Anda di halaman 1dari 2

Saat ini banyak sekali negara yang menganut sistem demokrasi sebagai sistem

pemerintahannya. Demokrasi sendiri artinya sistem yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat. Demokrasi sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan persamaan hukum. Dalam tradisi Barat,
demokrasi didasarkan pada penekanan bahwa rakyat seharusnya menjadi pemerintah bagi dirinya
sendiri dan wakil rakyat seharusnya menjadi pengendali yang bertanggung jawab terhadap
tugasnya. Oleh karena rakyat tidak mungkin rmengambil keputusan karena jumlahnya yang
terlalu besar maka dibentuklah dewan perwakilan rakyat.
Membedah wacana Islam dan demokrasi tentu saja tidak bisa lepas dari panggung
pergulatan politik, negara, kekuasaan, dan pemerintahan di satu sisi, serta relasi antara Islam
dengan entitas lain di luar Islam, pada sisi yang lain. Islam yang dimaksudkan bukanlah sebuah
basis nilai dan ajaran yang sama dan tunggal. Islam hanya bisa dilihat dan dirasakan dari ekspresi
para pemeluknya. Justru karena Islam hanya bisa dilihat dan dirasakan dari ekspresi para
pemeluknya, maka Islam pun sudah pasti berwajah banyak. Jika Islam berwajah banyak, maka
ekspresi politik Islam pun, tentu saja, amat beragam. Islam kadang sejalan dengan demokrasi,
tapi kadang juga berseberangan. Sebagai contoh kasus penolakan FPI terhadap pengangkatan
Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta yang ramai dibicarakan publik akhir-akhir ini.
FPI bersikeras menolak Ahok menjadi gubernur dikarenakan masalah agama. Ahok yang
merupakan seorang non-Muslim dianggap tidak pantas menjadi gubernur karena dalam
pandangan FPI seorang pemimpin haruslah beragama Islam
Menanggapi kasus tersebut muncul banyak komentar dari berbagai pihak. Salah satunya
dari pihak FPI, yaitu Muchsin Alatas yang beranggapan bahwa tidak boleh ada pemimpin yang
tidak beragama Islam. Sedangkan menurut Sutiyoso pengangkatan Ahok sebagai gubernur
Jakarta sesuai dengan konstitusi yang berlaku, apabila gubernur berhalangan tetap secara
otomatis wakilnya jadi gubernur. Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dalam kasus ini
kedua belah pihak sama-sama salah. Seharusnya baik FPI maupun Ahok memperbaiki sikap
masing-masing.

Rumusan Masalah
1. Apa hubungan Islam dan demokrasi dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia?
2. Mengapa terdapat hubungan antara Islam dan demokrasi dalam sistem ketatanegaraan di
Indonesia?
3.

Anda mungkin juga menyukai