Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PERPIPAAN

1. Tujuan

Mengetahui cara kerja valve, regulator dan steam trap

Mengetahui jenis-jenis valve, regulator dan steam trap

Mengetahui fungsi dari berbagai jenis valve, regulator dan


steam trap

Mengetahui cara merawat valve, regulator dan steam trap

2. Teori
2.1 Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat
yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu
cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka,
menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada
pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab
lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup
kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih
banyak lagi.
Jenis jenis Valve yang sering digunakan :
1. Gate valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka
aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk
bulat atau persegi panjang.Gate Valve merupakan jenis valve yang
paling sering dipakai dalam sistem perpipaan karena fungsinya adalah
membuka dan menutup aliran.
Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida
dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jika posisi
gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran
tersebut. Turbulensi akan menyebabkan :

a. Akan terjadi pengikisan pada sudut-sudut gate valve


b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya
2. Globe Valve
Globe Valve digunakan untuk mengatur
besar kecilnya laju aliran fluida dalam pipa
(throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe
Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari
dudukannya. Hal ini memastikan bahwa
ruang berbentuk cincin antara disk dan
cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.

Ada tiga jenis globe valve menurut desainnya, yaitu :

3. Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang,
yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus

atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan
terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus
terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.

Ball valve banyak digunakan


karena kemudahannya dalam
perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi.
Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat
menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar
200 derajat Celcius.
Ball Valve digunakan secara
aplikasi industri karena mereka
serbaguna,
dapat
menahan
hingga 1000 barr dan suhu hingga
C). Ukurannya biasanya berkisar
(0,5 cm sampai 30 cm).

luas
dalam
sangat
tekanan
482 F (250
0,2-11,81 inci

Ada 2 jenis ball valve, yaitu


bore ball valve (1) dan full bore ball valve (2).

dan

(1)

reduced

(2)
4. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan
untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke
satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed
flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya
ke satu arah dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk
mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi
dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena

fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve


sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam
sistem perpipaan
Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari
centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju
aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka. Jika ada
tekanan yang datang dari arahberlawanan, maka plug atau disk
tersebut akan menutup.

5. Butterfly Valve

Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik


jika dibandingkan dengan valve-valve yang
lain.
Butterfly menggunakan plat bundar atau
disk yang dioperasikan dengan ankel untuk
posisi membuka
penuh atau menutup penuh dengan sudut
90. Disk ini tetap berada ditengah aliran,
dan
dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan
tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran, sehingga aliran
terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan
aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Butterfly

valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan


(pressure drop) yang minimal. Valve ini bagus untuk
pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus
untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah
yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak
memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan
pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah (lowpressure).
6. Safety Valve

Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat


berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini didisain khusus untuk
melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem
perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih
penting lagi cedera pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan
tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini),
yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang
tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa
ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika
tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup

kembali.
Safety valve merupakan jenis valve yang mekanismenya secara
otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem,
ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.
2.2 Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan
keluaran dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya
tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga
menjadi stabil.
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple
-nya kecil, tetapi ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun,
maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian
penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc
keluarannya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan
tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif
yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Ada beberapa alasan yang mungkin diperlukannya sebuah regulator:
1. Fluktuasi tegangan jala-jala
2. Perubahan tegangan akibat beban (loading)
3. Perlu pembatasan arus dan tegangan untuk
keperluan tertentu
Jenis-jenis regulator
1. Regulator Dengan Zener

2. Regulator

Rangkaian regulator yang paling sederhana, zener


bekerja pada daerah breakdown sehingga
menghasilkan tegangan output yang sama dengan
tegangan zener atau :
Vout = Vz
Namun, rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus
beban tidak lebih dari 50mA.
Zener Follower

Iz
adalah
arus
minimum yang diperlukan
oleh dioda zener untuk
mencapai
tegangan
breakdown
zener
tersebut. Besar arus ini
dapat
diketahui
dari
datasheet yang besarnya
lebih kurang 20 mA

