Anda di halaman 1dari 7

Informasi Jurusan Kimia di Perguruan Tinggi

Jurusan Farmasi
Informasi Jurusan Farmasi
Farmasi adalah jurusan yang terkait dengan ilmu kedokteran dan kimia. Jika kedokteran memfokuskan
penyembuhan pasien lewat penanganan secara langsung, farmasi menyembuhkan lewat obat-obatan kimia. Farmasi
mempelajari mulai dari pembuatan obat, nasib obat di dalam tubuh, ramuan tradisional, farmasetika, dsb. Di
Indonesia, jurusan farmasi biasanya terbagi menjadi 3 area, diantaranya Farmasi Riset & Penelitian, Farmasi Klinik
& Komunitas, dan Farmasi Obat alam. Lulusan jurusan farmasi akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
di belakang namanya ditambah dengan gelar profesi Apoteker (Apt.)
Prospek Kerja Jurusan Farmasi
Prospek kerja jurusan farmasi sangat luas sekali. Semua industri farmasi membutuhkan lulusan farmasi. Disamping
itu terbuka pula kesempatan untuk membuka jasa perdagangan, juga apotik. Bisa juga terjun di dunia penelitian dan
pendidikan.
Modal Utama Jurusan Farmasi
Jika memilih jurusan farmasi, kemampuan analisis sangat diutamakan. Oleh karena itu, kemampuan matematika
yang bagus akan sangat menunjang pembelajaran di jurusan ini. Kesenangan terhadap ilmu-ilmu alam (seperti
fisika, biologi dan kimia) pun juga menjadi modal utama di jurusan ini. Karena banyaknya praktik laboratorium,
harus memiliki daya analisis tinggi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Syarat utama lainnya adalah tidak buta warna.
Jurusan Kimia Murni
Informasi Jurusan Kimia Murni
Jurusan kimia adalah salah satu jurusan ilmu murni yang biasanya berdiri dibawah naungan fakultas MIPA. Seperti
jurusan-jurusan MIPA lainnya, pembelajaran di jurusan kimia bertujuan untuk mengembangkan ilmu kimia demi
kemajuan masa depan. Kimia mempelajari diantaranya manajemen laboratorium, kimia organik, anorganik,
biokimia, dsb. Lulusan kimia akan mendapatkan gelar Sarjana Sains (S.Si) di belakang namanya.
Prospek Kerja Jurusan Kimia Murni
Sebagai peneliti di berbagai instansi baik pemerintah, lembaga asing, maupun industri swasta. Juga bisa masuk ke
laboratorium industri makanan, obat-obatan, farmasi, tekstil, petrokimia, dsb. Banyak juga lulusan kimia yang terjun
ke dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar di sekolah atau dosen di universitas.
Modal Utama Jurusan Kimia Murni
Rasa ingin tahu yang tinggi di bidang kimia dan tidak buta warna. Karena banyaknya kegiatan laboratorium, modal
utama tentulah harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, juga kesabaran yang tinggi dan daya analisis yang kuat.
Minat di bidang kimia merupakan suatu keharusan di jurusan ini. Jika memiliki kemampuan tinggi di bidang
matematika, akan menjadi penunjang yang sangat baik di jurusan ini.
Jurusan Teknik Kimia
Informasi Jurusan Teknik Kimia
Jurusan teknik kimia mempelajari proses-proses kimia dan fisika yang diterapkan di bidang industri untuk mengolah
bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Yang dipelajari di teknik kimia adalah termodinamika, proses
kimia, mesin-mesin produksi, katalis industri, teori ekonomi, dsb. Saat ini jurusan teknik kimia merupakan salah
satu jurusan primadona yang memiliki prospek kerja sangat cerah. Lulusan Teknik Kimia akan mendapatkan gelar
ST (Sarjana Teknik).
Prospek Kerja Jurusan Teknik Kimia
Tidak perlu dipertanyakan lagi, hampir semua industri memerlukan lulusan Teknik Kimia. Selain segala jenis
industri kimia, lulusan Teknik kimia juga bisa menempati instansi-instansi pemerintah terutama Departemen
Perindustrian. Bagi yang melanjutkan studinya bisa juga menjadi konsultan industri bahkan ekonomi.
Modal Utama Jurusan Teknik Kimia
Selain kemampuan analisis dan tidak buta warna, mahasiswa teknik kimia dituntut untuk selalu bertanya kenapa.

