PENDAHULUAN
I. I Latar Belakang
Ilmu merupakan suatu pengetahuan. Pengetahuan merupakan informasi yang didapatkan
dan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Pada hakikatnya, segala apa yang kita ketahui
tentang sesuatu objek tertentu. Ciri pengetahuan adalah tidak terbuka atas dasar pengamatan dan
pemriksaan. Sedangkan ilmu pengetahuan atau science adalah ilmu pengetahuan yang bersifat
metodis, sistematis dan logis.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin hari ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesat. Pada penulisan makalah ini, penulis akan menganalisis lebih mendalam mengenai
ilmu pengetahuan.
I. II Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis dapat merumuskan masalah tersebut sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan?
2. Apa saja jenis ilmu pengetahuan?
3. Apa fungsi dari ilmu pengetahuan?
4. Kriteria apa yang menjadikan sesuatu sebagai ilmu pengetahuan?
5. Bagaimana cara tinjauan konstruksi ilmu pengetahuan?
6. Apa saja unsur pembentuk ilmu pengetahuan?
7. Bagaimanakah sikap ilmiah yang benar?
I. III
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu pengetahuan
2. Untuk mengetahui jenis ilmu pengetahuan
3. Untuk memberitahukan fungsi ilmu pengetahuan
4. Menjelaskan kriteria ilmu pengetahuan
5. Mengetahui tinjauan konstruksi ilmu pengetahuan
1
BAB II
ISI
II. I
Mitos
Merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman namun
sebagian lainnya berupa dugaan, imajinasi, dan kepercayaan.
b.
Wahyu
Merupakan komunikasi antara sang pencipta dengan makhluknya
dan merupakan substansi pengetahuan yang disampaikan kepada
utusannya. Manusia dalam menerima pengetahuan ini bersifat
pasif, namun dengan keyakinan semuanya benar.
c.
d.
Prasangka
Berupa dugaan yang kemungkinannya benar atau salah. Dengan
prasangka orang sering mengambil keputusan atau kesimpulan
yang keliru. Cara ini hanya berguna untuk mencari kemungkinan
lain mengenai konsep kebenaran.
e.
Intiusi
Merupakan salah satu kegiatan berfikir tertentu yang non analitik,
tidak berdasarkan pada pola berfikir tertentu yang rasional dan
empiris.
f.
Penemuan kebetulan
Pengetahuan yang pada awalnya ditemukan secara kebetulan dan
beberapa diantaranya sangat berguna.
g.
Kendatipun kebenaran pengetahuan melalui cara di atas tidak bersifat ilmiah, hal ini
bukan berarti kebenaran tersebut tidak punya arti sama sekali.
d.
Genetik, berarti ilmu dapat menjelaskan suatu faktor berdsarkan gejala-gejala yang
sudah sering terjadi sebelumnya.
2.
Meramalkan (prediction)
Ilmu harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat suatu peristiwa atau kejadian, misalnya
apa yang terjadi jika harga BBM naik.
3.
Mengendalikan (controlling)
Ilmu harus dapat mengendalikan gejala alam berdasarkan suatu teori, misalnya
bagaimana mengendalikan kurs rupiah dan harga.
2.
Objektif, sesuai dengan objek yang dikaji dan didukung oleh fakta empiris.
3.
Metodik, pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang,
diamati, dan terkontrol.
4.
Sistematik, berarti bahwa pengetahuan tersebut disusun dalam suatu sistem yang
satu dengan lainnya saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
5.
Universal, pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja dengan tata cara
dan variabel eksperimentasi yang sama dan hasil yang diperoleh sama juga dan konsisten.
6.
Kumulatif, khasanah ilmu pengetahuan selalu bertambah dengan hadirnya ilmu
pengetahuan baru.
2.
Eksperimentasi seperangkat peralatan dan fasilitas yang memungkinkan gejala yang
akan ditinjau (dimodelkan) dapat berlangsung.
3.
Interpretasi melalui kompilasi, seleksi dan memproses data sesuai dengan keperluan
metode inferensi yang digunakan dengan melibatkan konsep, hukum dan teori yang
tersedia.
Konstruksi atau pembentukan konsepsi ilmu pengetahuan harus mengikuti atau
memiliki metode ilmiah (scientific method) yang dijabarkan dalam tahapan sebagai
berikut :
1.
Perumusan masalah
Masalah adalah topik atau objek yang diteliti dengan batasan yang jelas serta dapat
diidentifikasi faktor-faktor yang terkait.
2.
Penyusunan hipotesis
Pengujian hipotesis
Merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis dan kemudian diuji
apakah fakta tersebut dapat mendukung hipotesis yang diajukan.
4.
Penarikan kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau tidak. Hipotesis tang diterima merupakan pengetahuan yang
kebenarannya teruji secara ilmiah dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
II. VI Unsur-Unsur Ilmu Pengetahuan
Konsep-konsep yang digunakan dalam teori adalah konstruksi mental yang
disusun dari hasil penangkapan (encoding) pertanda alam dan fenomena sosial melalui
metode survei atau eksperimen. Konsep-konsep ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda
dari bahan mentahnya (data) oleh karena objek pengamatan dapat bersifat organik dan
omni-objektif, dan sudah siap untuk masuk ke fase penjelasan tentang fenomena yang
sedang ditinjau. Penjelasan tersebut bukan sekedar daftar konsep yang berhasil
dirumuskan tetapi merupakan kaitan langsung antara dua atau lebih konsep yang
memiliki tingkat keterkaitan. Kualitas teori yang dirumuskan oleh seseorang, kemudian
diuji dan dievaluasi wilayah keberlakuannya dan kemampuan peramalannya.
4.
Skeptis ; dalam mencari kebenaran, seorang ilmuan seyogyanya bersikap hati-hati,
sedapat mungkin mengedepankan sikap ragu terhadap sesuatu dan skeptis, akan tetapi
tetap bersikap kritis sehingga akan melakukan tahapan penyelidikan kembali.
5.
Optimistis ; seorang ilmuan tidak akan mengatakan bahwa terdapat sesuatu yang
tidak dapat dikerjakan sebelum melakukannya.
6.
Pemberani ; sifat ilmuan yang mencari kebenaran, maka akan berani melawan
ketidakbenaran, kepura-puraan menghambat kemajuan dan sebagainya.
7.
Kreatif dan inovatif ; mencoba mendapatkan, menciptakan, memvariasikan
sesuatu yang baru terutama guna mendapatkan nilai tambah bagi dirinya.
8.
Bertanggungjawab ; memiliki rasa tanggung jawab baik secara etik maupun secara
moral, oleh karena itu ilmu tetap sejalan dengan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan dari kelangsungan hidup manusia. Seiring berjalannya waktu, ilmu
pengetahuan terbagi menjadi dua yaitu ilmu pengetahuan non ilmiah dan ilmu pengetahuan
ilmiah. Ilmu pengetahuan berfungsi menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan.
Kemudian, ada beberapa kriteria yang menjadikan sesuatu sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan juga memliki tinjauan konstruksi serta unsur-unsur pembentukannya. Dan
terakhir terdapat sikap ilmiah yang harus dipegang teguh oleh civitas akademik.
B. Saran
Demikian paparan mengenai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok bahasan makalah
penulis, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena kurangnya sumber
informasi atau resensi yang berhubungan dengan makalah ini.
Kami berharap pembaca dengan senang hati memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca dan masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
(http://iyasyusuf.blogspot.com/2013/04/konsep-dasar-ilmu-pengetahuan.html)
11