Regulator ini pada dasarnya adalah regulator


zener yang dikonfigurasikan dengan sebuah
transistor NPN untuk menghasilkan arus yang
cukup besar. V BE adalah tegangan baseemitor dari transistor Q1 yang besarnya
antara 0.2 - 0.7 volt bergantung pada jenis
transistor
yang
digunakan.
Dengan
mengabaikan arus I B yang mengalir pada
base transistor, dapat dihitung besar tahanan
R2 yang diperlukan adalah :

Jika diperlukan catu arus yang lebih besar, tentu perhitungan arus base
I B pada rangkaian di atas tidak bisa diabaikan lagi. Seperti yang
diketahui, besar arus I C akan berbanding lurus terhadap arus I B atau
dirumskan dengan :
IC = IB .
Untuk keperluan itu, transistor Q1 yang dipakai bisa diganti dengan
tansistor darlington yang biasanya memiliki nilai b yang cukup besar.
Dengan transistor darlington , arus base yang kecil bisa menghasilkan
arus Ic yang lebih besar
3. Regulator Op-Amp
Teknik regulasi yang lebih baik lagi
adalah dengan menggunakan OpAmp untuk men-drive transistor Q.
Dioda zener di sini tidak langsung
memberi umpan ke transistor Q,
tetapi sebagai tegangan referensi
bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada
pin negatif Op-amp adalah cuplikan
dari tegangan keluar regulator,
yaitu :
V in(-) = (R2/(R1+R2)) V out

Jika tegangan keluar V out menaik, tegangan V in(-) juga akan menaik
sampai tegangan ini sama dengan tegangan referensi Vz. Demikian
sebaliknya jika tegangan keluar V out menurun, misalnya karena suplai
arus ke beban meningkat, Op-amp akan menjaga kestabilan di titik
referensi V z dengan memberi arus IB ke transistor Q1 sehingga pada
setiap saat Op-amp menjaga kestabilan:
V in(-) = V z
Dengan mengabaikan tegangan VBE transistor Q1 dan mensubsitusi
rumus, diperoleh hubungan matematis :
V out = ( (R1+R2)/R2) V z

Pada rangkaian ini tegangan output dapat diatur dengan mengatur


besar R1 dan R2.
4. Regulator IC (Integrated Circuit)

Sekarang mestinya tidak perlu susah payah lagi mencari op-amp,


transistor dan komponen lainnya untuk merealisasikan rangkaian
regulator seperti di atas karena rangkaian semacam ini sudah dikemas
menjadi satu IC regulator tegangan tetap. Saat ini sudah banyak
dikenal komponen seri 78XX sebagai regulator tegangan tetap positif
dan seri 79XX yang merupakan regulator untuk tegangan tetap
negatif.
Bahkan komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas
arus ( current limiter ) dan juga pembatas suhu ( thermal shutdown ).
Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa
komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang terregulasi dengan baik. Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat
tegangan 5 volt, 7812 regulator tegangan 12 volt dan seterusnya,
sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturutturut adalah regulator tegangan negatif 5 dan 12 volt.
2.3 Steam Trap
Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus
diproteksi dari ketiga hal berikut:
1. Kondensat
2. Udara
3. Fluida non-kondensibel

Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk


mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel yang
terjebak atau tertahan di steam system. Steam trap dibagi menjadi 4
kategori utama : Thermostatic, mechanical, Thermodynamic, dan
Drain Orifice.
Perbedaan steam trap yang bagus dan jelek
Steam trap yang bagus harus :
1. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensabel.
2. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure
yang lebar.
3. Bisa tahan terhadap pembekuan (freeze-proof) apabila diperlukan.
4. Simpel dan kuat.
5. Hanya sedikit part yang bergerak.
6. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part.
7. Umurnya panjang.
Steam trap yang jelek :
1. Mengeluarkan live steam.
2. Mengalami kegagalan jika terjadi perbahan tekanan.
3. Responnya lambat dan kurang igap.
4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka.
5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering.
6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk
tekanan yang berbeda.
Jenis-jenis steam trap
1. Thermostatic steam trap
Thermostatic steam trap beroperasi berdasarkan respon langsung
terhadap temperatur. Ada dua macam yaitu Bimetalic dan Bellow.
a. Bellow Trap
Selama proses start-up dan warm-up, akan terjadi kevakuman
sehingga menyebabkan bellows tetap tertarik, sehingga valve akan
membuka dan mengeluarkan udara sera fluida non-kondensibel.
kemudian kondensat akan dikeluarkan. Lalu ketika ada steam masuk
maka akan menyebabkan cairan didalam bellow menguap dan bellow
akan mengembang sehingga valve akan tertutup. Pada suhu operasi
valve akan tetap tertutup dan akan membuka apabila terdapat
kondensat, udara, atau fluida non-kondesibel lainnya yang
menyebabkan bellow bereaksi dan valve membuka.

Tidak seperti disc trap, bellow trap sensitif terhadap temperatur


disbanding dengan time cycle device (peralatan siklus berdasarkan
waktu). Tidak akan terjadi kesalahan antara steam dengan udara
karena bellow hanya bereaksi berdasarkan temperatur. Dan tidak
seperti pada bucket trap, bellow trap tidak memerlukan variasi ukuran
untuk valve dan seat untuk berbagai macam tekanan.
b. Bimetallic Trap
Bimetallic trap bekerja apabila ada perbedaan pada kedua logam
dalam thermostat, dengan menggunakan prinsip perbedaan pemuaian
antara kedua logam tersebut maka akan menghasilkan pergerakan
membuka dan menutup pada valve. ketika kondensat yang suhunya
lebih dingin kontak dengan bimetallic disc, lalu disc akan mengalami
penyusutan. Takanan pada kondensat yang masuk mengakibatkan
valve membuka dari seat (dudukannya) dan kondensat akan mengalir.
Ketika steam memasuki trap maka bimetallic disc akan terpanaskan
dan kemudian disc akan mengembang lalu memaksa valave untuk
menutup sehingga aliran akan terhenti.

2.

Mechanical Steam Traps

a. Inverted Bucket Trap


Pada temperatur operasi, steam memasuki bagian bawah bucket
dan bucket akan mengapung serta valve akan tertutup (B). Selama
penggunaan panas (heat use), kondensat yang terbentuk akan masuk
ke bucket dan mengangkat bucket. Lalu bucket akan kehilangan
keseimbangan (buoyancy) dan kemudian akan turun serta membuka
kembali valve dan mengeluarkan kondensat.

b. Float and Thermostatic Trap


Ketika kondensat panas dan steam mencapai trap, thermostatic
elemen akan mengembang dan menutup ventilasi udara. Kondensat
akan mengangkat float dan akan mengalir keluar dari trap. Ketika
jumlah kondensat yang masuk ke trap berkurang, maka float akan
kembali menurun dan flow kondensat yang mengalir akan berkurang.
Gaya keseimbangan (buoyancy) dari float akan memepertahankan
liquid level seal di atas seat ring sehingga steam tidaka akan lolos dari
trap.

3. Thermodynamic Steam Traps


Thermodynamic steam trap adalah jenis
intermittent trap (cycle device) yang
berekasi
terhadap
ketidakseimbangan
tekanan pada valving device (biasanya
disc). Selama operasi, penurunan tekanan di
dalam chamber membuat tekanan yang
masuk akan mengangkat disc dan membuka
trap. Penurunan tekanan bisa disebabkan
oleh kondensat yang lebih dingin.

Oleh karena design disc trap adalah thermodynamic trap, apabila


trap berada pada kondisi yang basah atau kering chamber mungkin
lebih dahulu dingin akibat kegagalan atau siklus yang terlalu cepat
sehingga mengakibatkan steam loss dan wear. Design Thermodynamic
steam trap yang lebih canggih terdapat steam jacket yang mengelilingi
chamber sehingga dapat mencegah kondisi lingkungan mempengaruhi
kerja dari disc trap. Trap jenis ini juga tahan terhadap water binding.
Jika tekanan air terjebak di atas disc maka trap akan gagal menutup.
4. Orifice Steam Traps
Steam trap tipe orifice didesain untuk continous flow. Orifice trap
mengeluarkan (discharge) udara, kondensat, dan semua jenis gas nonkondensibel dengan sedikit steam yang lolos.
Kecepatan fluida pada saat melewati orifice adalah turbulen.
Perhitungan steam loss bisa diperkirakan tetap selama 10 tahun lebih.
Faktor yang paling berpengaruh terhadapefisiensi performa orifice trap
adalah desain dari orifice trap. Apabila orifice trap didesain dengan
benar maka thermal efisiensi bisa mencapai 98 %. Orifice trap bisa
digunakan pada semua pressure, tetapi idealnya digunakan untuk
saturated atau superheated steam dengan pressure 250 Psig atau
lebih.