Oleh karena itu, kemampuan spasial dalam fisika akan diperlukan di jurusan ini karena banyaknya mesin yang akan
digunakan. Jika memilih jurusan ini, diharuskan untuk menyenangi fisika, kimia fisis, dan ekonomi. Walaupun
memiliki nama kimia, kemampuan matematika dan fisika lebih diutamakan di jurusan Teknik Kimia. Kemampuan
bahasa inggris juga penting di jurusan ini karena kebanyakan referensi yang digunakan adalah buku-buku luar.
Jurusan Ilmu Gizi
Informasi Jurusan Ilmu Gizi
Ilmu gizi mempelajari hubungan makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh serta faktor-faktor penyebabnya.
Ilmu gizi memiliki beberapa cabang, diantaranya adalah Gizi Kesehatan, Gizi Masyarakat, dan Teknologi Pangan.
Ilmu gizi mempelajari kandungan-kandungan makanan dan fungsinya untuk tubuh, diantaranya protein, karbohidrat,
lemak, air, mineral, dsb. Lulusan Ilmu Gizi akan mendapatkan gelar Sarjana Gizi (S. Gz.).
Prospek Kerja Jurusan Ilmu Gizi
Disebut-sebut sebagai jurusan masa depan. Lulusan Ilmu Gizi bisa bekerja sebagai konsultan gizi, ahli nutrisi,
peneliti rumah sakit, ahli gizi di rumah sakit, industri-industri pangan dan kesehatan, juga hotel. Bisa juga membuka
jasa perdagangan makanan, catering, dsb.
Modal Utama Jurusan Ilmu Gizi
Banyak kegiatan laboratorium, sehingga membutuhkan daya analisis yang kuat. Kemampuan penunjang diantaranya
adalah pengetahuan di bidang makanan, juga rasa simpati terhadap orang lain dan memiliki perhatian terhadap
masalah seseorang. Kemampuan menghafal yang baik juga akan menjadi nilai plus di jurusan ini. Rasa senang
terhadap ilmu biologi dan kimia juga menjadi nilai plus walau tidak harus.
Jurusan Biokimia
Informasi Jurusan Biokimia
Biokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari proses kimiawi makhluk hidup seperti metabolisme,
genetika, sirkulasi, dsb. Biokimia juga mempelajari mikrobiologi seperti virus dan bakteri. Materi biokimia
diantaranya polimer dan monomer, lipid, karbohidrat, protein, DNA dan RNA, plasmid, dsb. Hanya sedikit
Pendidikan Tinggi yang membuka jurusan ini di Universitas. Lulusan jurusan ini akan mendapatkan gelar Sarjana
Sains (S.Si).
Prospek Kerja Jurusan Biokimia
Hampir sama seperti kimia murni, tetapi lebih spesifik yaitu ke bidang biokimia. Bisa masuk ke industri perkebunan,
kehutanan, pertanian, bahkan peternakan sebagai analis laboratorium dan formulator. Juga bisa menjadi peneliti di
instansi pemerintah, lembaga luar negeri, maupun swasta.
Modal Utama Jurusan Biokimia
Memiliki rasa senang terhadap ilmu kimia dan biologi. Tidak buta warna juga merupakan suatu keharusan di jurusan
ini. Kemampuan penunjang diantaranya adalah senang melihat suatu proses, minat terhadap bioteknologi dan
biologi molekular, juga akan menjadi nilai plus bila memiliki kemampuan menghafal yang baik. Karena banyak
kegiatan laboratorium, dipastikan harus memiliki daya analisis kuat.
Jurusan Teknologi Pangan
Informasi Jurusan Teknologi Pangan
Teknologi Pangan atau bahasa kerennya Food Technology adalah jurusan yang mendidik mahasiswa untuk bisa
mengolah makanan dari bahan mentah yaitu hasil petanian dan peternakan sampai ke produk-produk makanan yang
sampai di tangan konsumen. Food tech diantaranya mempelajari tentang keamanan pangan, mikrobiologi pangan,
teknik pangan, sampai pengembangan produk makanan. Lulusan Teknologi Pertanian akan mendapatkan gelar
Sarjana Teknologi Pertanian (STP).
Prospek Kerja Jurusan Teknologi Pangan
Lebih spesifik karena hanya menyangkut makanan, tapi pasti akan diperlukan oleh industri-industri makanan
sebagai kontrol mutu, QA, QC, pengembangan produk, manajer produk, dsb. Selain bekerja di industri, lulusan
teknologi pangan juga bisa menjadi konsultan makanan, nutritionist, peneliti, dsb.
Modal Utama Jurusan Teknologi Pangan
Memiliki kemampuan dan menyenangi ilmu kimia. Karena ada banyak kegiatan laboratorium, maka dituntut untuk
memiliki daya analisis kuat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pengetahuan di bidang biologi, gizi, dan
makanan juga menjadi penunjang walau tidak harus.
Diantara jurusan-jurusan yang terdapat di fakultas MIPA di berbagai universitas, mungkin jurusan kimia adalah
salah satu jurusan yang memiliki lapangan kerja paling luas (bersama Biologi). Namun luasnya lapangan pekerjaan
juga menyebabkan tingkat persaingan di jurusan ini cukup ketat. Berikut ini adalah beberapa lapangan kerja lulusan
MIPA yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi teman-teman yang sedang bingung untuk menentukan jurusan
mana yang akan dipilih saat kuliah nanti.
Wirausaha
Membuka usaha mandiri adalah sebuah usaha yang sebenarnya sangat potensial bagi seorang lulusan jurusan kimia
murni, karena pengetahuan yang dimiliki lulusan kimia hampir semuanya dapat dikembangkan untuk menjadi

