Anda di halaman 1dari 21

METABOLISME LEMAK

Disusun oleh
Kelompok 7
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Carmi
Khuzaemah
Lia safitri
Maya purnamasari
Meri yuliani
Siti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON


DIPLOMAT III KEBIDANAN
CIREBON
2014

pengertian
Lipid

Asam
Lemak

Lemak

suatu kelompok besar


substansi biologik yang
dapat larut dengan baik
dalam pelarut zat
organik, seperti
metanol, aseton,
klorofom dan benzena.
Sebaliknya lipid tidak
atau sukar alrut dalam
air. Kelarutannya dalam
air yang kecil
disebabkan karena
kekurangan atom-atom
yang berpolarisasi (O,
N, S, P)

asam karbonat dengan


rantai hidrokarbon yang
panjang dengan rumus
CH3(CH2)nCOOH
atau CnH2n+1-COOH.
Sebagai komponen dari
lipid, asam lemak
terdapat pada semua
organisme. Asam lemak
terutama berada dalam
bentuk ester dengan
alkohol, misalnya
dengan gliserol,
spingosin atau
kolesterol.

ester yang tersusun dari


tiga asam lemak dengan
tiga gugus alkohol dari
senyawa gliserol. Bila
hanya satu asam lemak
yang teresterisasi
dengan gliserol, disebut
monoasilgliserol.
Melalui esterisasi
dengan asam lemak
lainnya akan dihasilkan
diasilgliserol dan
selanjutnya
triasilgliserol yang
merupakan lemak.

Klasifikasi Lipid

Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur


kimianya ke dalam 5 grup. Asam lemak kelas pertama berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok
pembangun dari asam lemak ini kompleks-kompleks lipid disintesis.
Prostagladin, yang dibentuk dari asam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah
substansi pengatur intrasel yang merubah taggapan-tanggapan sel terhadap
rangsangan luar.
Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula
asigliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik
dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan
komponen utama lipid dari membran sel.
Sfingolipid yang merupakan kelas ketiga juga merupakan komponen membran.
Mereka berasal dari alkohol lemak sfingosin.
Sterol mencakup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin-vitamin A, E dan
K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isopreni terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.

Fungsi Biologik Lemak


Lemak dalam bahan makanan merupakan pembawa energi yang penting.
Pada pemberian makana yang benar, lemak dalam bahan makanan dapat
memberikan sekitar 30 35 % energi tambahan bagi manusia. Namun
peran sebagai pembawa ebergi bukanlah satu satunya fungsi lemak dalam
bahan makanan. Lemak juga dapat berperan sebagai pengantara bagi
viamin-vitamin yang larut dalam lmak dan sebagai sumber untuk asam
lemak tak jenuh jamak yang esensial, seperti asam linoleat, asam lonolenat
dan asam arakidonat.
Di dalam lemak hewan banyak terdapat asam lemak januh dam sebaliknya
lemak pada tumbuh-tumbuan (kecuali lemak kelapa) sebagian besar
mengandung asam lemak tak jenuh dan yang sering dijumpai adalah
minyak (lemak cair). Melalui hidrasi kimia lemak tumbuh-tumbuhan,
minyak dapat diubah menjadi lemak padat (margarine), yang disebut
dengan proses pemadatan lemak.
Lemak di dalam tubuh membentuk cadangan energi terbesar pada
organisme hewan. Ia dapat digunakan sebagai sumber atom karbon bagi
berbagai sintesis yang terjadidalam tubuh sendiri. Lemak ditemukan
banyak sel dalam bentuk butir-butir lemak kecil. Adiposit merupakan sel
lemak yang khusus menyimpan lemak. Lemak di dalam adiposit
menyediakan keperluan manusia akan energi yang cukup selitar dua sampai
tiga bulan.

Hidrolisis Lemak
Dalam tabung reaksi (in vitro), lemak dapat dipecahkan
melalui proses hirolisis alkali (penyabunan) menjadi
gliserol dan garan-garam dari asam lemak. Sabun
merupakan garam alkali padat dari asam lemak.
Berdasarkan sifat-sifat amfipatiknya dapat larut dengan baik
dalam air dan juga mampu melarutkan lemak.
Di dalam organisme (in vivo) pemecahan lemak dikatalis
oleh enzim lipase. Penghancuran lemak bahan makanan di
dlam usus akan dibantu oleh suatu enzim lipase pankreas.
Enzim ini cenderung bekerja pada atom sn-C-1 dan atom
sn-C-3 lemak. Hasil hidrolisis tersebut ialah
monoasigliserol dan dua asam lemak. Berlawanan dengan
lemak netral, senyawa-senyawa ini dapat dengan mudah di
absorbsi oleh sel mukosa usus.

Penyimpanan Lemak dan Penggunaanya


Kembali
Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan
adiposa. Adapun tahap-tahap penyimpanan tersebut adalah:
Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk
disimpan.
Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus
tersedia dari glukosa.
Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan
glukosa di dalam tubuh.
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka
simpanan trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan
dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol dapat menjadi sumber
energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan
dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

Lemak, Fosfolipid dan Glikolipid

Lemak

Lemak netral merupakan ester dari gliserol dengan


tiga asam lemak.

Fosfolipid

adanya rantai asam fosfat yang teresterisasi dengan


gugus hidroksi pada atom sn-C-3dari gliserol.
Karena rantai asam fosfat ini, maka fosfolipid paling
sedikit mengandung satu muatan negatif.

Glikolipid

Glikolipid tersusun dari sfingosin, satu asam lemak


dan satu rantai oligosakarida yang pada beberapa
glikolipid sangat besar. Jadi pada glikolipid tidak ada
rantai fosfat seperti halnya pada fosfolipid.

Metabolisme Lemak
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh
dalam jaringan adiposa. Lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan
dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling
mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme
dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas
penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori
dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak
mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan
adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak
sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin
dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan
masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati
membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam
jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak
yang disimpan mengandung vitamin A dan B.

Katabolisme Lemak
Pelepasan dan Transport Asam Lemak
Pemecahan lemak (lipolisis) di dalam jaringan lemak dikatalis
oleh suatu lipase yang peka hormon yang diatur oleh suatu
kontrol hormonal yang kompleks. Asam lemak yang
dilepaskan dari jaringan lemak akan di transpor di dalam
plasma dalam bentuk tidak teresterisasi (free ratty asid = FFA).
Ini hanya terjadi pada asam lemak rantai pendek yang benarbenar larut, sedangkan asam lemak rantai panjang dan kurang
larut dalam air akan terikat pada albumin.
Untuk dapat digunakan, asam lemak dari plasma dimasukkan
ke dalam sel dan berada dalam bentuk yang terikat protein.
Kecuali jaringan otak dan eitrosit, semua jaringan dapat
memecahkan asam lemak melalui oksidasi-.

Pemecahan Asam Lemak : Oksidasi-


Dalam oksidassi- asam lemak dikatabolisis dari ujung
karboksil. Dua atom hidrogen dikeluarkan dari atom
carbon-, C3 dalam rantai, dan terbentuk suatu gugus keto.
Pemecahan antara atom karbon- dan terjadi, dan
fragmen dua atom karbon yang terdiri dari karbon karboksil
asli dan atom karbon-, dilepaskan sebagai asetil KoA.
Oksidasi asam lemak 16-atom karbon akan menghasilkan
delapan unit asetil KoA tetapi hanya memerlukan tujuh
siklus oksidasi-. Satu urutan oksidasi- yang menghasilkan
1 mol asetil KoA dan memberi 5 mol ATP kepada sel. Tiap
mol aseil KoA bila di oksidasi dalam siklus Krebs menjdi
CO2 dan H2O, memberi tambahan ikatan fosfat energi
tinggi kepada sel yang ekivalen dengan 12 mol ATP.

