Strategi Pelaksanaan Defisit
Strategi Pelaksanaan Defisit
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI
Di susun Oleh :
Nur Mubin S.Kep
D0013037
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Masalah umum
Deficit Perawatan diri : mandi / hygiene
B. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000 ).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Potter. Perry (2005). Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalahkondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
Jenis - jenis Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / Kebersihan
Kurang perawatan diri : (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas mandi / kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktifitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri ( makan ) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktifitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri ( Toileting ) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktifitas toileting sendiri ( Nurjannah : 2004, 79 ).
C. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :
1. Factor predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d. Social
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Factor presipitasi
Yang merupakan factor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah atau lemah yang di
alami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
Menurut DepKes (2000: 59) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah :
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu di manja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status social ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlikan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengatahuan yang baik
dapat meningkatkankesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes
mellitus, ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak dapat di mandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, shampoo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/ sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
D. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) tanda dan gejala klien dengan deficit perawatan diri
adalah :
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor.
d. Gigi kotor di sertai mulut bau.
e. Penampilan tidak rapi.
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Social
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang.
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.
E. Mekanisme sebab akibat
Penyebab
Isolasi social : menarik diri
- Pengertian : perilakumenarik diri adalah suatu usaha menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab
dan tidak menyadari kesempatan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain yang di manifestasikan dengan sikap memisahkan diri,
tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang
-
o
o
o
o
o
Akibat
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri :
- Klien merasa dirinya lemah
- Malas untuk beraktifitas
- Klien merasa tidak berdaya
e. Komunikasi kurang
f. Kontak mata kurang
Data subyektif
Klien mengatakan lebih suka sendiri daripada berhubungan dengan orang lain.
G. Pohon Masalah
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
H. Diagnose Keperawatan
Menurut DepKes (2000: 32) diagnose keperawatan yang muncul pada pasien deficit
perawatan diri yaitu :
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Deficit perawatan diri
3. Isolasi social
I. Fokus intervensi
Diagnosa keperawatan: penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan
kebersihan diri
2. Tujuan khusus
a. TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
1) Criteria evaluasi
Dalam berinteraksi klien menunjukkan tanda tanfda percaya pada
perawat :
a) Wajah cerah, tersenyum
b) Mau berkenalan
c) Ada kontak mata
d) Menerima kehadiran perawat
e) Bersedia menceritakan keadaannya
2) Intervensi
a) Berikan salam setiap berinteraksi
b) Perkenalkan nama, nama panggilan perawatdan tujuan perawat
berkenalan
c) Tanyakan nama dan nama panggilan kesukaan klien
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta. EGC
DepKes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Synopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjannah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia
Perry, potter. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta : EGC
Rasmun S.Kep. M 2004. Seres kopino dan adaptasir toors dan Pohon Masalah Keperawatan. Jakarta :
CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku saku keperawatan jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santoso, Budi. 2005. Panduan diagnose keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta : prima medika
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
Tarwoto dan wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada perawatan psikiatri edisi 3.
Jakarta. EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke 1 ( satu )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien tampak kotor
b. Rambut klien kusut dan acak-acakan
c. Klien bau
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda-tanda kebersihan diri
b. Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau mandi / menjaga kebersihan
diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi, mas sedang apa ?kenalkan nama saya Xy..
Mas namanya siapa ?
o mas rizal arifin, senang di panggil siapa ?
mas rizal ? , o begitu, baiklah mas rizal, saya akan menemani mas rizal
kurang lebih selama 2 minggu ke depan, nanti mas bisa cerita tentang masalah
yang mas rizal alami
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mas rizal saat ini ? oya kalau saya lihat mas rizal
tampak kusut dan tidak rapi, apa mas rizal belum membersihkan diri ?
c. Kontrak
1. Topic
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke 2 ( dua )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien sudah mandi
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan manfaat mandi
b. Klien dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. salam terapeutik
selamat pagi mas Rizal ? , masih ingat nama saya ?
bagus !
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mas Rizal saat ini ?
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke III ( tiga )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien sudah mengetahui manfaat dan cara-cara membersihkan diri.
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan.
b. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke IV ( empat )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi
klien sudah mengetahui cara membersihkan diri yang meliputi : mandi,
menggosok gigi, mengeramas rambut.
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene.
3. Tujuan khusus
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga dalam mengatasi kurangnya
perawatan diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi, pak !. kenalkan, saya suster Ida yang merawat Mas Rizal
disini, untuk lebih akrab kalau boleh saya tau nama bapak siapa ?
pak Ari ?, baiklah
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaanMas Rizal saat ini ?, apakah Mas Rizal mengenal bapak
ini siapa ?.
apakah pak Ari sudah tau mengapa Mas Rizal tidak mau mandi ?
c. Kontrak
1) Topic
pagi hari ini, kebetulan pak Ari menengok Mas Rizal, kita akan
bercakap-cakap tentang pengertian kebersihan diri, penyebab tidak
melakukan kebersihan diri, akibat tidak melakukan kebersihan diri,
manfaat dan cara melakukan kebersihan diri, bagaimana apakah pak Ari
bersedia ?
2) Tempat
bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang tamu saja biar lebih
santai?
3) Waktu
berapa lama kita akan bercakap-cakap ?, bagaimana kalau sekitar 30
menit ?.
2. Kerja
bisa pak Ari ceritakan kepada saya, apa yang sering di lakukan Mas Rizal di
rumah ?
terus apa lagi ?
apa yang sudah di lakukan oleh keluarga agar mas Rizal mau membersihkan
diri?
jadi begini Pak Ari, Mas Rizal ini kalau dalam istilah kesehatan mengalami
kurang perawatan diri , artinya Mas Rizal mempunyai ketidak mampuan untuk
mandi, menggosok gigi dan melakukan keramas rambut .
Apa benar maz Rizal ketika di rumah mempunyai prilaku seperti yang saya
sebutkan tadi pak Ari ?
Nahorang yang mempunyai perilaku demikian biasanya di sebabkan karena,
perasaan malas atau tidak tahu caranya
Kemudian bila prilaku ini tidak di atasi maka akan banyak kerugiannya
Bagaimana agar maz Rizal mau melakukan perawatan kebersihan diri..
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan pak Ari dan maz Rizal setelah bercakap-cakap tentang
pengertian dan penyebab, akibat dan cara melakukan kebersihan diri
b. Evaluasi Objektif
coba pak Ari sebutkan kembali tentang pengertian, penyebab, akibat, dan
cara-cara yang dapat keluarga lakukan agar maz Rizal tidak malas melakukan
kebersihan diri ?
c. Rencana tindak lanjut
Tolong ya pak Ari, maz Rizal di bantu untuk mempertahankan prilaku
menjaga kebersihan diri .
d. Kontrak
1}. Topik
Bagaimana kalau besok kalau pak Ari menengok lagi, kita bercakapcakap tentang manfaat dan efek samping obat yang mas Rizal minum ?.
2}. Tempat
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang perawatan saja ?
Setuju !
3}. Waktu
Mau berapa lama ?, Bagaimana kalau 15 menit saja ?.