produk yang dapat dipasarkan (terutama produk dari bidang kimia organik dan biokimia). Satu masalah terbesar
bagi pengembangan wirausaha lulusan kimia adalah masalah modal, karena biasanya untuk usaha yang melibatkan
peralatan kimia membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun program dari Dikti yang berkaitan dengan
wirausaha oleh mahasiswa, dapat menjadi salah satu solusi yang tepat bagi lulusan kimia yang ingin
mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di kampus untuk pengembangan diri dan pembangunan masyarakat. Satu
contoh adalah teman saya yang mecoba menerapkan ilmu biokimianya dalam bidang produksi pektin dari kulit
jeruk, jika sudah menemukan pasar yang tepat usaha ini dapat menjadi usaha yang besar, Amin.
Tenaga Peneliti swasta
Cukup banyak bidang industri yang mebutuhkan tenaga peneliti jurusan kimia. Misalnya industri tekstil, makanan,
kimia, farmasi, perkebunan, pertambangan, perminyakan. Seorang lulusan kimia dapat bekerja dalam industri
perminyakan, baik hulu maupun hilir, obat-obatan, mulai dari desain obat, teknik pemrosesan, hingga analis, analis
lab medis, analis laboratorium lingkungan, semikonduktor dan elektronik biasanya sebagai seorang ilmuwan
material atau teknik pemrosesan, atau bahkan hukum dan bisnis. Pengetahuan yang luas dan penguasaan
pengetahuan kuantitatif yang didapatkan lulusan kimia dapat berarti bahwa mereka dapat mengambil studi
pascasarjana di hampir semua bidang, atau mencari pekerjaan di bidang apapun yang membutuhkan kedua
keterampilan tersebut baik laboratorium maupun keterampilan kuantitatif.

