Artikel Ham
Artikel Ham
Declaration
of
Human
Rights
(UDHR)
sebenarnya
merupakan
perkembangan dari ajaran F.D. Roosevelt, yaitu The four Freedom yang terdiri atas:
Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berkarya
Kebebasan beragama
Kebebasan dari rasa takut
Kebebasan dari kemiskinan
Dari istilah dan pandangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa HAM meemeiliki
beberapa cirri khusus, yaitu sebagai berikut:
a. Hakiki (ada pada setiap diri manusia sebagai mahkluk tuhan)
b. Universal, artinya hak itu berelaku untuk semua orang dimana saja, tanpa
memandang status, ras, harga diri, jender atau perbedaan lainnya.
c. Permanen dan tidak dapat dicabut, artinya hak itu tetap selama manusia itu hidup
dan tidak dapat dihapuskan oleh siapapun.
d. Tak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah
hak sipil atau hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Macam-macam HAM
1. hak asasi pribadi (personal right), misalnya hak kemerdekaan memeluk agama dan
beribadah menurut agama masinng-masing, menyatakan pendapat, berorganisasi dan
sebagainya
2. hak asasi ekonomi (property right), misalnya hak kebebasan memiliki sesuatu,
membeli dan menjual sesuatu mengadakan kontrak atau perjanjian, dan lain
sebagainya.
3. hak asasi politik (political right), misalnya hak untuk diakui dalam kedudukan sebagai
warga negara yang sederajat, ikut serta dalam pemeerintah, hak memilih dan dipilih,
mendirikan partai politik atau organisasi, mengajukan kritik dan sebagainya.
4. hak asasi sosial dan kebudayaan (social dan cultural right), misalnya hak kebebasan
memilih dan mendapatkan pendidikan, mengembangan kebudayaan dan lain
sebagainya.
5. hak memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (right of legal
equality).
6. hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata peradilan dan perlindungan hukum
(procedural right), misalnya hak mendapatkan perlakuan yang wajar dan adil dalam
peradilan, pembelaan hukum, penerapan asas pradga tak bersalah, dan sebagainya.
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan
kehidupan
Manusia
l. UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, sebagai peradilan khusus dilingkungan
peradilan umum
B. MENAMPILKAN
PERAN
SERTA
DALAM
UPAYA
PERJUANGAN,
manusia guna
d. pemerintahan totaliter
e. penolakan secara sadar untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
f. perusakan kualitas lingkungan (ecocide)
g. kejahatan perang
Perjanjiian nasional mengenai hak ekonomi, social dan budaya mulai berlaku tanggal 3
Januari 1976. perjanjian ini berupaya meningkatkan dan melindungi tiga kategori hak, yaitu:
a. hak untuk bkerja dalam kondisi yang adil dan menguntungkan
b. hak atas perlindungan sosial, standar hidup yang pantas, standar kesejahteraan fisik dan
mental tertinggi yang bisa dicapai
c. hak atas pendidikan dan ha untuk menikmati manfaat kebebasan kebudayaan dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
3. UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
salah satu dasarnya dibentuknya pengadilan HAM adalah pasal 104 ayat (1) UU No. 39
tahun 1999 tentang HAM. Dalam ketentuan umum pasal 1 Alinea III UU No. 26 tahun 2000
dinyatakan bahwa pengadilan HAM adalah khusus bagi pelanggaran hak asasi manusia yanh
berat. Selanjutnya, pasal 2 menyatakan bahwa pengadilan HAM merupakan pengadilan
khusus yang berada di lingkungan peradilan umum.
Di lingkungan peradilan umum ada peradilan khusus HAM. Kedudukan pengadilan HAM
berat di daerah yang daerah hukumnya meliputi hukum pengadilan negeri yang bersangkutan.
Peradilan HAM memiliki wewenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat, termasuk yang dilakukan diluar teritorial wilayah ngara Republik
Indonesia. Pelanggaran hak asasi berat merupakan extra ordinary crime dan berdampak
secara luas, bai pada tingkat nasional maupun internasional dan bukan merupakan tindak
pidana yang diatur dalam KUHP serta menimbulkan kerugian baik materiil maupun
immaterial yang mengakibatkan rasa tidak aman, baik terhadap perseorangan maupun
masyarakat.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia Universal
Pembukaan PBB mengumandangkan kepercayaan dalam hak-hak asasi manusia,
kemuliaan, dan nilai orang per orang dalam kesamaan hak antara wanita dan pria. Dalam
piagam
kemuliaan
tersebut
berkali-kali
diulang
bahwa
PBB
akan
mendorong,
mengembangkan, dan mendukung penghormatan secara universal dan efektif hak-hak asasi
manusia dan kebebasan-kebebasan pokok bagi semua tanpa membedakan suku, gender,
bahasa dan agama.
Selanjutnya menjadi tugas dan wewenang Majelis Umum PBB di bantu Dewan Ekonomi
dan Sosial beserta komisi hak asasi manusia dan mekanisme HAM PBB lainnya menjabarkan
lenih lanjut dalam pelaksanaan misinya.
Dewan Ekonomi dan Sosial yang membantu tugas Majelis Umum dalam menangani
HAM dapat pula membentuk komisi, misalnya Komisi Hak Asasi Manusia beranggotakan 53
negara dan mempunyai tugas menyiapkan rekomendasi dan laporan mengenai perjanjian
intrnasional tentang hak-hak asasi, konvensi-konvensi dan deklarasi internasional tentang
kebebasan sipil, informasi, perlindungan kelompok minoritas, pencegahan diskriminasi atas
dasar suku, gender, bahasa, agama dan masalah lain yang berkaitan dengan HAM.
Khusus mengenai wanita dibentuk komisi mengenai status wanita yang beranggotakan 45
negara yang bertindak dalam kapasitas pribadi. Komisi ini bertugas menyiapkan laporan-
laporan mengenai promosi hak-hak wanita dibidang politik, ekonomi, sosial dan pendidikan,
sera membuat
belum adanya pemahaman dan kesadaran yang sama tentang konsep HAM antara
individu dan secara universal.
Di Indonesia konsep HAM dirumuskan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
namun karena dirasa masih kurang lengkap maka terdapat berbagai bentuk
pelanggaran
HAM
yang belum
diatur
dengan
tegas,
seperti
terjadinya
c.
d.