dan
memberikan
pengarahan
kami
dalam
BAB I
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Gout?
2 Bagaimana etiologi dari penyakit Gout?
3 Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit Gout?
4 Bagaimana kriteria diagnostik dari penyakit Gout?
5 Bagaimana faktor-faktor yang berperan dari penyakit Gout?
6 Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit Gout?
7 Bagaimana pengkajian dari penyakit Gout?
8 Bagaimana dianosis dari penyakit Gout?
9 Bagaimana intervensi dari penyakit Gout?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
3
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat
dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat)
disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari
ginjal. Gout mungkin primer atau sekunder.
Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat
dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
2.1.1. Gout primer
Merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau
akibat penurunan ekresi asam urat
2.1.2 Gout sekunder
Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam
uratyang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
2.2 Etiologi GOUT
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin
atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.
Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :
2.2.1 Pembentukan asam urat yang berlebih.
Gout primer
metabolik
disebabkan
sistensi
langsung
yang
bertambah.
2.3 Patofisiologi
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya
yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah.
Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara
berurutan.
2.3.1 Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam
plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan
para- artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang
bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein.
Pembungkusan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap
pembentukan kristal.
2.3.2 Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan
respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
2.3.3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya
membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
2.3.4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan
hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan
robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam
sitoplasma.
2.3.5. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam
cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan
jaringan.
komplikasi.
1. Golongan urikosurik
- Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam
serum.
- Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.
- Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
- Benzbromaron.
2. Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin
menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.
2.8 Proses Keperawatan
2.8.1 Pengkajian
Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada
sendi-sendi
lain.
Bagaimana
gejala
awalnya
dan
bagaimana
klien
Pemeriksaan urin
Rontgen
9
Diagnosa
Perencanaan
Keperawatan
Nyeri
penyakit
b.d
Tujuan
Berikan
klien
terpenuhi
atau terhindar
dan
dari nyeri
diberikan
metabolisme
bantalan.
setempat
dan
Berikan
kompres hangat atau dingin
yang dapat memberikan efek
vasodilatasi
keduanya
mempunyai efek
membantu
pengeluaran
dingindapat
endorfin
dan
menghambat
impuls-impuls nyeri
3.
Cegahlah
agar tidak terjadi iritasi pada
tofi
misal
penggunaan
menghindari
sepatu
yang
akan semakin
nyeri,
steril
dan
juga
Berikan
obat-obatan
sesuai
dengan
Gangguan
fisik
mobilitas Klien
b.d
persendian
akan 1.
nyeri meningkatkan
aktivitasnya
berkurang
sesuai dengan 2.
lakukan ambulasi dengan
kemampuan
bantuan misal dengan
menggunakan walker atau
tongkat.
3.
lakukan
latihan
ROM
terus
menerus
menurunkan
fungsi
sendi.
4.
usahakan
untuk
dan
pengobatan keluarga
perawatan dapat
1.
digunakan
meliputi
memahami
11
penggunaan
dapat
obat
meningkatkankoordinasi dan
dan
perawatan
kesadaran
dirumah
klien
diskusikan
terhadap
tentang
pentingnya
diit
yang
terkontrol,
misal
dengan
seperti
hati,
ginjal,
2.8.4 Evaluasi
1.
2.
Nyeri terkontrol
3.
4.
12
DAFTAR PUSTAKA
13