Peneliti pegawai negeri


Berdasarkan pengamatan saya terhadap bukaan formasi penerimaan pegawai negeri sipil untuk peneliti (biasanya
terkait analisis kualitas makanan dan lingkungan), formasi untuk lulusan kimia ternyata lebih banyak dibandingkan
jurusan biologi (biasanya hanya kimia dan biologi yang menggeluti bidang analisis kualitas makanan dan
lingkungan). Beberapa institusi pemerintah yang membutuhkan lulusan jurusan kimia misalnya balai pengawasan
obat dan makanan, Badan Pengawasan Dampak Lingkungan, Dinas kesehatan, penjamin mutu dan sebagainya.
Bidang akademik
Lapangan kerja utama dalam bidang akademik bagi lulusan kimia adalah sebagai dosen. Pekerjaan sebagai dosen
biasanya diutamakan untuk orang-yang mendapatkan nilai istimewa dalam perkuliahannya. Kemudian didukung
dengan hubungan yang baik dengan pejabat universitas (seperti halnya jurusan yang lain), tidak sulit bagi seorang
lulusan kimia untuk menjadi tenaga pengajar di almamaternya sendiri. Bahkan tidak sedikit yang dipanggil oleh
almamaternya untuk mengabdi.
Quality Control
Quality control yang sering menjadi jatah lulusan jurusan kimia biasanya terdapat di perusahaan-perusahaan
produsen makanan, mereka bertugas untuk mengetes kualitas hasil proses produksi suatu perusahaan. Pesatnya
pertambahan penduduk membuat industri makanan juga tumbuh dengan cepat, sekarang banyak sekali produkproduk makanan pabrikan yang beredar di pasaran, dengan demikian industri ini akan memerlukan banyak orang
yang ahli dalam bidang kimia.
Beberapa bidang lain yang seringkali di geluti lulusan kimia adalah sebagai pegawai bank dan guru pelajaran kimia
dan banyak lagi bidang lainnnya. Namun tentu saja akan lebih indah jika kita menerapkan ilmu yang kita dapat
dalam bidang kerja yang sesuai dengan bidang ilmu kita. Namun lagi, semua orang punya rezeki masing-masing,
apapun itu yang penting halal dan berkah, dan berusahalah dengan komitmen yang tinggi untuk berusaha mencari
nafkah dan menyebarkan kebaikan dengan ilmu kita.
Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang
menyelidiki sifat dan struktur zat, serta
interaksi antara materi-materi penyusun zat.
Teknik kimia (chemical engineering) adalah
ilmu yang mempelajari rekayasa untuk
menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa
digunakan untuk keperluan manusia,
berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.

Dari definisi ini, ada tiga poin yang akan kita lihat.
Poin 1: Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi
Salah satu kegiatan dalam ilmu kimia adalah mencari zat atau reaksi baru. Sementara itu, teknik kimia tidak
berupaya mengembangkan zat,
struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada.
Perlu dicatat, walaupun teknik kimia tidak mencari sesuatu yang baru dari sisi kimia, namun ia mencari sesuatu
yang baru dari sisi teknik produksi.
Poin 2: Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri

Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai berikut.


A + B > C + D

Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak 70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna
adalah D.
Terhadap reaksi ini, bidang ilmu kimia dan teknik kimia akan bersikap berbeda.
Ilmuwan kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang lebih
besar lagi. Upaya tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang mempengaruhi
reaksi A + B, sampai ke tingkat molekular bahkan sampai ke tingkat atom.
Orang teknik kimia akan mencari cara untuk mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang
ekonomis, yaitu yang biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana yang harus dipilih;
alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi; alat untuk mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan
produk; dan lain-lain.
Poin 3: Target Skala: Kecil vs. Raksasa
Ilmu kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam
hitungan gram saja. Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar, misalnya dalam
hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik kimia akan diterapkan pada bidang industri.

