Anda di halaman 1dari 16

Laporan Kasus

SEORANG ANAK PEREMPUAN 1 TAHUN 6 BULAN DENGAN


DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG, FARINGITIS AKUT,
KANDIDIASIS ORAL, DAN GIZI KURANG

Oleh :
Muhammad Ibrahim Pribadi

G9911112101/D-20-12

Muhammad Dody Hermawan

G0004144/D-19-12

Pembimbing :
Endang Dewi Lestari, dr, Sp A (K), MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

PENDAHULUAN
Diare akut didefinisikan adanya buang air besar (BAB) pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 7 hari, berlangsung secara
mendadak. Perubahan konsistensi terjadi karena peningkatan volume air dalam tinja
akibat ketidakseimbangan antara absorbsi dan sekresi intestinal. Diare paling lama
berlangsung kurang dari 14 hari.
Pada bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) sering ditemukan frekuensi
BAB lebih dari 3-4 kali per hari, bahkan mungkin lebih sering. Keadaan ini bukan diare
asal berat badan tidak menurun atau bahkan meningkat, aktifitas masih baik. BAB
tersebut masih bersifat fisiologis atau normal. Untuk bayi yang minum ASI secara
eksklusif definisi diare yang praktis adalah setiap peningkatan BAB atau perubahan
konsistensi

tinja menjadi cair yang menurut ibunya abnormal atau tidak seperti

biasanya. Kadang-kadang pada seorang anak meskipun frekuensi BAB kurang dari 3
kali per hari tetapi dengan konsistensi cair sudah dapat disebut diare. Pada bayi yang
mengonsumsi susu formula, BAB pada umumnya berlangsung 1-4 kali perhari.
Kepentingan kasus diare akut dehidrasi sedang dibuat sebagai kasus karena
ada banyak alasan, diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui definisi diare akut dehidrasi sedang
2. Untuk mempelajari etiologi diare akut dehidrasi sedang
3. Untuk mempelajari patofisiologi dan manifestasi klinis diare akut dehidrasi sedang
4. Untuk mempelajari cara mendiagnosis diare akut dehidrasi sedang
5. Untuk mempelajari penatalaksanaan diare akut dehidrasi sedang
6. Untuk mengetahui prognosis diare akut dehidrasi sedang
Karena pentingnya hal tersebut kita sebagai dokter harus bisa menegakkan diagnosis
dari diare akut dehidrasi sedang.

STATUS PASIEN
A. IDENTITAS
Nama

: An. D

Umur

: 1 tahun 6 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Nama Ayah

: Tn. A

Nama Ibu

: Ny. A

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta


Pekerjaan Ibu

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Pundhong Gede 5/15 Kedipiro, Banjarsari, Surakarta

No. RM

: 01125198

Tgl masuk

: 26 April 2012

Tgl pemeriksaan : 26 April 2012


B. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan pada ibu penderita tanggal 27 Januari 2012 di bangsal
Melati II kamar 3.
1. Keluhan utama

Mencret
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang kiriman dari Klinik Mojosongo dengan diagnosis Diare
akut dehidrasi sedang. Pada saat datang pasien dalam kondisi lemah, rewel,
tampak kehausan dan kesan gizi kurang. 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien mencret kira-kira sebanyak setengah gelas air mineral kemasan, dengan
komposisi air lebih banyak dari ampas berlangsung 10 hari. Setiap kali makan
dan minum pasien muntah-muntah. Muntah tidak menyemprot dan berisi
makanan dan minuman yang baru saja dimakan. Saat masuk rumah sakit pasien
mengalami sudah batuk dan pilek. Pasien juga sedang mengalami sariawan.
Tidak didapatkan kejang dan sesak nafas. BAK terakhir 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. BAK dirasa kurang dari biasanya. Riwayat Penyakit Dahulu
2

a. Riwayat mondok sebelumnya

: disangkal

b. Riwayat alergi obat & makanan

: disangkal

c. Riwayat diare di lingkungan

: disangkal

d. Riwayat batuk lama

: disangkal

e. Riwayat epilepsi

: disangkal

f. Riwayat pilek sebelumnya

: disangkal

g. Riwayat asma

: disangkal

h. Riwayat sakit kuning

: disangkal

3. Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat diare

: disangkal

b. Riwayat alergi obat & makanan

: disangkal

c. Riwayat batuk lama

: disangkal

d. Riwayat asma

: disangkal

e. Riwayat epilepsi

: disangkal

4. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita :


Faringitis

: disangkal

Malaria

: disangkal

Bronkitis

: disangkal

Polio

: disangkal

Pneumonia : disangkal

Demam typoid : disangkal

Morbili

: disangkal

Diare

Pertusis

: disangkal

Kejang Demam : disangkal

Meningitis

: disangkal

: (+)

5. Riwayat Imunisasi
Jenis
I
II
III
BCG
0 bulan
POLIO
0 bulan
2 bulan
6 bulan
DPT
2 bulan
4 bulan
6 bulan
HEPATTIS B
0 bulan
2 bulan
9 bulan
CAMPAK
9 bulan
Kesan: Imunisasi lengkap menurut pedoman imunisasi IDAI 2010
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah

: baik
3

IV
-

Ibu

: baik

Saudara

: baik

7. Riwayat Kehamilan dan Prenatal


Pemeriksaan di

: Bidan Puskesmas

Frekuensi

: Trimester I

: 1x/ bulan

Trimester II

: 1x/ bulan

Trimester III

: 2x/ bulan

Keluhan selama kehamilan : Tidak menderita sakit selama hamil


Ibu tidak pernah keguguran
Obat yang diminum selama kehamilan : vitamin dan obat tambah darah.
8. Riwayat Persalinan:
Lahir ditolong oleh dokter di Rumah Sakit, partus normal spontan, usia
kehamilan 9 bulan, langsung menangis kuat, gerak aktif setelah lahir. BB lahir
2400 gram, panjang badan saat lahir 50 cm.
9. Riwayat Postnatal
Kontrol ke Puskesmas dengan frekuensi seminggu sekali sejak umur 1 tahun.
10. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu penderita mengikuti program Keluarga Berencana sistem spiral. Sikap dan
kepercayaan baik dan secara suka rela.

11. Pohon Keluarga


I

II

III
An. A : 5 thn

An. M : 1Thn 6 bln

Pasien adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Kakak penderita sekarang berusia 5
tahun. Tidak ada anak yang meninggal. Riwayat keguguran tidak ada, anak lahir
meninggal tidak ada. Ayah dan Ibu menikah satu kali.
12. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
- Mulai senyum

: 2 minggu

- Mulai miring

: 4 bulan

- Mulai tengkurap : 5 bulan


- Mulai duduk

: 7 bulan

- Gigi keluar

: 7 bulan

- Berdiri

: 11 bulan

- Berjalan

: 12 bulan

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.


13. Riwayat Makan Minum Anak
a. ASI diberikan sejak usia 0 bulan hingga umur saat ini, frekuensi pemberian >
5 kali sehari, lamanya menyusui 15 30 menit, bergantian payudara
kanan dan kiri. saat menyusui tidak terengah-engah, tidak sering tersedak.
Sesudah menyusui anak tertidur.
b. Susu buatan: diberikan merk SGM diberikan sejak umur 2 bulan, frekuensi
pemberian 4x/ hari, takaran 2-3 sendok takar per gelas
c. Buah : macam-macam, frekuensi 2x/minggu sejak usia 1 tahun
d. Makanan padat dan lauk pauk :
5

