Anda di halaman 1dari 13

geografi lingkungan

Khoirunnas anfa'uhum linnas


Khoirunnas anfa'uhum linnas. Diberdayakan oleh Blogger.
Wahana Keilmuan Geospasial

Selasa, 08 November 2011


Petrologi
Struktur dan Komposisi Bumi
Dengan menggunakan bantuan alat-alat teknologi tinggi seperti seismograf, ahli-ahli kebumian mempunyai
pandangan baru terhadap bentuk maupun struktur dalam bumi. Data-data yang terekam dalam alat tersebut
memberikan keterangan adanya struktur bagian dalam bumi yang berlapis-lapis sepusat (Gambar 1.1) dan juga
memberikan gambaran ciri-ciri fisik dari setiap perlapisan bagian dalam bumi (geosfera).

Gambar 1.1 Skema struktur dalam bumi (perhatikan ketebalan setiap lapisan).
Secara umum geosfera dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu dimulai dari bagian paling dalam disebut inti bumi
(core), bagian tengah disebut mantel (mantle) dan bagian paling luar disebut kerak bumi (crust) (Gambar 1.2).
Inti bumi dibagi menjadi inti bumi bagian dalam dan inti bumi bagian luar. Inti bumi bagian dalam digambarkan
sebagai keadaan padat, sedangkan inti bumi bagian luar sebagai leburan kental. Inti bumi ini disusun oleh
bahan-bahan yang mempunyai berat jenis lebih kurang 10 dan berat jenis sebesar ini telah menimbulkan dugaan
bahwa susunan inti bumi mungkin mirip dengan meteorit logam, juga dapat dikatakan bahwa bahan besi dan
nikel memegang peranan penting di dalamnya.
Mantel atau dikenal dengan selubung/selimut bumi terletak/diapit oleh bagian luar dari kerak bumi dengan
lapisan yang tipis dan bagian dalam dibatasi oleh inti bumi bagian luar, kedua bidang pemisah tersebut dikenal
sebagai bidang diskontinuitas. Mantel sendiri dibagi menjadi mantel bagian dalam yang disusun oleh unsur besi
dan nikel (berat jenis 5-6) dan mantel bagian dalam yang tersusun oleh batuan peridotit dan dunit dengan berat
jenis 3,6 hingga 4.
Sedangkan lapisan bumi paling luar disebut kerak bumi atau dikenal dengan litosfera yang disusun oleh batuan
seperti yang umum dijumpai di permukaan bumi. Kerak bumi juga dibagi menjadi kerak bumi bagian dalam yang
terdiri dari lapisan SIMA dengan kandungan mineral utamanya adalah silisium dan magnesium, sedang kerak
bumi bagian luar terdiri dari lapisan SIAL dengan komposisi utamanya berupa oksigen, silisium dan aluminium.

Gambar 1.2 Keratan bumi yang memperlihatkan bagian-bagian dari


inti bumi, mantel dan kerak bumi.
Komposisi bumi dari unit-unit struktur utama di atas dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Terlihat unsur mineral utama
inti bumi adalah besi dan magnesium ditambah silikat-silikat besi terkandung dalam jumlah yang lebih besar dari
mantel. Silikat banyak terjadi di kerak bumi/benua. Sedangkan Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa kelompok
mineral silikat yang paling banyak yaitu kelompok feldspar (K-feldspar dan plagioklas) dengan 58% volume dan
mineral-mineral utama pembentuk batuan seperti piroksen, amfibol, kuarsa, mika dan olivin mencapai 37%
volume, serta mineral-mineral penyerta pembentuk batuan berjumlah sangat kecil yaitu 5% volume seperti
karbonat, oksida, sulfida, halida, epidot, aluminosilikat, garnet dan zeolit.
Tabel 1.1. Komposisi dari struktur bumi dalam persen berat (Mason, 1966).
Unsur

Kerak Benua

Kerak Samudra

Mantel (rata-rata

Inti (rata-rata

Batuan

Meteorit Besi)

Meteorit)

SiO2

60,1

49,9

38,3

TiO2

1.1

1.5

0.1

Al2O3

15.6

17.3

Fe2O3

3.1

2.0

FeO

3.9

6.9

2.5

12.5

FeS

5.8

Fe

11.9

90.8

Ni

1.4

8.6

Co

0.1

0.6

MgO

3.6

7.3

24.0

CaO

5.2

11.9

2.0

Na2O

3.9

2.8

1.0

K2O

3.2

0.2

0.2

P2O5

0.3

0.2

0.2

Tabel 1.2. Mineral penyusun kerak bumi (Ernst, 1969).


