Proposal Disertasi Penerapan Program Linier (Assignment Model) Untuk Mencari Selisih Harga Paket Kontrak
Proposal Disertasi Penerapan Program Linier (Assignment Model) Untuk Mencari Selisih Harga Paket Kontrak
PROPOSAL DISERTASI
PENERAPAN PROGRAM LINIER
(ASSIGNMENT MODEL) UNTUK MENCARI
SELISIH HARGA PAKET KONTRAK
Oleh : Sofyan B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Keberhasilanpelaksanaansuatupekerjaanproyekkonstruksitentudiusahakanda
patdiselesaikandenganbiayapelaksanaanlebihkecildaribiayarencanadanwaktupelaks
anaanlebihpendekdariwakturencana,
dengantidakmengurangimutudansesuaidenganspesifikasi
yang
alternatif
yang
dihadapi
oleh
para
membuat
keputusan.
Linier
estimator, dalam beberapa hari saja. Tetapi jenis definitive estimate, memerlukan
waktu yang lebih lama, bisa dalam minggu atau bulan. Untuk proyek yang besar,
memerlukan
keterlibatan
ribuan
man
hourstenaga
teknik
dalam
proses
penyelesaian cost estimate. Dalam kenyataan, definitive estimate, ada dua macam
atau versi, ditinjau dari pihak pembuatnya, yaitu versi owneer dan versi kontraktor.
Definitive estimate dari versi owneer, yang sering disebut dengan Owneer
Estimate, pada umumnya disusun berdasarkan pengalaman masa lalu dan
menerapkan konsep everaging (rata-rata), oleh cost engineer yang bekerja atas
perintah owneer. Sedang definitive estimate versi kontraktor, nantinya digunakan
Bid Price (harga penawaran), disusun lebih detail dengan persiapan yang cukup,
dan dilakukan oleh cost engineer berpengalaman. Beberapa kontraktor yang kurang
profesional, sering melakukan estimate dengan pendekatan konsep everaging,
seperti pada pihak owneer, dan bahkan banyak menghitung bergantung pada
informasi besarnya owneer estimate yang diperoleh, sehingga upaya lebih besar
adalah dalam memperoleh informasi owneer estimate tersebut, sedang proses cost
esimatenya berjalan dengan cara mundur.
Kontraktor yang profesional, dalam membuat construction cost estimate,
walaupun sebagai nilai yang diperkirakan, tetapi tetap menggunakan faktor kunci
yang pasti, yaitu antara lain meliputi, hal-hal sebagai berikut:
-
Construction schedule
Metode estimasi.
MetodePenugasanmerupakansuatumetode
yang
Linier Programming,
dan cara
Branch
di
Pentagon.
Pada
saat
Dantzig
menganalisa
masalah
3. Kemungkinan
untuk
terjadinya
paket
kontrak
dengan
nilai
kecil
yang
5. Metode yang digunakan adalah pengurangan baris dan pengurangan kolom pada
Tabel matriks biaya sehingga dihasilkan solusi optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Masalah Program Linier khusus, yang dapatdiselesaikandenganmetode lain
selainMetode
Simplex
yaituMetodePenugasan
(Assignment
Method).
Model
inidapatdiselesaikandenganmetodeSimplex,
tetapidalamprosesnyaakanmelibatkantabel-tabel
cukupbesardanpengulangan
simplex
Namundengankeunikankarakteristikdari
simplex
yang
model
telahdikembangkanmetodesolusialternatif
yang
cukupbanyak.
ini,
yang
memerlukansedikitmanipulasimatematisdibandingkandenganMetode
Simplex.MetodePenugasan
diformulasikanmenurutkarakteristik-karakteristik,
10
2.2 MetodePenugasan
MetodePenugasan
atau
Methodmerupakansuatumetode
Hungarian
yang
Method
atau
Assignment
digunakanuntukmengatursecarabaik
dan
efisien dari penentuan pemenangan suatu tender konstruksi secara transparan dan
menghindari kerumitan-kerumitan yang terjadi dalam proses tender proyek
konstruksi.Alokasiprodukiniharusdiatursedemikianrupa,
karenaterdapatperbedaanbiaya-biayaalokasidarisatusumberketempattempattujuanberbeda-beda,
dandaribeberapasumberkesuatutempattujuanjugaberbedabeda.Disampingitumetodepenugasanjugadapatdigunakanuntukmemecahkanmasala
h-masalahduntausaha
(bisnis)
lainnya,
meliputipengiklanan,
pembelanjaan
sepertimasalah-masalah
modal
danalokasidanauntukinvestasi,
financing)
analisislokasi,
keseimbanganliniperakitandanperencanaansertascheduling
beberapamacammetodetransportasi,
(capital
yang
yang
produksi.
