1. Tujuan
2. Teori
2.1 Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat
yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu
cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka,
menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada
pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab
lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup
kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih
banyak lagi.
Jenis jenis Valve yang sering digunakan :
1. Gate valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka
aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk
bulat atau persegi panjang.Gate Valve merupakan jenis valve yang
paling sering dipakai dalam sistem perpipaan karena fungsinya adalah
membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida
dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jika posisi
gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran
tersebut. Turbulensi akan menyebabkan :
3. Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang,
yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus
atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan
terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus
terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.
luas
dalam
sangat
tekanan
482 F (250
0,2-11,81 inci
dan
(1)
reduced
(2)
4. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan
untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke
satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed
flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya
ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk
mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi
dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena
5. Butterfly Valve
kembali.
Safety valve merupakan jenis valve yang mekanismenya secara
otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem,
ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
2.2 Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan
keluaran dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya
tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga
menjadi stabil.
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple
-nya kecil, tetapi ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun,
maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian
penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc
keluarannya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan
tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif
yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Ada beberapa alasan yang mungkin diperlukannya sebuah regulator:
1. Fluktuasi tegangan jala-jala
2. Perubahan tegangan akibat beban (loading)
3. Perlu pembatasan arus dan tegangan untuk
keperluan tertentu
Jenis-jenis regulator
1. Regulator Dengan Zener
2. Regulator
Iz
adalah
arus
minimum yang diperlukan
oleh dioda zener untuk
mencapai
tegangan
breakdown
zener
tersebut. Besar arus ini
dapat
diketahui
dari
datasheet yang besarnya
lebih kurang 20 mA
Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base
I B pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Seperti yang
diketahui, besar arus I C akan berbanding lurus terhadap arus I B atau
dirumskan dengan :
IC = IB .
Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai bisa diganti dengan
tansistor darlington yang biasanya memiliki nilai b yang cukup besar.
Dengan transistor darlington , arus base yang kecil bisa menghasilkan
arus Ic yang lebih besar
3. Regulator Op-Amp
Teknik regulasi yang lebih baik lagi
adalah dengan menggunakan OpAmp untuk men-drive transistor Q.
Dioda zener di sini tidak langsung
memberi umpan ke transistor Q,
tetapi sebagai tegangan referensi
bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada
pin negatif Op-amp adalah cuplikan
dari tegangan keluar regulator,
yaitu :
V in(-) = (R2/(R1+R2)) V out
Jika tegangan keluar V out menaik, tegangan V in(-) juga akan menaik
sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian
sebaliknya jika tegangan keluar V out menurun, misalnya karena suplai
arus ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik
referensi V z dengan memberi arus IB ke transistor Q1 sehingga pada
setiap saat Op-amp menjaga kestabilan:
V in(-) = V z
Dengan mengabaikan tegangan VBE transistor Q1 dan mensubsitusi
rumus, diperoleh hubungan matematis :
V out = ( (R1+R2)/R2) V z
2.
yang
penyimpanan
mempengaruhi
yang
tidak
waktu
tepat,
pakai
valve,
kontaminasi
diantaranya
partikel
keras
:
di
kecil
bisa
diatasi
dengan
penggosokan
menggunakan
permukaan
bonnet
dari
dalam,
bersihkan
juga
spindelnya. Ganti body bonnet joint gasket lalu pasang valve. Ganti
gland packing jika perlu. Kuatkan mur-baut di kedua sisi. Lumasi
spindel dan operasikan valve 2 atau 3 kali.
b. Perawatan globe valve
Pembongkaran bisa dilakukan
dengan
melonggarkan
baut.
dalam
body
sengan
cairan
pembersih.
Periksa
kondisi
dan
seat
ring,
pasang
kembali
pada
regulator
umumnya
yang
telah
ditentukan.
Ketidaksesuaian
ini
dapat
karena
diafragma
yang
tidak
berfungsi
sesuai
dengan
oleh sifat korosif yang dialirkan pada pipa dan melewati regulator.
Selain sifat korosif, adanya pengotor dapat menyebabkan terjadinya
penghambatan aliran fluida pada regulator.