Kelompok Mineral

Persen Volume

K-Feldspar, Plagioklas

58

Piroksen, Amfibol

13

Kuarsa

11

Mika, Klorit, Mineral Lempung

10

Karbonat, Oksida, Sulfida, Halida

Olivin

Epidot, Aluminosilikat, Garnet, Zeolit

2
Pengertian Petrologi

Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi,
mencakup aspek pemerian (deskripsi) dan aspek genesa-interpretasi. Pengertian luas dari petrologi adalah

mempelajari batuan secara mata telanjang, secara optik/ mikroskopis, secara kimia dan radio isotop. Studi
petrologi secara kimia sering disebut petrokimia yang dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu geokimia. Untuk
kuliah dan praktikum mahasiswa Teknik Geologi semester 2 maka studi petrologi dibatasi secara megaskopis
saja. Aspek pemerian antara lain meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi, berat jenis, kekerasan, kesarangan
(porositas), kelulusan (permebilitas) dan klasifikasi atau penamaan batuan. Aspek genesa interpretasi
mencakup tentang sumber asal (source) hingga proses atau cara terbentuknya batuan. Batuan didefinisikan
sebagai semua bahan yang menyusun kerak (kulit) bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineralmineral yang telah menghablur (mengkristal). Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia, fisis maupun biologis, serta proses erosi dari
batuan. Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukan dan erosi tersebut termasuk batuan.
Batuan sebagai agregat mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
batuan, yaitu :
1. Batuan beku (igneous rocks), adalah kumpulan mineral silikat sebagai hasil pembekuan daripada magma
yang mendingin (Huang, 1962).
2. Batuan sedimen (sedimentary rocks), adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan yang berasal dari
proses denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme (Pettijohn, 1964).
3. Batuan metamorf atau batuan malihan (metamorphic rocks), adalah batuan yang berasal dari suatu batuan
yang suda ad yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai perubahan
kondisi fisika (tekanan dan temperatur) (Winkler, 1967).
Dalam sejarah pembentukannya ketiga jenis batuan tersebut dapat mengalami jentera (siklus) batuan seperti
pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3. Jentera batuan (Gillen, 1982).


Magma
Magma sebagai batuan pijar mengalami pendinginan, pembekuan dan penghabluran membentuk batuan beku.
Batuan beku ini sebagai akibat proses pelapukan, pengikisan dan pengangkatan membentuk sedimen atau
endapan. Sedimen ini setelah mengalami pembatuan membentuk batuan sedimen. Di lain pihak batuan beku
yang masuk ke dalam bumi mengalami proses metamorfisme (perubahan suhu dan tekanan dalam waktu
geologi) membentuk batuan metamorf. Proses pelapukan ini dapat juga terjadi pada sedimen itu sendiri, batuan
sedimen, dan batuan metamorf. Sepertihalnya batuan beku, maka batuan sedimen yang mengalami
metamorfisme juga membentuk batuan metamorf. Akhirnya batuan metamorf, sebagai akibat tekanan dan
temperatur yang lebih tinggi mengalami pelelehan kembali membentuk magma.
https://wingmanarrows.wordpress.com

Posted by Hendrik Boby Hertanto


Reactions:

0 comments:

Poskan Komentar
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Cari Blog Ini

Jakarta

Total Tayangan Laman


996944

Forum Diskusi
Sharing Twitter

hendrik boby h
geo_environ

geo_environ mimpi itu bukanlah suatu hal yg membuat kita hidup di masa depan.mimpi itu
adalah yg mendorong kita untuk berbuat yg terbaik untuk saat ini. 6 days ago reply retweet
favorite

geo_environ 'Berbagi setiap kebaikan yang dimiliki adalah cara termudah untuk disayangi,
oleh sesama manusia pun oleh Tuhan yang Maha Penyayang.' 8 days ago reply retweet
favorite

geo_environ 'Jgn pernah berhenti bila telah mencapai kesuksesan, karena puncak kesuksesan
jalannya akan lebih sulit lg :)' 14 days ago reply retweet favorite

