Anda di halaman 1dari 11

REFFERAT

TONSILITIS

DIAJUKAN OLEH : RAHMI (1102000201)

PEMBIMBING :
dr. Lukman Rivai Sp.THT
dr. Fattah S.W. Sp.THT-KL
dr. Hanggoro Sp.THT
======================================================

SMF THT
RSUD Dr. H. ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
DESEMBER 2005

TONSILITIS
Pendahuluan
Tonsillitis adalah terjadinya inflamasi atau infeksi pada tonsil. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh virus atau bakteri. Tubuh kita memiliki sepasang tonsil. Tonsil
palatina bisa kita lihat di tenggorokkan bagian belakang. Tonsil lingual ada
dibelakang lidah, dan tidak dapat dilihat dengan hanya membuka mulut.
Macam-macam dan lokasi tonsil:

1. Tonsil pharyngeal
2. Tonsil palatine
3. Tonsil lingual
4. Epiglottis

Tonsillitis umumnya berarti terjadinya inflamasi atau infeksi pada tonsil palatina.
Namun terkadang bisa juga berarti infeksi yang terjadi pada tonsil lingual.

Penyebab dan faktor predisposisi


Yang sering menyebabkan tonsillitis akut adalah:
bakteria, seperti bakteri streptoccal, Pneumoccocus atau hemophilus
virus, seperti adenovirus atau virus Epstein-Barr , yang juga dapat
menyebabkan mononucleosis
diphtheria, merupakan penyakit serius yang dapat memproduksi suatu
membrane ditenggorokkan. Diphtheria bisa dicegah dengan pemberian
vaksin DPT.
Tonsilitis Subakut paling sering disebabkan oleh actinomyces, suatu flora normal
dalam mulut yang dapat menyebabkan infeksi.
Pada tonsilitis kronik, didapatkan adanya infeksi lama yang biasanya disebabkan
oleh bakteri. Predisposisi timbulnya penyakit ini diantaranya:

Rangsangan menahun dari merokok

Beberapa jenis makanan

Hygiene mulut yang buruk

Pengaruh cuaca

Kelelahan fisik

Pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekwat

Gejala dan tanda-tanda


Tonsillitis dibagi menjadi 3 macam:
akut, onsetnya cepat dengan gejala yang jelas.
subakut, onset yang lebih lama dengan gejala yang sudah mulai mereda.
kronik, gejalanya menetap untuk beberapa lama.
Gejala-gejala dari tonsillitis akut:
sakit di tenggorokan
demam subfebris hingga febris
sulit menelan
tonsil yang tampak merah dan membesar, dengan atau tanpa pus pada
permukaan atau pada kriptanya.
pembengkakan kelenjar lymfe di bawah rahang.
Gejala-gejala dari tonsillitis subakut bisa bertahan dari 3 minggu hingga 3 bulan,
diantaranya adalah:
tonsil yang membengkak.
detritus (+)
sakit tenggorokkan yang hilang timbul atau ringan
nafas berbau
rasa tak enak pada mulut
pembengkakan ringan pada kelenjar lymfe

Gejala-gejala dari tonsillitis kronik adalah:


tonsil yang membengkak dan kemerahan dengan kripta yang melebar,
sehingga menimbulkan keluhan rasa mengganjal dan sakit ditenggorokkan.
pembengkakan kelenjar lymfe ringan yang biasanya tidak sakit.
Tenggorok rasa kering dan nafas berbau.
Penegakkan diagnosis
Diagnosis dari tonsillitis akut, subakut dan kronik bisa diperoleh dari riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik seseorang. Usap tenggorok dapat membantu
mengidentifikasi kuman penyebab infeksi. Pemeriksaan darah atau CBC juga
bisa membantu mendeteksi apakah infeksi disebabkan oleh virus atau bakteri.
Pemeriksaan titer antibody bisa dilakukan untuk pemeriksaan antibody terhadap
Epstein-Barr virus.
Tindakan preventif
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya tonsillitis akut adalah dengan
menghindari orang yang menderita sakit tenggorokkan baik yang disebabkan
oleh bakteri atau virus, yang dapat menyebabkan tonsillitis akut.
Seseorang bisa terkena tonsillitis akut dari:
kontak dengan penderita sakit tenggorokkan yang disebabkan oleh
streptoccocus.
menderita sakit tenggorokkan.
berbagi sikat gigi dengan seorang penderita strep tonsil atau seorang yang
terkena virus Epstein-Barr.
Komplikasi

