ABO
GOLONGAN GOLONGAN
DARAH ABO
Antigen pada sel Antibodi dalam serum
Gol A
Anti-B
Gol B
Anti-A
Gol AB
AB
Tidak ada
Gol O
Tidak ada
Sistem ABO
Th 1900 Karl Landsteiner
Menemukan gol A,B,O
Masing2 serum orang tersebut
mengandung antibodi terhadap antigen
yang tidak ada pada sel darah
merahnya
Th 1902- von Decastello dan Sturli
menemukan gol AB.
Sistem ABO
Sistem golongan darah pertama yg
ditemukan , merupakan golongan darah yg
terpenting dalam transfusi darah.
Merupakan satu2nya sistem, yang
antibodinya dapat diperkirakan terdapat
dalam serum orang yang tidak pernah
expose pada sel darah merah manusia.
Sistem ABO
Oleh karena antibodi2 ini ,transfusi darah
dengan gol ABO yang tidak cocok, akan
menyebabkan reaksi transfusi hemolitik
intravasculair yang berat dengan manifestasi
reaksi transfusi hemolitik yang akut.
Pemeriksaan kecocokan gol ABO donor dan
resipien merupakan dasar pemeriksaan
pretransfusi
Red cell
antigens
Serum
Possible
antibodies genotype
A antigen
Anti-B
AA atau
AO
B antigen
Anti-A
AA atau
BO
none
AntiA&anti-B
Hanya OO
AB
Adan B
antigen
None
Hanya AB
Golongan darah
(Fenotip)
A
AO
BB
BO
AB
AB
OO
Genotip
AO
BO
Genotip
AB
AO
Fenotip
AB
BO
OO
GenABO
Phenotype gol darah ABO ditentukan oleh
alleles pada 2 chromosome yaitu
chromosome 9 yg mempunyai gen ABO allele
dan chromosome 19 yg mempunyai gen yg
menandai pembentukan H antigen yg mana
dapat atau tidak dapat merubah allele yg ada
pada chromososme 9.
GenABO
Tidak seperti antigen red cell yg lain kedua gen2 ini
tidak menandai utk antigen yg sebenarnya.Gen2 ini
menandai utk enzyme yg sebenarnya membentuk
antigen pada struktur precursor pada sel darah
merah.Enzyme menentukan gol ABO seseorang dg
mengkatalisa penempelan gol darah yg disebut sugar
/basa? pada antigen precursor carbohydrate.Enzyme
diproduksi oleh gen pada chromosome 19
menambahkan sugar/basa? Pada precursor
carbohydrate utk membentuk H antigen .Gen ABO
bertanggung jawab utk menentukan phenotype
A,B,O seseorang
GenABO
Gen A dan B masing2 menandai aktiv enzyme
yg mengenal antigen H dan melekat pada
sugar yg menetapkan gol darah.Gen O
biasanya amorph gene berarti tidak
memproduksi aktiv enzyme.Sebagai akibat
gol O tidak dapat memodifikasi antigen H .
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
GENES
A
SUBST
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
GENES
A
SUBST
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Antigen ABO
Pemeriksaan untuk mendeteksi antigen A dan
B dengan aglutinasi langsung .Reaksi lebih
lemah pada bayi daripada
orangdewasa.Meskipun demikian dapat
dideteksi pada embryo umur 5-6 mg
Antigen A dan B tidak secara penuh
berkembang pada waktu lahir,kemungkinan
karena struktur cabang oligoscharida tumbuh
bertahap.
Pada umur 2-4 tahun expresi antigen A dan B
telah penuh berkembang dan tetap konstan
sepanjang hidup.
Subgroups
Subgroups ialah phenotype ABO yang
berbeda dalam jumlah antigen yang
ada pada sel darah merahnya dan pada
sekretor,pada saliva ,sebagai akibat
produk yg kurang effektif dari enzym
glycosyltransferase.
Subgroup A lebih sering ditemukan
daripada subgroup B.
A2
A1B
A2B
Anti-A
Anti-AB
Anti-A1
Macam2 Subgroups
Sub-gol A Frekuensi Antibodi
Antibodi yg
Yg selalu ada Kadang2 ada
A1
80%
Anti-B
Tidak ada
A2
20%
Anti-B
Anti A1 dlm
2% kasus
A1B
80%
Tidak ada
Tidak ada
A2B
20%
Tidak ada
Anti-A1 dlm
25% kasus
Subgroups
Subgroup A terutama A1 dan A2
A1 dan A2 bereaksi kuat dengan anti-A
pada pemeriksaan aglutinasi langsung
Perbedaan A1 dan A2 ialah dengan
pemeriksaan dengan reagensia Lectin
yg dibuat dari biji2an Dolichos
Biflorus.
Subgroups
Anti-A1 bereaksi baik pada suhu < 37oc
secara klinis tidak begitu penting
kecuali bila reaktif pada suhu > 37oc
Pemeriksaan rutin dengan anti-A1 tidak
perlu.
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
GENES
A
SUBST
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Sistem H mempunyai 2 gen H dan h.
Antigen H adalah molekul pendahulu
antigen A dan B, sebelum menjadi
antigen A atau B.
Gol O tidak mempunyai antigen A dan B
dan pada sel banyak antigen H.
Banyaknya H antigen pada sel:
O>A2>B>A2B>A1>A1B
ANTIGEN
GENES
SUBST
Precursor substance
(P.S)
GENES
A
SUBST
O
P.S
B+H
B
AB
hh
A+H
A,B,AB,O
A+B+H
H
Tidak ada
apa2
DARAH
BOMBAY
Sistem H
Seperti antigen A dan B , antigen seperti
antigen H terdapat dialam.
Individu dengan Oh,sel darah merah tidak
mempunyai H,mempunyai anti-A dan anti-B
dan mempunyai anti-H yang secara klinis
berarti /berbahaya dan kuat.
Pada Gol A1 , A1B , dan B ,antigen H yg
dirubah ke A dan B hanya sedikit dan
mempunyai anti-H,tetapi anti-H ini
lemah,bereaksi pada suhu kamar dan secara
klinis kurang berarti.
Sistem H
Oh sel tidak punyai H,A dan B
ditemukan pertamakali di Bombay,India
disebut gol darah Bombay.
Pemeriksaan gol darah serupa dengan
gol O,akan tetapi bila diperiksa dengan
gol O maka akan terjadi ketidak
cocokan yg kuat pada immediate
spin/sentrifugasi.
Sistem H
Anti-H pada Oh bereaksi sekitar 4-370C
semua sel darah merah kecuali dengan
Oh .
Pasien harus ditransfusi dengan darah
Oh .
Phenotype Oh akan terlihat reaksi
dengan anti-H lectin (dari biji Ulex
europaeus)
Oh timbul karena pewarisan dari gen hh
Sistem H
Gol Parabombay dapat phenotype Ah,Bh,atau
ABh
Tidak terdeteksi antigen H,tetapi mempunyai
sedikit A atau B antigen tergantung dari gen
individu pada Lokus ABO.
Pemeriksaan dengan anti-A dan anti-B bisa
tidak bereaksi atau positip lemah tetapi tidak
bereaksi dengan anti-H lectin atau dengan
anti-H dari Oh.
Sistem H
Serum Ah dan Bh mempunyai anti-H
selain anti A dan anti-B
Antibodi
Individu mempunyai antibodi terhadap
antigen A atau B yg tidak ada pada sel
darah merahnya.
Hal ini mengharuskan pemeriksaan
ABO pada sel dan serum
Antibodi
Waktu timbul
Anti-A dan anti-B dapat dideteksi dalam
serum setelah beberapa bulan setelah lahir.
Hampir tidak pernah, ditemukan antibodi
pada waktu lahir
Sebagian besar antibodi yang terdapat dalam
cord/umbilicus berasal dari ibu.
Pembentukan meningkat pada umur 5-10 th
dan menurun pada usia lanjut.
Antibodi
Pada orang tua mempunyai anti-A dan
anti-B yang lebih sedikit daripada orang
muda
Pemeriksaan anti-A dan anti-B pada
bayi2 baru lahir atau pada umur lebih
muda dari 4-5 bulan tidak dapat
dianggap valid sebab antibodi bayi
berasal dari transfer placenta IgG anti-A
dan anti-B ibu.
