Anda di halaman 1dari 1

Keberhasilan Operasi SAR Di Dukung Oleh Kelengkapan Sarana

Kapal SAR (Rescue Boat) sangat membantu pelaksanaan dalam kegiatan operasional kantor
seperti pelatihan dan yang paling penting pengoptimalan Rescue Boat dalam musibah/kecelakaan
di air (sungai).
Ops News - Kantor SAR Palembang mempunyai 2 (dua) armada kapal, yaitu kapal RB
219 dan RB 403. Kapal RB 219 dengan ukuran panjang 36 meter, speed 30 knot, dengan memiliki
3 mesin induk yang diresmikan pada bulan Maret tahun 2012 oleh Kepala Badan SAR Nasional
Marsekal Madya TNI Daryatmo S.IP, dengan menegaskan, Bahwa salah satu tolak ukur
keberhasilan operasi SAR adalah kecepatan responsive time terhadap setiap musibah atau
bencana. Untuk itu, kemampuan dan kelengkapan sarana pendukung mutlak dibutuhkan.
RB 403 adalah sarana Kapal yang pertama di SAR Palembang, yang sebelumnya kapal
tersebut di operasikan di Bali. Kapal RB 403 fiber dengan panjang 12 meter, mesin 200 PK, bahan
bakar premium dan kecepatan 20 knot ini sangat cocok untuk patroli dan operasi di wilayah
perarian Sumatera Selatan.
RB 219 Palembang diproduksi tahun 2010 di Jakarta Utara (Pluit) terbuat dari fiber glass.
Kedua kapal milik Kantor SAR Palembang berfungsi sebagai Kapal Rescue pada tahun 2014 telah
banyak juga melakukan manufer-manufer baik dalam operasi maupun hal lainnya, seperti 2 (dua)
kali berlayar Latihan ke Muara Upang, berlayar ke ambang luar, berlayar ke PU Banyuasin,
membantu pelakasanaan operasi ke Bangka, berlayar bersama Direktur Bingga, Sarpras, kegiatan
bersama Brimob ke Selat Bangka, dan seringkali melakukan pengoperasian kecelakaan kapal di
sekitar sungai musi dan sekitarnya (orang kecebur di sungai, ketek/kapal tenggelam).
Wilayah Sumatera Selatan sebagian penduduk sangat bergantung pada moda
transportasi sungai/laut, sehingga memiliki resiko yang tinggi terhadap musibah pelayaran.
Dengan adanya sarana kapal ini diharapkan pelayanan jasa SAR bisa lebih optimal, sehingga
masyarakat, wisatawan, nelayan dan para pengusaha di Sumatera Selatan merasa lebih aman
dengan bertambahnya kekuatan dan kemampuan Kantor SAR Palembang, jelas Direktur Bina
Tenaga dan Pemasyarakatan SAR Marsma. TNI. S.B. Supriyadi sewaktu mencoba kapal RB 219
sekaligus surve lahan untuk dermaga.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Palembang Joni Superiadi, SE, menyambut baik
adanya sarana yang ada di Kantor SAR Palembang. Ia berharap, dengan adanya peralatan dan
sarana tersebut mampu meningkatkan kinerja jajaran SAR Palembang dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya, yaitu memberikan pelayanan dan bantuan SAR kepada masyarakat.
Kapal RB 219 yang di nahkodai oleh Masdikul Muhtar,A.Md dan Kapal RB 403 sementara
ini di nahkodai oleh Alparis saat ini bersandar dengan menumpang di dermaga Pol Air Polda
Sumatera Selatan, karena Kantor SAR Palembang belum mempunyai Area Sandar Kapal sendiri.
Diharapkan dengan di surveynya lahan untuk sandar kapal akan cepat dibangun sandar tersebut,
karena untuk kenyamanan baik armadanya maupun ABK dan yang lebih penting lagi respon time
dalam setiap musibah/kecelakaan pelayaran di perairan wilayah kerja Kantor SAR Palembang
lebih cepat, tegas Muhtar di sela-sela surve lahan. (Soe)

Anda mungkin juga menyukai