Ada
semuanyaterarahpadapenyelesaian
11
Pemecahan optimal dari model penugasan tetap sama jika sebuah konstanta
ditambahkan atau dikurangkan dari setiap baris atau kolom di matrik biaya. Dalam
matrik biaya pada metode penugasan ini harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah
baris dan jumlah kolom harus sama, jadi model adalah seimbang. Perlu diketahui
bahwa persoalan penugasan (assignment problem) termasuk jenis atau bagian
dari persoalan transportasi, dimana pada persoalan transportasi khusus untuk
mencari biaya tranportasi dari material sedangkan masalah penugasan mencari nilai
yang cocok pada pengadaan suatu paket tender konstruksi. Sebagai suatu ilustrasi
mengenai persoalan penugasan (assignment method) ialah sebagai berikut :
Misalkan ada 3 macam pekerjaan (paket kontrak) yang harus dikerjakan/diprose
atau diselesaikan melalui 3 mesin (kontraktor). Katakan 3 pekerjaan tersebut P1, P2
dan P3 sedangkan 3 mesin tersebut kita beri singkatan M1, M2 dan M3.
Persoalannya ialah pekerjaan yang mana harus diproses dengan mesin yang mana
pula, agar seluruh biaya pemprosesan dalam rangka penyelesaian tugas/pekerjaan
dapat dicapai dengan jumlah biaya yang minimum. Setiap jenis pekerjaan dapat
diproses secara tuntas pada salah satu mesin tersebut (P1 dapat diselesaikan pada
M1, M2 atau M3). Selain dari pada itu, biaya pemrosesan untuk setiap pekerjaan
pada setiap messin sudah diketahui. Setiap mesin hanya dapat dipergunakan untuk
memproses satu jenis pekerjaan, dasar penugasan adalah satu lawan satu (one to
one basis). Dalam tabel persoalan penugasan, baris menunjukkan jenis pekerjaan
(job) sedangkan kolom menunjukkan jenis mesin. Banyaknya baris sama dengan
banyaknya kolom, berarti banyaknya jenis pekerjaan sama dengan banyaknya jenis
mesin, sehingga M = N.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1JenisPenelitian
Jenispenelitianiniberdasarkanrumusanmasalahsertatujuanpenelitianyaitusifatn
yadeskriptifkualitatifdankuantitatif yang di dalamnyamencakuppenelitian survey,
yaitupenelitian
yang
bertujuanmenggambarkankeadaan/faktasertafenomenaterkaitdenganpenelitian.
Pendekatankuantitatifdigunakanuntukmenganalisispengukuransecarakuantitatifterha
dap
variable
yang
dikajiataudianalisis,
sedangkanpendekatankualitatifdigunakanuntukmemberigambaranataupenjelasanke
padavariabel-variabel yang dikajiataudianalisisgunamenarikkesimpulan.
data
adalahsuatu
yang
pentingdalamsebuahpenelitiandanperencanaankarena
paling
data
Data
di
13
Melakukanpengecekanlangsung
di
lapangan
di
Sekunderyaitu
data
yang
data,
sertapengambilan
data
secaralangsungkelapangandanlokasiproyek.
2. Wawancaraatau
interview
denganmasyarakatsetempatuntukmendapatkaninformasilokasiproyek.
3. Pengumpulan
data
sekunder
dokumenpenelitianataumelaluikajian
yang
literature,
diperolehmelaluibukubacaan,
instansipemerintah
yang
data
diperoleh,
yang
14
ingindicapai.Dalampenelitianini,
analisa
data
yang
digunakansecaradeskriptifyaitusebagaiberikut :
a. AnalisaRAB (Rencana Anggaran Biaya) dari setiap Kontraktor.
b. Analisisbiaya paket yang akan dimenangkan oleh Kontraktor.
2.Analisadengancarametodeseimbang
Analisisdengancara metode seimbang yaitu jumlah paket kontrak sama
dengan jumlah kontraktor.
3.Analisisdengancaratidakseimbang
Analisisdengancaratidakseimbangdimanapaket
kontrak
Hungarian
atau
assignment
method
atau
metode
penugasan,
Paket kontrak
1
...
C11
C12
...
C1n
C21
C22
...
C2n
.
.
.
.
.
.
Cm1
Cm2
Kontraktor
.
.
.
...
Cmn
.
.
15
...
Situasi ini dikenal sebagai masalah penugasan (assignment problem).Perumusan masalah ini
dapat dipandang sebagai kasus khusus dari model transportasi. Di sini kontraktor mewakili
sumber dan paket kontrak mewakili tujuan. Penawaran yang tersedia disetiap sumber
adalah 1 : yaitu i = 1 untuk semua i. Demikian pula, permintaan yang diperlukan di setiap
tujuan adalah 1 : yaitu bj = 1 untuk semua j. Biaya transportasi (penugasan) kontraktor i ke
paket kontrak j adalah cij. Jika sebuah kontraktor tidak dapat ditugaskan ke sebuah paket
kontrak tertentu, nilai cij yang bersangkutan disamakan dengan M, biaya yang sanbat tinggi.
Sebelum
model
ini
dapat
dipecahkan
dengan
metode
transportasi,
kita
perlu
menyeimbangkan masalah ini dengan menambahkan kontraktor atau paket kontrak rekaan
(dummy), bergantung pada apakah m<n atau m>n. Dengan demikian diasumsikan bahwa m =
n tanpa kehilangan generalitas.
