REMEDIASI
Pemindahan (Removal)
Perlakuan (Treatment);
Perlakuan Kimia in situ
Beberapa faktor yang dapat membatasi keefektifan dari pembilasan air (water flushing) pada
pemindahan kontaminan diantaranya:
1. Keberadaan zona dengan permeabilitas rendah
Terdapat dibawah subpermukaan berpasir, yang menciptakan domain dimana aliran
adveksi dan transportasi sangan minim dibandingkan pada daerah sekitar pasir. Aliran air
tanah berada disekitar lumpur/tanah liat sehingga kontaminan yang melalui difusi pori
dialirkan dengan proses yang relatif lambat.
2. Desorpsi laju-terbatas
Penelitian memperlihatkan bahwa adsorbsi/desorbsi pada solut melalui media berpori
dapat secara signifikan membatasi laju. Ketika laju desorpsi cukup lambat, konsentrasi
dari kontaminan dalam air tanah lebih rendah daripada konsentrasi yang diperoleh di
bawah kondisi dari laju desopsi
3. Keberadaan cairan tak larut
Fasa residual dari cairan organik tak larut dapat berada dibagian subpermukaan yang
terkontaminasi.
11.4.1 Bioremediasi
Tujuan bioremediasi adalah mengeksploitasi proses biodegradasi alami untuk membersihkan
daerah terkontaminasi, terdapat beberapa tipe bioremediasi yaitu:
Bioremediasi in situ ; perlakuan di tempat daerah terkontaminasi
Bioremediasi ex situ ; perlakuan pada tanah atau air terkontaminasi yang dipindahkan dari
daerah terkontaminasi
Bioremediasi intrinsik ; biodegradasi kontaminan yang terjadi tanpa adanya simulasi atau
perlakuan
Beberapa faktor kritikal yang dapat menyebabkan keberhasilan bioremediasi adalah kondisi
lingkungan, kontaminan, keberadaan nutrien, dan keberadaan mikroorganisme pendegradasi.
Pengembangan teknologi bioremediasi didasarkan pada penerapan standard
11.4.1.1 Penambahan oksigen atau gas lain
Faktor umum dalam bioremediasi adalah keberadaan oksigen , karena oksigen sedikit larut
dalam air dan mempunyai laju difusi rendah pada air dan udara.
Bioventing adalah teknik yang digunakan untuk menambahkan oksigen secara langsung ke
dalam zona tak jenuh, yang merupakan kombinasi teknologi soil venting dan bioremediasi.
Air sparging dapat digunakan untuk menambah oksigen ke zona jenuh. Proses ini dilakukan
penginjeksian udara dibawah tekanan air permukaan.
Bioleaching
Teknik ini telah dilakukan dengan melarutkan logam dengan asam yang diproduksi melalui
mikroorganisme spesifik seperti Thiobacillus ferrooxidans dan T.thiooxidans. bakterial
surfaktan juga dapat digunakan untuk menghilangkan logam dari tanah dan air yang
terkontaminasi.
Volatilisasi
Alkalinasi yang dilanjutkan dengan volatilisasi telah diusulkan sebagai teknik remediasi dari
tanah dan sedimen terkontaminasi selenium
Bioakumulasi / kompleksasi
Teknologi penghilangan logam dari larutan didasarkan pada interaksi beberapa mikrobiallogam spesifik, pengikatan ion logam pada permukaan sel mikrobial, penyerapan intraselular
pada logam dan presipitasi logam melalui kompleksasi secara mikrobial menghasilkan ligan.