Antibodi
IgG dapat melewati placenta ,bayi
dengan ibu gol O merupakan risiko
untuk terjadi hemolitik disease of the
newborn.(HDN)
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Penetapan gol darah ABO seseorang sangat
berkaitan dg transfusi darah yg aman.Ada beberapa
methode
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Molecular biology:Termasuk penetapan langsung dari
mutasi genotype yg sebenarnya yg menentukan
phenotype seseorang .Proses ini terutama digunakan
pada forensic medicine ,riset pada genetik populasi
Pengembangan molecular biology merupakan
revolusi kapasitas utk memeriksa mutasi pada
genomic DNA.Proses ini disebut Polymerase Chain
reaction .Proses ini memungkinkan specifik
amplifikasi dari urutan DNA yg mengandung allele yg
menentukan mutasi yg dapat dipelajari.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
PCR tidak cocok pada klinis/lingkungan rumah sakit
karena peekrjaannya lambat dan labour intensive
sehingga tidak cocok utk skala besar orang yg
membutuhkan peemriksaan dg cepat
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Metode rutin ialah dg cara serology.
Yg meliputi 2 cara peemriksaan:
1.Antigen sel darah merah-antigen sel darah merah
sebagai akibat penambahan enzym dari sugar yg
menentukan gol darah pada ujung precursor
oligosacharida.terdapat pada banyak individu lebih
dari 2 juta ABO antigen perred cell.Yg termasuk
H antigen
A antigen
B antigen
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Serum antibody-seseorang secara normal mempunyai
naturally occuring antibody pada A,B,H antigen yg
mereka tidak punya.Mereka timbul karena organisme
lain(mis bakteria)mengexpresikan A,B,H antigen pada
dinding sel,Expose yg terus menerus pada intestinal
flora,food,dllmerangsang immune response pada
antigen A,B,H yg mereka tidakpunya
Pembentukan anti-A dan anti-B mulai pada beberapa
bulan pertama.mencapai puncaknya pembentukan
pada umur 5-10th.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Produksi antibody menurun dg umur.
AntiA dan anti-B gol B dan A biasanya IgM dan
bereaksi baik pada suhu kamar
Anti-A dan anti-B gol O biasanya IgG.Gol O
memproduksi campuran anti-AB yg mengaglutinasi
antigen A dan B.
Pemeriksaan laboratorium
sistem ABO
Dalam laboratorium pemeriksaan gol ABO antigen
dan naturally occuring antibodies dapat dilakukan dg
2 cara:
Manual serology-biasanya:slide test,micro titer
plates,dan glass tubes
Automated methods mesin yg khusus yg serupa dg
prinsip serology tetapimengauotmatisasi preses2
tertentu (kadang2 termasuk interpretation.
Kadang2 ada kondisi atau faktor yg dapat
memberikan false negative reaction dg peemriksaan
serology
SEL TYPING
SERUM TYPING
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Sel A
Sel B
Sel O
AB
O/A?
+/-
+/-
AB?
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
Sel A
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
Sel B
2 drops
Serum
+
1 drop
5%
suspensi
sel O
SEL TYPING
SERUM TYPING
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Sel A
Sel B
Sel O
AB
O/A?
+/-
+/-
AB?
Sistem Rhesus
System Rhesus
Yg kedua setelah system ABO dalam masalah
Immunogenecity
Bukannaturally occuring antibodiesantibodies
sebagai akibat stimulasi immunologis dg kontak
langsung dg antigen pada sel darah merah(kecuali
anti-E )
5 antigen utama D C c E e
Antigen2 lain (sekarang total 56 antigen)
Antigen D
Rh positive dan Rh negative
Istilah ini tergantung dari ada tidaknya
antigen D
Kemungkinan klinis
Kebalikan dari gol A dan B,seseorang yg
tidak mempunyai antigen D tidak
mempunyai anti-D
Anti-D ditemukan setelah immunisasi
mendapat transfusi darah atau kehamilan
dengan D pos.
Antigen D
Antigen D mempunyai effek immunogenitas
yg lebih besar dari antigen2 lainnya,> 80%
orang yangD negatip yang mendapat
transfusi D positip akan membentuk anti-D
Untuk menghindari hal ini darah resipien dan
darah donor harus diperiksa antigen Dnya
untuk meyakinkan bahwa resipien D negatip
mendapat darah D negatip
Antigen D
Antigen2 lain sistem Rhesus
1940 ditemukan antigen2 lain
C,c,E dan e
Rh system
2 linked genes yg berdekatan satu
menandai utk antigan D dan yg lain
menandai utk C/c dan E ata/e antigens
Secara historis ada 2 theori:
Fisher race
Wiener
Rh system
Fisher Race theory
3 sets allelic genes
C atau c,E atau e,D atau d dg d ialah amorph
Orang tua: Cc cc
Dd Dd
ee Ee
Anak:Cde/cde atau Cde/cDE atau cde/cDE atau
cde/cde
Fisher Race
D
C
E
c
e
f(ce)
G
Rosenfield
Rh:1
Rh:2
Rh:3
Rh:4
Rh:5
Rh:6
Rh:12
Istilah2 Rhesus
Penulisan haplotype
Penulisan phenotype menyatakan
haplotype dengan tulisan satu huruf R
dan r,untuk haplotype yg memproduksi
dan yang tidak memproduksi D.