3. Perawatan valve, regulator dan steam trap


3.1 Perawatan valve
Valve normalnya bisa berumur bertahun-tahun, tapi ada beberapa
faktor

yang

penyimpanan

mempengaruhi
yang

tidak

waktu

tepat,

perpipaan, dan kurangnya perawatan.


1. Gland packing

pakai

valve,

kontaminasi

diantaranya

partikel

keras

:
di

Operasi terus menerus pada valve bisa menimbulkan kebocoran


melalui gland packing. Perkuat mur-baut nya dengan sama pada kedua
sisi untuk menghentikan kebocoran.
2. Pembersihan dan pelumasan spindle
Spindle yang letaknya diatas gland packing selalu mengalami
kontak langsung dengan udara. Debu dan kondisi cuaca dapat
merusak permukaan spindle. Spindle harus terlindung dari debu dan
pelumasan harus dilakukan secara rutin.
a. Perawatan gate valve
Pembongkaran bisa dilakukan dengan melonggarkan baut dan
memisahkannya dari bagian body. Putar hand wheel searah jarum jam.
Wedge akan dalam posisi menutup. Terus putar hand wheel sampai
spindle keluar. Pegang spindel dan tarik keatas dengan memalu bagian
atas permukaan gasket area secara pelahan. Spindle dan wedge akan
keluar dari body.
Bersihkan bagian dalam body dan permukaan seat dengan cairan
yang sesuai. Periksa jika terdapat goresan pada permukaan seat ring.
Goresan

kecil

bisa

diatasi

dengan

penggosokan

menggunakan

ampelas. Jika goresannya cukup dalam, dibutuhkan penanganan lebih


lanjut.
Bersihkan

permukaan

bonnet

dari

dalam,

bersihkan

juga

spindelnya. Ganti body bonnet joint gasket lalu pasang valve. Ganti
gland packing jika perlu. Kuatkan mur-baut di kedua sisi. Lumasi
spindel dan operasikan valve 2 atau 3 kali.
b. Perawatan globe valve
Pembongkaran bisa dilakukan

dengan

melonggarkan

baut.

Lepaskan bonnet dari body. Lepaskan disc dari spindel. Lepaskan


spindel dari bonnet dengan cara memutarnya berlawanan arah jarum
jam. Bersihkan spindel. Periksa kondisi permukaan body seat ring dan
disc. Jika ada goresan kecil, atasi dengan penggosokan menggunakan
ampelas. Goresan yang cukup dalam bisa dihilangkan melalui proses
machining dan lapping. Pasang disc/spindel seperti sebelumnya dan

pasang valve kemudian ganti gasketnya. Gunakan gland packing baru


yang berukuran sama. Lumasi spindel dan operasikan valve 2 atau 3
kali.
c. Perawatan check valve
Buka pelat penutup dengan membuka baut penutup. Lepaskan
engsel, bracket dan disc dengan membuka baut bracket terlebih
dahulu. Pisahkan disc dengan melepas split pin dan disc nut. Bersihkan
bagian

dalam

body

sengan

cairan

pembersih.

