Geografi Lingkungan
Geografi Lingkungan
Gambar 1.1 Skema struktur dalam bumi (perhatikan ketebalan setiap lapisan).
Secara umum geosfera dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu dimulai dari bagian paling dalam disebut inti bumi
(core), bagian tengah disebut mantel (mantle) dan bagian paling luar disebut kerak bumi (crust) (Gambar 1.2).
Inti bumi dibagi menjadi inti bumi bagian dalam dan inti bumi bagian luar. Inti bumi bagian dalam digambarkan
sebagai keadaan padat, sedangkan inti bumi bagian luar sebagai leburan kental. Inti bumi ini disusun oleh
bahan-bahan yang mempunyai berat jenis lebih kurang 10 dan berat jenis sebesar ini telah menimbulkan dugaan
bahwa susunan inti bumi mungkin mirip dengan meteorit logam, juga dapat dikatakan bahwa bahan besi dan
nikel memegang peranan penting di dalamnya.
Mantel atau dikenal dengan selubung/selimut bumi terletak/diapit oleh bagian luar dari kerak bumi dengan
lapisan yang tipis dan bagian dalam dibatasi oleh inti bumi bagian luar, kedua bidang pemisah tersebut dikenal
sebagai bidang diskontinuitas. Mantel sendiri dibagi menjadi mantel bagian dalam yang disusun oleh unsur besi
dan nikel (berat jenis 5-6) dan mantel bagian dalam yang tersusun oleh batuan peridotit dan dunit dengan berat
jenis 3,6 hingga 4.
Sedangkan lapisan bumi paling luar disebut kerak bumi atau dikenal dengan litosfera yang disusun oleh batuan
seperti yang umum dijumpai di permukaan bumi. Kerak bumi juga dibagi menjadi kerak bumi bagian dalam yang
terdiri dari lapisan SIMA dengan kandungan mineral utamanya adalah silisium dan magnesium, sedang kerak
bumi bagian luar terdiri dari lapisan SIAL dengan komposisi utamanya berupa oksigen, silisium dan aluminium.
Kerak Benua
Kerak Samudra
Mantel (rata-rata
Inti (rata-rata
Batuan
Meteorit Besi)
Meteorit)
SiO2
60,1
49,9
38,3
TiO2
1.1
1.5
0.1
Al2O3
15.6
17.3
Fe2O3
3.1
2.0
FeO
3.9
6.9
2.5
12.5
FeS
5.8
Fe
11.9
90.8
Ni
1.4
8.6
Co
0.1
0.6
MgO
3.6
7.3
24.0
CaO
5.2
11.9
2.0
Na2O
3.9
2.8
1.0
K2O
3.2
0.2
0.2
P2O5
0.3
0.2
0.2
Persen Volume
K-Feldspar, Plagioklas
58
Piroksen, Amfibol
13
Kuarsa
11
10
Olivin
2
Pengertian Petrologi
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi,
mencakup aspek pemerian (deskripsi) dan aspek genesa-interpretasi. Pengertian luas dari petrologi adalah
mempelajari batuan secara mata telanjang, secara optik/ mikroskopis, secara kimia dan radio isotop. Studi
petrologi secara kimia sering disebut petrokimia yang dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu geokimia. Untuk
kuliah dan praktikum mahasiswa Teknik Geologi semester 2 maka studi petrologi dibatasi secara megaskopis
saja. Aspek pemerian antara lain meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi, berat jenis, kekerasan, kesarangan
(porositas), kelulusan (permebilitas) dan klasifikasi atau penamaan batuan. Aspek genesa interpretasi
mencakup tentang sumber asal (source) hingga proses atau cara terbentuknya batuan. Batuan didefinisikan
sebagai semua bahan yang menyusun kerak (kulit) bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineralmineral yang telah menghablur (mengkristal). Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan adalah tanah dan
bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia, fisis maupun biologis, serta proses erosi dari
batuan. Namun dalam arti luas tanah hasil pelapukan dan erosi tersebut termasuk batuan.
Batuan sebagai agregat mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
batuan, yaitu :
1. Batuan beku (igneous rocks), adalah kumpulan mineral silikat sebagai hasil pembekuan daripada magma
yang mendingin (Huang, 1962).
2. Batuan sedimen (sedimentary rocks), adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan yang berasal dari
proses denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme (Pettijohn, 1964).
3. Batuan metamorf atau batuan malihan (metamorphic rocks), adalah batuan yang berasal dari suatu batuan
yang suda ad yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai perubahan
kondisi fisika (tekanan dan temperatur) (Winkler, 1967).
Dalam sejarah pembentukannya ketiga jenis batuan tersebut dapat mengalami jentera (siklus) batuan seperti
pada Gambar 1.3.
0 comments:
Poskan Komentar
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Jakarta
Forum Diskusi
Sharing Twitter
hendrik boby h
geo_environ
geo_environ mimpi itu bukanlah suatu hal yg membuat kita hidup di masa depan.mimpi itu
adalah yg mendorong kita untuk berbuat yg terbaik untuk saat ini. 6 days ago reply retweet
favorite
geo_environ 'Berbagi setiap kebaikan yang dimiliki adalah cara termudah untuk disayangi,
oleh sesama manusia pun oleh Tuhan yang Maha Penyayang.' 8 days ago reply retweet
favorite
geo_environ 'Jgn pernah berhenti bila telah mencapai kesuksesan, karena puncak kesuksesan
jalannya akan lebih sulit lg :)' 14 days ago reply retweet favorite
Pengikut
Pinguin
Blog Archive
2013 (45)
2012 (116)
2011 (293)
o Desember (165)
o November (40)
Kajian Hidrogeomorfologi Mataair (spring water)
Paparan Sunda dan Paparan Sahul
Fisiografi palung Jawa dan fenomena gunung bawah-l...
Tips-Trik Survival
Proses Pembentukan Minyak bumi
Plume Tectonics dan Kisah Terdapatnya Intan
Binatang-Binatang Purba
Alat-alat Meteorologi
Coral reef response to global warming: paper colle...
Jenis-Jenis Awan
Ekowisata
2010 (2)
2009 (2)
Asmaul Husna
Kunjungi
.: BMKG :.
Bakosurtanal
BATAN
BBC Indonesia
Berita Lingkungan
BNPB
Bumi HijauMU
Dipendik Jateng
Dispora SKA
Dunia Astronomi
Environment Engineering
geo_environ-twitter
Geografi FMIPA UI
Geografi UGM
Geography
Geological Dictionary
Georaphy Olimpiad
Geospasial - BNPB
GIS.com
Hendrik Boby H
Hendrik Boby Hertanto
IALHI Website
IMAHAGI
Jurnal Geologi
KASMAMTA
Kasmamta Foundation
Kasmamta-Foundation
Kebumian Indonesia
Kemdikas
Kementerian Agama RI
NASA - Home
Nasyid Terpilih
National Geographic
OneGeology
Pemanasan Global
Perubahan Iklim
Sutanto A
TOIKI
UNIVET
www.geografi.ums.ac.id/
www.pend-geografi.ums.ac.id
Yasin Yusuf
Ya Allah ya tuhanku, Seandainya telah engkau ciptakan dia untuk diriku. Maka Satukanlah
hatinya dengan hatiku. Titipkanlah kebahagian di antara kami agar kemesraan itu abadi dan
takkan pernah berhenti .Ya Allah, yang maha mengasihi. Seiring waktu berjalan tiada henti,
Bimbinglah kami melayari hidup ini menuju Kebahagiaan yang abadi.