Subscript atau superscript menunjukan
kombinasi adanya antigen lain.
Istilah2 Rhesus
Misalnya R1 mempunyai D,C dan e
bersama2
R2 mempunyai D,c dan E
Ro mempunyai D,c dan e
dll
Penentuan Rh phenotype
C
cde/cde
CDe/CDe atau
CDe/Cde
AntiD
+
+
+
+
+
+
+
+
+
0
0
+
+
+
0
0
0
+
+
+
0
+
0
0
+
0
+
+
+
+
+
0
0
+
0
+
+
+
+
0
+
0
+
+
+
+
+
+
+
0
+
0
0
+
+
Kemungkn
Phenotype
D,C,c,e
R1 r
D,C,e
R1 R 1
D,C,E,c,e R1 R2
D,c,e
RoRo/Ror
D,c,E,e
R 2r
D,c,E,
R2 R 2
D,C,E,e
R 1Rz
D,C,c,E
R 2Rz
D,C,E
Rz R z
c,e
rr
C,c,e
rr
D Yang LEMAH/weak D
Dahulu sel darah merah yg
membutuhkan pemeriksaan tambahan
untuk melihat ada/tidaknya D disebut
Du.
Istilah Du tidak dipakai lagi.
Sel darah merah yg mempunyai bentuk
D yg lemah disebut D positip atau D yg
lemahweak D
Partial D
Antigen D ialah mosaic mis:beberapa
bagian dari beberapa D yg lemah
mewarisi gene yg memproduksi
sebagian dari mosaic biasanya
ditemukan bila D positip membuat allo
anti-D
Partial D
orang D pos memproduksi alloantibodi D
yang tidak reaktif dengan selnya sendiri.
Sel ini bereaksi kuat dengan anti-D
Sel darah merah yang tidak mempunyai
sebagian dari antigen D disebut D mosaic
atau D varian
Istilah yg terbaru ialah partial D
D Yang LEMAH/weak D
Pada donor ,pemeriksaan D lemah perlu
dilakukan dan diberi label D positip bila
hasil pemeriksaan positip.
Resipien tidak perlu dilakukan dengan
prosedur2 lain selain dengan
pemeriksaan aglutinasi langsung.
Rh antibodies
IgG ,beberapa IgM jarang IgA (anti-e)
bereaksi pada 37oC,secara klinis significant
Invivo hemolysis-spleen
Delayed hemolytic transfusion reaction
Hemolytic disease of the born
Bereaksi baik dg enzyme,bereaksi dg Indirect
antihuman globulin
Secara umum tidak mengikat complement
Rh antibodies
Ada anti-Rh yang bersifat saline
aglutinin tetapi sebagian besar bereaksi
baik pada protein tinggi,antiglobulin
atau enzym test.
Anti-D yg reaktif pada saline juga akan
bereaksi baik pada tehnik
antiglobulin,tehnik enzyme
Immunisasi Rhesus
Responder
Non Responder
Saline anti-D
IgM anti-D
Suspended in 608% albumin
Is saline reactive
Often just used when ctrl positive
Use actrl 6% albumin
1 drop
Anti-D
+
1 drop 5 %
suspensionCells
To be tested
1 drop
Bovine
albumin 22%
+
1 drop 5 %
Suspension cells
To be tested
Pembacaan
Anti-D
Bovine Albumin
22%
D+
D-
1 drop
Anti-D
+
1 drop
5% suspensi
Sel darah
merah
1 drop
Bovine albumin 22%
+
1 drop
5% suspensi sel
darah merah
Sistem Lewis
N-acetylglucosamine
D-galactose
H gen
L-fu
-cose
N-acetyl
galactosamine
Le gen
Lea substance
Hsubstance
A gen
A susbtabce
B gen
Le & Se
gen
B substance
Leb substance
Caucasian
Black
Le(a+b-)
22%
23%
UTD
DKI
15.3%
Le(a-b+)
72%
55%
62.2%
Le(a-b-)
1-5%
20.2%
22.4%
Le(a+b+)
jarang
jarang
Antibodi Lewis
Terdapat sering pada individu
Le(a-b-) tanpa ada stimulus sel darah
merah.
