Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI

Di susun Oleh :
Nur Mubin S.Kep
D0013037

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA


(STIKES BHAMADA )
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jalan. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu Slawi
2013/2014

LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Masalah umum
Deficit Perawatan diri : mandi / hygiene
B. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di nyatakan terganggu keperawatan dirinya
jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000 ).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Potter. Perry (2005). Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalahkondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
Jenis - jenis Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / Kebersihan
Kurang perawatan diri : (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas mandi / kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktifitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri ( makan ) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktifitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri ( Toileting ) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktifitas toileting sendiri ( Nurjannah : 2004, 79 ).
C. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :

1. Factor predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidak pedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
d. Social
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Factor presipitasi
Yang merupakan factor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah atau lemah yang di
alami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
Menurut DepKes (2000: 59) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah :
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu di manja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3. Status social ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlikan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengatahuan yang baik
dapat meningkatkankesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes
mellitus, ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak dapat di mandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, shampoo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik atau psikis

Pada keadaan tertentu/ sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
D. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) tanda dan gejala klien dengan deficit perawatan diri
adalah :
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor.
b. Rambut dan kulit kotor.
c. Kuku panjang dan kotor.
d. Gigi kotor di sertai mulut bau.
e. Penampilan tidak rapi.
2. Psikologis
a. Malas, tidak ada inisiatif.
b. Menarik diri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Social
a. Interaksi kurang.
b. Kegiatan kurang.
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d. Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.
E. Mekanisme sebab akibat
Penyebab
Isolasi social : menarik diri
- Pengertian : perilakumenarik diri adalah suatu usaha menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab
dan tidak menyadari kesempatan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain yang di manifestasikan dengan sikap memisahkan diri,

tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang
-

lain ( budi anna keliat, 1998).


Tanda dan gejala
1. Apatis
2. Afek tumpul
3. Menghindar dari orang lain
4. Klien tampak memisahkan diri dengan orang lain
5. Komunikasi kurang
6. Kontak mata kurang
7. Berdiam diri
8. Kurang mobilitas
Batasan karakteristik menurut Towsend, isolasi social : menarik diri di buktikan
dengan :

o
o
o
o
o

Menyendiri dalam ruangan


Sedih
Berpikir tentang sesuatu
Melakukan pengulangan tindakan yang tidak bermakna
Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian kepada orang
lain.

Akibat
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri :
- Klien merasa dirinya lemah
- Malas untuk beraktifitas
- Klien merasa tidak berdaya

F. Masalah keperawatan dan data yang perlu di kaji


1. Deficit perawatan diri
Data subyektif
a. Pasien merasa lemah.
b. Malas untuk beraktifitas.
c. Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
a. Rambut kotor, acak-acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawatt
2. Isolasi social : menarik diri
Data obyektif
a. Tidak memperdulikan lingkungan
b. Kegiatan menurun, mobilitas kurang
c. Klien tampak diam, melamun dan menyendiri
d. Menghindar dari orang lain

e. Komunikasi kurang
f. Kontak mata kurang
Data subyektif
Klien mengatakan lebih suka sendiri daripada berhubungan dengan orang lain.

G. Pohon Masalah
Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Deficit perawatan diri : Hygiene

Isolasi social : menarik diri

H. Diagnose Keperawatan
Menurut DepKes (2000: 32) diagnose keperawatan yang muncul pada pasien deficit
perawatan diri yaitu :
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Deficit perawatan diri
3. Isolasi social
I. Fokus intervensi
Diagnosa keperawatan: penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan
kebersihan diri
2. Tujuan khusus
a. TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
1) Criteria evaluasi
Dalam berinteraksi klien menunjukkan tanda tanfda percaya pada
perawat :
a) Wajah cerah, tersenyum
b) Mau berkenalan
c) Ada kontak mata
d) Menerima kehadiran perawat
e) Bersedia menceritakan keadaannya
2) Intervensi
a) Berikan salam setiap berinteraksi
b) Perkenalkan nama, nama panggilan perawatdan tujuan perawat
berkenalan
c) Tanyakan nama dan nama panggilan kesukaan klien

d) Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi


e) Tanyakan perasaan dari masalah yang di hadapi klien
f) Buat kontrak interaksi yang jelas
g) Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati
h) Penuhi kebutuhan dasar klien
b. TUK II : Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri
1) Criteria evaluasi
Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu pada waktu 2 kali
pertemuan, mampu menyebutkan kembali kebersihan untuk kesehatan
seperti mencegah penyakit dank lien dapat meningkatkan cara merawat
diri.
2) Intervensi
Bina hubunga saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik.
a) Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara
menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda tanda bersih
b) Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri
c) Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien
terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri
d) Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan
memelihara kebersihan diri
e) Beri reinforcement positif setslah klien mampu mengungkapkanarti
kebersihan diri
f) Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi 2 kali
pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan
sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika
panjang.
c. TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
1) Criteria evaluasi
Klien berusah untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun
dan di siram pakai air sampai bersih, mengganti pakaian bersih sehari hari,
dan merapikan penampilan.
2) Intervensi
a) Motivasi klien untuk mandi
b) Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar
c) Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari
d) Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut
e) Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi

f) Bekerja sam dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan


diri seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan
sandal.
d. TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
1) Criteria evaluasi
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kbersihan diri
secara rutin dan teratur tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti
baju setiap hari, penampilan bersih dan rapi.
2) Intervensi
Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan
untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
e. TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
1) Criteria evaluasi
Keluarga selalu mengingatkan hal hal yang berhubungan dengan
kebersihan diri, keluarga menyiapkan sarana untuk membantu klien dalam
menjaga kebersihan diri, dan keluarga membantu dan membimbing klien
dalam menjaga kebersihan diri
2) Intervensi
a) Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien
menjaga kebersihan diri
b) Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah di lakukan
klien selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang
telah di alami di RS.
c) Anjurkan keluarga untuk memutuskan member stimulasi terhadap
kemajuan yang telah di alami di RS
d) Jelaskan pada keluarga tantang manfaat sarana yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri klien
e) Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga
kebersihan diri
f) Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
kebersihan diri
g) Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang di lakukan misalnya :
mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lainlain.

f. TUK VI : Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan


diri.
Kriteria evaluasi
Keluarga selalu mengingatkan halhal yang berhubungan dengan kebersihan

diri, keluarga menyiapkan sarana untuk membantu klien dalam menjaga


kebersihan diri, dan keluarga membantu dan membimbing klien dalam
menjaga kebersihan diri.
Intervensi
a) Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga
kebersihan diri.
b) Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien
selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami
di RS.
c) Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap
kemajuan yang telah dialami di RS.
d) Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri klien.
e) Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan
diri.
f) Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
kebersihan diri.
g) Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya:
mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta. EGC
DepKes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Synopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjannah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia
Perry, potter. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta : EGC
Rasmun S.Kep. M 2004. Seres kopino dan adaptasir toors dan Pohon Masalah Keperawatan. Jakarta :
CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku saku keperawatan jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Santoso, Budi. 2005. Panduan diagnose keperawatan Nanda, 2005 2006. Jakarta : prima medika
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
Tarwoto dan wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada perawatan psikiatri edisi 3.
Jakarta. EGC

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke 1 ( satu )

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien tampak kotor
b. Rambut klien kusut dan acak-acakan
c. Klien bau
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda-tanda kebersihan diri
b. Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau mandi / menjaga kebersihan
diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi, mas sedang apa ?kenalkan nama saya Xy..
Mas namanya siapa ?
o mas rizal arifin, senang di panggil siapa ?
mas rizal ? , o begitu, baiklah mas rizal, saya akan menemani mas rizal
kurang lebih selama 2 minggu ke depan, nanti mas bisa cerita tentang masalah
yang mas rizal alami
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mas rizal saat ini ? oya kalau saya lihat mas rizal
tampak kusut dan tidak rapi, apa mas rizal belum membersihkan diri ?
c. Kontrak
1. Topic

bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri ?


2. Tempat
dimana kita akan berbincang-bincang ? bagaimana kalau di ruang TV ?
3. Waktu
kita akan berbincang-bincang berapa menit ? 10 menit saja ya
2. Kerja
ya.. sekarang coba mas rizal sebutkan, apa pengertian kebersihan diri ?
bagus
mas rizal tau tidak apa akibatnya kalau mas rizal tidak mandi atau malas untuk
membersihkan diri ?
Ya bagus mas rizal tau apa akibatnya
mas rizal, sekarang coba dengarkan saya akan memberikan sedikit pemahaman,
kebersihan diri itu meliputi mandi, menggosok gigi, menyabun, mengeramas
rambut
nah kalau tidak mandi badan jadi bau ; tidak menggosok gigi mulut kotor,
napas baud an gigi kotor; kalau rambut tidak di keramasi akan jadi kusut, rontok
bahkan bisa banyak kutunya
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
bagaimana perasaan mas rizal setelah kita berbincang-bincangtentang
pengertian kebersihan diri ?
b. Evaluasi objective
jadi yang membuat mas rizal tidak mau mandi tadi apa saja ? kemudian apa
saja akibat tidak membersihkan diri coba ceritakan kembali!
Ya. Bagus
c. Rencana tindak lanjut
baiklah mas rizal, nanti di ingat-ingat lagi apa yang menyebabkan mas rizal
tidak mau mandi dan apa akibat lain, dan besok ceritakan kepada saya ya !
d. Kontrak
1) Topic
bagaimana kalau besok kita bicarakan tentang manfaat dan cara menjaga
kebersihan diri ?
2) Tempat
Dimana kita akan bercakap-cakap, mungkin mas rizal punya pilihan
tempat yang teduh dan santai untuk mengobrol ?
3) Waktu
berapa lama kita akan bercakap-cakap ?
10 menit ? ya baiklah
Sampai jumpa besok mas rizal !

