Anda di halaman 1dari 4

Alat dan Bahan

A. Alat
1. cawan petri,
2. bunsen,
3. inkubator,
4. jarum ose,
5. mikropipet,
6. yellow tip, blue tip,
7. drugal sky,
8. perekat,
9. tabung reaksi,
10. pipet tetes,
11. object glass
B. Bahan
1. bakteri Shigella,
2. medium SSA,
3. kristal ungu,
4. kalium iodida,
5. alkohol aseton,
6. safranin,
7. aquades steril,
Cara Kerja
Metode Pengenceran bertingkat:
Pada isolasi mikroorganisme air digunakan metode pengenceran bertingkat. Tujuan dari
metode ini adalah untuk mendapatkan satu kultur murni atau dengan kata lain satu koloni
mikroorganisme saja. Koloni adalah kumpulan organisme yang berasal dari satu sel.
Pengenceran dilakukan sebanyak 3 kali. Pertama-tama sampel bakteri diteteskan pada 9 ml
aquades steril. Setelah itu di homogenkan. Setelah itu diambil lagi 1 ml dari pengenceran 10 -1
dengan menggunakan pipet ukur khusus. Diteteskan pada 9 ml aqudes steril lagi, dan begitu
seterusnya hingga didapatkan pengenceran 10-3 .

9ml

9ml

9ml

9ml

sampel

10-1

10-2

10-3

Kemudian dilakukan pengkulturan ke medium dengan metode spread plate memakai


pengenceran 10-3 dan metode streak plate memakai pengenceran 10-2.
Metode spread plate:

Dari pengenceran 10-3 diambil 0,1 ml dengan mikropipet dan yellow tip ke medium SSA.
Dekatkan dengan api bunsen ketika melakukan kultur. Kemudian setelah dimasukkan, spread
dengan menggunakan drugal sky. Setelah selesai ditutup dan direkatkan, masukkan ke dalam
inkubator 370C.
Metode streak plate:

Dari pengenceran 10-2 diambil 0,1 ml dengan mikropipet dan yellow tip ke medium SSA.
Dekatkan dengan api bunsen ketika melakukan kultur. Sebelumnya jarum ose dibakar
terlebih dahulu di api bunsen, ambil sampel dengan jarum ose, streak (gores) dengan
menggunakan jarum ose di media SSA. Setelah selesai ditutup dan direkatkan, masukkan ke
dalam inkubator 370C.
Teknik pewarnaan Gram:
1. Buat preparat ulas dari suspensi kuman Shigella
2. Lakukan fiksasi hati-hati
3. Genangi preparat dengan kristal ungu dan biarkan selama 30 detik
4. Cuci dengan air mengalir dan keringkan

5. Genangi preparat dengan kalium iodida dan biarkan selama 45 detik


6. Cuci dengan air mengalir
7. Cuci dengan alkohol aseton sampai warna ungu hilang dan keringkan
8. Genangi preparat dengan safranin dan biarkan selama 30 detik
9. Cuci dengan air mengalir dan keringkan
10. Amati preparat dengan mikroskop

Uji Widall / Uji Serologi


Tes aglutinasi yang digunakan untuk membantu dalam diagnosis infeksi Salmonella seperti
demam tipus. Tes ini mengukur tingkat aglutinin atau demam dalam darah yang
menyebabkan sel darah merah untuk tetap bersama-sama pada suhu rendah atau tinggi.
Peningkatan titer empat kali lipat dalam aglutinin ke O atau H antigen sangat sugestif infeksi
aktif. Sebuah titer tinggi dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah penyakit atau setelah
imunisasi melawan demam tipus. Selain itu uji widall juga dapat digunakan untuk
menentukan golongan darah sebelum melakukan transfusi darah, memilih donor yang tepat
pada transplantasi jaringan. Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu: O antigen
(somatik antigen), H antigen (flagellar antigen), dan Vi antigen (virulensi antigen) ada juga
pustaka yang menambahkan K antigen (kapsul antigen).
Bahan : Antigen Salmonella typhi H, serum darah penderita tyfus
Alat

: Objeck glass, mikropipet segala ukuran, pipet tetes

Cara kerja :
1. Titer 1/80
Ambil 20l serum (antibodi) + 40l (1 tetes) reagen widall (antigen S. typhi H)
2. Titer 1/160
Ambil 10l serum (antibodi) + 40l (1 tetes) reagen widall (antigen S. typhi H)
3. Titer 1/320
Ambil 5 l serum (antibodi) + 40l (1 tetes) reagen widall (antigen S. typhi H)
4. Amati masing-masing, apabila terjadi aglutinasi maka reaksi positif, dan apabila tidak
terjadi aglutinasi (tidak ada antigen Salmonella typhi H pada serum penderita) maka reaksi
negatif.

Pada reaksi aglutinasinya:


1. Aglutinasi O berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang apabila dikocok
2. Aglutinasi H berbentuk butir-butir pasir yang hilang apabila dikocok
3. Aglutinasi Vi berbentuk awan.

DAFTAR PUSTAKA:
Dwidjoseputro, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Pelczar, Michael, J., 1986, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Saunders.

Dorland's

Medical

Dictionary

for

dictionary.thefreedictionary.com/Widal's+test.
Purwokerto.

Health

Diakses

Consumers.

pada

http://medical29 Juni 2010.

2007.

tanggal

Areandes, Riza. Widal. 2010. http://www.scribd.com/doc/28849028/Widal. Diakses pada


tanggal 29 Juni 2010. Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai