Pepar Pengertian Batuan Metamorf
Pepar Pengertian Batuan Metamorf
2. Reorientasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, di sini pengorientasian
kembali dari susunan kristak-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur
dan struktur yang ada.
3. Pembentukan mineral-mineral baru
Proses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimiawi
yang sebelumnya sudah ada.
a. Dalam metamorfosa yang berubah adalah : tekstur dan asosiasi
mineral, yang tetap adalah komposisi kimia dan fase padat (tanpa
melalui fase cair).
b. Teksturnya selalu mereflesikan sejarah pembentukannya.
c. Ditinjau dari perubahan P & T, dikenal :
1) Progresive metamorfosa : perubahan dari P & T rendah ke P &
T tinggi.
2) Retrogresive metamorfosa : perubahan dari P & T tinggi ke P
& T rendah.
Kondisi yang mengontrol metamorfosa/mempengaruhi rekristalisasi dan
tekstur.
1) Tekanan : - Tekanan Hidrostatik
- Tekanan searah (stress)
Di sini dikenal 2 kelompok mineral yaitu :
a. Stress mineral : yaitu mineral-mineral yang tahan terhadap
tekanan.
Contoh : staurolit, kinit
b. Anti stress mineral : yaitu mineral-mineral yang jarang
dijumpai pada batuan yang mengalami stress.
Contoh : olivin, andalusit
2) Temperatur : pada umumnya perubahan temperatur jauh lebih
efektif daripada perubahan tekanan dalam hal pengaruhnya
bagi perubahan mineralogi.
Katalisator : berfungsi mempercepat reaksi, terutama pada
metamorfose bertemperatur rendah.
Fluid
4)
Komposisi
1.
Nama Batuan
: Gneiss
Warna
: Hitam Keputihan
Tekstur
: Granoblastik
Struktur
: Gneisstose
Komposisi Mineral
mafic 10%
Deskripsi Komposisi : Komposisi mineral pada batu gniess terdapat mineral
mineral yang resistance
2. Nama Batuan
: Marmer
Warna
: Putih
Tekstur
: Granoblastik
Struktur
: Non Foliasi
Komposisi Mineral
: Kalsit 30%
Deskripsi Komposisi : Batuan marmer terdiri dari mineral kalsit sebagai mineral
pembentuk utamanya.
Petrogenesa
3. Nama Batuan
: Filit
Warna
: Hitam
Tekstur
: Lepidoblastik
Struktur
: Filitik
Komposisi Mineral
Deskripsi Komposisi : Pada batu filit terdapat mineral pipih yang sangat luas
Petrogenesa : Batu Filit terbentuk dari derajat metamorfisme lebih tinggi dari
slate, dimana lembar mika sudah cukup besar untuk dapat dilihat secara
megaskopis, memberikan belahan Phylitic berkilap sutra pecahan pecahannya.
KESIMPULAN
Dengan adanya pepar metamorfosa ini kita dapat melihat pengertian dari
proses metamorfosa dan semua klasifikasi metamorfosa dan juga cara-cara
metamorfosanya. Selain itu kita juga bisa tau beberapa jenis batuan metamorf, dan
begitu juga dengan deskripsi daripada batuan metamorf tersebut. Di pepar ini juga
akan ditunjukkan beberapa yang mempengaruhi terjadinya metamorfosa tersebut.