2. Akidah Tauhid :
a. Tauhid Rububiyah, meyakini bahwa Allah satu-satunya Rabb, pencipta seluruh alam semesta.
b. Tauhid Uluhiyah, meyakini bahwa Allah satu-satunya Ilah, sesembahan yang boleh diibadahi.
c. Tauhid Mulkiyah, meyakini bahwa Allah satu-satunya Mulk, penguasa, pengatur seluruh alam
semesta, pemberi rejeki seluruh makhluk-Nya.
3. Al-Qur'an
a. Al-Qur'an merupakan Kalamullah (firman Allah) bukan makhluk.
b. Meyakini semua ayat Al-Qur'an benar dari sisi Allah, tidak ada kesalahan, kebatilan dan
4. Rasul
a. Mengimani 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Diluar 25 Nabi dan Rasul
yang disebutkan dalam Al-Qur'an ada Nabi dan Rasul yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an.
b. Mengimani bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir yang membawa syariat agama
Islam yang telah sempurna untuk seluruh umat manusia dimuka bumi dan untuk golongan jin.
c. Mengimani tidak ada Nabi dan Rasul baru yang menerima wahyu dan membawa syariat baru
sesudah Nabi Muhammad SAW.
d. Mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW makshum (terpelihara dari dosa dan kesalahan).
5. Malaikat
a. Mengimani adanya para Malaikat yang selalu taat dan patuh kepada Allah :
1. Malaikat Jibril, pemimpin para Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada Nabi.
2. Malaikat Mikail, pembagi rezeki, pengatur hujan, berhembusnya angin.
3. Malaikat Isrofil, peniup sangkakala saat hari kiamat.
4. Malaikat Izrail, pencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar, penanya dalam alam kubur.
6. Malaikat Nakir, penanya dalam alam kubur.
7. Malaikat Rokib, pencatat amal baik.
8. Malaikat Atid, pencatatat amal buruk.
9. Malaikat Ridwan, pemimpin penjaga surga.
10. Malaikat Malik, pemimpin penjaga neraka.
11. Malaikat Hafadah, mengiringi setiap manusia.
12. Malaikat Zabaniah, petugas menjaga neraka.
13. Malaikat Muqorrobin, pemikul Arsy
b. Mengimani bahwa para malaikat selalu taat, patuh, beribadah, berdzikir dan memuji Allah.
5. Mengimani adanya Iblis, syaiton dan Jin.
6. Akhirat
a. Mengimani adanya alam kubur.
b. Mengimani adanya Masyar.
c. Mengimani adanya Mizan (timbangan).
d. Mengimani adanya hisab (perhitungan amal).
e. Mengimani adanya Shirat (jembatan).
f. Mengimani adanya telaga Kautsar.
g. Mengimani adanya syafa'at Nabi Muhammad dan orang-orang yang diijinkan oleh Allah
untuk memberi syafa'at.
h. Mengimani adanya surga dan neraka.
7. Iman
a. Iman itu keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
b. Iman dapat bertambah karena ilmu dan amal saleh, iman juga dapat berkurang karena
kelalaian dan dosa-kemaksiatan.
8. Dosa besar
a. Pelaku dosa besar menjadi fasik.
b. Pelaku dosa besar yang akidahnya masih sempurna, tidak keluar dari Islam.
c. Dosa besar selain Syirik masih bisa diampuni oleh Allah bila mau taubat dengan sungguhsungguh.
d. Pelaku dosa besar kelak akan masuk neraka sampai waktu tertentu sebagai hukuman atas
dosa-dosanya kemudian akan dimasukkan kedalam surga.
11. Filsafat
a. Dalam urusan akidah tidak boleh mengutamakan dominasi rasio (apalagi liberal seenaknya)
dalam menafsirkan nash.
b. Dalam urusan dunia (kedokteran, matematika, kimia, astronomi, dsb), hadits Nabi : "kamu
lebih tahu urusan duniamu".
kesalahannya.
e. Sahabat Nabi yang utama adalah :
1. Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali).
2. Sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
3. Orang-orang Muhajirin dan Anshar yang paling dahulu masuk Islam.
4. Para peserta perang Badar.
5. Para peserta Baiat dibawah pohon (Baitur Ridwan).
6. Para veteran perang-perang lain dimasa Nabi.
berhimpit isi neraka itu yang satu dengan yang lainnya, lalu jahanam berkata : Cukuplah,
cukup'."
Terhadap nash-nash Al-Qur'an dan Hadits yang mengkhabarkan tasybih, tajsim, sifat-sifat
Allah, maka yang demikian itu termasuk ayat-ayat mutasyabih maka kita wajib mengimani
semua ayat-ayat mutasyabih tersebut berasal dari sisi Allah. Tidak ada yang tahu ta'wilnya
kecuali Allah, dan kita tidak diwajibkan mengetahui ta'wilnya, maka tidak perlu menanyakan,
atau membahasnya secara mendetail berdasarkan akal pikiran.
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia". (QS Asy Syura : 11).
"Dialah yang telah menurunkan Al-Qur'an kepadamu, diantaranya ada ayat-ayat muhkam
yang merupakan induk (agama) dan lainnya mutasyabih. Adapun orang-orang yang dalam
harinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabih untuk
menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
kecuali Allah. Dan orang yang mendalam ilmunya berkata : "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyabih, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". (QS Ali Imran : 7).