Pengaturan Penghancuran Asam Lemak


Kadar asam lemak bebas (FFA) di dalam plasma bertugas
menyediakan asam lemak yang dibutuhkan oleh jaringan yang tidak
dapat membentuk asam lemak melalui sintesis sendiri (lipogenesis).
Setelah diaktifasi menjadi asil KoA, FFA intra sel disimpan dan
dipecahkan.
1)
Penyimpanan
Pengesteran dari asam lemak yang diaktifkan (asil KoA) dengan
gliserol menyebabkan terbentuknya fosfolipid yang diperlukan
sebagai komponen membran dan triasilgliserol (lemak) yang
disimpan sebagai cadangan lemak.
2)
Penghancuran
Penghancuran asam lemak terjadi di mitokondria. Dengan bantuan
toraks karnitin, asam lemak di transpor dari sitoplasma ke dalam
mitokondria. Dalam mitokondria asam lemak dipecah menjadi CO2
melalui kerjasama antara oksidasi-, daur asam sitrat dan rantai
pernafasan, dan akibatnya dihasilkan sejumlah ATP.

Penghancuran Asam Lemak Tak Jenuh


Penghancuran asam lemak tak jenuh berlangsung
seperti penghancuran asam lemak jenuh yaitu
melalui oksidasi-, hingga mencapai ikatan
rangkap cis pada C-9. Karena pada oksidasi-
produk yang tidak jenuh selalu membawa satu
ukatan rangkap berposisi trans, maka asam lemak
tidak jenuh diubah dari isomer 3,4- cis menjadi
isomer 2-trans melalui suatu isomerase.
Kemudian penghancuran melalui oksidasi- dapat
dilanjutkan.

Penghancuran Asam Lemak Rantai Ganjil


Pada asam lemak dengan rantai ganjil terjadi proses
penghancuran seperti pada asam lemak normal dengan
jumlah atom C genap, yang artinya setelah masuk ke
dalam sel asam lemak akan di aktifasi menjadi asil KoA
denagn menggunakan ATP. Kemudian dengan bantuan
torak karnitin ditranspor ke dalam mitokondria untuk
dipecah melalui proses oksidasi-. Propionil-KoA yang
tetap tersisa dengan 3 atom C dikarboksilase oleh
propionil-KoA karboksilase menjadi metilmalonil-KoA
dan setelah isomerisasi, metilmalonil KOA diubah
menjadi suksinil-KoA.

Oksidasi dan
Oksidasi asam lemak bekerja menghancurkan asam
lemak bercabang metil. Proses ini terjadi melalui
pemisahan terhadap residu C1, dimulai dengan suatu
hidroksilase, tidak membutuhkan koenzia A dan juga
tidak membutuhkan ATP.
Oksidasi yaitu oksidasi dari ujung akhir asam lemak
yang dimulai dengan suatu hidroksilasi oleh suatu
monooksigenase (oksidase campuan secara fungsional)
dan dilanjutkan melalui oksidase menjadi asam lemak
dengan dua gugus karboksi. Asam lemak ini
dipecahkan menjadi oksidasi- pada kedua sisi hingga
menjadi asam dikarbonat C8 atau C6 dan diekskresikan
melalui urine.

Anabolisme Lemak
1 Biosintesis Asam Lemak
Biosintesis asam lemak (lipogenesis) berlangsung di dalam sitoplasma dari
banyak jaringan, terutama di dalam hati, jaringan lemak, ginjal, paru-paru
dan kelenjar susu. Substrat yang trpenting dan pemasok atom karbon
adalah glukosa. Asetil-KoA yang membentuk asam lema, tersedia melalui
glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif piruvat.
Langkah pertama lipogenesis adalah karboksilasi asetil-KoA menjadi
maloni-KoA.reaksi ini di katalis oleh asetil-KoA karboksilase. polimerisasi
menjadi asam lemak terjadi di dalam sitoplasma dalam suatu kompleks
sintase asam lemak.
Yang bekerja sebagai zat pereduksi pada lipogenesis adalah NADPH + H+.
koenzim ini dapat berasal dari berbagai sumber. NADPH dapat terbentuk
di dalam jalur heksosa monofsfat melalui reaksi dari glukosa 6-fosfat
dehidrogenase dan 6-fosflogukonat dehirogenase. Senyawa ini juga dapat
terbentuk oleh suatu isositrat dehidrogenase yang tergantung pada NADP+
atau oleh enzim malat yang mengubah malat menjadi piruvat dan CO2.
Enzim-enim tersebut berlokalisasi di salam sitoplasma.