Join the conversation

Pengikut

Road Map Geo~Environ

Hendrik Boby Hertanto


Pemilik Blog ini adalah Staff Pengajar SMA MTA SKA. Perjalanan pendidikan, SDN
Kalak II, SMPN 2 Donorojo, SMA MTA SKA, S1 Pend. Geografi FKIP UNS, dan S2
Ilmu Lingkungan UNS. Di SMA MTA SKA mengampu Mata Pelajaran Geografi.
Pemilik blog ini mempunyai seorang istri yang sekarang mengajar di Al-Azhar 21
Solo Baru.
Lihat profil lengkapku

Pinguin
Blog Archive

2013 (45)
2012 (116)

2011 (293)
o Desember (165)
o November (40)
Kajian Hidrogeomorfologi Mataair (spring water)
Paparan Sunda dan Paparan Sahul
Fisiografi palung Jawa dan fenomena gunung bawah-l...
Tips-Trik Survival
Proses Pembentukan Minyak bumi
Plume Tectonics dan Kisah Terdapatnya Intan
Binatang-Binatang Purba
Alat-alat Meteorologi
Coral reef response to global warming: paper colle...
Jenis-Jenis Awan
Ekowisata

Meteorologi dan Klimatologi


Hidrologi
Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Alat Interpretasi Citra
Interpretasi Citra
CITRA PENGINDERAAN JAUH
Sejarah Geologi Menentukan Kekayaan Hayati
Kajian Dampak Perubahan Iklim terhadap Biodiversit...
Fisiografis Pulau Jawa
Rock Climbing
Pengetahuan Dasar SURVIVAL
Pendakian
Melestarikan Lingkungan
Zoogeografi & Phitogeografi
Aktivitas Magma di Gunungapi
Cekungan Geologi Paparan Sunda
Energi Panas Bumi Indonesia
Gua dan Sungai Karst
Sejarah Geologi Pegunungan Selatan Jawa Timur
Petrologi
Batuan Metamorf
Batuan Sedimen
Batuan Beku
Asumsi Pergerakan Daratan Muka Bumi (Dulu-Sekarang...
Gumuk Pasir (Sand Dunes)
Sesar Grindulu Pacitan Dalam Status Waspada
Geomorfologi Daerah Karst (Solusional)
Struktur Geologi Wonogiri
Masa depan Alam Semesta Perspektif Sains
o Oktober (19)
o September (6)
o Agustus (4)
o Juli (9)
o Juni (1)
o Mei (36)
o April (9)
o Maret (4)

2010 (2)

2009 (2)

Asmaul Husna

Kunjungi

.: BMKG :.

All About Geoscience

Badan Geologi - ESDM

Bakosurtanal

BATAN

BBC Indonesia

Belajar Bisnis Online

Berita Lingkungan
BNPB
Bumi HijauMU
Dipendik Jateng
Dispora SKA
Dunia Astronomi
Environment Engineering
geo_environ-twitter
Geografi FMIPA UI
Geografi UGM

Geography

Geological Dictionary

Georaphy Olimpiad
Geospasial - BNPB
GIS.com
Hendrik Boby H
Hendrik Boby Hertanto
IALHI Website
IMAHAGI

Jurnal Geologi

KASMAMTA

Kasmamta Foundation

Kasmamta-Foundation

Kebumian Indonesia

Kemdikas

Kementerian Agama RI

Kementerian Lingkungan Hidup LAPAN


Meteorologi

NASA - Home

Nasyid Terpilih

National Geographic

OneGeology

Pemanasan Global

Perpustakaan Geografi Online

Perubahan Iklim

Pusat Sumber Belajar SMA


Satellite Images and Geospatial
Seaga

SMA MTA Surakarta

Sutanto A

TOIKI

UNIVET
www.geografi.ums.ac.id/
www.pend-geografi.ums.ac.id
Yasin Yusuf

Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah engkau ciptakan dia untuk diriku. Maka Satukanlah
hatinya dengan hatiku. Titipkanlah kebahagian di antara kami agar kemesraan itu abadi dan
takkan pernah berhenti .Ya Allah, yang maha mengasihi. Seiring waktu berjalan tiada henti,
Bimbinglah kami melayari hidup ini menuju Kebahagiaan yang abadi.

Memory di Olgenas 2011


Geosience

Copyright 2009 - geografi lingkungan


Web Design Company: Ray Creations. Sponsored by Free Blogger Templates.

Anda mungkin juga menyukai