.
2.14
Net Beans
NetBeans adalah sebuah proyek open-source yang didedikasikan untuk
42
R-Language
R adalah sebuah sistem yang digunakan untuk komputasi statistika dan grafik
43
47
Sodik (2007)
Pengeluaran
negative
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
regional.
Sancoyo
analisis
48
Hadi (2003)
Investasi,
SDM, digunakan
adalah
metode
pertumbuhan ekonomi.
SDM dan sumber SDA mempunyari pengaruh yang dapat
Perekonomian
Kabupaten/Kota
pertumbuhan
Menurut
Klassen
Tipologi Investasi,
Indikator
ekonomi
SDM,
di
SDA,
Junawi
Hartasari
Saragih
Analisis
Faktor- Metode
analisis
49
(2009)
Pertumbuhan
Ekonomi
(OLS).
Variabel
dependen
Pertumbuhan Ekonomi.
: Variabel independen
Komparatif
(Studi
dan tingkat
Kabupaten Langkat)
pemerintah,
pendidikan
dan
industri
merupakan
variabel
yang
memberikan
Maria
Fransiska
(2012)
Analisis
Pengaruh Metode
analisis
50
Inovasi
Lingkungan
dan pemerintah,
komitmen
motivasi,
Kerja organisasi,
kerja,
investasi
Kinerja
Koperasi dan
lingkungan
validity
Terdapat dua variabel yang berpengaruh positif terhadap
kerja
kinerja
setiap
koperasi
variabel
lingkungan kerja.
yaitu
orientasi
kepemimpinan
dan