Anda di halaman 1dari 6

TES ALERGI

1. Skin Prick Test (Tes tusuk kulit).


Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap
alergen hirup dan makanan, misalnya debu,
tungau debu, serpih kulit binatang, udang,
kepiting dan lain-lain. Tes ini dilakukan di
kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen
yang diuji ditusukkan pada kulit dengan
menggunakan jarum khusus (panjang mata
jarum 2 mm), jadi tidak menimbulkan luka,
berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu 30
menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol
merah gatal.
Syarat tes ini :
o Pasien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang
mengandung antihistamin (obat anti alergi) selama 3 7 hari,
tergantung jenis obatnya.
o Umur yang di anjurkan 4 50 tahun.
Biaya untuk test ini untuk mendeteksi 33 alergen berkisar antara
Rp. 350.000 - Rp. 600.000 tergantung instansi dan peralatan
yang dipakai.
Pembacaan hasil tes :
o
o
o
o

Hasil
Hasil
Hasil
Hasil

+1
+2
+3
+4

=
=
=
=

25% dari control +


50% dari control +
100% dari control +
200% dari control +

2. Patch Tes (Tes Tempel).


Tes ini untuk mengetahui alergi kontak
terhadap bahan kimia, pada penyakit
dermatitis atau eksim. Tes ini dilakukan di
kulit punggung. Hasil tes ini baru dapat
dibaca setelah 48 jam. Bila positif terhadap
bahan kimia tertentu, akan timbul bercak
kemerahan dan melenting pada kulit.
Syarat tes ini :

Dalam 48 jam, pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang


berkeringat, mandi, posisi tidur tertelungkup, punggung tidak
boleh bergesekan.
2 hari sebelum tes, tidak boleh minum obat yang
mengandung steroid atau anti bengkak. Daerah pungung
harus bebas dari obat oles, krim atau salep.
Biaya untuk test ini berkisar antara Rp. 350.000

Pembacaan hasil tes :


o
o
o
o
o

0 = tidak ada reaksi


+/- = eritema ringan / meragukan
+1 = reaksi ringan (eritema dengan edema ringan)
+2 = reaksi kuat ( pupilar eritem)
+3 = reaksi sangat kuat (vesikel/bula)

3. RAST (Radio Allergo Sorbent Test).


Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan.
Tes ini memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu serum
darah tersebut diproses dengan mesin komputerisasi khusus,
hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.
Kelebihan tes ini : dapat dilakukan pada usia berapapun, tidak
dipengaruhi oleh obat-obatan.
Biaya untuk test ini berkisar antara Rp. 200.000 - Rp. 300.000 /
alergen.

4. Skin Test (Tes kulit).


Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang
disuntikkan. Dilakukan di kulit lengan bawah dengan cara
menyuntikkan obat yang akan di tes di lapisan bawah kulit. Hasil tes
baru dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif akan timbul bentol,
merah, gatal.

5. Tes Provokasi.
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang
diminum, makanan, dapat juga untuk alergen hirup, contohnya debu.
Tes provokasi untuk alergen hirup dinamakan tes provokasi bronkial.
Tes ini digunakan untuk penyakit asma dan pilek alergi. Tes provokasi
bronkial dan makanan sudah jarang dipakai, karena tidak nyaman
untuk pasien dan berisiko tinggi terjadinya serangan asma dan syok.

tes provokasi bronkial dan tes provokasi makanan sudah digantikan


oleh Skin Prick Test dan IgE spesifik metode RAST.
Untuk tes provokasi obat, menggunakan metode DBPC (Double Blind
Placebo Control) atau uji samar ganda. caranya pasien minum obat
dengan dosis dinaikkan secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya
dengan interval 15 30 menit.
Dalam satu hari hanya boleh satu macam obat yang dites, untuk tes
terhadap bahan/zat lainnya harus menunggu 48 jam kemudian.
Tujuannya untuk mengetahui reaksi alergi tipe lambat.
Ada sedikit macam obat yang sudah dapat dites dengan metode RAST.
Semua tes alergi memiliki keakuratan 100 %, dengan syarat persiapan
tes harus benar, dan cara melakukan tes harus tepat dan benar.
6. Tes Provokasi Nasal
Pada tes ini allergen diberikan pada mukosa hidung dengan
disemprotkan atau mengisap allergen yang kering melalui satu lubang
hidung , sedang lubang hidung lainnya ditutup. Tes ini positif bila
timbul bersin- bersin, pilek, hidung tersumbat, batuk dalam beberapa
menit. Pada pemeriksaan mukosa hidung tampak bengkak hingga
menyumbat rongga hidung.

TES ALERGI
TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKKAN
1. Skin prick test (tes tusuk kulit)
2. Test provokasi nasal
3. RAST (Radio allergic sorbent test)

TES ALERGI UMUM


TES ALERGI PADA TELINGA HIDUNG
TENGGOROKKAN
REAKSI ALERGI

OLEH :
ELZA NOVITA FK UPN 207.315.035
SERE FEBRIAN S FK UPN 207.315.005
JOSEPHINE FK UKRIDA 11-2007-135
HENDRA H S FK UPN 207.315.040

PEMBIMBING :
Dr. NURMA, SpTHT

DEPARTEMEN ILMU THT RSPAD GATOT SOEBROTO


JAKARTA

2009

Anda mungkin juga menyukai