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke 2 ( dua )

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien sudah mandi
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat menyebutkan manfaat mandi
b. Klien dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan diri
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. salam terapeutik
selamat pagi mas Rizal ? , masih ingat nama saya ?
bagus !
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mas Rizal saat ini ?

apakah mas Rizal sudah mandi pagi hari ini ?


bagus
c. Kontrak
1) Topic
seperti kesepakatan kita kemarin, pagi ini kita akan bercakap-cakap
tentangmanfaat dan cara melakukan kebersihan diri .
2) Tempat
tempat yang kita pilih sesuaimkesepakatan kita kemarin ya di ruang
TV..
3) Waktu
mas Rizal mau berapa lama ?
10 menit saja ya.
2. Kerja
kemarin mas rizal sudah menceritakan penyebab tidak mau mandi dan akibat
bila tidak membersihkan diri, sekarang menurut mas Rizal apa keuntungan yang
mas Rizal peroleh bila membersihkan diri ?
ya bagus ! terus apa lagi ?
jadi banyak manfaat yang dapat di ambil jika kita mandi, menggosok gigi dan
mengeramas rambut. Misalnya bila mandi pakai sabun badan kita jadi bersih, bau
harum, tidak gatal ; dengan menggosok gigi, mulut kita bersih, gigi bersih, napas
segar, bicara tidak malu; kemudian dengan mengeramas rambut, rambut jadi
bersih, indah, harum, rapi, tidak berketombe bahkan berkutu.
nah sekarang coba sebutkan, bagaimana cara melakukan perawatan diri?
belum tahu? Baik tidak masalah mari saya beri tahu
jadi mandi itu di lakukan 2x sehari, pagi dan sore, jangan lupa pakai sabun ya,
seluruh badan di sabun. Kemudian menggosok gigi sehari juga 2x sesudah makan
dan sebelum tidur dengan menggunakan pasta gigi / odol. Untuk mengeramas
rambut, paling tidak 2x tapi dalam seminggu jangan lupa pakai shampoo, ya biar
bersih
bagaimana mas Rizal ? sudah mengerti ? bagus
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
bagaimana perasaan mas Rizal setelah kita bercakap-cakap tentang
keuntungan dan cara membersihkan diri?
b. Evaluasi objektif
coba mas Rizal sebutkan kembali apa saja keuntungan dan cara
membersihkan diri ?
bagus. Apa lagi.
sekarang kalau cara-cara membersihkan diri bagaimana mas Rizal ?
bagus

c. Rencana tindak lanjut


nah, karena mas Rizal sudah tau keuntungan / manfaat dan cara
membersihkan diri, maka harus di praktikan ya !,
nanti saya bantu, bagaimana ? mas Rizal bersedia ?
d. Kontrak
1) Topic
bagaimana kalau besok kita mulai belajar membersihkan diri dengan
saya bantu ?
2) Tempat
dimana kita akan belajar mas Rizal ?
karena ini kebersihan diri maka baiknya di kamar mandi ya!
3) Waktu
mas Rizal, ingin berapa lama kita belajar membersihkan diri ?
bagaimana kalau 15 menit ? baiklah !

