Bukaan Kulit)
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1Tahap Pengerjaan Desain 1
Dalam menyelesaikan tugas rencana garis, ada beberapa tahap-tahap yang
harus dikerjakan dan saling berkesinambungan. Tahap-tahap tersebut yaitu:
1. Pencarian dan perhitungan data kapal yang diperlukan.
Tahap ini mahasiswa mencari data kapal yang sudah ditentukan
sebelumnya di klasifikasi NK (Nippon Kaiji Kyokai). Kemudian,
mahasiswa membuat perhitungan simpson dengan dibantu data kapal dari
website NK dan NSP.
2. Perancangan CSA
_______________________________________
2.
3.
4.
5.
AP (After Perpendicular)
AP adalah garis tegak buritan yang letaknya pada poros kemudi (pada
buritan).
FP (Fore Perpendicular)
FP adalah Garis tegak Haluan yang merupakan perpotongan antara linggi
haluan dan garis air muat.
Lpp (Length Between Perpendicular)
Adalah panjang kapal berdasarkan panjang antara FP dan AP
Lwl (Length of Water Line)
Lwl adalah jarak mendatar antara ujung garis muat (garis air ), yang diukur
dari titik potong dengan linggi buritan sampai titik potongnya dengan linggi
6.
haluan dan diukur pada bagian luar linggi buritan dan linggi haluan.
Ldisp (Length of Displacement)
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan
fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan
untuk menentukan seberapa besar luasan luasan bagian yang tercelup air,
pada saat dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement
dirumuskan sebagai panjang rata rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:
7.
B (Breadth)
B adalah lebar maksimum kapal yang diukur dari bagian dalam kulit ( tidak
8.
9.
10.
sarat muat.
Keel (Lunas)
Keel adalah bagian konstruksi memanjang (membujur) yang terletak di
11.
tengah (melintang) kapal. Keel ini memanjang dari buritan sampai haluan
kapal.
12.
Vs/Ldisp
Syamsi Firdaus
4211100070
14.
15.
16.
17.
18.
Volume Displacement
Volume fluida (air) yang dipindahkan sebagai akibat adanya badan kapal
yang tercelup dibawah permukaan air (volume air yang dipindahkan badan
kapal). Dirumuskan sebagai :
Syamsi Firdaus
4211100070
19.
Midship
Potongan melintang pada bagian tengah kapal.
20.
Center Line
Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
21.
Base Line
Garis dasar kapal
22.
Station
Station adalah posisi yang menunjukkan bentuk kapal. Pada Desain 1 ini,
saya membagi menjadi 20 station dengan jarak antar station yang sama
23.
Body Plan
Proyeksi dalam bentuk potongan potongan badan kapal secara melintang
pada setiap station dilihat dari depan dan belakang.
24.
Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara memanjang
vertikal. Dalam desain 1 ini, buttock line terlihat dari bagian starboard kapal.
25.
Water Line
Proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara memanjang
horisontal yang menunjukkan garis air kapal.
26.
Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.
27.
Poop Deck
Syamsi Firdaus
4211100070
Forecastle Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian
haluan kapal.
29.
Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal pada forecastle deck.
30.
Sent
Garis yang ditarik dari centerline pada sarat air ke sudut kanan/kiri pada body
plan.
31.
32.
Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.
33.
Chamber
Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.
BAB II
DETAIL LANGKAH DAN PERHITUNGAN
: Cement Carrier
Nama Kapal
: MEGAH CEMENT
Tahun Pembangunan
: 1984
Gross Tonnage
: 6774
: 10.849 ton
Lpp
: 110 m
: 20 m
: 11
: 8.59 m
Daya Motor
: 3346 kW
RPM
: 220
: 14
: 15,4
knot
knot
b.
Syamsi Firdaus
4211100070
Vs/Ldisp [feet]
= 14/
= 0,731490674
d.
e.
f.
g.
Mencari Am
Am
= B x T x Cm
= 169,3948 m2
h.
i.