Bubur susu : diberikan mulai umur 6 bulan, frekuensi 2x sehari

Nasi tim : mulai diberikan sejak usia 6 bulan, frekuensi 2x sehari

Nasi : mulai umur 1 tahun

Mulai umur 1 tahun pasien diberi makan nasi lauk dan sayur

Kesan : Kualitas dan kuantitas nutrisi cukup


C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Keadaan umum

: Lemah

Derajat kesadaran

: Rewel

Status gizi

: gizi kesan kurang

2. Tanda vital
Nadi

: 120x/menit, reguler, kuat, isi dan tegangan cukup

Respirasi

: 30x/menit, reguler, tipe thorakoabdominal

Suhu

: 36,8 C (per axiler)

Berat badan

: 7,5 kg

Tinggi badan

: 75 cm

Lingkar kepala

: 44 cm

Lingkar lengan atas : 15 cm


3.

Kulit

: kulit sawo matang, kelembaban cukup, turgor kembali


lambatt, ujud kelaianan kulit (-), sianosis (-), eritem (-)

4.

Kepala

: bentuk mesocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut,


ubun-ubun cekung (+)

5.

Wajah

: wajah seperti orang tua (-)

6.

Mata

: Cekung (+/+), conjungtiva bleeeding (-/-), conjungtiva


pucat (-/=), sklera ikterik (-/-), cowong (-/-), reflek
cahaya (+/+), pupil (isokor 3mm/3mm), air mata (+/+)
berkurang

7.

Hidung

: napas cuping hidung (-), bau (-), sekret (-/-), darah (-/-)

8.

Mulut

: mukosa basah (+), sianosis (-), lidah kotor (-),


kandidiasis (+).
6

9.

Telinga

: sekret tidak ada, tragus pain tidak ada

10. Tenggorok

: uvula ditengah, tonsil T1-T1, faring hiperemis (+),


pseudomembran (-), detritus (-)

11. Leher

: normocolli, limfonodi tidak membesar, kaku kuduk (-),


JVP tidak meningkat.

12. Limphonodi

: tidak membesar

13. Thoraks

: bentuk normochest, iga gambang (-), retraksi (-)

14. Cor
Inspeksi

: iktus kordis tidak tampak SIC IV linea midclavicularis sinistra

Palpasi

: iktus kordis tidak kuat angkat di SIC IV linea midclavicularis


sinistra

Perkusi

Kanan atas

: SIC II linea parasternalis dextra

Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra


Kiri atas

: SIC II linea parasternalis sinistra

Kiri bawah

: SIC V linea midclavicularis sinistra

Kesan batas jantung kesan tidak melebar


Auskultasi

: Bunyi jantung I II intensitas normal, reguler, bising (-).

15. Pulmo
Inspeksi

: pengembangan dada kanan = kiri

Palpasi

: fremitus raba kanan = kiri

Perkusi

: sonor // sonor

Auskultasi

: suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)

16. Abdomen :
Inspeksi

: dinding perut // dinding dada, venektasi (-)

Auskultasi

: peristaltik (+) normal meningkat

Perkusi

: timpani, shifting dullness (-)

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-), hepar&lien tidak teraba, turgor kembali


lambat

17. Ekstremitas

:
7

Akral dingin

edema

sianosis

Capillary refill time < 2


Arteri Dorsalis Pedis teraba kuat
Clubbing finger (-)
Baggy pants (-)
18. Pemeriksaan Neurologi

Reflek Fisiologis : R. Biseps

Reflek Patologis :

Meningeal Sign :

: (+2/+2)

R. Triseps

: (+2/+2)

R. Patella

: (+2/+2)

R. Archilles

: (+2/+2)

R. Babinsky

: (-/-)

R. Chaddock

: (-/-)

R. Oppeinheim

: (-/-)

Kaku kuduk

: (-)

Brudzinsky I

: (-)

Brudzinsky II

: (-)

Kernig sign

: (-)

19. Perhitungan Status Gizi


a. Secara klinis
Nafsu makan

: berkurang

Kepala

: rambut jagung (-), susah dicabut (+), warna hitam,


Ubun-ubun cekung (+)

Muka

: sembab (-), wajah orang tua (-)

Mata

: edema palpebra(-/-), CA(-/-), cekung (+/+)

Bibir

: mukosa basah (+),pucat (-),kering (-), kandidiasis (+),


pecah-pecah (-)

Lidah

: papil lidah atrofi (-)

Leher

: pembesaran tiroid (-)

Thorax

: iga gambang (-)

Abdomen

: lipatan lemak sub kutan (-), turgor kembali cepat (+),


hepatomegali (-), splenomegali (-)

Gluteus

: baggy pants (-)

Ekstremitas

: edema

akral dingin

Status gizi secara klinis : Gizi kurang


b. Secara Antropometris
BB : 8 kg , Umur : 15 bulan, TB : 70 cm
BB : 8 x 100% = 83,33 %
U 9,6

P3rd < BB < P5th


U

TB : 70 x 100% = 89, 74 %
U 78

P-3SD < TB < P-2SD


U

BB : 8 x 100% = 98, 76 %
TB 8,1

P-1SD < BB < Po


TB

Status gizi secara antropometri : gizi baik.


Kebutuhan kalori/ hari : 8 kg x 100 kal/ kgBB/ hari = 800 kal/ hari
Karbohidrat

: x 50% x 800 kal/hari = 100 gram/hari

Lemak

: 1/9 x 35% x 800 kal/hari = 31,1 gram/hari

Protein

: x 15% x 800 kal/hari = 30 gram/hari

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
AL
AT
AE
GDS
MCV
MCH
MCHC
RDW
HDW
MPV

26/01/11 27/01/11
9,0
9,6
28,9
31
18,9
15,5
597
580
3,87
4,27
98
71,6
22,4
31,3
16,6
3,0
5,6
9

Satuan
g/dL
%
Ribu/ul
Ribu/ul
Juta/ul
mg/dL
/um
Pg
g/dL
%
g/dL
Fl

Rujukan
11,5-15,5
35-45
4,5-14,5
150-450
4,00-5,20
80-110

80,0-96,0
28,0-33,0
33,0-36,0
11,6-14,6
2,2-3,2
7,2-11,1

PDW
Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
LUC
Gol darah ABO
Albumin
Natrium
Kalium
Kalsium
Klorida
Besi (SI)
TIBC
Feritin
2.

42
3,60
0,40
41,90
41,90
12,10
4,00

%
%
%
%
%
%
%

25-65
0,00-4,00
0,00-1,00
29,00-72,00
60,00-66,00
0,00-5,00
-

8
281
73,3

g/dl
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Ug/dl
Ug/dl
Ng/ml

3,2-5,4
132-145
3,1-5,1
1,17-1,29
96-106
25-115
228-428
20,0-200,0

B
4,70
136
4,5
103

Pemeriksaan Tinja (28 Januari 2011)


Makroskopis
Warna

: Coklat

Konsistensi : Lunak
Lendir

: Negatif (-)

Darah

: Negatif (-)

Lain lain : Kuman (+)


Mikroskopis
Sel Epitel

: Negatif (-)

Leukosit

: Negatif (-)

Eritrosit

: Negatif (-)

Protozoa

: Negatif (-)

Cacing

: Negatif (-)

Telur/lava/proglotid : Negatif (-)

Kesimpulan
Tinja warna coklat, tidak ditemukan parasit maupun fungus pathogen
E. RESUME
Pasien datang kiriman dari Puskesmas Pajang dengan diagnosis kejang demam
sederhana. Pada saat datang pasien sadar dan tidak kejang. 3 jam sebelum masuk
rumah sakit pasien kejang, kejang berlangsung 10 menit, kejang seluruh tubuh, saat
10

kejang kedua tangan dan kaki bergerak-gerak, mata melirik keatas. Setelah kejang
pasien sadar, menangis, kemudian tertidur. BAK terakhir + 8 jam sebelum masuk
Rumah Sakit, warma kuning jernih, 1 gelas belimbing, tidak ada nyeri BAK. BAB
terakhir 1 hari yang lalu, warna coklat kekuningan, lunak, tidak ada lendir, tidak ada
darah, 1 gelas belimbing.
1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien panas, panas mendadak tinggi, dan
turun apabila diberi obat penurun panas. 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
batuk berdahak, berwarna putih, batuk terjadi sepanjang hari, pasien juga pilek, tidak
mual, tidak muntah, tidak nyeri telinga. 2 minggu sebelum masuk rumah sakit,
pasien diare, sehari 3 4 kali, sebanyak gelas belimbing, tidak ada lendir, tidak
ada darah, kemudian berobat ke bidan, diare berhenti.
Riwayat penyakit dahulu ada yang berkaitan dengan riwayat penyakit sekarang
yaitu pernah kejang sebelumnya saat berumur 8 bulan. Riwayat penyakit keluarga,
ayah dan kakak pernah mengalami penyakit serupa. Riwayat pemeliharaan
kehamilan dan prenatal adalah baik. Riwayat postnatal pasien, pasien berkunjung ke
puskesmas setelah lahir, yaitu saat imunisasi, namun belum mendapatkan imunisasi
dasar lengkap. Status gizi secara klinis dan antropometris baik.
Dari pemeriksaan fisik tanggal 26 Januari 2011 didapatkan keadaan umum baik,
derajat kesadaran compos mentis, status gizi kesan cukup. Tanda vital pasien
didapatkan: nadi 100x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, simetris; pernafasan 35
x/menit, tipe thorakoabdominal, suhu 37,6 C (per axiler), tekanan darah 100/70
mmHg, BB 8 kg; TB 70 cm. Pada mulut sinosis (-), dada bentuk normochest, pada
inspeksi jantung iktus kordis tampak di SIC IV linea parasternalis sinistra, palpasi
iktus kordis tidak kuat angkat, perkusi kesan batas jantung kesan tidak melebar,
auskultasi jantung didapatkan Bunyi jantung I II intensitas normal, reguler, bising
(-). Ekstremitas atas dan bawah oedema (-/-), sianosis (-/-), capillary refill time < 2,
arteri dorsalis pedis teraba kuat, clubbing finger (-), baggy pants (-), wasting (-).
F. DAFTAR MASALAH
1. Kejang
2. Demam (37,6oC)
11

3. Pilek dan Sekret hidung


4. Batuk berdahak
5. Faring Hiperemis
6. Hb 9 g/dL
7. Hitung Trombosit 597 x 103/ul
G. DIAGNOSIS BANDING
1.

Kejang Demam Sederhana dd Kejang demam berulang


Kejang demam komplek

2.

Rhinofaringitis Akut dd Tonsilofaringitis Akut

3.

Anemia hipokromik mikrositik ec defisiensi besi dd penyakit kronis

4.

Trombositosis sekunder dd esensial

5.

Gizi kurang (mikronutrien)

H. DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang Demam Sederhana
2. Rhinofaringitis Akut
3. Anemia mikrositik hipokromik ec defisiensi besi
4. Trombositosis sekunder
5. Gizi kurang (mikronutrien)
I.

PENATALAKSANAAN
Terapi
1. Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
2. IVFD D S 8 tpm makro
3. Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
4. Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
5. Ambroxol 3 x 4 mg p.o
6. Cetirizine 1x 2,5 mg p.o
7. Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)
Dx

: DL2, GDT, SI, TIBC, Ferritin, urin rutin, feces rutin

Mx

: KU dan VS / 8jam
Awasi kejang berulang
12

Edukasi

J.

Motivasi keluarga tentang penyakitnya

Istirahat

PROGNOSIS
Ad vitam

: dubia ad bonam

Ad sanam

: dubia ad bonam

Ad fungsionam

: dubia ad bonam

K. FOLLOW UP
Follow up
S
O
Tanda Vital
Kepala
Telinga
Mata
Hidung
Mulut
Tenggorok
Thorax

Abdomen
Genital
Ekstremitas
Neurologis

Asessment

Terapi

27 Januari 2011
Panas (+), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+), BAK (+), BAB (+) lembek
kompos mentis, rewel, gizi baik
N : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
S : 37,5oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-)
Napas cuping hidung (-/-), sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- IVFD D1/4S 8 tpm makro
- Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)

28 Januari 2011
Panas (-), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+),BAK (+), BAB (-)
kompos mentis, sedang, gizi baik
N : 104 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 37,0oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-),
Napas cuping hidung (-/-),
sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- Inj. Diazepam 4 mg i.v (bila kejang)
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
- Ambroxol 3 x 4 mg

13

29 Januari 2011
Panas (-), kejang (-), diare (-), batuk (+),
pilek (+),BAK (+), BAB (+) lembek
kompos mentis, sedang, gizi baik
N : 101 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,7oC (per axiler)
mesocefal
bentuk normal, serumen (-)
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-),
Napas cuping hidung (-/-),
sekret (+/+)
Mukosa basah (+), sianosis (-)
Tonsil T1-T1, Faring hiperemis (+)
Retraksi (-)
Cor : BJ I-II intensitas normal, reguler,
bising (-)
Pulmo: SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
Supel, Dinding perut // dinding dada,
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak
teraba, peristaltik (+) normal
edema skrotum (-)
Akral dingin (-)
Edema (-)
CRT < 2 detik
Reflek Fisiologis :
R. Biseps (+2/+2)
R. Triseps (+2/+2)
R. Patella (+2/+2)
R. Archilles(+2/+2)
Reflek Patologis :
R. Babinsky (+/+)
R. Chaddock (-/-)
R. Oppeinheim (-/-)
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
BrudzinskyI/II (-)
- Kejang Demam Sederhana
- Rhinofaringitis Akut
- Anemia mikrositik hipokromik ec
defisiensi besi
- Trombositosis sekunder
- Gizi kurang (mikronutrien)
- Diet Nasi Lauk 800 kkal/hari
- Paracetamol 80 mg p.o (bila panas)
- Ambroxol 3 x 4 mg
- Cetirizine 1x 2,5 mg

Plan
Monitoring
Edukasi
Laboratorium

Urinalisa

Feces
Rutin

- Ambroxol 3 x 4 mg
- Cetirizine 1x 2,5 mg
- Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)
Tunggu hasil Feces rutin, dan GDT
- KU/VS tiap 8jam
- Awasi kejang berulang
kompres hangat jika panas
Hb= 9
MCV=71,6
Hct=31
MCH=22,4
AL=15,5
MCHC=31,3
AT=580
RDW=16,6
AE=4,27
HDW=3,0
SI= 8
MPV=5,6
TIBC= 281
PDW=42
Ferritin= 73,3
Eos=3,60
Bas=0.40
Net=41,90
Limf=41,90
Mon=12,10
LUC=4,0
Kuning, jernih
SG : 1010 Sedimen
Ph : 9
Eritrosit = (-)/ul
Leu : (-)
Lekosit = (-)/ul
Nit : (-)
Silinder = (-)/ul
Pro : (-)
Kristal = 0,1
Glu : N
konduktivitas = 12,9
Ket : N
bakteri = 28,3
UBG : N
Bil : N

Cetirizine 1x 2,5 mg
Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)

Tunggu hasil GDT


- KU/VS tiap 8 jam
- Awasi kejang berulang
kompres hangat jika panas

Warna : coklat
sel epitel : (-)
Konsistensi : Lunak Eritrosit : (-)
Lendir : (-)
Lekosit : (-)
Darah : (-)
Protozoa : (-)
Pus : (-)
Telur Cacing : (-)
Bakteri : (+)

14

Diazepam 3,5 mg p.o (bila t>38,5oC)


Fe 1x40mg p.o

Boleh pulang
- KU/VS tiap 12 jam
- Awasi kejang berulang
kompres hangat jika panas

15

Anda mungkin juga menyukai