Anda di halaman 1dari 21

TUGAS SEJARAH

B.Periodisasi Perkembangan Biologis dan Budaya Manusia serta Masyarakat Purba


di Indonesia
1.Periodisasi Zaman Nirkela Indonesia
Pembagian nirleka mulanya diajukan oleh seorang Denmark bernama
C.J.Thomsen,sekitar tahun 1836.Gagasan itu dijadikan konsep yang dikenal sebagai
Three Age System atau sistem tiga zaman,yang diterapkan untuk zaman nirleka
Eropa.Zaman nirleka dibagi menjadi:zaman batu,zaman perunggu,dan zaman
besi.Kemudian dikembangkan lagi oleh J.A.Brown pada tahun 1892 dengan
membagi zaman nirleka menjadi lima bagian yaitu:zaman palaeolitik,zaman
neolitik,zaman perunggu,zaman besi.
Konse3p periodisasi juga diterapkan untuk zaman nirleka Indonesia yang mulamula di pelopori oleh P.V.Van Stein Callenfes(Ia dijuluki sebagai bapak Prasejarah
Indonesia),dilanjutkan oleh VonHeine Geldern,Van der hoop,serta van
Heekeren.Pakar arkeologi Indonesia,Dr.R.Soekmono membuat periodisasi zaman
nirleka Indonesia,ia membagi nirleka Indonesia menjadi zaman batu dan zaman
logam.

Eugena Dobois

1. Eugena Dobois
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia
purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah
tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan
tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis
Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia,
Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir
Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini
sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah
Mojokerto
Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo

4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai


pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di
daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia
adalah :
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia
Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai
Sinanthropus Pekinensis.
Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman
yang dinamai Homo Neaderthalensis.
Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis,
sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan
bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga
jenis :
1. Meganthropus
2. Pithecanthropus
3. Homo

Jenis manusia Purba Pithecanthropus


1. Ciri Meganthropus :
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
Badannya tegak
Hidup mengumpulkan makanan
Makanannya tumbuhan
Rahangnya kuat
2. Ciri Pithecanthropus :
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
Hidup berkelompok
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan
menonjol
Mengumpulkan makanan dan berburu
Makanannya daging dan tumbuhan
3. Ciri jenis Homo :
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
Muka dan hidung lebar
Dahi masih menonjol
Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya

Gambar manusia
Purba

Australopithecus
Africanus

Pithecanthropus
Robustus

Pithecanthropus
Erectus

pithecantropus
soloensis

Paranthropus Robustus dan


Paranthropus Transvaalensis

Ciri Zaman Prasejarah Di Indonesia :


1. Zaman Batu
a. Palaeolithikum
b. Moselithikum
c. Neolithikum
2. Zaman Logam
a. Zaman Perunggu
b. Zaman Besi
3. Zaman Perundagian

Zaman batu tua (Paleolitikum)


Zaman batu tua (palaeolitikum), Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia
masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata
pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana.
Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus yang terdiri.

Zaman batu tengah (Mesolitikum)


Pada Zaman batu tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan
terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut
masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah homo
sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoid (mayoritas) dan Mongoloid
(minoritas).

Zaman batu baru (Neolitikum)


Alat-alat batu buatan manusia Zaman batu baru (Neolitikum) sudah diasah atau dipolis
sehingga halus dan indah. Di samping tembikar tenun dan batik juga sudah dikenal. Periode
ini disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan
ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas).

Zaman Logam
Zaman tembaga
Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa
bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.

-Zaman perunggu
Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga
diperoleh logam yang lebih keras.

-Zaman besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan
Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi
membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu 3500 C.
-Zaman logam
di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu.
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu,
sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan
yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru
pada zaman logam.

Alat Serpih

Kapak Lonjong

Alat Tulang

Ujung mata panah

Kapak Bahu

Kapak Persegi

Kapak Pendek

Kapak Corong

Kapak Genggam

2. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH


FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum
menetap
Tempat tinggalnya : gua-gua
Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang
masih kasar, tulang dan tanduk rusa
Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua
(Palaeolithikum) dan Zaman batu tengah (Mesolithikum)

FOOD PRODUCING
Ciri zaman ini adalah :
- Telah mulai menetap
- Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
- Cara menghasilkan makanan dengan bercocok
tanam atau berhuma
- Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
- Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu
,tanah liat dan batu
- Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan
zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan Zaman
Megalithikum (zaman batu besar)

Peninggalan Zaman
Prasejarah

Dolmen

Menhir
Waruga

Anda mungkin juga menyukai