PEKERJAAN SETELAH LULUS


Salah satu yang membuat kita bimbang waktu memilih jurusan adalah tentang pekerjaan setelah kita lulus kuliah
nanti. Apa ada lowongan pekerjaan untuk lulusan ilmu kimia? Bidangnya seperti apa? Kalau untuk teknik kimia?
Lulusan ilmu kimia bisa bekerja misalnya di laboratorium, di bidang pendidikan sebagai guru atau dosen, atau di
bagian Kendali Mutu (Quality Control) di pabrik.
Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproduksi barang-barang melalui proses kimia, misalnya di
pabrik semen, pupuk, kilang minyak, dan sebagainya.
Tetapi, apakah lulusan ilmu kimia tidak bisa bekerja di bidang "milik" orang teknik kimia, dan sebaliknya?
Tidak ada masalah. Kedua ilmu ini punya pijakan yang sama yaitu kimia. Lulusan ilmu kimia bisa saja bekerja di
Bagian Produksi, dan lulusan teknik kimia bisa saja bekerja di laboratorium.
Hanya saja, setelah bekerja mereka perlu belajar lebih keras dibanding kalau mereka memilih jalur pekerjaan yang
"normal". Namun kalau mau belajar, ini bukan hal yang mustahil.
Timbul pertanyaan, kalau kita mengambil pekerjaan yang "tidak sesuai" dengan kuliah kita, bukankah ilmu kita siasia?
Tidak juga. Toh waktu berkuliah kita akan belajar bagaimana memecahkan masalah secara sistematis, bagaimana
berpikir dengan logis, bagaimana menghadapi bermacam-macam orang, dan bagaimana berdiplomasi. Ini semuanya
adalah ilmu yang sangat penting dalam pekerjaan dan berlaku secara universal, tidak bergantung pada apa jenis
pekerjaannya.
Di milis kimia_indonesia ada beberapa rekan kita yang bekerja pada bidang yang "tidak semestinya". Simak cerita
mereka.
"Saya seorang teknik kimia, sekarang bekerja di bagian Lab. Mikrobiologi. Sekarang saya harus banyak lagi
mempelajari hal-hal baru dan harus menyesuaikan dulu dengan pekerjaan yang nantinya akan saya hadapi."
Ikhsan Guswenrivo

"Saya sendiri dari kimia murni baik S1 maupun S2. Bahkan SMA-pun dari analis kimia. Tapi saya pernah bekerja di
lab dan Bagian Produksi.
Memang pada kenyataannya untuk orang kimia murni pada saat bekerja di bagian produksi kita harus banyak bukabuka dulu buku wajibnya orang teknik kimia seperti "Perrys Chemical Engineers Handbook" dan "Basic
Thermodynamics". Begitu juga orang teknik kimia kalau ditempatkan bekerja di lab harus buka-buka buku wajibnya
orang kimia murni. Karena sebetulnya antara orang kimia dan teknik kimia sama-sama punya basis kimia yang kuat,
masing-masing menjadi mudah untuk mempelajarinya.

Di bagian Lab maupun Produksi saya menempatkan baik orang kimia murni maupun orang teknik kimia sehingga
saling melengkapi. Alhasil kita
punya tim yang solid antara produksi dan lab."
Miftahudin Maksum
PT. Universal Laboratory
Tj.Uncang Batam (*)

"Saya S1 di kimia MIPA, penelitian saya tentang polimer. Sekarang saya di graduate school, biarpun tetap di bidang
kimia, topik penelitiannya beda sekali. Saya harus belajar tentang neuron cell culture, tentang biomaterial, dan lainlain (research saya tentang surface modification for retinal and cortical implant)"
Paulin Wahjudi
University of Southern California
Department of Chemistry (*)
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pad khususnya memasuki kajian dalam
tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit.
Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu
diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam
mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah
terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja
mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak
diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak
di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan
dengan herbal dari Cina misalnnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari fakultas kedokteran memiliki
keterbatasan dalam kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap
akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa
aktif berbagai herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk alami dengan produk sintetik.
Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan
senyawa turunan terpenoid yang merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X
yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui
mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih
dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal
dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu
mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh
wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak
tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk
kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell
lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan
mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Lihat gambar dibawah

Apotosis Mechanism pathway


Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya memiliki berat molekul 53 kilodalton. Gen p53 akan
terpacu ekspresinya bila terjadi kerusakan DNA. Pada awaknya p53 akan menghambat replikasi sel sehingga sistem
perbaikan DNA mempunyai peluang untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun apabila kerusakan tersebut
tak dapat diperbaiki, maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam hal ini apoptosis merupakan backup mechanisme
sekiranya mutasi tak berhasil diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya
akan tampak pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu diingat untuk menuju gen p53
akan banyak tahap mekanisme yang perlu dikaji. Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia dalam

kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu contohnya.Akhir kata semoga para ahli kimia apapun latar
belakangnya apakah itu kimia analitik, kimia fisik, organik dan biokimia akan mampu berperan dalam kedokteran
molekuler.
KIMIA

1.
2.