Model penugasan dapat diekspresikan secara matematis sebagai berikut, Anggaplah
i = 1, 2, . . . . . . n
Xij = 1,
j = 1, 2, .. . . . . n
16
dengan tiga kontraktor dan tiga paket kontrak. Pemecahan awal (dengan
menggunakan peraturan barat laut) bersifat degenerasi. Hal ini akan selalu terjadi
dalam model penugasan tanpa bergantung pada metode yang dipergunakan untuk
memperoleh basis awal tersebut. Pada kenyataannya,pemecahan akan terus
bersifat degenerasi di setiap iterasi.
Tabel 3-1
Paket kontrak
1
3
Kontraktor ( )
14
10
12
13
16
1
2
15
3
1
1
1
17
Pemecahan optimal dari model penugasan tetap sama jika sebuah konstanta
ditambahkan ke atau dikurangkan dari setiap baris atau kolom di matrik biaya ini. Hal
ini dibuktikan sebagai berikut. Jika Pi dan Qj dikurangkan dari baris ke-i dan kolom
ke-j, elemen biaya yang baru menjadi Cij= Cij-Pi-Qj. Ini menghasilkan fungsi tujuan
yang baru.
( 3.1 )
1
0
2
2
3
4
p1 = 5
||c ij || = 2
p2 = 10
2
2
3
2
Tabel 3-4
1
||c ij || = 2
3
p3 = 13
18
Tabel 3-5
1
2
10
11
3
4
Kotak-kotak dalam Tabel 3-4 memberikan penugasan yang layak (dan karena itu
optimal) (1,1), (2,3), dan (3,2), yang memerlukan biaya 5 + 12 + 13 = 30. Perhatikan
bahwa biaya ini sama dengan p1 + p2 + p3 + q3.
Sayangnya, kita tidak selalu dapat memperoleh penugasan yang layak seperti dalam
contoh ini. Peraturan lebih lanjut diperlukan untuk menemukan pemecahan yang
layak. Peraturan-peraturan ini diilustrasikan berdasarkan contoh yang diperlihatkan
dalam Tabel 3-5.
Sekarang, dengan melakukan langkah-langkah awal yang sama seperti
dalam contoh di atas, kita memperoleh Tabel 3-6.
Penugasan yang layak kepada elemen-elemen nol tidak mungkin dalam
kasus ini. Jadi prosedurnya adalah menggambar sejumlah minimum garis yang
melalui beberapa baris dan kolom sedemikian rupa sehingga semua nol disilang.
Tabel 3-7 memperlihatkan penerapan peraturan ini.
Tabel 3-6
1
2
3
4
Tabel 3-7
19
2
3
4
Tabel 3-8
1
1
2
3
4
Langkah berikutnya adalah memilih elemen terkecil yang tidak disilang (=1
dalam Tabel 3-7). Elemen ini dikurangkan dari setiap elemen yang tidak disilang dan
ditambahkan ke setiap elemen yang berada di titik potong antara dua garis. Ini
menghasilkan Tabel 3-8, yang memberikan penugasan optimal (1,1), (2,3), (3,20),
dan (4,4). Biaya total yang bersesuaian adalah 1 + 10 + 5 + 5 = 21. Perlu dicatat
bahwa jika pemecahan optimal tidak ditemukan dalam langkah di atas, prosedur
penggambaran garis tersebut harus diulangi sampai satu penugasan yang layak
diperoleh.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Anderson, Sweeney, Williams, Ancella A Hermawan ,ManajemenSains
(PendekatanKuantitatifUntukPengambilanKeputusanManajemen).
PenerbitErlangga, Jakarta 1977.
2. Andrew B Templeman, Departement of Civil Engineering University of Liverpool,
Civil Engineering Systems, The Mac Millan Press LTD, Printed In Hong Kong,
1992.
3. Asiyanto, Construction Project Cost Management, Penerbit PT Pradnya Paramita,
Jakarta, 2003.
4. Frederick S Hillier, Gerald J Lieberman, Operation Research, Holden-Day, Inc San
Fransisco USA, 1974.
5. Hamdy A Thaha, AlihBahasa Daniel Wirajaya, Editor Lyndon Saputra,
RisetOperasiSuatuPengantar,BinaRupaAksara, PO Box 69 Grogol Jakarta Barat,
1996.
6. J Supranto, Linier Programming, LembagaPenerbit FEUI, Jakarta, 1983.
7. Johannes Supranto, TeknikPengambilanKeputusan, RirekaCipta, Jakarta, 1998.
8. NurNasution, ManajemenTransportasi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004.
9. R,Chudley, Construction Technology (Volume IV), English Language Book Society
and Longman Group Limited, New York 1977
10. TjutjuTarliahDimyati, AkhmadDimyati, Operation Research, Penerbit CV SinarBaru,
Bandung, 1992.
11. Wulfram I Evianto, TeoriAplikasiManajemenProyekKonstruksi, PenerbitAndi,
Yogyakarta, 2004.