= ( Ldisp x ) / LWL
= 0.649
j.
= Ldisp x B x T x displ
= 15210,90571 m
Syamsi Firdaus
4211100070
k.
= 2,805
Perancangan CSA (Curve of Sectional Area)
Diagram NSP
Dengan membaca diagram NSP maka dapat diperoleh luasan tiap station
pada kapal. Dari perhitungan awal kita telah mendapatkan besarnya Vs/L disp
sebesar 0.73. Dari nilai ini kita Gambar
dapat mencari
prosentase luas dari
1 Diagram besarnya
NSP
tiap-tiap station pada diagram NSP, dengan menarik garis mendatar sesuai nilai
Vs/Ldisp yang telah diketahui maka akan ditemukan titik perpotongan antara
garis mendatar dengan kurva tiap-tiap station kemudian tarik garis vertikal ke
atas maka dapat diketahui besar nilai persen luas tiap station.
Selain untuk mencari besar luasan tiap station dari diagram NSP maka kita
juga dapat menentukan letak LCB dengan cara menentukan titik perpotongan
antara garis mendatar Vs/Ldisp dengan letak titik tekan b (adalah posisi paling
baik dibandingkan dengan posisi a dan c), kemudian tarik garis vertikal ke
bawah dan dapat diketahui nilai letak titik tekan dalam % Ldisp. Setelah semua
Syamsi Firdaus
4211100070
Station
Am (m2)
Luas (A)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0%
14,00%
30,05%
50,20%
70,50%
83,80%
92,30%
97,48%
99,65%
100%
100%
100%
100,00%
99,66%
97,55%
90,92%
80,12%
62,80%
39,95%
18,31%
0%
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
169,3948
0,00000000
23,71916808
50,90652530
85,03618960
119,42333400
141,95284240
156,35140040
165,12605104
168,80191820
169,39480000
169,39480000
169,39480000
169,39480000
168,81885768
165,24462740
154,01375216
135,71911376
106,37993440
67,67322260
31,01618788
0,00000000
l.
Fs
A x Fs
A x Fs x n
1
0,000
-10
0,00000
4
94,877
-9
-853,89005
2 101,813 -8
-814,50440
4 340,145 -7 -2381,01331
2 238,847 -6 -1433,08001
4 567,811 -5 -2839,05685
2 312,703 -4 -1250,81120
4 660,504 -3 -1981,51261
2 337,604 -2
-675,20767
4 677,579 -1
-677,57920
2 338,790
0
0,00000
4 677,579
1
677,57920
2 338,790
2
677,57920
4 675,275
3
2025,82629
2 330,489
4
1321,95702
4 616,055
5
3080,27504
2 271,438
6
1628,62937
4 425,520
7
2978,63816
2 135,346
8
1082,77156
4 124,065
9
1116,58276
1
0,000
10
0,00000
1 7265,230 2 1683,18330
Untuk memeriksa toleransi selisih volume dan LCB, kita perlu menghitung
beberapa satuan diantaranya adalah h displacement
Syamsi Firdaus
4211100070
g. Vsimpson
= 13519,38 m
h. Volume displacement (Vdisp)
= Ldisp x T x B x displ
Vdisp
LCB simpson
AxFsxn
xhdisp
AxFs
Syamsi Firdaus
4211100070
10
0,1%.Lpp
1,2934 -1,406790
0,1%.110
-0,00102
0,1%
Syamsi Firdaus
4211100070
11
Syamsi Firdaus
4211100070
12
Area
0,00
5,88
12,00
37,38
64,29
94,50
126,06
148,71
160,56
166,74
169,14
169,32
169,32
169,32
169,32
168,30
163,29
150,48
Fs
0,3
1,2
1,3
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
Area x
FS
0,000
7,056
15,600
149,520
128,580
378,000
252,120
594,840
321,120
666,960
338,280
677,280
338,640
677,280
338,640
673,200
326,580
601,920
n
-10,6
-10,3
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
(AreaxFS) x n
0,00
-72,68
-156,00
-1345,68
-1028,64
-2646,00
-1512,72
-2974,20
-1284,48
-2000,88
-676,56
-677,28
0,00
677,28
677,28
2019,60
1306,32
3009,60
Syamsi Firdaus
4211100070
13
43,56
33,1
20,24
9,13
0
130,68
99,30
60,72
27,39
0,00
2
261,360
6
1568,16
4
397,200
7
2780,40
2
121,440
8
971,52
4
109,560
9
986,04
1
0,000
10
0,00
1
7375,176 2
-378,92
Keterangan: Luas Area skala yang didata dikonversikan kembali ke ukuran
asli.
