Askep Combus
Askep Combus
Askep Combus
Pengkajian
Anamnese
a.
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Pendidikan
Suku/Bangsa
Alamat
Pekerjaan
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Pukul pengkajian
Sumber informasi
b.
c.
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Alamat
Keluhan utama
Adanya Luka bakar. Luas cedera akibat dari intensitas panas (suhu)
dan durasi pemajanan, jika terdapat trauma inhalasi ditemukan keluhan
stridor, takipnea, dispnea, dan pernafasan seperti bunyi burung gagak
(Kidd, 2010).
d.
e.
f.
2.
Pemeriksaan Fisik
1.
Breathing
Kaji adanya tanda disteres pernapasan, seperti rasa tercekik, tersedak,
malas bernafas, atau adanya wheezing atau rasa tidak nyaman pada
mata atu tenggorokan, hal ini menandakan adanya iritasi pada
mukosa.Adanya sesak napas atau kehilangan suara, takipnea atau
Blood
Pada luka bakar yang berat, perubahan permiabilitas kapiler yang
hampir menyeluruh, terjadi penimbunan cairan massif di jaringan
interstisial
intravascular
menyababkan kondisi
mengalami
defisit,
hipovolemik.
timbul
Volume cairan
ketidak
mampuan
Brain
Manifestasi sistem saraf pusat karena keracunan karbon monoksida
dapat berkisar dari sakit kepala, sampai koma, hingga kematian
(Huddak dan Gallok, 1996)
4.
Bledder
Haluaran urin menurun disebabkan karena hipotensi dan penurunan
aliran darah ke ginjal dan sekresi hormone antideuretik serta aldosteron
(Hudak dan Gallok, 1996)
5.
Bowel
Adanya resiko paralitik usus dan distensi lambung bisa terjadi distensi
dan mual. Selain itu pembentukan ulkus gastrduodenal juga dikenal
dengan Curlings biasanya merupakan komplikasi utama dari luka
bakar (Hudak dan Gallok, 1996).
6.
Bone
Penderita luka bakar dapat pula mengalami trauma lain misalnya
mengalami patah tulang punggung atau spine.
3.
Pemeriksaan penunjang
Menurut Schwartz (2000) & Engram (2000), Kidd (2010) pemeriksaan
diaknostik pada penderita luka bakar meliputi :
1.
Pemeriksaan Laboratorium
a)
Konsetrasi gas darah dan PO2 yang rendah (kurang dari 10 kPa pada
konsentrasi oksigen 50 %, FiO2= 0,5) mencurigakan adanya trauma
inhalasi. PaO2 biasanya normal pada fase awal, tetapi dapat
meningkat pada fase lanjut.
f)
2.
3.
4.
5.
6.
4.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
Resiko
tinggi
kerusakan
perfusi
jaringan,
perubahan/disfungsi
5.
Intervensi
rute abnormal.
inflamasi
dan
kehilangan
cairan
melalui
evaporasi
Penyimpangan
pada
tingkat
kesadaran
dapat
Resusitasi
cairan
menggantikan
kehilangan
untuk
menurunkan
produksi
asam
hidroklorida
untuk
periode
pemulihan
bila
perpindahan
cairan
dari
hipotermia.
Tindakan
eksternal
ini
membantu
Mengidentifikasi
indikasi-indikasi
kemajuan
atau
Pembersihan
dan
pelepasan
jaringan
nekrotik
pasien
terhadap
infeksi.
Kurangnya
berbagai
neurovaskuler
perifer
berhubungan
dengan
Mengidentifikasi
indikasi-indikasi
kemajuan
atau
Memberikan
informasi
program
kolaborasi
Siapkan
bantu
prosedur
bedah/balutan biologis.
Rasional : Graft kulit diambil dari kulit orang itu sendiri/orang lain
untuk penutupan sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang
itu siap ditanam.