Masalah-masalah pada regulator yang terjadi dapat menyebabkan
terjadinya ledakan, dan hal ini dapat diminilisir dengan beberapa cara
yang diantaranya adalah mengetahui cara menggunakan regulator
dengan bak dan cara perawatannya. Berikut adalah beberapa cara
perawatan pada regulator :
1) Mengecek keadaan regulator secara intensif, mulai dari tekanan,
laju alir, dan kebisingan.
2) Pembersihan system perpipaan dengan menambah inhibitor pada
aliran fluida
3) Mencegah terbawanya
zat-zat
pengotor
pada
fluida
yang
rusak
karena
terkorosi.
4) Pada reassembly, jangan meregangkan diafragma dari regulator.
5) Biarkan sekrup flange longgar sampai penyesuaian tersebut sekrup
telah dikompresi musim semi regulator utama sekitar setengah
jalan.
Deteksi kebocoran
Deteksi kebocoran steam dilakukan dengan bantuan perangkat
khusus yang dirancang untuk mendeteksi ultrasounds dihasilkan oleh
kebocoran dalam steam trap. Apabila terjadi kebocoran steam, akan
menghasilkan suara bersiul sangat spesifik yang bahkan telinga
manusia tidak dapat mendeteksinya. Detektor kebocoran / Trap
test GESTRA VKP 40 ini dirancang untuk mengukur ultrasound dan
mengidentifikasikan apakah ada kebocoran. Hal ini penting untuk
menggunakan detektor benar yang objektif untuk menghindari
diagnosis yang salah.
Sebuah detektor kebocoran / Trap test dapat mendeteksi suara
eksternal jika tingkat kebisingan sangat tinggi di daerah sekitarnya
Denah Lokasi
Setelah steam traps ditandai, mereka harus dicatat pada Denah
lokasi.
Selama pengalaman kami mengetes steam
trap di pabrik-pabrik, kami ada menemukan
steam traps tersembunyi di antara dua dinding tidak ada denah lokasi untuk menunjukkan
keberadaan mereka kepada aparat maintenance
dan akibatnya mereka tidak servis dalam 5
bahkan 10 tahun. Steam trap telah bocor selama
setidaknya beberapa tahun dan uap keluar dari
unit tersebut adalah pada tingkat aliran penuh.
Bayangkan biaya yang berkaitan dengan situasi
seperti ini!
Sebuah Denah lokasi dipahami dengan baik membuatnya mudah
untuk cepat menemukan lokasi steam trap terpasang, membuat
insiden semacam ini tidak mungkin. Denah dan rencana lokasi akan
memfasilitasi perencanaan dan pelaksanaan operasi maintenance
yang memadai.
Catatan Teknis
Unsur terakhir dari strategi pemeliharaan yang baik adalah
menyimpan catatan teknis setiap steam traps. Catatan ini
sebenarnya sebuah daftar yang menentukan Posisi steam trap, merek,
jenis, model, ukuran, dan tanggal instalasi untuk setiap steam trap.
KESIMPULAN
1. Gate Valve dan Ball Valve digunakan untuk membuka dan menutup
aliran saja
2. Globe Valve digunakan untuk mengatur laju aliran
3. Check Valve digunakan untuk mencegah adanya aliran balik. Biasa
disimpan setelah pompa di bagian dischargenya
4. Regulator digunakan untuk meregulasi tegangan keluaran menjadi
stabil.
5. Steam Trap digunakan untuk memisahkan antara kondensat dengan
uap.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Hakim , Nurul. 2012. Laporan Praktikum Teknik Perawatan Sistem Perpipaan
(online). Tersedia : http://id.scribd.com/doc/30073340/Laporan-PraktikumTeknik- Perawatan -Sistem-Perpipaan diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.
Nirwantoro, Nur, Dwi dkk. 2006. Jobsheet Laboratorium Teknik Perawatan. Politeknik
Negeri Bandung.
LABORATORIUM PERAWATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL
PEMBIMBING
: Sistem Perpipaan
: Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc
Oleh :
Kelompok: IX
Palguno Helyoso
Rima Puspitasari
Siska Fizri Yuliantika
(121411023)
(121411026)
(121411027)
Kelas: 3A