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke III ( tiga )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien sudah mengetahui manfaat dan cara-cara membersihkan diri.
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan.
b. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi mas Rizal !
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaan mas Rizal pagi ini ?
apakah mas Rizal sudah mandi dengan benar ?
c. Kontrak
1) Topic
pagi ini kita akan berlatih cara membersihkan diri yaitu mandi,
menggosok gigi dan mengeramas rambut, mas Rizal sudah siap ?
2) Tempat
Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin kita akan berlatih di kamar
mandi, mari mas Rizal semua perlengkapan sudah saya sediakan
3) Waktu
berapa lama kita akan berlatih ?, bagaimana kalau 15 menit?
2. Kerja
coba sekarang mas Rizal perhatikan saya akan member penjelasan dan memberi
contoh.. ( demonstrasikan cara mandi memakai sabun, menggosok gigi
menggunakan pasta dan mengeramas rambut dengan menggunakan shampoo )
bagaimana mas Rizal ? sudah bisa di praktekkan ?
ya. bagus.
jangan lupa di lakukan setiap kali membersihkan diri ya mas Rizal
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
bagaimana perasaan mas Rizal setelah kita belajar dan mempraktekkan cara
membersihkan diri?
b. Evaluasi objektif
coba mas Rizal sebutkan lagi cara membersihkan diri yang sudah kita
pelajari tadi?
bagus !
c. Rencana tindak lanjut
nanti sore mas Rizal bisa mempraktekkan cara membersihkan diri
bagaimana ? Mas Rizal bersedia ya !
Mas Rizal ingat jangan hanya nanti sore prakteknya, tapi. Setiap kali
membersihkan diri maka cara yang sudah kita pelajari harus di lakukan ya..
d. Kontrak
1) Topic
bagaimana kalau besok saat keluarga menengok kita diskusikan tentang
bagaimana merawat Mas Rizal kalau sudah sampai di rumah?.
2) Tempat
bagaimana kalau kita bertemu di taman saja ?,
setuju !
3) Waktu
mau berapa lama ?

bagaimana kalau 10 menit saja ?.

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
Masalah : kurang perawatan diri : mandi / hygiene
Pertemuan ke IV ( empat )

A. PROSES KEPERAWATAN
1. kondisi
klien sudah mengetahui cara membersihkan diri yang meliputi : mandi,
menggosok gigi, mengeramas rambut.
2. Diagnose keperawatan
Kurang perawatan diri : mandi / hygiene.
3. Tujuan khusus
Klien mendapatkan dukungan dari keluarga dalam mengatasi kurangnya
perawatan diri.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
selamat pagi, pak !. kenalkan, saya suster Ida yang merawat Mas Rizal
disini, untuk lebih akrab kalau boleh saya tau nama bapak siapa ?
pak Ari ?, baiklah
b. Evaluasi / validasi
bagaimana perasaanMas Rizal saat ini ?, apakah Mas Rizal mengenal bapak
ini siapa ?.
apakah pak Ari sudah tau mengapa Mas Rizal tidak mau mandi ?
c. Kontrak
1) Topic
pagi hari ini, kebetulan pak Ari menengok Mas Rizal, kita akan
bercakap-cakap tentang pengertian kebersihan diri, penyebab tidak
melakukan kebersihan diri, akibat tidak melakukan kebersihan diri,
manfaat dan cara melakukan kebersihan diri, bagaimana apakah pak Ari
bersedia ?

2) Tempat
bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang tamu saja biar lebih
santai?
3) Waktu
berapa lama kita akan bercakap-cakap ?, bagaimana kalau sekitar 30
menit ?.
2. Kerja
bisa pak Ari ceritakan kepada saya, apa yang sering di lakukan Mas Rizal di
rumah ?
terus apa lagi ?
apa yang sudah di lakukan oleh keluarga agar mas Rizal mau membersihkan
diri?
jadi begini Pak Ari, Mas Rizal ini kalau dalam istilah kesehatan mengalami
kurang perawatan diri , artinya Mas Rizal mempunyai ketidak mampuan untuk
mandi, menggosok gigi dan melakukan keramas rambut .
Apa benar maz Rizal ketika di rumah mempunyai prilaku seperti yang saya
sebutkan tadi pak Ari ?
Nahorang yang mempunyai perilaku demikian biasanya di sebabkan karena,
perasaan malas atau tidak tahu caranya
Kemudian bila prilaku ini tidak di atasi maka akan banyak kerugiannya
Bagaimana agar maz Rizal mau melakukan perawatan kebersihan diri..
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan pak Ari dan maz Rizal setelah bercakap-cakap tentang
pengertian dan penyebab, akibat dan cara melakukan kebersihan diri
b. Evaluasi Objektif
coba pak Ari sebutkan kembali tentang pengertian, penyebab, akibat, dan
cara-cara yang dapat keluarga lakukan agar maz Rizal tidak malas melakukan
kebersihan diri ?
c. Rencana tindak lanjut
Tolong ya pak Ari, maz Rizal di bantu untuk mempertahankan prilaku
menjaga kebersihan diri .
d. Kontrak
1}. Topik
Bagaimana kalau besok kalau pak Ari menengok lagi, kita bercakapcakap tentang manfaat dan efek samping obat yang mas Rizal minum ?.
2}. Tempat
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang perawatan saja ?
Setuju !
3}. Waktu
Mau berapa lama ?, Bagaimana kalau 15 menit saja ?.

Anda mungkin juga menyukai