Asetil-KoA Karboksilase
Langkah dari biosintesis asam lemak yang menentukan kecepatan reaksi
adalah pembentukan maloni-KoA dari asetil-Koa melalui karboksilasi.
Asetil-KoA karboksilase mengandung biotin sebagai gugus prostetik. Pada
langkah pertama akan dihasilkan suatu bioksin-karboksi dengan
memecahkan ATM dan menggunakan hydrogenkarbonat.
Asetil-KoA terutama berasal dari glikolisis, tetapi selain itu juga dari
metabolisme asam amino dan pemecahan alcohol.
Asetil-KoA karboksilas dalah suatu enzim aloserik. Enzim ini distimulasi
oleh asam sitrat dan dihambat oleh asam lemak yang diaktifakan (asetilKoA). Konsentrasi sam sitrat yang berasal dari mitokondria, di dalam
sitoplasma adalah tinggi bila penyediaan subsrat baik. Kemudian sel-sel
membentuk pesediaan energy dalam bentuk lemak.
Hormon mengatur asetil-KoA karboksilase melalui interkonversi. Insulin
mengaktifkan enzim melalui suatu fosfatase protein, glukagon dan
adrenalin membuatnya menjadi tidak aktif melalui suatu kinae protein.
Selain itu insulin dan gluagon juga bekerja dalam jangka panjang melalui
induksi dan represi enzim.

Kompleks Sintesa Asam Lemak


Biosintesis asam lemak dikatalis didalam sitoplasma oleh suatu
kompleks sinatase asam lemak yang membutuhkan asetil-KoA
sebagai molekul awal.Reduktor dalam sintesis asam lemak adalah
NADPH + H+ yang secara keseluruhan akan diubah 1 asetil-KoA, 7
malonil-KoA dan 14 NADPH + H+ menjadi palmiat, 7 CO2, 6 H2O, 8
KoA dan 14 NADP+.
Aktivitas enzim secara tiga dimensi dibagi menjadi tiga domain yang
berbeda. Domain 1 mengkatalisis masuknya substrat asetil-KoA
(atau asil-KoA) dan malonil-KoA dengan bantuan (ACP)-S-asetil
transferase dan (ACP)-S-maloni trferase, dan selanjutnya
mengkatalisis kondendasi dari keduanya dengan bantuan 3-ketoasil(ACP)-sintase. Domain II mereduksi rantai asam lemak yang sedang
tumbuh dengan bantuan 3-ketoasi-(ACP)-reduktase , 3-hidroksiasil(ACP)-dehidratase dan enoil-(ACP)-reduktase. Yang terakhir Domain
III berfungsi membebaskan produk yang telah selesai setelah 7
langkah rantai panjang dengan bantuan asil-(ACP)-hidrolase.

Reaksi-reaksi Sinatase Asam Lemak


Biosintesis palmiat dimulai dengan pemindahan satu residu
asetil ke residu sistein yang telah disinggung diatas dan satu
residu malonil ke 4-fosfopantetein pada (ACP).
Perpanjangan rantai berlangsung melalui pemindahan gugus
asetil ke C-2 dari residu maloni, dimana gugus karboksi
bebas dilepaskan sebagai CO2. Ketiga langkah reaksi
selanjutnya, yaitu reduksi dari ggus 3-keto penglepasan air
dn reduksi yang diperbaharui, menghasilkan suatu asam
lemak dengan 4 atom C. produk antara ini akan dipindahkan
kembali dari ACP ke residu sistein dengan bantuan asil
transferase, sedemikian rupa sehingga daur dapat kembali
dimulai dengan memasukkan matonil-KoA ke ACP.

Contoh Gambar
Metabolisme lemak

Contoh Gambar
Kadar lemak rendah

Kadar lemak tinggi

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai