Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.

Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk


menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun
untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik /
jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui
rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu
dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang
sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu
diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah
sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan
suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena
pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman,
dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain
adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan hakikat peradaban?
2. Bagaimanakan manusia sebagai makhluk beradap dan masyarakat adab ?
3. Bagaimanakan evolusi budaya dan wudud peradaban dalam kehidupan seharihari?
4. Apakah yang dimagsud dinamika peradaban global?
5. Bagaimanakah peradaban global pada kehidupan manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui Hakikat peradaban,
Manusia sebagai makhluk yang beradab dan sebagai masayrakat adab,
memberikan contoh peradaban dalam kehidupan social budaya, mampu
menunjukan adnya evolusi budaya dan dinamika peradaban, dan mengidetifikasi
problem yang ada pada peradaban global, serta juga untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan
pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu
pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya menghasilkan
beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia
menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga
menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Koentjaraningrat (1990) berusaha memberikan penjelasan sebagai berikut. Istilah
kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam
bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau
unsure dari kebudayaan yang harus maju dan indah.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan
mulia. Huntington (2001) mendefinisikan perdaban (civilization) sebagai the
highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity
people have short of that which distinguish humans from other species.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula,
yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah
bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa lain pada
zamannya.

Kehidupan di lembah sungai Nil masa itu kita sebut dengan nama Peradaban
Lembah Sungai Nil bukan Kebudayaan Lembah Sungai Nil sebab mereka telah
memiliki organisasi social, kebudayaan, dan cara berkehidupan yang sudah maju
bila disbanding dengan bangsa lain.
Keajaiban dunia yang dikenal saat ini antara lain :
1. Piramida di Mesir merupakan makam raja-raja Mesir kuno.
2. Taman gantung di Babylonia.
3. Tembok raksasa dengan panjang 6.500 km di RRC.
4. Menara Pisa di Italia.
5. Menara Eiffel di Paris.
6. Candi Borobudur di Indonesia.
7. Taj Mahal di India.
8. Patung Zeus yang tingginya 14 m da seluruhnya terbuat dari emas.
9. Kuil Artemis merupakan kuil yang terbesar di Yunani.
10. Mausoleum Halicarnacus, kuburan yang dibangun oleh Ratu Artemisia
untu mengenang suaminya Raja Maulosus dari Carla.
11. Colossus, yaitu patung perungu dewa matahari dari rhodes.
12. Pharos, yaitu patung yang tingginya hingga 130 m dari alexsandria.
13. Gedung parlemen di inggris di london.
14. Kabah di saudi arabia.
15. Colossum di Roma italia.
Selah satu ciri yang penting dalam devenisi peradaban adalab berbudaya. Yang
dalam bahasa ingris disebut Cultured. Orang yang cultured adalah yang juga
lettered dalam hal ini tidak sekedar hanya bisa membaca dan menulis hal yang
sederhana.
2.2 Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia
yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan
merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa.

Adab artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi


manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti
yang luhur menuju pada prilaku pada manui.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara, cipata, rasa,
dan karsa. Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusi yang
mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluraris secara optimal)
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi karkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety
civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil,
masyarakat warga, atau masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah datao answer
ibrahim(mantan

wakil

perdana

mentri

malaysia)yang

pertama

kali

memperkenalkan istilah masyarakat madani sebagaia istilah lain dari civil society.
Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat
madani.
Oleh banyak kalangan, istilah civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa
indonesia dengan berbagai istilh antara lain :
1. Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil
sedangkan society artinya masyarakat.
2. Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban,
ini merupakan terjemahan dari civilizet(beradab) dan society (masyarakat)
sebagai lawan dari masyarakat yang tidak beradab(uncivilzet society)
3. Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani
merujuk pada kata madinah, kota tempat kelahiran nabi muhamad saw.
Madinah berasal dari kata madaniyah yang berati peradaban
4. Berkaitan dengan nomor 3, Civil society diartikatikan masyarakat kota.

5. Dal ini dikarnakan madinah adalah sebuah negara kota (city-state) yang
mengigakan kita kepada polis dizaman yunani kuno . masyarakat kota
sebagai model masyarakat beradab.
6. Civil

society

diterjemahkan

sebagai

masyarakat

warga

atau

kewarganegaraan. Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat


yang bersifat otonom dari negaa
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang
berkadaban memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi,
keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta
keterbukaan dan penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta
musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam bukunya demokrasi dan civil
society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah kehidupan social yang
terorganisasi

dan

bercirikan

antaralain

bersukarelaan

(Voluntari),

keswasembedaan (self generating), keswadayaan (self sporting), kemandirian


yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai
hukum yang diikuti oleh warganya.
2.3 Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi
daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke
waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat
berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan
intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam
menanggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam
upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi inilah
manusia menaklukkan alam. Manusia menemukan dan menciptakan berbagai
sarana hidup sebagai upaya mengatasi tantangan alam. Manusia menciptakan
kebudayaan.

Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa
sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa
sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah
diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah
bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan
tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari
penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran
barang, dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol
yang mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan;
selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya
intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah,
yaitu:
1. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya
untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda
disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
2. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan
pikiran seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai
representasi dan bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa
prasejarah pun beralih ke masa sejarah tertulis.
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman
prasejarah, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua
(paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru
(Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup
yang terdiri atas:

- Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana


(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
- Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
- Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan
peradaban yang diciptakannya.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi
menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan
kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama
Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir
kerajaan Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan
teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat
tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang
telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan
sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan
bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap
dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut,
yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi
tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai
contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam
sosok bangunannya (piramid, obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan,
tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya.
8

Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat
ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya
setempat. Peradaban kuno di Indonesia menghasilkan berbagai bangunan seni
yang bernilai tinggi, seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak masa kemahiran teknik atau zaman
perundagian. Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tulang
perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun saat itu masih zaman prasejarah (masa
sebelum mengenal tulisan), namun telah mengenal teknologi terbatas dan
sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan yang dibutuhkan masyarakat
Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap. Di Indonesia,
penggunaan logam sudah mulai dikenal beberapa abad sebelum masehi. Mereka
menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan berburu, bercocok tanam,
peralatan rumah tangga, dan lain-lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat
membuat peralatan itu. Membuat peralatan dari logam membutuhkan keahlian.
Orang yang ahli membuat peralatan logam disebut undagi, tempat pembuatannya
disebut perundagian. Beberapa contoh alat dari perunggu adalah kayak corong,
nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan berkembang estela datangnya
pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh tulisan dari budaya Hindu
Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa
sejarah (masa mengenal bahasa tulis).
Salah satu hasil budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai
dalam prasasti yanng ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa
Sanksekerta. Kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan
berpengaruh dalam bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno
ini dapat ditelusuri peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan.
Peradaban bangsa semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan
masuknya pengaruh Islam dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa,
termasuk pengaruh agama Kristen Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban
global semakin kuat akibat kemajuan bidang komunikasi dan informasi.

Pengertian Adab dan Peradaban.Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut


Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan
penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat
halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik
kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai
untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi
bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping


of people and the broadest level of cultural identity people have short of
that which distinguish humans from other species.

Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan


kehalusan budi pekerti.

Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan


kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya.

Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut


bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai
system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi


sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi),
lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas
produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau
agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan
sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan
menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang
sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

10

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:


1. Pendidikan
2. Kemajuan teknologi dan Ilmu pengetahuan.
Wujud Peradaban Moral :
1. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
2. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang
menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga
diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan
kebalikan (contrast).
Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims ( H P Fairchild :
1964 : 41) menyatakan Civilization is the cultural development, the distinctly
human attributes and attainments of a particular society. In ordinary usage, the
term imolies a fairly high stage on the culture evolutionary scale. Reference is
made to civilized peoples. More civilized usage would refer to more highly and
less highly civilized peoples, the refer to more highly and less highly civilized
peoples,

the

determinative

characteristic

being

intellectual,

aesthetic

technological, and spiritual attainments.


The Third Wave Alvin Tofler (1981 : 10-14) gelombang pertama sebagai tahap
peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke
bercocok tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban
industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat
terbang. (revolusi industri) gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi.
Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

11

2.4 Dinamika Peradaban Global


Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawab asal Inggris, lahirnya
peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir
sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan
akalnya menghadapi dan menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan
(challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidup.
Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada
alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan
gempa atau yang tanahnya stabil, dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat
maka manusia pun akan gigih dan berusaha keras dalam menangggapi alam
tersebut, begitu pun sebaliknya.
Contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya
yang cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaan alam Jepang bergunung-gunung,
sering terjadi gempa, dan lahan. Setiap kali timbul kebutuhan akan sesuatu,
manusia akan berusaha menemukan jalan untuk memperolehnya. Seluruh
perangkat ide, metode, teknik, dan benda material yang digunakan dalam suatu
jangka waktu tertentu dalam suatu tempat tertentu maupun kegiatan untuk
merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut
teknologi. Teknologi lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk
menguasai dan memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat
terpenuhi. Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia,
agar meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban
masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave
(1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia
sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:
1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian, dalam gelombang ini
manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian, berlangsung
mulai 800 SM1500 M.

12

2. Gelombang II, peradaban teknologi industri, masa ini dimulai dengan


penemuan mesin uap, berlangsung mulai 1500 M-1970 M.
3. Gelombang III, peradaban informasi, ditandai dengan kemajuan teknologi
informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam
berbagai bidang, berlangsung mulai 1970 M-sekarang.
Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang
digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau.
Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi
pertanian. Pertanian terbatas pada pengelolaan lahan-lahan pertanian untuk
mencukupi kebutuhan manusia. Pada awalnya, manusia berpindah-pindah dalam
memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil pertanian melalui teknologi
pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke penerapan teknologi
pertanian, di mana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang
kemudian menumbuhkan desa.
Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama di negara-negara
Barat yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Masa gelombang kedua
adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira tahun 1500-1970. Masa ini dimulai
dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712. Pada masa itu ditemukan mesin
elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin-mesin
tersebut tidak hanya menggantikan otot-otot manusia, tetapi peradaban industri
juga memberi mesin-mesin tersebut alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin
dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra manusia, dan dapat
menghasilkan/melahirkan

bermacam-macam

mesin

baru,

yang

akhirnya

dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri, mesin uap,
dan mesin pemintal dalam industri garmen dan industri tambang telah memajukan
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.
Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan
teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam
berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam
bidang:

13

1. Komunikasi dan data prosesing.


2. Penerbangan dan angkasa luar.
3. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui.
4. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan transportasi.
Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan
sebutan the global village (kampung global). Kita sekarang berada pada
gelombang ketiga atau masa revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini
akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun mendatang.
John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi
memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara,
terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara
maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.
2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke
teknologi canggih.
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
7. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
8. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
9. Perubahan dari utara ke selatan.
10. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.
Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya
sepuluh macam perubahan di era global, yaitu:

14

1. Abad biologi.
2. Bangunan sosialisme pasar bebas.
3. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
4. Dawarsa kepemimpinan wanita.
5. Kebangkitan agama dan milenium baru.
6. Kebangkitan dalam kesenian.
7. Kemenangan individu.
8. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
9. Berkembangnya wilayah pasifik.
10. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesahjetraan.
2.5 Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari
globalisasi itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban
manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari
proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh
seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

15

Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi


dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin
berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
1.

Hilir

mudiknya

kapal-kapal

pengangkut

barang

antarnegara

menunjukkan keterkaitan antarmanusia diseluruh dunia.


2. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan
Internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakkan massa semacam turisme,memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internacional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasioanal, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
4. Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, serta transmisi berita dan olahraga internacional. Saat ini kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai halhal yang melintasi beraneka ragam budaya misalnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan.
5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinacional, inflasi regional, dan lain-lain.
2.5.1 Pengaruh Globalisasi
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,
ekonomi, social, budaya, dan pertahanan. Pengaruh Globalisasi terhadap ideologi
dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam
perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide
kebebasan dan demokratis, termasuk di dalamnya masalah hak asasi manusia.

16

Di sisi lain, ada pula masuknya pengaruh ideologi lain, seperti ideologi
Islam yang berasal dari Timur Tengah. Implikasinya adalah negara semakin
terbuka dalam pertemuan berbagai ideologi dan kepentingan politik negara.
Pengaruh

globalisasi

terhadap

bidang

politik,

antara

lain

membawa

internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis, termasuk


di dalamnya masalah hak asasi manusia. Di sisi lain, ada pula masuknya pengaruh
ideologi lain, seperti ideologi Islam yang berasal dari Timur Tengah. Implikasinya
adalah negara

semakin

terbuka

dalam

pertemuan

berbagai

ideologi dan

kepentingan politik negara.


Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapatalisme dan
pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaanperusahaan transnasional yang beroperasi tanpa mengenal batas-batas negara.
Selanjutnya juga akan semakin ketatnya persaingan dalam menghasilkan barang
dan jasa dalam pasar bebas. Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar
yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi
modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional. Ini semua menuntut
adanya mekanisme global baru berupa struktur kelembagaan baru yang ditentukan
oleh ekonomi raksasa.
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai dari
peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai social budaya suatu
bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya
media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, Internet sebagainya.
Masuknya nilai budaya asing akan membawa pengaruh pada sikap, perilaku, dan
kelembagaan masyarakat. Menghadapi perkembangan ini diperlukan suatu upaya
yang mampu mensosialisasikan budaya nasional sebagai jati diri bangsa.
Globalisasi juga memberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.
Menyebarnya perdagangan dan industri diseluruh dunia akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat mengganggu keamanan
bangsa. Globalisasi juga menjadikan suatu negara Amat perlu menjalin kerja sama
pertahanan dengan negara lain, seperti latihan perang bersama,
17

perjanjian pertahanan, dan pendidikan militer antarpersonel negara. Hal ini


dikarenakan, saat ini ancaman bukan lagi bersifat kovensional tetapi juga
kompleks dan semakin canggih.
Misalnya, ancaman terorisme, ancaman pencemaran udara, kebocoran nuklir,
kebakaran hutan, illegal fishing, illegal logging, dan sebagainya.
2.5.2 Efek Globalisasi bagi Indonesia
Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Proses saling memengaruhi
sesungguhnya adalah gejala yang wajar dalam interaksi antarmasyarakat. Melalui
interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa ataupun kelompok-kelompok
masyarakat yang menghuni nusantara (sebelum bangsa Indonesia terbentuk) telah
mengalami proses dipengaruhi dan memengaruhi. Pada hakikatnya, bangsa
Indonesia atau bangsa-bangsa lain berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh
luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak dari luar. Gambaran di
atas menunjukkan bahwa pengaruh dunia luar adalah sesuatu yang wajar dan tidak
perlu ditakutkan. Pengaruh tersebut selamanya mempunyai dua sisi, yaitu positif
dan negatif.
Aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut:
1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia
dalam berinteraksi.
2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.
3. Kemajuan

teknologi

komunikasi,

informasi,

dan

transportasi

meningkatkan efesiensi.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut:
1. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa
dan identitas suatu bangsa.
18

2. Ekspolitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang
makin besar.
3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan invidual
yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
4. Terjadinya Dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena
lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
2.5.3 Sikap Terhadap Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon
atau tanggapan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Sebagian bangsa menyambut positif karena dianggap sebagai jalan keluar
baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
2. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena di anggap
sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang
bersifat transnasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya.
3. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan
akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap
kritis terhadap akibat negatif globalisasi.

19

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi
pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi
dan mulia. Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat
tertentu pula, yang telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju
2. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi
untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada
prilaku manusia. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari
asal kata cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain
masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.
3. Evolusi kebudayaan adalah proses yang berlangsung sesuai dengan
perkembangan budi daya dan akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan
hidup dari waktu ke waktu.
Peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu
yang diperoleh manusia . peradaban merupakan tahap dari evolusi budaya yang
telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang
khas, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol,
meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
Wujud peradaban moral:
- Nilai-nilai

- Etika

- Norma

4. Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa peradaban


manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan).

20

Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan
yang terjadi demikian pesatnya.
5. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era
peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi
menghasilkan globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era
global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja,
tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa
berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan
cepat dari satu negara ke negara lain.
3.2 Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan
menghargai setiap perbedaan yang dimiliki.
Penyusun juga mengharapkan agar pembaca dapat memaknai dan memanfaatkan
setiap perbedaan sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib kita
syukuri, sehingga jika satu sama lain saling hormat-menghormati maka kita
senantiasa hidup bahagia dan terhindardari segala kesenjangan sosial yang
seringkali mewabah akibat adanya salah dalam memaknai istilah perbedaan.

21

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ema. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban. Diambil dari
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/04/c-evolusi-budaya-danwujud-peradaban.html. Pada tanggal 31 Oktober 2014.
Herimanto, dkk. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hilma. 2010. Manusia dan Peradaban. Diambil dari http://hilma-binggris-2a34.blogspot.com/2010/12/manusia-dan-peradaban.html. Pada tanggal 31 Oktober
2014.

22

Anda mungkin juga menyukai