Anda di halaman 1dari 7

MATERI AJAR TEGANGAN,TEGANGAN TARIK,TEGANGAN TEKAN

Tegangan adalah perlawanan molekuler-molekuler terhadap gay luar (P) akan


untuk tiap satuan luas penampang.Satuan yang dipakai adalah Kg/cm atau
Kg/mm.
Macam-macam tegangan dan lambang

Tegangan Tarik

Tegangan Tekan

Tegangan Geser

Tegangan Tumpu

Tegangan Lentur

Tegangan Puntir

Tegangan Tekuk

Tegangan Kombinasi
Tegangan Tarik
Tegangan tarik adalah tegangan yang timbul akibat adanya gaya tarik.
Rumus :
t = P
F
Keterangan : t = Tegangan tarik(Kg/cm2 atau Kg/mm2 )
F = Luas penampang(cm2)
P = gaya tarik (Kg)
Contoh :
Hitunglah tegangan tarik jika pada penampang diberi gaya
tarik 9600 Kg diketahui bentuk penampang lingkaran dengan
diameter (d) = 8cm dan panjang penampang (h) =12cm.
Penyelesaian :
Dik: P = 9600 kg
d = 8 cm
h = 12 cm
jawab : t = P
F
= 9600
8x12
= 100 Kg/cm2
Tegangan Tekan
Tegangan tekan adalah tegangan yang timbul akibat adanya gaya tekan
Rumus :
d = P
F
Keterangan : d = Tegangan tekan(Kg/cm2 atau Kg/mm2 )
F = Luas penampang(cm2)
P = gaya tekan (Kg)
Contoh :
Hitunglah tegangan tekan yang timbul jika pada penampang
diberi gaya tarik 1200Kg. Diketahui bentuk penampang
persegi panjang dengan lebar (b) = 10cm dan panjang
penampang (h) =12cm.

Penyelesaian :
Dik: P = 1200 kg
b =10 cm
h = 12 cm
jawab : t = P
F
= 1200
10x12
= 10 Kg/cm2
Pada batang-batang yang menerima gaya tarik atau tekan selain menimbulkan
tegangan tekan juga menimbulkan perpanjangna dan perpendekan.
Seorang ahli mekanika teknik, yaitu Robert Hooke mengadakan penelitian di
laboratorium mekanika teknik dan menimukan kesimpulan bahwa perpanjangan
atau perpendekan yang terjadi pada suatu batang jika mendapat gaya tarik atau
tekan adalah :
a.
Berbandingan lurus dengan gaya tarik / tekan P
b.
Berbandingan lurus dengan panjang semula L
c.Berbandingan terbalik dengan luas penampang F
d.
Bergantung pada koefisien bahan (C)
Hukum Hooke dan jika dirumuskan menjadi :
L = P.L .C
F
Ket :
L = Perpanjangan/perpendekan
P = Gaya tarik/tekan (Kg)
F = Panjang semula(cm)
L = Luas penampang (cm2)
C = Koefisien bahan
C

=1
E
Sehingga rumus berubah menjadi :
L = P.L
E.F
E
= Elastisitet(modulus kekenyalan) dengan satuan Kg/cm2
Akibat dari perpanjangan pada batang, timbul juga renggangan (baca
epsilon). Pengertian renggangan ini adalah sebagai berikut.
Sebuah karet panjangnya 15 cm ditarik dengan gaya yang besar tetapi tidak
sampai putus. Apabial gaya tarik dilepas, maka panjang karet bukan lagi 15 cm
tetapi sudah menjadi 15,2 cm. Pertambahan panjang ini terjadi akibat renggangan.
Besar renggangan adalah :
= L
L
Contoh :
Dik: P = 2100 kg
b =5 cm
h = 6 cm
L = 400 cm

E = 105 Kg/cm2
Dit :
a. tegangan tarik yang timbul
b. perpanjangang yang timbul (L)
c. Renggangan yang timbul()
Penyelesaian ;
a. t = P
F
= 2100
5x7
= 60 Kg/cm2
b. L = P.L
E.F
= 2100.400
105.35
= 0.84 cm
c.
= L
L
= 0.84
400
= 0,002
Tegangan Geser
Tegangan geser adalah tegangan yang timbul akibat adanya gaya geser atau
gaya lintang
Rumus :
=P
F
Keterangan : = Tegangan geser (Kg/cm2 atau Kg/mm2 )
F = Luas penampang(cm2)
P = gaya geser (Kg)
Contoh :
Hitunglah tegangan geser yang timbul pada sambungan paku
kelingan jika pada penampang diberi gaya tarik 3140Kg.
Diketahui bentuk penampang lingkaran dengan diameter (d)
= 20cm.
Penyelesaian :
Dik: P = 1200 kg
d =20 cm
jawab : = P
F
= 3140
0,785 . 20
= 10 Kg/mm2
Tegangan Tumpu
Tegangan tumpu adalah tegangan yang timbul akibat adanya gaya yang
menumpu pada dinding lubang.
Rumus :
t = P
F

Keterangan : t = Tegangan tumpu (Kg/cm2 atau Kg/mm2 )


F = Luas penampang(cm2)
P = gaya tumpu (Kg)
Contoh :
Hitunglah tegangan tumpu yang timbul pada sambungan paku
kelingan jika penampang diberi gaya tarik 3200Kg. Diketahui
bentuk penampang persegi panjang dengan lebar (b) = 8 cm
dan panjang penampang (h) =20cm.
Penyelesaian :
Dik: P = 3200 kg
b =8 cm
h =20 cm
jawab : t = P
F
= 3200
8x20
= 20 Kg/cm2
Tegangan Lentur
Tegangan lentur adalah tegangan yang timbul akibat momen lentur/lengkung
yang timbul.
Rumus :
l = Ml
Wl
Keterangan : l = Tegangan lentur/ lengkung (Kg/cm2 atau Kg/mm2 )
Ml = momen lentur maksimun(Kg/cm)
Wl = momen tahanan linier (cm3)
Diketahui :
P = 200 kg
L = 200 kg
b = 15 cm
h = 15 cm
Ditanya : Tegangan lentur yang timbul.
Penyelesaian :
Momen = P.L
= 200.200
= 40000 kgcm
Wl = 1/6 b.h2
= 1/6.15.152
= 562,5 cm3
l = Ml
Wl
= 40000
562,5
= 71 Kg/cm2
Tegangan Puntir
Tegangan puntir adalah tegangan yang timbul akibat momen puntir
Rumus :
p = Mp
Wp

Keterangan : p = Tegangan puntir (Kg/cm2 atau Kg/mm2 )


Mp = momen puntir (Kg/cm)
Wp = momen tahanan polar (cm3)
Dik: P = 100 kg
d =10 cm
L =40 cm
jawab : Mp = P.L
= 100.40
= 4000 Kg/cm
Wp = 0,2 d3
= 0,2 x 103
= 200 cm3
p = Mp
Wp
= 4000
200
= 20 Kg/cm2
Tegangan Tekuk
Tegangan geser adalah tegangan yang timbul akibat adanya gaya tekan yang
menekuk batang.
Rumus :
Pk = 2.E.I
L 2k
Keterangan : Pk = gaya tekuk (Kg)
= 3,14
E = modulus elastis atau elastisitet (Kg/cm2 )
I = momen inersia (cm4)
L k = panjang tekuk
Panjang tekuk batang akan bergantung pada keadaan ujung-ujung batang.
Dalam konstruksi, ada 4 macam keadaan ujung-ujung batang, yaitu:
1) Kedua ujung sendi
2) Kedua ujung jepit
3) Satu ujung pada sendi dan satu pada jepit
4) Satu ujung pada jepit dan satu bebas
Dengan adnya 4 kedaan ujung-ujung batang ini maka rumus Euler
menyesuaikan diri terhadap tiap keadaan
Keadaan 1
Pk = 2.E.I
L2
Keadaan 2
Pk =4 2.E.I
L2
Keadaan 3
Pk = 22.E.I
L2

Kedaan 4 :
Pk = 2.E.I
4L 2
bidang batang yang tertekuk akan mengalami kelangsingan dimana besarnya
kelangsingan di mana besar kelangsingan adalah.
= Lk
i
keterangan :
= kelangsingan
L k = panjang tekuk (cm)
i = jari-jari inersia (cm)
dimana :
i= I
F
Keterangan:
I = jari-jari inersia
I = momen inersia linier (cm4)
F = luas penampang (cm2)
Contoh :
Tiang kayu tingginya 5 meter, kedua ujungnya dianggap jepit akan menerima
gaya secara sentris. Jika E = 105 Kg/cm2 gaya tekan sentris maksimum pada
tiang. Tentukan pula kelangsingan yang timbul pada tiang jika penampang
kayu 12 x 12 cm
Penyelesaian :
2 = 3,142 dibulatkan 10
Pk = 2.E.I
L 2k
Pk = 42. 105.1/2.12.123
(500)2
= 691200
25
= 27648 Kg
Tegangan Kombinasi/ideal
Tegangan kombinasi terjadi apabila dalam suatu penampang konstruksi sering
terjadi secara serentak bebagai macam tegangan akibat bermacan beban yang
timbul.
Contoh :
Suatu balok yang dijepit pada salah satu ujungnya diberi pembebanan pada
satu ujung lain (P) = 200 Kg; L = 2 m; b = 10 cm ; h = 12 cm. Ada dua jenis
tegangan yang timbul padakondisi seperti ini yaitu akibat lentur timbul
tegangan lentur dan akibat gaya lintang timbul tegangan geser. P= Momen
lentur
Penyelesaian :
Mp = P.L
= 200.2
= 400 Kg/m
= 4000 Kg/cm

l = Ml
Wl
= 40000
1/6.10.122
= 40000
240
= 166,7 Kg/cm2
=P
F
= 200
10.12
= 1,67 Kg/cm2
Tegangan kombinasi :
i = l2 + 2
= 166,72 + 1,67 2
= 27788,89 + 2,7889
= 27791,6789
= 166,71 Kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai