Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Uji geser triaksial

Tes triaksial dilakukan pada sampel tanah untuk membantu menemukan


karakteristik penting dari tanah. Hal ini digunakan untuk mengerahkan tegangan
di semua tiga sumbu dan menerapkan deformasi longitudinal. Menurut Andersen
et al,. (1980) pernah dimuat ke aparat, spesimen akan menjalani serangkaian
tekanan tidak teratur. Selama beban siklik dalam stres vertikal, tekanan air pori

di seluruh permukaan sampel diukur.


Berbagai studi kasus yang menggambarkan kebutuhan untuk menguji tanah di
tes triaksialDalam pengujian yang dijalankan oleh Andersen et al. (Vertikal
Drammen pada tahun 1980) tanah liat siklik, sampel tes triaksial dilakukan oleh
fluktuasi tekanan sambil memegang horizontal tegangan konstan. Pengujian
dilakukan untuk menentukan dampak di lapangan tanah liat melalui rasio OCR,
dua arah pembebanan siklik, amplitudo tegangan geser yang bervariasi selama
pengujian ("badai-loading"), pembebanan regangan terkontrol, konsolidasi
anisotropik, dan drainase selama dan setelah pembebanan siklik

74

Banyak kali penting untuk tes triaksial siklik yang akan dilakukan untuk
menentukan tekanan pori membangun-up dalam lapisan dalam kondisi gempa
bumi. Pengetahuan ini sangat penting untuk mengetahui tegangan siklik yang

dapat melakukan pencairan (Sultan et al). 2004.


Gambar-gambar berikut adalah sebuah khas menyiapkan uji triaksial. Sampel
tanah dalam bentuk silinder dan ditempatkan di antara dua pelat logam. Tabung

plastik yang mengukur drainase dari sampel karena konsolidasi.


Metode triaksial ini membahas tentang peralatan dan

bahan

serta

persyaratannya, tahapan pengujian, perhitungan dan pelaporan hasil uji geser


trisumbu terkonsolidasi tanpa drainase untuk contoh tanah berkohesi dilengkai

dengan pengertian yang berkaitan dengan metode uji ini.


Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam uji geser tri sumbu
tekan terkonsolidasi tanpa drainase untuk tanah berkohesi serta untuk
memperoleh kekuatan geserf,

Cdan

hubungan antara tegangan dengan

regangan contoh tanah tak terganggu atau contoh tanah terganggu yang
dikonsolidasi secara isotropik, digeser tanpa drainase dengan beban aksial tekan

dan kecepatan gerak tetap.


Persyaratan pengujian meliputi; peralatan, kualitas air dan petugas uji.
Alat yang digunakan dalam pengujian ini antara lain, berupa peralatan
pembebanan aksial, peralatan ukur, pengontrol tekanan, sel tri sumbu (lihat

gambar)
Beberapa kegiatan pengujian ini adalah pemasangan contoh tanah dalam sel tri
sumbu, penjenuhan dengan tekanan balik, proses konsolidasi, penggeseran,
pencatatan dan perhitungan. Selama pengujian, getaran mesin harus kecil untuk
mencegah terjadinya perubahan dimensi contoh tanah atau peningkatan tekanan

pori bila katup drainase ditutup.


Berikut ini adalah gambaran dasar dari prosedur uji triaksial:
o Specimen itu adalah contoh silinder biasanya berdiameter 100 mm ( 4 in
) dengan tinggi sebesar 200 mm ( 8 in ). Sampel umumnya ddapatkan di
laboratorium, namun tidak terganggu sampel terbaik jika tersedia (yang
jarang)
o Spesimen terlampir vertikal oleh karet "tipis" membran dan pada kedua
ujung dengan permukaan kaku (platens).

75

o Sampel ditempatkan di ruang tekanan dan tekanan keliling diterapkan


3).
o Deviator tegangan adalah tegangan aksial diterapkan oleh aparat

pengujian

1)

dikurangi tegangan keliling

3).

Dengan kata lain,

tegangan deviator adalah tegangan diulang diterapkan pada sampel..


o Strain yang dihasilkan dihitung lebih panjang gauge, yang ditunjuk oleh
"L"
o Pada dasarnya, kondisi awal sampel dikosongkan (tidak diinduksi stres).
Ketika stres deviator diberikan, deformasi sampel, perubahan panjang.
Perubahan panjang sampel berbanding lurus dengan kekakuan.

Uji geser triaxial lebih reliable untuk menentukan parameter kuat geser tanah.
Bentuk benda uji berupa silinder dengan ukuran tinggi 2 X diameter (biasanya :

38 mm x 76 mm atau 50 mm x 100mm).
Benda uji dimasukkan dalam membrane dan diletakkan di dalam sel triaxial.
Tekanan di sekeliling benda uji diberikan melalui tekanan air yang dinamakan

tegangan sel
Kondisi Pengujian Geser Triaxial
o Keruntuhan geser terjadi dengan cara memberikan gaya aksial (normal) pada
benda uji yang dinamakan tegangan deviator ()
o Selama penerapan gaya aksial, penurunan benda uji dicatat untuk
perhitungan regangan (.
o Konsolidasi pengujian : (1) Consolidated-drained (CD), (2) Consolidatedundrained (CU), (3) Unconsolidated-undrained (UU)
1. Kondisi CD
Benda uji diberikan tegangan sel (3) dan dijenuhkan dengan
pemberian tekanan balik (back pressure) agar mengalami proses
konsolidasi hingga selesai. Kemudian dibebani dengan gaya aksial

melalui tegangan deviator () sampai terjadi keruntuhan.


Selama proses konsolidasi terjadi perubahan volume benda uji.

Namun, selama penggeseran, air pori diijinkan keluar dari benda uji.
2. Kondisi UU
Benda uji diberikan tegangan sel (3), tanpa mengalami proses
konsolidasi, kemudian dibebani dengan gaya aksial melalui tegangan

deviator () sampai terjadi keruntuhan.


Selama penggeseran, air pori tidak diijinkan keluar dari benda uji.
Oleh karena itu, gaya aksial tidak ditransfer ke butiran tanah.
76

Keadaan tanpa drainase menyebabkan tekanan pori berlebih (excess


pore pressure) dan tidak ada tahanan geser dari perlawanan dari

butiran tanah.
Pada kondisi tanah yang jenuh air, nilai sudut gesek internal tanah
() dapat mencapai nol. Sehingga pada pengujiannya hanya

memperoleh nilai memperoleh nilai kohesi (c).


3. Kondisi CU
Benda uji diberikan tegangan sel (3) dan dijenuhkan dengan
pemberian tekanan balik (back pressure) agar mengalami proses
konsolidasi hingga selesai. Kemudian dibebani dengan gaya aksial

melalui tegangan deviator () sampai terjadi keruntuhan.


Selama proses konsolidasi terjadi perubahan volume benda uji.
Namun, selama penggeseran, air pori tidak diijinkan keluar dari

benda uji maka tidak terjadi perubahan volum benda uji.


Keadaan tanpa drainase menyebabkan tekanan pori berlebih (excess
pore pressure).

77

Anda mungkin juga menyukai