A. Permasalahan :
Apa yang dipelajari tentang ilmu kimia?
Apa manfaat dan keuntungan belajar kimia?

B. Penyelesaian :
1. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai
perubahan suatu materi. Sedangkan Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Hampir
semua benda di alam dibahas dalam ilmu kimia karena pada dasarnya setiap benda menempati ruang dan
mempunyai massa. Artinya setiap benda merupakan materi. http://byulteens.blogspot.com/

Yang dipelajari dalam ilmu kimia adalah:


1.
Susunan dan strukturnya
2. Sifatnya
3. Perubahannya
4. Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas air. Maka yang dipelajari dalam ilmu kimia tentang air adalah sbb:
1.
Bagaimana atom-atom hydrogen dan oksigen tersusun dalam sebuah moklekul air dengan membentuk struktur
molekul.
2. Bagaimana sifat-sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3. Perubahan apa yang terjadi pada air.
4. Seberapa besar energi yang dihasilakan atau diserap pada perubahan tersebut.

2. Manfaat Ilmu kimia:


Dapat mengubah bahan alam menjadi sesuatu/produk/barang yang berguna untuk memenuhi dan membantu
kehidupan manusia. Misalnya: sabun, mobil, pakaian, tumbuhan, enzim dan lain-lain. http://byulteens.blogspot.com/
Manusia jadi mengetahui dan memahami kebutuhannya.
Memahami tentang alam sekitar dan proses yang terjadi di dalamnya.
Memahami gejala alam yang dijumpainya dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami proses yang berlangsung di dalam tubuhnya.
Dapat memecahkan masalah menarik dan aneh dalam kehidupan sehari-hari, yang hanya dapat dipecahkan dengan
ilmu kimia.
http://byulteens.blogspot.com/
Apa itu KIMIA MURNI?

ilmu yang mempelajari sifat dan struktur zat, serta interaksi antara materi-materi penyusun zat
kimia murni bersifat eksplorasi, yaitu kegiatan mencari atau meneliti zat atau reaksi baru
beda loch dengan teknik kimia dan pendidikan kimia. Bedanya adalah kedua bidang tersebut gak
dituntut buat mengembangkan zat, struktur, atau reaksi baru, tapiiii.. mengaplikasikan dan
mengembangkan yang sudah ad
Kimia adalah ilmu yang mempelajari sifat, komposisi dan struktur zat (yang disebut unsur dan senyawa),
perubahan yang dialaminya, dan energi yang dilepaskan atau diserapnya selama proses berlangsung. Setiap
zat, baik itu alami ataupun buatan, terdiri dari satu atau lebih jenis atom yang sekarang jumlahnya telah
mencapai 118, yang disebut unsur. Walau atom ini, pada gilirannya, tersusun dari partikel-partikel yang
lebih dasar lagi, mereka adalah balok pembangun dasar zat kimia; tidak ada kuantitas oksigen, air raksa
atau emas, misalnya, yang lebih kecil daripada atom zat tersebut. Karena itu, kimia tidak membahas dunia
sub atomik namun membahas sifat dari atom dan hukum yang mengatur kombinasinya dan bagaimana
pengetahuan dari sifat-sifat ini dapat dipakai untuk tujuan tertentu.

Tantangan besar kimia adalah pengembangan penjelasan yang koheren mengenai perilaku kompleks
material, kenapa ia tampak seperti itu, apa yang memberinya sifat demikian, dan bagaimana interaksi
diantara beragam zat dapat membentuk zat baru dan kehancuran zat lama. Semenjak usaha pertama
memahami dunia material secara rasional, para ahli kimia harus bergulat untuk mengembangkan teori-teori
materi yang memuaskan untuk menjelaskan ketetapan dan perubahannya. Susunan teratur atom yang tidak
dapat dihancurkan tapi dapat tersusun menjadi molekul besar maupun kecil, atau jaringan atom saling kait,
pada umumnya diterima sebagai landasan ketetapan, sementara organisasi ulang atom atau molekul
menjadi beragam susunan berada dibalik teori perubahan. Karenanya, kimia membahas studi komposisi
atom dan arsitektur struktur zat, dan juga beragam interaksi antar zat yang dapat membawa pada reaksi
mendadak, yang kadang kala bisa berbahaya.

