Anda di halaman 1dari 70

ILMU dan sistem pengetahuan manusia

Ilmu hanyalah merupakan salah satu

jenis pengetahuan yang dimiliki


manusia, diantara berbagai
pengetahuan yang lain
Namun sejauh ini, kiranya ilmu lah yang
merupakan pengetahuan yang paling
dapat diandalkan berkaitan dengan
fakta empiris.

Penjelasan ilmiah tentang gerhana

bulan, misalnya, yang paling


memberikan kepuasan pada rasa ingin
tahu manusia, adalah ilmu, dibanding
dengan penjelasan yang lainnya.

Selain itu, tradisi akademis yang

dikembangkan di sekolah maupun di


perguruan tinggi, membuat setiap orang
yang pernah belajar, menjadi terbiasa
dengan ilmu, meskipun sejauh ini
sumber pengetahuan sampai tahapan
yang paling otoritas baru saja
berkembang.

Tradisi akademis membuat orang

menjadi semakin rasional, sadar atau


tidak, orang yang pernah menuntut ilmu
tertentu hanya akan puas, apabila setiap
persoalan yang dihadapi dapat diberikan
eksplanasi secara ilmiah dalam arti
didukung data dan fakta yang dapat
dilakukan verifikasi secara empiris.

Adapun jenis pengetahuan di luar


ilmu, antara lain:
1. Pengetahuan Umum sehari-

hari (common sense)

Pengetahuan yang paling awal yang

dimiliki manusia. Ketika seseorang


dilahirkan , dia secara tidak dapat
terelakan hidup di dalam satu
lingkungan tradisi tertentu yang di
dalamnya mencakup: adat-istiadat,
agama, bahasa, dan jenis pengetahuan
umum yang berlaku di tempat dia
dilahirkan.

Memungkinkan dia dapat berkomunikasi

dengan warga masyarakat di


sekitarnya, dan di situ pula dia
menemukan dirinya sebagai aku yang
berkepribadian, terbentuk cara berpikir
dan berperilakunya.

Ciri khas pengetahuan common-sense:

tersusun dari berbagai sistem


pengetahuan yang terdapat di dalam
masyarakat tersebut, antara lain:
agama, mitos, ideologi, filsafat, dan
bahkan ilmu dan seni juga terdapat di
dalamnya.

Sekalipun berbagai jenis pengetahuan

bercampur baur di dalam pengetahuan


common-sense, yang jelas bahwa
banyak konsep kita terima secara tidak
kritis.

Berbagai pengertian kita terima taken

for granted, kita anggap benar adanya,


dan menjadi dasar komunikasi dengan
orang lain; padahal sesungguhnya
pengertian tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional.

Misalnya, kita percaya bahwa setiap hari

matahari itu terbit dari Timur dan


tenggelam di Barat. Padahal arah mata
angin sangat relaltif, dan tidak pasti,
suatu tempat dapat kita katakan Timur
atau Barat, bahkan Utara atau Selatan
tergantung di mana posisi kita.

Kita juga sering berkata bahwa, malam

ini rembulan bersinar terang; padahal


kita tahu bahwa bulan sama sekali tidak
memiliki sinar, melainkan hanya
memantulkan sinar matahari.

Unsur kepercayaan sangat dominan di

dalam pengetahuan sehari-hari, kita


percaya bahwa orang lain sejauh
menggunakan bahasa yang sama, dia
dapat mengerti apa yang kita
maksudkan.

Lebih dari itu, kita percaya bahwa orang

lain itu baik, apa yang mereka katakan


sebagai benar dan dapat dipercaya.
Tanpa ada rasa saling percaya di dalam
kehidupan sehari-hari, hidup manusia
akan menjadi sangat sulit.

2.

Mitos (Mitologi)

Digunakan untuk memberikan


eksplanasi ketika orang belum
menemukan penjelasan yang
rasional.
Sehingga pengetahuan mitologis
dapat dikatakan, irrasional, orang
yang menerima penjelasan dituntut
untuk percaya begitu saja.

Misalnya, di dalam masyarakat Jawa

era tahun 70-an, terutama di pedesaan,


orang-orang tua masih percaya bahwa
ketika terjadi gerhana bulan, mereka
harus memukul kentongan secara
beramai-ramai, agar bulan keluar lagi.

Penjelasan mitologisnya adalah bahwa,

gerhana bulan terjadi, karena bulan


dimakan oleh raksasa (Betara Kala).
Kentongan harus dipukul, agar ketika
mendengar suara kentongan yang
bertalu-talu, sang raksasa (Betara Kala)
akan pening kepalanya, dan
memuntahkan rembulan yang tadi
dimakannya.

Sifat khas pengetahuan mitologis adalah

tidak didukung data empiris, sehingga


sulit dibuktikan secara objektif.
Pengetahuan semacam itu hanya
mengandalkan pada kepercayaan bagi
orang yang menganggapnya sebagai
benar.

3.

Agama
Sejak awal peradaban manusia,
agama mewarnai hidup manusia.
Agama sebagai salah satu sistem
pengetahuan, lebih bersifat normatif,
yaitu memberikan arah perintah dan
larangan, bagaimana seharusnya
manusia menjalani hidup agar hidup
menjadi lebih baik.

Terlalu banyak agama di dunia ini,

namun agama-agama besar yang ada di


dunia saat ini dapat dikategorikan
menjadi dua macam, yaitu agama
semitik, yang terdiri atas: agama Yahudi,
Kristen, dan Islam.

Agama besar di luar agama semitik

adalah: Hindu, Buddha, Konfusinisme.


Di luar itu masih banyak lagi
kepercayaan yang sinkretis, misalnya:
suku Druz di Libanon, yang
mensinkretisasikan Islam dan Kristen;
suku Seikh di India yang
mensikretisasikan Islam dan Hindu; dan
agama yang masih bersifat primitif,
seperti: animisme, dinamisme,
politeisme, dan sejenisnya, yang
kesemuanya itu juga merupakan sistem

Agama sebagai sistem penegetahuan

diyakini kebenarannya oleh para


pemeluknya. Iman, kepercayaan
sebagai dasar fundamental bagi
seseorang untuk menganut agama
tertentu. Para pemikir agama telah
berusaha memberikan eksplanasi yang
bersifat rasional berkaitan dengan
masalah keberagamaannya: Tuhan,
keimanan, dan misteri lainnya.

Yang sangat menarik adalah bahwa,

argumen yang positif maupun negatif


atas religiusitas manusia sama-sama
kuatnya dan juga sama-sama lemahnya
secara rasional.
Akan tetapi, sampai sekarang masih
jauh lebih banyak orang yang taat
beragama dari pada yang telah
meninggalkan agama.

Pemeluk agama yang taat dengan

keimanannya tidak tergoyahkan oleh


argumentasi apapun yang berusaha
mencoba menafikan agama.

4.

Ideologi
Ideologi merupakan sistem ide yang
teratur, yang dapat mengarahkan
perilaku manusia.
Secara individual maupun bersamasama, orang dapat dikatakan memiliki
ideologi tertentu, yang mengarahkan
perilakunya. Perilaku manusia bukan
tanpa dasar, tujuan dan makna.

Ada prinsip tertentu yang diyakini

kebenarannya dan akan dipertahankan


apabila ada penyerangan dari pihak lain
terhadap prinsip tersebut.

5.

Seni
Sejak munculnya peradaban manusia
juga telah mengembangkan kesenian.
Manusia tidak puas hanya dapat
sekedar survive dan meneruskan
generasinya. Jika hewan dan makhluk
yang lebih rendah, waktunya
dihabiskan hanya untuk makan,
bermain-main, dan mencari pasangan
hidup.

Tidak demikian halnya dengan manusia,

meskipun manusia juga harus berusaha


untuk dapat bertahan hidup,
sebagaimana yang dilakukan oleh
hewan, namun manusia toh lebih dari
sekedar melakukan apa yang secara
kasat mata dilakukan oleh hewan.

Seni merupakan kreasi yang khas

manusia, hasil perpaduan pikiran,


perasaan dan imajinasi, yang mampu
membuat hidup manusia lebih indah dan
bermakna.
Hidup manusia tidak dapat lepas dari
seni: dari berpakaian, membangun
rumah selalu ada nuansa seni.

Apa Ilmu itu?


Pengertian Ilmu Secara Etimologis
ilmu: science <-- scio, scire (Latin)
= tahu
: alima (Arab) = tahu
: ngelmu (Jawa)
Ilmu tidak sama dengan

pengetahuan (knowledge, Inggris)

Jadi : ilmu = bagian dari

pengetahuan yang memiliki ciriciri tertentu.

31

PENGERTIAN ILMU
a. Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ilm (Arab),
science (Inggris), watenschap (Belanda), dan
wissenschaf (Jerman). (Imam Syafiie, Konsep Ilmu
Pengetahuan dalam al-Quran (Yogyakarta: UII Press, 2000), hal.
26.)

b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-attested


theories which explain the patterns regularities and
irregularities among carefully studied phenomena, atau
kumpulan teori-teori yang sudah diuji coba yang
menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun
tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara
hati-hati. (R. Harre, The Philosophies of Science, an
Introductory Survey (London: The Oxford University Press,
1995), hal. 62.)

c. Pengetahuan yang dapat disepakati


sehingga menjadi suatu ilmu, menurut
Archie J. Bahm dapat diuji dengan enam
komponen utama yang disebut dengan six
kind of science, yang meliputi problems,
attitude, method, activity, conclusions, dan
effects. (Archie J. Bahm, Whats Science, (TTP: TP, TT), hal. l
)
d. Seringkali ilmu diartikan sebagai
pengetahuan, tetapi tidak semua
pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu,
melainkan pengetahuan yang diperoleh
dengan cara-cara tertentu berdasarkankesepakatan para ilmuwan. (Dawam Raharjo, Ilmu,

Ensiklopedi al-Quran, dalam Jurnal Ulumul Quran, No. 4. Vol.


1, Jakarta, 1090, hal. 56.)

e.Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan : Ilmu adalah


rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
kognitif dengan berbagai metode berupa aneka
prosedur dan tata langkah sehingga
menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan atau individu untuk tujuan
mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman,
memberikan penjelasan ataupun melakukan
penerapan. (The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu,
Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)

Ciri-ciri Ilmu
berobjek

bermetode
bersistem
empiris-rasional

mengejar objektivitas

dan intersubjektivitas
dapat diverifikasi atau
difalsifikasi

Sebagai proses: aktivitas


penelitian
Pengertian
Ilmu

Sebagai prosedur:
metode ilmiah
Sebagai produk: pengetahuan sistematis

Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang

disistematisasikan, metodis dan empirik.


pengetahuan
ilmu
ilmu

Ciri-ciri Ilmu atau pengetahuan Ilmiah;

berobjek; bersistem; bermetode dan universal


Hasilnya akumulatif
Sifat Ilmu
Kebenarannya relatif
Objektif

Pengetahuan
Ilmiah

Pengetahuan NonIlmiah

Tujuan

deskripsi (menjelaskan

bertahan hidup dalam kehidupan


sehari-hari (pragmatis)

Cara Pemerolehan

metodis
sistematis (mengikuti

warisan budaya
tradisi
metode tidak penting
tidak objektif

gejala-gejala)
eksplanasi (hubungan
kausal)
prediksi (lewat data-data
objektif dapat dilakukan
prediksi terhadap gejala
yang muncul)

urutan-urutan yang ketat)


objektif (bebas nilai ?)

Sikap Ilmiah
1.
2.
3.

4.
5.

tidak ada perasaan yang bersifat pamrih untuk


mencapai pengetahuan yang objektif/objektivitas,
melepaskan diri dari praandaian,
selektif dalam mengadakan pemilihan terhadap
problema yang dihadapi supaya didukung oleh
fakta/gejala,
sikap serba relatif dan skeptis,
universalitas

Pengetahuan dan Keyakinan

Hubungan antara
Pengetahuan dan Keyakinan

Keyakinan
Objek
yang
disadari
sebagai ada itu, tidak
perlu
harus
ada
sebagaimana adanya.
Bisa keliru.

Pengetahuan
Objek yang disadari itu
memang ada sebagaimana
adanya.

Tidak bisa keliru / selalu


mengandung kebenaran.
Apa yang disadari sebagai Jika suatu pengetahuan
ada, bisa saja tidak ada terbukti salah atau keliru,
dalam kenyataannya.
tidak bisa lagi dianggap
sebagai pengetahuan.
Harus ditunjang oleh
bukti-bukti berupa acuan
fakta, saksi, memori,
catatan historis, dsb.

Macam-Macam Pengetahuan Menurut


Polanya

Tahu bahwa

Tahu bagaimana

Tahu akan /
mengenai

Tahu mengapa

Tentang informasi tertentu.

Bagaimana melakukan
suatu keterampilan,
keahlian, kemahiran
teknis seperti
manajemen, teknik,
organisasi, komputer.

Sesuatu yang sangat


spesifik menyangkut
pengalaman / pengenalan
pribadi.

Pengetahuan yang
saling berkaitan
dengan penjelasan.

Tahu bahwa p, dan bahwa p


memang benar.

Dikenal sebagai knowhow. Pengetahuan yang


saling berkaitan dengan
pengetahuan yang lain.

Biasanya bersifat singular Lebih kritis.


/ hanya berkaitan dengan Merupakan
objek khusus.
pengetahuan paling
tinggi dan mendalam,
serta ilmiah.

Disebut juga pengetahuan


teoretis, ilmiah.

Disebut juga
pengetahuan praktis.

Disebut juga pengetahuan


berdasarkan pengenalan.

Hubungan

antara
Empat
Pengetahuan

Macam

a. Antara tahu bahwa dan tahu bagaimana

tahu bagaimana hanya merupakan penerapan


praktis dari apa yang telah diketahui pada tingkat
tahu bahwa.

b. Antara tahu bahwa dan tahu akan

Michael Polanyi mengatakan bahwa supaya kita


bisa tahu bahwa sesuatu sebagaimana adanya,
kita harus punya pengalaman pribadi secara
langsung.

c.

Antara tahu bagaimana dan


tahu akan
Dengan mengetahui sesuatu secara
pribadi, seseorang pada akhirnya semakin
tahu bagaimana bertindak secara tepat.

d.
Antara tahu mengapa dan
ketiga jenis pengetahuan lainnya

Untuk sampai pada pengetahuan yang mendalam dan


akurat, kita tidak hanya berhenti pada tahu bagaimana,
melainkan kita perlu melangkah lebih jauh untuk
mengetahui mengapa sesuatu terjadi.
Untuk bisa tahu bagaimana melakukan sesuatu, dalam
banyak kasus kita perlu mengetahui mengapa sesuatu
terjadi.
Untuk bisa mempunyai pengetahuan mengapa sesuatu
terjadi, kita perlu mempunyai pengenalan pribadi, yaitu
tahu secara mendalam tentang hal itu.

TAHU BAHWA
(masih bersifat umum)

TAHU BAGAIMANA
(pemecahan, penerapan,
tindakan)

TAHU AKAN
(pengetahuan langsung
melalui pengenalan pribadi)

TAHU MENGAPA
(Refleksi, abstraksi,
penjelasan)

SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT

THEOLOGI

19M

20M

FENOMENOLOGI
STRUKTURALISME
NEOPOSITIVISME

18M

ABAD KONTEMPORER

RASIONALISME
EMPIRISME
KRITISISME
IDEALISME
POSITIVISME

14-15M

AUFKLARUNG

14M

ABAD MODERN

RENAISSANCE

3SM - 6M

LOGOS

MITOS

6SM

ABAD TENGAH

ANCILLA
THEOLOGIAE

YUNANI - KUNO

ILMU CABANG

AGAMA
FILSAFAT

FILSAFAT

FAKTOR HEURISTIK

BIOLOGI
ASTRONOMI
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
SOSIOLOGI

KOMPUTER
PARIWISATA
DLL.

YUNANI KUNO
MITOS

..... - 6SM

LOGOS

3SM - 6M

FILSAFAT
Phylo
= cinta/menyenangi
Sophia
= bijaksana
MITOLOGI
Dongeng, Takhayul
Pertanyaan timbul
(ingin tahu)
DE-MITOLOGI
Dipikirkan
(secara kritis)
LOGOS
(ilmu)

Apakah ARCHE dari segala sesuatu yang ada ?


Thales (624 - 548 SM)

AIR
Anaximander (610 - 518 SM)

APEIRON
Anaximanes (590 - 518 SM)

UDARA
Phytagoras (580 - 500 SM)

BILANGAN
Demokritos (460 - 370 SM)

ATOM

SOCRATES (469 - 399SM)


Dialektika

PLATO (427 - 347 SM)


Rasionalisme

ARISTOTELES (384 - 322 SM)


Metafisika
Logika
Biologi
Empirisme

ABAD PERTENGAHAN
ANCILLA THEOLOGIAE
DOGMA

DOGMA

DOGMA
DOGMA

DOGMA

DOGMA

DOGMA
DOGMA

ABAD KEGELAPAN
BAGI ILMU PENGETAHUAN

DOGMA

PERMULAAN ABAD MODERN

RENAISSANCE
14 - 15 MASEHI

AUFKLARUNG
(PENCERAHAN)
18 MASEHI

LEONARDO DA VINCI
COPERNICUS
KEPLER
GALILEO GALILEI
FRANCIS BACON

VOLTAIRE
JJ. ROUSSEAU
MONTESQUIEU
IMMANUEL KANT

AGAMA DAN FILSAFAT MULAI DI PISAHKAN


AGAMA DI DASARI KEYAKINAN (KEIMANAN)

FILSAFAT DI DASARI OLEH OLAH PIKIR (SEKULARISASI)


RASIONALISME
EMPIRISME
KRITISISME
IDEALISME
POSITIVISME

TUMBUH ILMU-ILMU CABANG (MENINGGALKAN FILSAFAT)


BIOLOGI
ASTRONOMI
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
SOSIOLOGI

SKEMA HUBUNGAN FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

FIL ILMUF.INTERDISIPLINER
UMUM
F.I FISIK

ETIKA

F. MATEMATIK
F. BIOLOGI
F.I SOSIAL

ESTETIKA

F.LINGUISTIK

KOSMOLOGI

AKSIOLOGI

ANTROPOLOGI

KEILMUAN

F.PSIKOLOGI
F. POLITIK
F. EKONOMI
F. HUKUM
F. BUDAYA
F. AGAMA
F. SEJARAH

TEODICEAEI
DLL
ONTOLOGI
FILSAFAT
CABANG-CABANG FILSAFAT

HAKEKAT ILMU
AKTIFITAS
(SEBAGAI PROSES)

ILMU
METODE
(SEBAGAI PROSEDUR)

PENGETAHUAN
(SEBAGAI PRODUK)

ILMU SBG AKTIFITAS (PROSES)


1. Rasional

Ilmu
Sbg
Aktifitas

2. Kognitif

Proses pemikiran yang


berpegang pada kaidah-kaidah
logika
Proses mengetahuan dan
memperoleh pengetahuan
- Mencapai kebenaran

3. Teknologis

- Memperoleh pemahaman
- Memberikan penjelasan

- Melakukan penerapan
dengan melalui peramalan
atau pengendalian

ILMU SBG METODE ILMIAH (PROSEDUR)


1. Pola Prosedural

-Pengamatan
- Pengukuran
- Deduksi
- Analisis

- Percobaan
- Survey
- Induksi
- Lainnya

1. Menentuan Masalah

2. Tata Langkah
Ilmu
Sbg
Metode
Ilmiah

2. Perumusan Hipotesis (bila Perlu)


3. Pengumpulan Data
4. Penurunan Kesimpulan
5. Pengujian Hasil

3. Berbagai Teknik

4. Aneka Alat

Daftar pertanyaan
Wawancara
Perhitungan
Pemanasan
Lainnya

Timbangan
Meteran
Perapian
Komputer
Lainnya

ILMU SBG PENGETAHUAN ILMIAH (PRODUK)

Obyek Material
1. Segi Obyek
Pengetahuan
Obyek Formal

Ilmu Sbg
Pengetahuan
Ilmiah

- Empiris
2. Segi Sifat
Pengetahuan

- Sistematis
- Obyektif
- Analitis

- Verifikatif

DIMENSI ILMU
1. Cabang Ilmu

Dimensi
Ilmu

2. Pengetahuan
reflektif-abstrak

3. Aspek realitas

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dimensi ekonomik
Dimensi linguistik
Dimensi matematis
Dimensi politik
Dimensi psikologis
Dimensi sosiologi

1. Dimensi filsafati
2. Dimensi logis

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dimensi Kebudayaan
Dimensi sejarah
Dimensi kemanusiaan
Dimensi rekreasi
Dimensi sistem
Dimensi lainnya

PENGGOLONGAN PENGETAHUAN
ILMIAH
A. Ilmu Teoritis
1. Ragam Ilmu
Pembagian
Sistematis
Pengetahuan
Ilmiah

B. Ilmu Praktis

I.

Ilmu Matematis

II.

Ilmu Fisis

III. Ilmu Biologis


2. Jenis Ilmu

IV. Ilmu Psikologis


V.

Ilmu Sosial

VI. Ilmu Linguistik


VII. Ilmu Interdipliner

Anda mungkin juga menyukai