Periksa

kondisi

permukaan seat ring. Pembetulan permukaan seat sama seperti pada


gate valve dan globe valve.
Setelah penggosokan disc

dan

seat

ring,

pasang

kembali

engsel/bracket/disc seperti sebelumnya. Ganti gasket lama dengan


gasket yang baru. Pasang pelat penutup diatas body dan pastikan disc
terpasang dengan benar pada seat ring dan dapat bergerak bebas
didalam body.
Perawatan dash pot pada check valve
Pelumasan rutin harus dilakukan pada berbagai bagian sambungan.
Bagian piston rod yang tebuka harus dipastikan bersih. Minyak dan O
Ring pada piston perlu diganti dalam rentang waktu tertentu,
tergantung frekuensi penggunaan.
3.2 Perawatan Regulator
Permasalahan-permasalahan

pada

regulator

umumnya

ketidaksesuaian tekanan yang terbaca pada bagian pengendali dengan


setpoint

yang

telah

ditentukan.

Ketidaksesuaian

ini

dapat

menyebabkan kerusakan pada regulator dan bahkan dapat menjadi


sumber kecelakaan yang terjadi pada system perpipaan. Hal ini sering
terjadi

karena

diafragma

yang

tidak

berfungsi

sesuai

dengan

seharusnya. Selain itu, hal tersebut dapat menyebabkan pressure drop


yang tinggi dan berujung pada ledakan pipa atau tabung gas. Masalah
lain adalah terjadinya korosi retak tegak yang dapat menyebabkan
kebocoran pada regulator. Korosi yang terjadi umumnya diakibatkan

oleh sifat korosif yang dialirkan pada pipa dan melewati regulator.
Selain sifat korosif, adanya pengotor dapat menyebabkan terjadinya
penghambatan aliran fluida pada regulator.
Masalah-masalah pada regulator yang terjadi dapat menyebabkan
terjadinya ledakan, dan hal ini dapat diminilisir dengan beberapa cara
yang diantaranya adalah mengetahui cara menggunakan regulator
dengan bak dan cara perawatannya. Berikut adalah beberapa cara
perawatan pada regulator :
1) Mengecek keadaan regulator secara intensif, mulai dari tekanan,
laju alir, dan kebisingan.
2) Pembersihan system perpipaan dengan menambah inhibitor pada
aliran fluida
3) Mencegah terbawanya

zat-zat

pengotor

pada

fluida

yang

menyebabkan terjadinya penyumbatan pada regulator.


4) Jika terjadi kerusakan, maka selalu mengikuti instruksi dari
produsen untuk penggantian suku cadang dan perbaikan regulator.
5) Penggantian regulator yang telah lama, dengan catatan waktu
setiap 15 tahun sekali.
Pencegahan memang hal utama yang harus dilakukan, akan tetapi jika
telah terjadi kerusakan pada regulator maka hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Disk katup dan diafragma harus selalu diganti, terutama pada unit
yang telah diperbaiki.
2) Periksa lubang dengan hati-hati dan mengganti lubang jika penyok
atau tergores pada permukaan tempat duduk.
3) Mengganti bagian-bagian yang berkarat atau

rusak

karena

terkorosi.
4) Pada reassembly, jangan meregangkan diafragma dari regulator.
5) Biarkan sekrup flange longgar sampai penyesuaian tersebut sekrup
telah dikompresi musim semi regulator utama sekitar setengah
jalan.

6) Kencangkan sekrup flange dan dibutuhkan slack diafragma akan


terjamin.
7) Uji regulator untuk setpoint, penjara, dan kebocoran sebelum
menggunakan regulator kembali.

3.3 Perawatan Steam Trap


Setiap steam system mengandung beberapa macam kotoran:

Partikel logam yang terlepas dari dinding pipa akibat korosi


Sisa-sisa konstruksi atau perbaikan pipa

Partikel lumpur atau bahan lain yang terkirim ke jaringan


pemipaan sebagai akibat dari boiler carry-over

dan lain sebagainya

Kotoran dapat mengurangi efektivitas steam traps. Bahkan dengan


perawatan terbaik, dan terlepas dari filter, selalu ada partikel yang
tidak diinginkan dalam pipa steam. Partikel-partikel ini dapat lengket
antara katup dan seat dari steam trap dan menyebabkan kebocoran
steam. Sebuah steam trap yang bocor berarti beban Cost / Biaya,
dan merupakan Cost yang harus dihindari. Oleh karena itu perlu
untuk menjamin pemeliharaan rutin steam traps.
Tidak ada Steam trap yang tidak membutuhkan maintenance:
semua jenis steam trap memerlukan sejumlah pemeliharaan. Adalah
selalu menguntungkan, untuk memperbaiki atau membersihkan
steam trap begitu kebocoran terdeteksi. Dalam suatu Steam system,
steam traps belum pernah maintenance selama 3 sampai 5 tahun, ada
kemungkinan 15 sampai 30% dari steam trap rusak. Biaya dari 1 ( satu
) steam trap bocor dalam suatu sistem dapat berjumlah ribuan dolar
per tahun.

Mengevaluasi operasional Steam trap


Adalah penting untuk tidak bingung antara flash steam dan
kebocoran uap. Kita tahu bahwa kondensat keluar dari tekanan tinggi

(sebelum steam trap) ke tekanan rendah (setelah steam trap) sebagian


akan menguap. Kita mungkin berpikir bahwa adalah mungkin untuk
mengevaluasi effektivitas steam trap langsung ke udara terbuka
( lewat parit ) dengan memeriksa apakah ada segumpal uap di outlet
steam itu. Namun, metode ini tidak dapat diandalkan karena tidak
mungkin untuk membedakan antara flash steam dan live steam.
Ada yang berpendapat, jika kita terbiasa dengan penampilan
gumpalan uap yang yang keluar dari steam trap, peningkatan jumlah
uap yang keluar dapat menjadi indikasi visual bahwa steam trap
tidak berfungsi dengan baik. Apabila pada sistem tertutup ( bukan
buang ke parit / condensate di recovery kembali ), steam traps tidak
buang kondensate ke udara terbuka, adalah mustahil untuk menarik
kesimpulan semacam ini.
Penurunan suhu dalam heat exchanger ( misalkan heater,dsbnya )
bisa jadi merupakan hasil dari steam trap yang tersumbat: karena
kondensat tidak dapat di keluarkan oleh
steam trap, Kondensat terakumulasi di
heat exchanger, yang menyebabkan
penurunan suhu. Dalam kasus apapun,
ketika ada sangkaan kerusakan steam
trap, perlu di lakukan pengujian steam
trap secara obyektif sebelum menarik
kesimpulan definitif.

Deteksi kebocoran
Deteksi kebocoran steam dilakukan dengan bantuan perangkat
khusus yang dirancang untuk mendeteksi ultrasounds dihasilkan oleh
kebocoran dalam steam trap. Apabila terjadi kebocoran steam, akan
menghasilkan suara bersiul sangat spesifik yang bahkan telinga
manusia tidak dapat mendeteksinya. Detektor kebocoran / Trap
test GESTRA VKP 40 ini dirancang untuk mengukur ultrasound dan
mengidentifikasikan apakah ada kebocoran. Hal ini penting untuk
menggunakan detektor benar yang objektif untuk menghindari
diagnosis yang salah.
Sebuah detektor kebocoran / Trap test dapat mendeteksi suara
eksternal jika tingkat kebisingan sangat tinggi di daerah sekitarnya

perangkap. Hal ini dapat menyebabkan diagnosis buruk. Bila mungkin,


adalah lebih baik untuk menguji steam traps pada saat tingkat
kebisingan yang lebih rendah.
Uji Steam trap dengan Trap test GESTRA VKP 40
Sebuah steam trap yang baik, tetapi banyak kondensat,
menghasilkan ultrasound yang dapat diartikan sebagai kebocoran oleh
detektor. Uap yang membuat suara seperti berdesis di dalam steam
trap. Dengan demikian, adalah penting untuk tidak menguji steam
saat start up, dimana saat steam trap banyak buang kondensat . Lebih
baik untuk menguji steam trap setelah sistem telah stabil.
Sebuah kebocoran dalam steam trap yang banyak kondensat tidak
selalu bermasalah karena perangkap penuh kondensat tidak
memungkinkan uap untuk bocor. Dampak kebocoran di situasi
semacam ini adalah minimal selama beban steam trap tinggi. Apabila,
beban dalam heat exchanger bervariasi dan menjadi hampir nol, maka
kebocoran ini akan menjadi penting dan detektor akan dapat
mengukurnya.
Dalam rangka untuk memverifikasi kemampuan steam trap untuk
membuka, maka perlu untuk menguji perangkap di bawah beban
penuh/ full load. Tetapi idealnya, kita harus menguji steam tap sewaktu
tanpa beban untuk memastikan apakah steam trap menutup dengan
sempurna. Itu adalah tujuan dari pengujian ini.

Membersihkan steam traps


Membersihkan steam traps memerlukan teknik khusus. Setiap
membrane di ukur apakah masih layak pakai atau harus diganti,
dsbnya. Tim kami akan memberikan rekomendasi pembersihan steam
trap yang comprehensive.

Identifikasi steam traps


Identifikasi dan penandaan

Contoh tag/label nomor untuk mengidentifikasi steam traps.


Ada pabrik yang menggunakan banyak steam trap dan bisa terjadi
bahwa personel lupa akan beberapa unit steam traps yang terpasang,
terutama jika mereka berada di lokasi tersembunyi. Hal ini juga dapat
menyebabkan beberapa unit steam trap terlewatkan sewaktu
maintenance.
Dalam rangka untuk mengurangi masalah tersebut, masing-masing
steam trap harus diidentifikasi dengan tag/label yang kuat, awet dan
terlihat jelas.

Denah Lokasi
Setelah steam traps ditandai, mereka harus dicatat pada Denah
lokasi.
Selama pengalaman kami mengetes steam
trap di pabrik-pabrik, kami ada menemukan
steam traps tersembunyi di antara dua dinding tidak ada denah lokasi untuk menunjukkan
keberadaan mereka kepada aparat maintenance
dan akibatnya mereka tidak servis dalam 5
bahkan 10 tahun. Steam trap telah bocor selama
setidaknya beberapa tahun dan uap keluar dari
unit tersebut adalah pada tingkat aliran penuh.
Bayangkan biaya yang berkaitan dengan situasi
seperti ini!
Sebuah Denah lokasi dipahami dengan baik membuatnya mudah
untuk cepat menemukan lokasi steam trap terpasang, membuat
insiden semacam ini tidak mungkin. Denah dan rencana lokasi akan
memfasilitasi perencanaan dan pelaksanaan operasi maintenance
yang memadai.

Catatan Teknis
Unsur terakhir dari strategi pemeliharaan yang baik adalah
menyimpan catatan teknis setiap steam traps. Catatan ini
sebenarnya sebuah daftar yang menentukan Posisi steam trap, merek,
jenis, model, ukuran, dan tanggal instalasi untuk setiap steam trap.

Catatan teknis juga berisi petunjuk perawatan (peralatan yang


diperlukan, suku cadang, dll) serta teknikal data sheet untuk setiap
jenis steam trap.

KESIMPULAN
1. Gate Valve dan Ball Valve digunakan untuk membuka dan menutup
aliran saja
2. Globe Valve digunakan untuk mengatur laju aliran
3. Check Valve digunakan untuk mencegah adanya aliran balik. Biasa
disimpan setelah pompa di bagian dischargenya
4. Regulator digunakan untuk meregulasi tegangan keluaran menjadi
stabil.
5. Steam Trap digunakan untuk memisahkan antara kondensat dengan
uap.

DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Hakim , Nurul. 2012. Laporan Praktikum Teknik Perawatan Sistem Perpipaan
(online). Tersedia : http://id.scribd.com/doc/30073340/Laporan-PraktikumTeknik- Perawatan -Sistem-Perpipaan diakses pada tanggal 25 Oktober 2014.
Nirwantoro, Nur, Dwi dkk. 2006. Jobsheet Laboratorium Teknik Perawatan. Politeknik
Negeri Bandung.

LABORATORIUM PERAWATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL
PEMBIMBING

: Sistem Perpipaan
: Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc

Praktikum : 15 Oktober 2014


Penyerahan Laporan : 31 Oktober 2014

Oleh :
Kelompok: IX
Palguno Helyoso
Rima Puspitasari
Siska Fizri Yuliantika

(121411023)
(121411026)
(121411027)

Kelas: 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

Anda mungkin juga menyukai