Anda di halaman 1dari 20

Terapi Somatik

KELOMPOK 3
AKBARIAN NOOR

PUTRI ANGGRAINI

GUSTI WISNU JANUAR WIYAJA

RIDHA FAHLIATI DEWI

KARMILA

SARTIKA FEBRI PRATAMI

M. DEDY FAISAL

VUSPA HADAYANI

NURUL FITRIA HAYATI

Program Studi Ilmu Keperawatan,


Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Pengertian

Terapi somatik adalah terapi yg diberikan kepada klien


dengan gangguan jiwa dengan tujuan mengubah perilaku
yang maladaptif menjadi perilaku adaptif dengan
melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik
klien.

Jenis terapi somatik pada klien gangguan jiwa antara lain:


a. Pengikatan / Pengekangan
b. Isolasi
c. Terapi Kejang Listrik
d. Fototerapi

e. Terapi deprivasi tidur

Pengekangan Fisik

Pengekangan fisik termasuk penggunaan pengekangan


mekanik, seperti manset utk pergelangan tangan &
pergelangan kaki, serta seperai pengekang, begitu
pula isolasi, yaitu dengan menempatkan pasien dlm
suatu ruangan dimana dia tdk dpt keluar atas
kemauannya sendiri.

Pengekangan Mekanik
Jenis pengekangan mekanik adalah:

Camisoles (jaket pengekang)

Pengekang dgn manset utk pergelangan tangan

Pengekangan dgn manset untuk pergelangan kaki.

Pengekangan dengan seprei.

Indikasi pengekangan yaitu:

Perilaku amuk

Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan


pengobatan

Ancaman terhadap infegritas fisik

Permintaan pasien utk pengendalian perilaku eksternal

Pengekangan dengan Seprei Basah dan Dingin

Pasien dapat diimobilisasi dgn membalutnya


seperti mummi dalam lapisan seprei dan selimut.
Lapisan paling dalam terdiri atas seprei yang telah
direndam dalam air es. Walaupun mula-mula terasa
dingin, balutan segera menjadi hangat dan menenangkan.

Isolasi

Isolasi adalah menempatkan pasien dalam suatu ruang


dimana dia tidak dapat keluar dari ruangan tersebut sesuai
kehendaknya. Tingkatan pengisolasian dapat berkisar dari
penempatan dalam ruangan yg tertutup, tapi tidak terkunci
sampai pada penempatan dlm ruang terkunci dengan kasur
tanpa seprei di lantai, kesempatan berkomunikasi yg
dibatasi, & pasien memakai pakaian rumah sakit atau kain
terpal yang berat.

Indikasi penggunaan:
Pengendalian

perilaku amuk yang potensial membahayakan


pasien atau orang lain dan tidak dapat dikendalikan oleh orang
lain dengan intervensi pengekangan yang longgar, seperti
kontak interpersonal atau pengobatan

Reduksi

stimulus lingkungan, terutama jika diminta oleh

pasien.
Kontraindikasi adalah:
Kebutuhan

Risiko

untuk pengamatan masalah medik

tinggi untuk bunuh diri

Potensial

tidak dapat mentoleransi deprivasi sensori

Hukuman.

Terapi Elektrokonvulsif

suatu pengobatan untuk menimbulkan kejang grand mal


secara artifisial dengan melewatkan aliran lintrik
melalui elektorode yang dipasang pada satu atau dua
"temples." Rentang jumlah yang paling umum dilakukan
pada pasien dengan gangguan afektif antara enam
sampai 12 kali, sedangkan pada pasien skizofrenia
biasanya diberikan sampai 30 kali. ECT biasanya
diberikan 3 kali seminggu atau setiap beberapa hari,
walaupun sebenarnya bisa diberikan lebih jarang atau
lebih sering.

Kondisi - kondisi klien yang kontra indikasi tersebut


adalah:
a. Tumor intra kranial, karena ECT dapat meningkatkan
tekanan intra kranial.
b. Kehatnilan, karena dapat mengakibatkan keguguran.
c. Osteoporosis, karena dengan timbulnya grandmall dapat
berakibat terjadinya fraktur tulang.
d. Infark miokardium, dapat terjadi henti jantung.
e. Asthma bronkial, karena ECT dapat memperberat
penyakit ini.

Indikasi penggunaan adalah:


Penyakit

depresi berat yang tidak berespons terhadap


obat antidepresan atau pada pasien yang tidak dapat
menggunakan obat

Gangguan

bipolar dimana pasien sudah tidak berespons


lagi terhadap obat

Pasien

dengan buttuh diri akut yang sudah lama tidak


menerima pengobatan untuk dapat mencapai efek terapeutik

Jika

efek sampingan ECT yang diantisipasikan lebih


rendah daripada efek terapi pengobatan, seperti pada
pasien lansia dengan blok janiung, dan selama kehamilan

Foto Terapi

Terapi ini diberikan dengan memaparkan klien pada


sinar terang 5-20x lebih terang daripada sinar
ruangan. Klien biasanya duduk, mata terbuka, 1,5
meter di depan klien diletakkan lampu setinggi mata.

Waktu dilaksanakan foto terapi bervariasi dari orang


per orang. Efek terapi ditentukan selain oleh lamanya
terapi juga ditentukan oleh kekuatan cahaya yang
digunakan.Terapi sinar sangat bermanfaat dan
menimbulkan efek yang positif. Kebanyakan klien
membaik setelah 3-5 hari terapi kan tetapi bisa
kambuh kembali segera setelah terapi dihentikan.
Keuntungan yg lain klien tdk akan mengalami
toleransi terhadap terapi ini.

Indikasi :

Fototerapi dpt menurunkan 75% gejala depresi yg


dialami klien akibat perubahan cuaca (seasonal
affective disorder(SAD)), misalnya pada musim hujan
atau musim dingin(winter) di mana terjadi hujan,
mendung terus menerus yg bisa mencetuskan depresi
pd beberapa org.

Mekanisme Kerja :

Fototerapi bekerja berdasarkan ritme biologis sesuai


pengaruh cahaya gelap terang pd kondisi biologis.
Dgn adanya cahaya terang terpapar pd mata akan
merangsang sistem neurotransmiter serotonin &
dopamin yg berperanan pd depresi.

Efek Samping :

Kebanyakan efek samping yg terjadi meliputi


ketegangan pada mata, sakit kepala, cepat
terangsang, insomnia, kelelahan, mual, mata
menjadi kering, keluar sekresi dari hidung dan
sinus.

Terapi Deprivasi Tidur

Terapi deprivasi tidur adalah terapi yang diberikan


kepada klien dengan cara mengurangi jumlah jam
tidur klien. Hasil penelitian ditemukan bahwa 60%
klien depresi mengalami perbaikan yg bermakna
setelah jam tidurnya dikurangi selama 1 malam.
Umumnya lama penurangan jam tidur efektif
sebanyak 3,5 jam.

Indikasi : Terapi deprivasi tidur dianjurkan untuk klien


depresi.
Mekanisme Kerja:

Mekanisme kerja terapi deprivasi tidur ini adalah


mengubah neuroendokrin yang berdampak anti
depresan. Dampaknya adalah menurunnya gejalagejala depresi.

Efek Samping :

Klien yg didiagnosa mengalami gang. efektif tipe


bipolar bila diberikan terapi ini dpt mengalami gejala
mania.

D
E
M
O
N
S
T
R
A
S
I

R
E
S
T
R
A
I
N

Sekian dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai