Oleh :
Muhammad Ibrahim Pribadi
G9911112101/D-20-12
G0004144/D-19-12
Pembimbing :
Endang Dewi Lestari, dr, Sp A (K), MPH
PENDAHULUAN
Diare akut didefinisikan adanya buang air besar (BAB) pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 7 hari, berlangsung secara
mendadak. Perubahan konsistensi terjadi karena peningkatan volume air dalam tinja
akibat ketidakseimbangan antara absorbsi dan sekresi intestinal. Diare paling lama
berlangsung kurang dari 14 hari.
Pada bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) sering ditemukan frekuensi
BAB lebih dari 3-4 kali per hari, bahkan mungkin lebih sering. Keadaan ini bukan diare
asal berat badan tidak menurun atau bahkan meningkat, aktifitas masih baik. BAB
tersebut masih bersifat fisiologis atau normal. Untuk bayi yang minum ASI secara
eksklusif definisi diare yang praktis adalah setiap peningkatan BAB atau perubahan
konsistensi
tinja menjadi cair yang menurut ibunya abnormal atau tidak seperti
biasanya. Kadang-kadang pada seorang anak meskipun frekuensi BAB kurang dari 3
kali per hari tetapi dengan konsistensi cair sudah dapat disebut diare. Pada bayi yang
mengonsumsi susu formula, BAB pada umumnya berlangsung 1-4 kali perhari.
Kepentingan kasus diare akut dehidrasi sedang dibuat sebagai kasus karena
ada banyak alasan, diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui definisi diare akut dehidrasi sedang
2. Untuk mempelajari etiologi diare akut dehidrasi sedang
3. Untuk mempelajari patofisiologi dan manifestasi klinis diare akut dehidrasi sedang
4. Untuk mempelajari cara mendiagnosis diare akut dehidrasi sedang
5. Untuk mempelajari penatalaksanaan diare akut dehidrasi sedang
6. Untuk mengetahui prognosis diare akut dehidrasi sedang
Karena pentingnya hal tersebut kita sebagai dokter harus bisa menegakkan diagnosis
dari diare akut dehidrasi sedang.
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS
Nama
: An. D
Umur
: 1 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Nama Ayah
: Tn. A
Nama Ibu
: Ny. A
Alamat
No. RM
: 01125198
Tgl masuk
: 26 April 2012
Mencret
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang kiriman dari Klinik Mojosongo dengan diagnosis Diare
akut dehidrasi sedang. Pada saat datang pasien dalam kondisi lemah, rewel,
tampak kehausan dan kesan gizi kurang. 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien mencret kira-kira sebanyak setengah gelas air mineral kemasan, dengan
komposisi air lebih banyak dari ampas berlangsung 10 hari. Setiap kali makan
dan minum pasien muntah-muntah. Muntah tidak menyemprot dan berisi
makanan dan minuman yang baru saja dimakan. Saat masuk rumah sakit pasien
mengalami sudah batuk dan pilek. Pasien juga sedang mengalami sariawan.
Tidak didapatkan kejang dan sesak nafas. BAK terakhir 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. BAK dirasa kurang dari biasanya. Riwayat Penyakit Dahulu
2
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
e. Riwayat epilepsi
: disangkal
: disangkal
g. Riwayat asma
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
d. Riwayat asma
: disangkal
e. Riwayat epilepsi
: disangkal
: disangkal
Malaria
: disangkal
Bronkitis
: disangkal
Polio
: disangkal
Pneumonia : disangkal
Morbili
: disangkal
Diare
Pertusis
: disangkal
Meningitis
: disangkal
: (+)
5. Riwayat Imunisasi
Jenis
I
II
III
BCG
0 bulan
POLIO
0 bulan
2 bulan
6 bulan
DPT
2 bulan
4 bulan
6 bulan
HEPATTIS B
0 bulan
2 bulan
9 bulan
CAMPAK
9 bulan
Kesan: Imunisasi lengkap menurut pedoman imunisasi IDAI 2010
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah
: baik
3
IV
-
Ibu
: baik
Saudara
: baik
: Bidan Puskesmas
Frekuensi
: Trimester I
: 1x/ bulan
Trimester II
: 1x/ bulan
Trimester III
: 2x/ bulan
II
III
An. A : 5 thn
Pasien adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Kakak penderita sekarang berusia 5
tahun. Tidak ada anak yang meninggal. Riwayat keguguran tidak ada, anak lahir
meninggal tidak ada. Ayah dan Ibu menikah satu kali.
12. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
- Mulai senyum
: 2 minggu
- Mulai miring
: 4 bulan
: 7 bulan
- Gigi keluar
: 7 bulan
- Berdiri
: 11 bulan
- Berjalan
: 12 bulan
Mulai umur 1 tahun pasien diberi makan nasi lauk dan sayur
: Lemah
Derajat kesadaran
: Rewel
Status gizi
2. Tanda vital
Nadi
Respirasi
Suhu
Berat badan
: 7,5 kg
Tinggi badan
: 75 cm
Lingkar kepala
: 44 cm
Kulit
4.
Kepala
5.
Wajah
6.
Mata
7.
Hidung
: napas cuping hidung (-), bau (-), sekret (-/-), darah (-/-)
8.
Mulut
9.
Telinga
10. Tenggorok
11. Leher
12. Limphonodi
: tidak membesar
13. Thoraks
14. Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Kanan atas
Kiri bawah
15. Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor // sonor
Auskultasi
16. Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
17. Ekstremitas
:
7
Akral dingin
edema
sianosis
Reflek Patologis :
Meningeal Sign :
: (+2/+2)
R. Triseps
: (+2/+2)
R. Patella
: (+2/+2)
R. Archilles
: (+2/+2)
R. Babinsky
: (-/-)
R. Chaddock
: (-/-)
R. Oppeinheim
: (-/-)
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinsky I
: (-)
Brudzinsky II
: (-)
Kernig sign
: (-)
: berkurang
Kepala
Muka
Mata
Bibir
Lidah
Leher
Thorax
Abdomen
Gluteus
Ekstremitas
: edema
akral dingin
TB : 70 x 100% = 89, 74 %
U 78
BB : 8 x 100% = 98, 76 %
TB 8,1
Lemak
Protein
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
AL
AT
AE
GDS
MCV
MCH
MCHC
RDW
HDW
MPV
26/01/11 27/01/11
9,0
9,6
28,9
31
18,9
15,5
597
580
3,87
4,27
98
71,6
22,4
31,3
16,6
3,0
5,6
9
Satuan
g/dL
%
Ribu/ul
Ribu/ul
Juta/ul
mg/dL
/um
Pg
g/dL
%
g/dL
Fl
Rujukan
11,5-15,5
35-45
4,5-14,5
150-450
4,00-5,20
80-110
80,0-96,0
28,0-33,0
33,0-36,0
11,6-14,6
2,2-3,2
7,2-11,1
PDW
Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
LUC
Gol darah ABO
Albumin
Natrium
Kalium
Kalsium
Klorida
Besi (SI)
TIBC
Feritin
2.
42
3,60
0,40
41,90
41,90
12,10
4,00
%
%
%
%
%
%
%
25-65
0,00-4,00
0,00-1,00
29,00-72,00
60,00-66,00
0,00-5,00
-
8
281
73,3
g/dl
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Ug/dl
Ug/dl
Ng/ml
3,2-5,4
132-145
3,1-5,1
1,17-1,29
96-106
25-115
228-428
20,0-200,0
B
4,70
136
4,5
103
: Coklat
Konsistensi : Lunak
Lendir
: Negatif (-)
Darah
: Negatif (-)
: Negatif (-)
Leukosit
: Negatif (-)
Eritrosit
: Negatif (-)
Protozoa
: Negatif (-)
Cacing
: Negatif (-)
Kesimpulan
Tinja warna coklat, tidak ditemukan parasit maupun fungus pathogen
E. RESUME
Pasien datang kiriman dari Puskesmas Pajang dengan diagnosis kejang demam
sederhana. Pada saat datang pasien sadar dan tidak kejang. 3 jam sebelum masuk
rumah sakit pasien kejang, kejang berlangsung 10 menit, kejang seluruh tubuh, saat
10
kejang kedua tangan dan kaki bergerak-gerak, mata melirik keatas. Setelah kejang
pasien sadar, menangis, kemudian tertidur. BAK terakhir + 8 jam sebelum masuk
Rumah Sakit, warma kuning jernih, 1 gelas belimbing, tidak ada nyeri BAK. BAB
terakhir 1 hari yang lalu, warna coklat kekuningan, lunak, tidak ada lendir, tidak ada
darah, 1 gelas belimbing.
1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien panas, panas mendadak tinggi, dan
turun apabila diberi obat penurun panas. 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
batuk berdahak, berwarna putih, batuk terjadi sepanjang hari, pasien juga pilek, tidak
mual, tidak muntah, tidak nyeri telinga. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit,
pasien diare, sehari 3 4 kali, sebanyak gelas belimbing, tidak ada lendir, tidak
ada darah, kemudian berobat ke bidan, diare berhenti.
Riwayat penyakit dahulu ada yang berkaitan dengan riwayat penyakit sekarang
yaitu pernah kejang sebelumnya saat berumur 8 bulan. Riwayat penyakit keluarga,
ayah dan kakak pernah mengalami penyakit serupa. Riwayat pemeliharaan
kehamilan dan prenatal adalah baik. Riwayat postnatal pasien, pasien berkunjung ke
puskesmas setelah lahir, yaitu saat imunisasi, namun belum mendapatkan imunisasi
dasar lengkap. Status gizi secara klinis dan antropometris baik.
Dari pemeriksaan fisik tanggal 26 Januari 2011 didapatkan keadaan umum baik,
derajat kesadaran compos mentis, status gizi kesan cukup. Tanda vital pasien
didapatkan: nadi 100x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, simetris; pernafasan 35
x/menit, tipe thorakoabdominal, suhu 37,6 C (per axiler), tekanan darah 100/70
mmHg, BB 8 kg; TB 70 cm. Pada mulut sinosis (-), dada bentuk normochest, pada
inspeksi jantung iktus kordis tampak di SIC IV linea parasternalis sinistra, palpasi
iktus kordis tidak kuat angkat, perkusi kesan batas jantung kesan tidak melebar,
auskultasi jantung didapatkan Bunyi jantung I II intensitas normal, reguler, bising
(-). Ekstremitas atas dan bawah oedema (-/-), sianosis (-/-), capillary refill time < 2,
arteri dorsalis pedis teraba kuat, clubbing finger (-), baggy pants (-), wasting (-).
F. DAFTAR MASALAH
1. Kejang
2. Demam (37,6oC)
11
2.
3.
4.
5.
H. DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang Demam Sederhana
2. Rhinofaringitis Akut
3. Anemia mikrositik hipokromik ec defisiensi besi
4. Trombositosis sekunder
5. Gizi kurang (mikronutrien)
I.
PENATALAKSANAAN
Terapi
1. Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
2. IVFD D S 8 tpm makro
3. Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
4. Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
5. Ambroxol 3 x 4 mg p.o
6. Cetirizine 1x 2,5 mg p.o
7. Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)
Dx
Mx
: KU dan VS / 8jam
Awasi kejang berulang
12
Edukasi
J.
Istirahat
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
K. FOLLOW UP
Follow up
S
O
Tanda Vital
Kepala
Telinga
Mata
Hidung
Mulut
Tenggorok
Thorax
Abdomen
Genital
Ekstremitas
Neurologis
Asessment
Terapi
27 Januari 2011
Panas (+), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+), BAK (+), BAB (+) lembek
kompos mentis, rewel, gizi baik
N : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
S : 37,5oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-)
Napas cuping hidung (-/-), sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- IVFD D1/4S 8 tpm makro
- Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
28 Januari 2011
Panas (-), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+),BAK (+), BAB (-)
kompos mentis, sedang, gizi baik
N : 104 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 37,0oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-),
Napas cuping hidung (-/-),
sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
- Ambroxol 3 x 4 mg
13
29 Januari 2011
Panas (-), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+),BAK (+), BAB (+) lembek
kompos mentis, sedang, gizi baik
N : 101 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,7oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-),
Napas cuping hidung (-/-),
sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
- Ambroxol 3 x 4 mg
- Cetirizine 1x 2,5 mg
Plan
Monitoring
Edukasi
Laboratorium
Urinalisa
Feces
Rutin
- Ambroxol 3 x 4 mg
- Cetirizine 1x 2,5 mg
- Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)
Tunggu hasil Feces rutin, dan GDT
- KU/VS tiap 8jam
- Awasi kejang berulang
kompres hangat jika panas
Hb= 9
MCV=71,6
Hct=31
MCH=22,4
AL=15,5
MCHC=31,3
AT=580
RDW=16,6
AE=4,27
HDW=3,0
SI= 8
MPV=5,6
TIBC= 281
PDW=42
Ferritin= 73,3
Eos=3,60
Bas=0.40
Net=41,90
Limf=41,90
Mon=12,10
LUC=4,0
Kuning, jernih
SG : 1010 Sedimen
Ph : 9
Eritrosit = (-)/ul
Leu : (-)
Lekosit = (-)/ul
Nit : (-)
Silinder = (-)/ul
Pro : (-)
Kristal = 0,1
Glu : N
konduktivitas = 12,9
Ket : N
bakteri = 28,3
UBG : N
Bil : N
Cetirizine 1x 2,5 mg
Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)
Warna : coklat
sel epitel : (-)
Konsistensi : Lunak Eritrosit : (-)
Lendir : (-)
Lekosit : (-)
Darah : (-)
Protozoa : (-)
Pus : (-)
Telur Cacing : (-)
Bakteri : (+)
14
Boleh pulang
- KU/VS tiap 12 jam
- Awasi kejang berulang
kompres hangat jika panas
15