Koreksi Volume Wl
VWL
= LWL x T x B X WL
= 113,3 x 8,59 x 20 x 0.78
= 15210,90571 m3
Vsimpson
= x As x hLpp
= x 13521,156 x 5,5
= 13521,156 m
Koreksi Vdispl
=
= 0.11 %
Karena 0,11 % < 0,5 %, Maka nilai koreksi memenuhi syarat toleransi selisih volume
Syamsi Firdaus
4211100070
14
LCB Nsp
= e x Ldsip
= 1,27% x 111,65 m
= 1,40679 m
LCB simpson
=
= -0,28258 m
Koreksi LCB
LCBsimp LCBNsp
x100%
Ldisp
=
= 0.00103 %
Karena 0.00103 % < 0,1 %, maka nilai koreksi memenuhi syarat toleransi
selisih LCB
15
A/2T
No. Station
-2
-1
AP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
FP
Area Skala
0
1,96
4
12,46
21,43
31,5
42,02
49,57
53,52
55,58
56,38
56,44
56,44
56,44
56,44
56,1
54,43
50,16
43,56
33,1
20,24
9,13
0
Area
0,00
5,88
12,00
37,38
64,29
94,50
126,06
148,71
160,56
166,74
169,14
169,32
169,32
169,32
169,32
168,30
163,29
150,48
130,68
99,30
60,72
27,39
0,00
Area / 2T
0,00
0,34
0,70
2,18
3,74
5,50
7,34
8,66
9,35
9,71
9,85
9,86
9,86
9,86
9,86
9,80
9,50
8,76
7,61
5,78
3,53
1,59
0,00
B/2
B/2 adalah lebar keseluruhan kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan
B/2, maka langkah pertama adalah menentukan sudut masuk. Penentuan sudut
Syamsi Firdaus
4211100070
16
diketahui :
Lpp
= disp x (Ldisp/Lpp)
= 0.6587 x
= 0.669
Syamsi Firdaus
4211100070
17
A skala
0
1,96
4
12,46
21,43
31,5
42,02
49,57
53,52
55,58
56,38
56,44
56,44
56,44
56,44
56,1
54,43
50,16
43,56
33,1
20,24
9,13
0
Tinggi
Koordinat
FS
0,00
0,5
3,65
2
4,23
1,5
5,64
4
6,74
2
7,71
4
8,50
2
9,19
4
9,70
2
10,00
4
10,00
2
10,00
4
10,00
2
10,00
4
10,00
2
10,00
4
9,87
2
9,33
4
8,36
2
6,78
4
4,59
2
2,58
4
0,00
1
Tinggi koor x Fs
Tinggi Koor. x
FS
0,00
7,30
6,35
22,56
13,48
30,84
17,00
36,76
19,40
40,00
20,00
40,00
20,00
40,00
20,00
40,00
19,74
37,32
16,72
27,12
9,18
10,32
0,00
494,09
Syamsi Firdaus
4211100070
18
Koreksi AWL
= 0,248 + 0,778 WL
= 0,248 + 0,778 (0,78)
= 0.855969233
AWL rumus
= LwL x B x
= 113,3 x 20 x 0.855969233
= 1939,63 m2
Awl
= 969,813141 m2
AWL tabel
= x tinggi koordinat x Fs x h
= x 494,09 x 5.5
= 905,82 m2
Koreksi Awl
905,82 969,813141
x100%
969,813141
= 0,066 %
Nilai koreksinya memenuhi yaitu kurang dari 0.5 %
Berikut ini adalah hasil dari proses menggambar rancangan A/2T dan B/2
Syamsi Firdaus
4211100070
19
20
Dalam
merancang
bentuk
linggi
buritan,
diameter
propeller
juga
Gambar 7 Aturan perancangan buritan (dikutip dari slide presentasi "menggambar RG")
Mengikuti
rumus, maka didapatkan:
: 6,289 meter
Syamsi Firdaus
4211100070
21
: 2,8347 meter
Nilai e
: 1,0308 meter
Nilai b
: 3,0065 meter
Syamsi Firdaus
4211100070
22
garis bodyplan pada setiap station juga harus mengikuti aturan tersebut. Kemudian,
ditarik garis yang memotong perpotongan antara garis body plan dan garis A/2T.
Syamsi Firdaus
4211100070
23
Syamsi Firdaus
4211100070
24
dengan center line untuk tiap water linenya. Kemudian dari ukuran-ukuran
tersebut dibuat grafik atau kurva yang stream line untuk masing masing WL.
Apabila kurva yang dibuat tidak stream line maka dilakukan perubahan pada
Body Plan. Kurva kuva ini menggambarkan bentuk separuh kapal yang dilihat
dari atas.Pada WL sarat grafik atau kurva nya akan sama dengan grafik B/2.
Berikut adalah rancangan Half Breadth Plan yang saya buat sampai WL8,59.
Syamsi Firdaus
4211100070
25
Gambar 17 Rancangan Half Breadth Plan dan Sent Line MV SSI Cement 1
Syamsi Firdaus
4211100070
26
Di depan Midship
a
= 130,67 mm
= 261,333 mm
= 11,1(110/3 + 10)
= 518 mm
= 1036 mm
= 25 (LPP/3 + 10)
= 50 (LPP/3 + 10)
= 25 (110/3 + 10)
= 50 (110/3 + 10)
= 1166,67 mm
= 2333,333 mm
Gambar 18 Aturan pembuatan sheer (dikutip dari slide presentasi "menggambar RG")
Syamsi Firdaus
4211100070
27
penjelasan
dan
aturan
dalam
merancang
Forecaste
Deck.
Bulwark
Syamsi Firdaus
4211100070
28
29
= 0.7 m
20)%Lpp dari AP
-
30
dihubungkan akan terbentuk buttock line.di gambarkan garis yang berwarna biru
Tiap-tiap garis baik pada water line maupun pada buttock line harus
mempunyai bentuk yang fair dan stream line. Jika tidak, maka harus dirubah supaya
bisa fair dan stream line. Tentu saja perubahan ini akan berpengaruh pada bagianbagian sebelumnya, misalnya merubah body plan.
Berikut adalah gambaran sheer plan dari rancangan kapal yang saya buat
(MV SSI Cement 1).
Syamsi Firdaus
4211100070
31
Syamsi Firdaus
4211100070
32
Sheer strake
Side plate
Bilge strake
Bottom plate
10 mm
10 mm
11 mm
14 mm
Syamsi Firdaus
4211100070
33
Garis proyeksi
Setelah semua garis diproyeksikan maka akan didapat gambar proyeksi half breadth
plan per gading seperti pada gambar di bawah ini
Kemudian, hubungkan garis half breadth plan pada WL 0 dengan rancangan buritan
dan haluan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut
34
Catatan : awal penarikan garis bukan dari base line., namun ditarik dari
buritan WL0 dan haluan
Setelah itu pasang plat pada masing-masing bagian lambung kapal. Berikut adalah
gambar bukaan kulit yang saya rancang.
BAB III
PENUTUP
Syamsi Firdaus
4211100070
35
Syamsi Firdaus
4211100070
36
Syamsi Firdaus
4211100070
37