Kimia juga membahas penggunaan zat alami dan pembuatan zat. Memasak, fermentasi, membuat gelas,
dan metalurgi semua adalah proses kimia yang sudah ada semenjak awal peradaban. Di masa kini, vinyl,
teflon, kristal cair, semikonduktor, dan superkonduktor merupakan buah teknologi kimia. Abad ke-20 telah

menyaksikan kemajuan dramatis dalam pemahaman kimia kompleks dan mengesankan mahluk hidup, dan
penafsiran molekuler kesehatan dan penyakit yang menjanjikan. Kimia modern dibantu oleh instrumen
yang semakin canggih, mempelajari material sekecil atom tunggal dan sebesar dan serumit DNA (Asam
Deoksiribosa Nukleat), yang memuat jutaan atom. Zat baru bahkan dapat dirancang untuk memperoleh
karakteristik yang diinginkan dan kemudian di sintesis. Tingkat pertumbuhan pengetahuan kimia sekarang
sangat mengesankan. Sudah ada lebih dari 8 juta zat kimia, baik alami maupun buatan, yang telah dicatat
dan dibuat. Jumlah ini pada tahun 1965 hanya kurang dari 500 ribu saja.

Tantangan intelektual yang ada pada kimia disertai dengan industri. Di pertengahan abad ke-19, kimiawan
Jerman, Justus von Liebig, berpendapat kalau kekayaan sebuah bangsa diukur oleh jumlah asam sulfat yang
dibuatnya. Asam ini, mendasar bagi banyak proses pabrik, dan tetap menjadi produk kimia terdepan di
negara industri. Produksi, distribusi dan penggunaan berbagai produk kimia umum ditemukan disemua
negara maju. Faktanya, kita dapat mengatakan kalau peradaban zaman besi sudah digantikan oleh
peradaban zaman polimer, karena di beberapa negara, volume total polimer yang dibuat sudah melebihi
jumlah besi.

Cabang-cabang kimia

Sekarang sudah mustahil ada orang yang mengetahui semua pengetahuan yang telah diperoleh di semua
cabang kimia. Setiap ilmuan kimia terspesialisasi dalam bidangnya masing-masing. Bidang kimia yang
telah lama usianya adalah kimia organik, inorganik, fisik, analitik, industri dan biokimia. Bidang yang baru
muncul di abad ke-20 adalah kimia polimer, lingkungan dan medis. Cabang baru terus muncul, seperti
kimia pestisida, forensik dan komputer.

Berikut hanya dibahas beberapa cabang kimia yang paling diminati.

Biokimia

Kimia Analitik

Kimia Fisik

Kimia Industri

Kimia Inorganik

Kimia Organik

Kimia Polimer

Lulusan KIMIA MURNI bisa kerja dimana saja yah?


1.
2.
3.
4.

INDUSTRI MAKANAN : Perusahaan pengelolaan makanan bakal hired lulusan Kimia Murni sebagai
Peneliti dan Pengawas bahan-bahan kimia untuk makanan poduksinya
INDUSTRI KESEHATAN : Perusahaan pembuat obat-obatan juga butuh banget lulusan Kimia Murni
untuk meneliti bahan kandungan dalam produksi obat mereka
INSTANSI PEMERINTAH : Lulusan Kimia Murni banyak dibutuhkan di berbagai instasi pemerintah
seperti Depkes, LBN, LIPI, BNN, dll
INDUSTRI SWASTA : Lulusan Kimia murni juga bisa berkecimpung di industri sbb ;
* Industri Makanan dan Minuman
* Industri Sabun, Diterjen, Pasta gigi,dan Farmasi
* Industri Keramik, Perekat, dan Gelas
* Industri Agro Industri
* Industri Pertambangan

Anda mungkin juga menyukai