Pharyngitis - bacterial

Pharyngitis - viral

Dehidrasi, karena kesulitan menelan cairan

Dapat terjadi blokir airway

Dapat terjadi Peritonsiler abses atau abses ditempat lain di tenggorokkan

Dapat terjadi demam Rheuma dan gangguan kardiovascular lainnya

Gagal ginjal

Glomerulonefriti post-streptococcal

Efek jangka panjang


Umumnya tidak ada efek jangka panjang yang signifikan dari ketiga macam
tonsillitis diatas. Namun adanya kesulitan menelan atu bernafas ketika tidur bisa
terjadi jika infeksi ini menyebabkan pembengkakan tonsil. Dokter dapat
menyarankan dilakukan Tonsilectomy jika keluhan ini terjadi.
Infeksi streptoccocus, diphtheria, dan Epstein-Barr adalah menular, sehingga
beresiko untuk orang disekitarnya.
Penatalaksanaan
Tonsillitis akut biasanya diterapi dengan:
analgetik
antibiotik
cairan antibakteri ( obat kumur )
Pada Tonsillitis akut yang disebabkan oleh streptococcus, terapi dengan
antibiotik biasanya sudah cukup menyembuhkan infeksinya. Sedangkan karena
tonsillitis yang disebabkan oleh virus tidak dapat diterapi dengan antibiotic,
sehingga hanya diberikan analgetik dan antipiretik. Steroid oral dapat diberikan
jika gejalanya berat. Steroid oral bisa mengurangi gejala dari tonsillitis yang
disebabkan oleh mononucleosis.

Pada tonsillitis subakut, yang biasanya disebabkan oleh actinomyces dapat


disembuhkan dengan pemberian antibiotik penicillin and clindamycin. Jika tidak
berhasil, bisa dilakukan tonsillectomy.
Pada kasus tonsillitis kronik antibiotic yang dikombinasikan dengan steroid oral
dapat mengatasi infeksinya, jika tidak maka tonsilnya harus dibuang.
Indikasi Tonsillectomy
a. Sumbatan

Hiperplasi tonsil dengan sumbatan jalan nafas

Sleep apnea

Gangguan menelan

Gangguan bicara

Cor pulmonale

b. Infeksi

Infeksi telinga tengah berulang

Rhinitis dan sinusitis kronis

Peritonsiler abses

Abses kelenjar limfe berulang

Tonsilitis kronis dengan gejala nyeri tenggorok menetap

Tonsillitis kronis dengan nafas bau

Tonsil sebagai fokal infeksi dari organ tubuh lain

c. Kecurigaan adanya tumor jinak atau ganas.


Efek samping dari terapi tonsillitis
Efek samping terapi terganting dari pengobatan yang dilakukan. Bisa terjadi
reaksi alergi atau rasa tak enak pada perut, pada operasi bisa terjadi
perdarahan, infeksi atau reaksi alergi terhadap obat-obat anestesi.
Prognosis
Prognosis umumnya baik. Dengan terapi yang baik gejala-gajala tonsillitis
biasanga membaik dalam 2-3 hari. Kebanyakan infeksi virus dapat sembuh
tanpa masalah-masalah yang berarti. Antibiotik dapat menyembuhkan infeksi
yang disebabkan oleh bakteri. Pasca tonsillectomy, gejala tidak mungkin timbul
kembali.

DAFTAR PUSTAKA
1.

WWW.healthopedia.com

2.

WWW.mayoclinic.com

3.

Rusmarjono dan Efiaty Arsyad Soepardi; Penyakit serta Kelainan


Faring dan Tonsil dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit THT; Edisi V; Balai
Pustaka FKUI Jakarta, 2002; p.181 184

10

Anda mungkin juga menyukai