GRAM
LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mikrobiologi
yang dibina oleh
Dr. Endang Suarsini, M.Ked dan Agung Witjoro, S.Pd, M. Kes
Oleh :
Kelompok 2 / Off C
Ananda Iza Mahendra
Annisa Rachma
Daysi Wulandari
Delonix Regia
Winda Meliawati
(120341421955)
(120341421944)
(120341421931)
(120341421944)
(120341421963)
A. Topik :
Pengukuran Sel Bakteri dan Pewarnaan Gram dan Pewarnaan Bakteri Secara
Gram
B. Hari / Tanggal Praktikum :
Selasa, 9 September 2014
C. Tujuan:
a. Agar Mahasiswa bisa melakukan pewarnaan gramm
b. Agar mahasiswa dapat megidentifikasi bakteri biakan berdasarkan
pewarnaan gram
c. Untuk memperoleh keterampilan menera skala mikrometer okuler
d. Untuk mengukur sel bakteri
D. Dasar Teori:
1. Rewarnaan Bakteri dengan Gram
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan
yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.
Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan
berikut : zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan
pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air
fuchsin. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian
Gram (18531938)
membedakan
yang
mengembangkan
antara pneumokokusdan
teknik
ini
pada
bakteri Klebsiella
pneumoniae. Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram
positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan
tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif
akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan
sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin
atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh
perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada
tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri
terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi
dinding selnya sehingga pengecatan gram
pada
dasar
(dimiliki
oleh
hampir
semua
jenis
bakteri)
tambahan
(dimiliki
oleh
jenis
bakteri
tertentu)
sel bulat tunggal, berpasangan atau diplokokus, berantai atau streptokokus, atau
tergantung bidang pembelahan, dalam empat atau dalam kelompok seperti buah
anggur (stapilokokus). Bentuk sel berupa batang biasanya bervariasi, memiliki
panjang mulai dari batang pendek sampai batang panjang yang melebihi beberapa
kali diameternya (Kusnadi: 2003).
Beberapa bakteri memiliki bentuk yang berbeda dari bentuk umumnya
bakteri seperti di atas, tetapi lebih mirip dengan struktur hifa dari jamur (fungi).
Struktrur bakteri dalam kelompok ini dimasukan dalam kelompok aktinomiset
yang tubuhnya serupa hifa atau filamen dan menghasilkan spora. Bakteri
kelompok aktinomiset terkenal karena dapat menghasilkan senyawa antimikroba
berupa antibiotika, seperti: Streptomyces menghasilkan antibiotik streptomisin.
Gambar 1. Bentuk umum sel dan rangkaian sel bakteri (Sumber: Milton R.J.
Salton dan Kwang-Shin Kim, dalam Kusnadi 2003)
E. Prosedur Praktikum
1. Menera Mikroskop
Siapakan mikroskop,
pastikan dapat digunakan
dengan baik
Pasanglah micrometer
objektif pada meja
mikroskop
Lepaskan micrometer
objektif pada meja
mikroskop
F. Data
1. Data pewarnaan gram
Pada praktikum pewarnaan gram bakteri semuanya termasuk bakteri jenis gram
positif dengan menunjukkan warna ungu
2. Data pengukuran Bakteri
Perbesaran 40x10
1 sok=2,5 m
Pada bakteri yang telah diamati, menunjukkan skala okuler adalah 4, sehingga
ukuran panjang bakteri bisa ditentukan
4 sok = 4 x 2,5 m
= 10 m
diameter bakteri = 2 m
G. Analisis Data
1. Pewarnaan Gramm
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan diferensial yang membedakan
bakteri dalam dua kelompok yaitu bakteri gram positif yang mengikat zat pewarna
pertama dan bakteri gram negatif yang melepas zat warna pertama dan mengikat
zat warna kedua. Pada praktikum pewarnaan gram bakteri dengan menggunakan
teknik burke. Reagen pewarna gram yang digunakan terdiri dari amonium oksalat
kristal violet, safranin, iodium, alkohol 95%. Pewarnaan dikenakan pada sel
bakteri yang telah difiksasi diperoleh dari data bahwa semua bakteri menunjukkan
termasuk bakteri jenis gram positif dengan menunjukkan warna ungu.
2. Pengukuran Bakteri
Pengukuran sel bakteri dilakukan menggunakan mikrometer okuler yang
sudah ditera sebelumnya. Hasil peneraan diketahui untuk perbesaran 40 x 10 dari
mikrometer objektif yang 4 garis dengan garis skala 1 dari mikrometer obyektif.
Sehingga diperoleh harga 1 skala mikrometer okuler yang digunakan adalah 2,5
m.
Dalam praktikum kali ini dipilih hanya satu jenis bakteri
yang diukur,
dikarenakan hasil pembiakan mikroba pada media hanya terdapat satu jenis. Dari
hasil pengukuran bakteri yang menggunakan mikroskop dengan skala perbesaran
40 x 10 diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Perbesaran 40 x 10
1 sok = 2,5 m
Pada satu koloni bakteri ditunjukkan bahwa skala okulernya 4 sehingga
didapat ukuran:
4 sok = 4 x 2,5 m
= 10 m
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa panjang 1 koloni bakteri
yang diamati berukuran 10 m. Dan dari hasil penglihatan juga ditemukan bahwa
diameter bakteri tersebut 2 m.
H. Pembahasan
a. Pewarnaan gram
Sesuai dengan tujuan dari praktikum pewarnaan bakteri secara gram ini yaitu
untuk memperoleh ketrampilan pewarnaan sel bakteri secara gram dan untuk
menentukan atau mengidentifikasi sifat gram dari bakteri yang diwarnai.
Pewarnaan sel bakteri secara gram merupakan pewarnaan differensial yang
membedakan bakteri dalam dua kelompok yaitu, bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif. Pengelompokkan ini berdasarkam kemampuan bakteri mengikat zat
pewarnanya, disebut gram positif jika dapat mengikat zat pewarna pertama
(berwarna ungu) dan disebut gram negatif jika melepas zat pewarna pertama dan
mengikat zat pewarna kedua (merah), menurut pengujian dengan teknik
pewarnaan Hucker.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, koloni yang ditemukan dengan
bentuk basil setelah proses pewarnaan terlihat berwana ungu. Hal ini berarti
koloni bakteri pertama memiliki sifat gram positif. Pada pewarnaan gram ini
digunakan beberapa zat pewarna. Zat pewarna adalah senyawa kimia berupa
garam-garam yang salah satu ionnya berwarna. Garam terdiri dari ion bermuatan
positif dan ion bermuatan negatif. Senyawa-senyawa kimia ini berguna untuk
membedakan bakteri-bakteri karena reaksinya dengan sel bakteri akan
memberikan warna yang berbeda. Perbedaan warna ini yang akan digunakan
sebagai dasar pewarnaan bakteri. Sel-sel warna dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu asam dan basa. Jika warna terletak pada muatan positif dari zat
warna, maka disebut zat warna basa. Jika warna terdapat pada ion negatif, maka
disebut zat warna asam (Rudi, 2010).
Dalam praktikum pewarnaan secara gram digunakan empat reagen yaitu :
a. Reagen Ammonium Oksalat Kristal Violet yang digunakan sebagai zat
pewarna utama,
b. Larutan Iodin yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan
warna utama,
c. Alkohol 95% yang merupakan solven organik berfungsi sebagai zat untuk
mencuci atau melunturkzn zat pewarna utama
Pemberian
alkohol
(etanol)
pada
praktikum
pewarnaan
bakteri,
bakteri gram positif dan negatif terletak pada komponen dinding selnya. Dinding
sel bakteri berfungsi melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan
osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Bateri gram positif dinding selnya
relatif tebal yang sensitif terhadap lisozim. Lisozim adalah enzim yang
memutuskan ikatan -1,4-glikosida antara asam-N-asetil glukosamin dengan
asam-N-asetil muramat pada peptidoglikan sehingga dapat merusak dinding sel
bakteri. Protein dan polisakarida menyokong lapisan substruktur dinding sel.
Bakteri gram negatif menunjukkan tiga lapis pembungkus sel yaitu membran luar,
lapisan tengah yang merupakan dinding sel (lapisan murein) dan membran plasma
dalam. Membran luar mengandung fosfolipin, lipopolisakarida yang diketahui
sebagai antigen permukaan O somatik atau endotoxin, dan berbagai protein,
dimana protein (porin) dan lipoprotein jumlahnya sangat banyak. Peptidoglikan
bakteri gram negatif merupakan struktur tipe A. Diikat molekul lipoprotein secara
kovalen (Kusnadi, 2003).
Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel
dan membran
I. Kesimpulan
1. Hasil peneraan micrometer okuler diketahui untuk perbesaran 40 x 10,
harga 1 skala mikrometer okuler yang digunakan adalah 2,5 m.
2. Pada satu koloni bakteri ditunjukkan bahwa skala okulernya 4 sehingga
didapat ukuran bakteri sebesar :
4 sok = 4 x 2,5 m
= 10 m
J. Diskusi
Diskusi pewarnaan gramm
1. Identifikasi biakan murni dari bahan yang saudara buat dengan sifatnya
terhadap pewarnaan gram !
Semua bakteri yang kami amati positif pada pewarnaan gram
2. Apa yang menyebabkan golongan bakteri bersifat gram positif sedangkan
gram lainnya bersifat negative ?
Perbedaan respon terhadap mekanisme pewarnaan gram pada bakteri
adalah didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri
gram positif mengandung protein dan gram negatif mengandung lemak
dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis.
3. Jelaskan mekanisme perubahan warna yang terjadi !
Kristal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi
warna pada mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga
mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam. Dengan
perlakuan seperti itu, sel mikroorganisme yang transparan akan terlihat
berwarna (ungu). Pemberian kristal violet pada bakteri gram positif akan
meninggalkan warna ungu muda.
DAFTAR RUJUKAN