Le(a-b+) tidak membentuk anti-Lea.
Le(a+b-) tidak membentuk anti-Leb
Anti-Lea dan anti-Leb dapat bertahan
lama pada serum Le(a-b-)
Antibodi Lewis
Anti-Le dapat terdapat pada wanita hamil
Anti-Lewis IgM ,tidak melewati placenta
Dapat mengikat complemen,serum segar yg
ada anti-Lewis dapat melisiskan sel dan lebih
sering dengan yang ditreated dengan enzym
Dapat mengaglutinasi sel darah merah pada
media saline.kadang dapat terlihat reaksi
pada 37oC atau pada antiglobulin test.
Sistem P
P2
P(Tj(a)
P1k
P2k
Whit
e
Black
79%
94%
21%
6%
Sangat
jarang
Sangat
jarang
Sangat
Sangat
Sistem P
Terdapat pada 80% orang kulit putih
20% orang kulit putih yg tidak
mempunyai P1 disebut P2.
P1 dan P2 mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya.
Gol p tidak mempunyai antigen P
pada sel darah merahnya (Dulu
disebut gol Tj(a-))
Orang yg tidak mempunyai P pada
sel darah merahnya mempunyai
Anti- P1
Kekuatan antigen P1 pada setiap P1
positip berbeda2.Antigen akan rusak
dengan cepat pada penyimpanan dan
pemeriksaan P1 memerlukan contoh
darah yg segar.
Anti-P1 termasuk antibodi alamiah.
Dapat ditemukan pada P2.
Anti- P1
Reaksi optimal pada 4oC.Jarang
menyebabkan reaksi hemolitik.
Anti-P IgM-tidak melwati placenta
tidak menyebabkan HDN
Anti-PP1Pk
Orang dengan gol p mempunyai anti
PP1Pk(anti-Tj(a-)) dalam
serumnya,antibodi ini bersifat
hemolisin dapat sebabkan reaksi
transfusi hemolitik dan HDN
Antibodi yg kuat bereaksi pada
4oc,22oC,37oC dan dengan
Antiglobulin test,saline,albumin dan
metode enzym.
Anti-P
P1 Substance
P1 substance atau cairan kista hydatid
yang diperoleh dari pigeon eggs dapat
menghambat aktivitas anti-P1
Inhibisi dapat membantu identifikasi
antibodi
Sistem MNSs
Sistem gol MN
Fenotip gol MN
Gol N genotip NN
Gol M genotip MM
Gol MN genotip MN
Sistem MN
Dosis effek
Terdapat reaksi lebih kuat & titer yang
lebih tinggi terhadap sel yg homozigot
daripada yg heterozigot
Anti-M
Anti-N
Sel M
+++
-
Sel N
+++
Sel MN
+
+
Anti-M
Sering ditemukan pada serum manusia pada
saline agglutinin
Timbul tanpa adanya stimulasi/natural
antibodi
Bisa bereaksi disuhu dingin dan hangat,reaksi
diperkuat dengan albumin dan Liss,tidak
bereaksi dengan enzym treated cell,karena
antigen M terpotong dari permukaan sel oleh
enzym proteolytik.
Terutama IgM,dapat juga IgG
Secara klinis tidak berbahaya waspada bila
reaktif pada Indirect coombs test,bahaya
HDN & Reaksi transfusi
Anti-N
Serupa dengan anti-M
Jarang ditemukan
Anti-S,anti-s
Anti-S,-s,U timbul setelah ada stimulasi
Anti-S bisa IgM atau IgG,bereaksi baik pada
37oC,pemeriksaan pada saline atau
antiglobulin test.
Anti-s kebanyakan IgG.Pemeriksaan dengan
antiglobulin test atau dengan tehnik enzym.
Anti-S dan anti-s dapat menyebabkan HDN
dan reaksi transfusi hemolitik.
SISTIM GOLONGAN
DARAH Ii
Antibodi
Anti-I IgM
natural antibody
Bereaksi kuat pada 4oC
Tidak bereaksi dengan sel darah merah
umbilicus.
Anti-I dan anti-i dapat ditemukan pada
AIHA type cold.
22oC
I dewasa
Anti-I
Anti-i
4+
0-1+
i cord/umbilicus 0-2+
3+
i dewasa
0-1+
4+
I dewasa
2+
2-3+
3+
icord
idewasa
Antigen
I
I dewasa
Banyak
Samar2/sedikit
I umbilicus
sedikit
Banyak
iumbilicus
Samar2/sedikit Banyak
Anti-K
Anti-K
Immun antibody
IgG
Pemeriksaan dengan Indirek
antiglobulin test.Tidak memperlihatkan
dosis effek
Reaksi tidak dihambat bila red cell
ditreated dengan enzym
Anti-k,-Kpa,Kpb,-Jsa,-Jsb jarang
ditemukan
Aspek klinis
Transfusi
Dapat sebabkan reaksi transfusi,bila
donor K+ ditransfusikan pada pasien
yang mempunyai anti-K
Kehamilan
Dapat sebabkan HDN,bila bayi K+ dan
ibu mempunyai anti-K
Donor digunakan red cellnya
Sistem Kidd
Antigen Kidd
Terdapat antigen Jka dan Jkb
Pemeriksaan dengan anti-Jka dan anti-Jkb
4 fenotip : Jk (a+b-)
Jk(a+b+)
Jk(a-b+)
Jk(a-b-)
Jk(a-b-) jarang ditemukan,karena silent allel
pada lokus Kidd
Aspek klinis
Transfusi
Anti-Jka dan anti-Jkb dapat mengikat
complement,dapat sebabkan reaksi transfusi
hemolitik.
Anti-Jka dan anti-Jkb cenderung untuk
mengurang kekuatannya pada pasien2 yg
mempunyai antibody tersebut,oleh karena itu
sering kadar dalam serum rendah,se-akan2
memberikan hasil pemeriksaan yang
negatip,dan oleh karena itu sering sebabkan
reaksi transfusi hemolitik yg lambat.
Sistem Duffy
Sistem Duffy
Terdapat 2 allel Fya dan Fyb
Pemeriksaan dengan anti-Fya dan
Anti Fyb
Fy(a+b+) genotip FyaFyb
Fy(a+b-)
FyaFya atau FyaFy
Fy(a-b+)
FybFyb atau FybFy
Fy(a-b-)
FyFy
Antigen Duffy
Fy(a-b-) jarang ditemukan pada orang
Eropa,kebanyakan ditemukan di Afrika
tengah & Barat.
Fenotyp (a-b-) mempunyai kekebalan
terhadap infeksi malaria.
Sel darah merah dari fenotip ini
resistant/kebal terhadap invasi
plasmodium vivax.
Antibodi
Anti-Fya dan anti-Fyb
Biasanya IgG
Bereaksi pada indirek antiglobulin test.
Anti-Fya dapat mengikat complement
Anti-Fy timbul sebagai akibat rangsangan transfusi
darah
1/3 orang dapat membentuk anti-Fya apabila kena
rangsangan antigen,tetapi anti-Fya hanya terdapat
pada beberapa orang saja yang mendapat
transfusi,Fya merupakan antigen yang lemah.
Aspek klinis
Transfusi darah
Pernah sebabkan reaksi transfusi
hemolitik
Kehamilan
Sebabkan HDN
Donor
plasma dibuang yang ditransfusikan
hanya red cellnya saja.
CONVENTIONAL NAME
ISBT SYMBOL
ISBT NUMBER
ANTIGENS
ABO
ABO
001
MNSs
MNS
002
37
P1
003
Rh
RH
004
47
Lutheran
LU
005
18
Kell
KEL
006
21
Lewis
LE
007
Duffy
FY
008
Kidd
JK
009
Diego
DI
010
Cartwright
YT
011
Xg
XG
012
Scianna
SC
013
Cartwright
YT
011
Xg
XG
012
Scianna
SC
013
Dombrock
DO
014
Colton
CO
015
Landsteiner-Wiener
LW
016
Chido/Rogers
CH/RG
017
Hh
018
Kx
XK
019
Gerbich
GE
020
Cromer
CROMER
021
10
Knops
KN
022
Indian
IN
023
Ok
OK
024
--
Raph
RAPH
025
--
JMH
JMH
026
--
ANTIGEN COLLECTIONS
Cost
COST
205
Ii
207
Er
ER
208
P, P1, LKE
GLOBO
209
210
211
--
700
36
--
911
11
Wright
--
WR
Low Prevalence
Low Prevalence
High Prevalence
High Prevalence
TERIMAKASIH