Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MANAJEMEN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG


(Studi Kasus Pada PT. Satria Mandala Cakra Surabaya)

Oleh :
Siwi Eka Budiarti
S1 Akuntansi / 041113181
Kelas L

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Airlangga
Surabaya
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Dewasa ini, pemerintahan Indonesia dan juga pembangunan di Indonesia


sudah semakin berkembang, oleh karena itu hal ini memicu pemerintahan Indonesia untuk
mencari suatu sumber dana agar pembangunan di Indonesia ini dapat tercapai dan terlaksana
dengan baik. Salah satu sumber penerimaan Negara yang paling besar adalah dalam sektor
perpajakan. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat
besar dan sangat berpeluang sebagai sumber-sumber penerimaan pajak.
Menurut (Mardiasmo, 2002)Pajak adalah suatu iurang yang hukumnya wajib
dilakukan oleh masyarakat Orang Pribadi maupun Badan di Indonesia yang bersifat memaksa
dan tidak mendapatkan imbalan secara langsung sesuai dengan undang-undang yang berlaku
dan akan digunakan untuk pembangunan yang ada di Indonesia.
Jenis pajak yang ada di Indonesia bermacam-macam, salah satunya yakni Pajak
Pertambahan Nilai atau PPN, sebelumnya dikenal sebagai Pajak Penjualan namun (Presiden,
1983) UU no 8 ini telah diganti dengan (Presiden, 1994) UU no 11, (Presiden, 2000) UU no
18 dan terakhir (Presiden, 2009) UU no 42. UU Pajak pertambahan nilai ini adalah pajak
yang dikenakan pada masyarakat yang mampu untuk berkonsumsi, yang nantinya secara
tidak langsung dikenakan kepada konsumen.
Sebagai Wajib Pajak, kita seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
perpajakan yang berlaku di Indonesia sehingga Wajib Pajak nantinya dapat membuat
perencanaan pajak yang tepat juga dapat menghemat pajak sehingga Pajak dapat dilakukan
secara benar dan efisien namun sesuai dengan peraturan.
Perusahaan di Indonesia memiliki jumlah yang sangat besar dan juga telah banyak
menjadi Perusahan Besar. Oleh karena itu sebenarnya Perusahaan dapat melakukan Upaya
Perencanaan pajak guna beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan dapat di minimalisir
untuk mendapatkan laba dan likuiditas perusahaan yang diharapkan namun tidak melanggar
UU yang sedang berlaku.

Melalui karakter Pajak pertambahan nilai datas, maka perusahaan dapat melaksanakan
Tax Planning dengan memaksimaliskan pajak masukan yang nantinya akan dapat
dikreditkan, mendapatkan BKP atau JKP dari Pengusaha Kena Pajak, lalu menunda
pembuatan Faktur pajak dari penjualan BKP atau JKP yang pembayarannya belum kita
terima, paling lambat akhir bulan setelah masa pajak berakhir.
Tax Planning atau perencanaan pajak ini memiliki manfaat yang besar bagi
Perusahaan seperti meminimalisir jumlah Pajak Pertambahan Nilai Terutang seperti yang
dikemukakan dalam (Mangoting, 2004) kemudian juga dapat digunakan untuk membuat
pembayaran Pajak Pertambahan Nilai lebih efisien, Selain itu dapt pula mendorong ekspor
perusahaan (karena penyerahan yang dikenakan 0%) juga mendorong investasi ( dengan
dibebaskannya atau dimintanya kembali pajak yang telah dibayarkan dari perolehan atau
impor barang modal)

1.2

Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah diungkapkan diatas, dapat dirumuskan Rumusan Masalah

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana penerapan manajemen pajak untuk meminimalisir PPN terutang pada


PT. Satria Mandala Cakra?
2. Apakah manajemen pajak yang dilakukan PT. Satria Mandala Cakra sudah sesuai
dengan ketentuan UU No.42 Tahun 2009 mengenai PPN ?

1.3

Tujuan

Tujuan yang diharapkan akan tercapai setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan manajemen pajak guna meminimalisir
PPN terutang pada PT. Satria Mandala Cakra
2. Untuk mengetahui apakah manajemen pajak yang dilakukan PT. Satria Mandala
Cakra sesuai dengan ketentuan UU No.42 Tahun 2009 tentang PPN.

1.4

Manfaat Penelitian
Sejalan dengan Tujuan yang telah dikemukakan diatas, maka manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini yaitu :


1. Bagi saya sebagai penulis, penelitian ini memberikan saya wawasan mengenai
masalah yang diteliti yakni bagaimana pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai
agar bisa diminimalisir tetapi masih dalam ketentuan perpajakan yang berlaku.
2. Manfaat penelitian ini bagi Perusahaan yakni mendapatkan sebuah pemikiran
atau pertimbangan dalam memberlakukan manajemen Pajak Pertambahan Nilai
dalam Perusahaan.
3. Manfaat yang akan didapat bagi pembaca penelitian ini adalah didapatnya
informasi serta wawasan yang dapat menjadi referensi bagi para pembaca yang
akan melakukan penelitian tentang masalah ini dimasa datang.

1.5

Sistematika Penulisan
Penelitian ini telah disusun sesuai dengan sistematika Penulisan. Penelitian ini
disusun dalam 5 bab. Dibawah ini adalah Ulasan singkat mengenai ide pokok yang
terdapat pada masing-masing bab.
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang
menjelaskan mengenai dasar pemikiran penelitian ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini mengungkapkan landasan teori yang mendasari penulis
dalam melakukan penelitian mengenai manajemen pajak guna
meminimalisir PPN terutang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab metodologi penelitian, dijelaskan tentang jenis penelitian
yang dilakukan, merode pengumpulan data yang digunakan, informan
penelitian dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini nantinya akan diuraikan hasil dari penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti yang mengacu pada landasan teori yang telah
dijelaskan atau diuraikan pada bab II kemudian dilakukan pembahasan
atas hasil yang telah didapat.

BABV

SIMPULAN DAN SARAN


Bersasar dari hasil yang diperoleh pada Bab IV nantinya penulis akan
dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan
setelah itu penulis bisa mengungkapkan saran yang dapat menjadi
pertimbangan.

BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1

Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menjadi sebuah
acuan dalam penulisan penelitian yang dilakukan sekarang. Seperti penelitian
yang dilakukan (Fallan, Hammervold, & Gronhaug, 1995) menjelaskan
mengenai suatu adopsi tax planning dalam organisasi bisnis, penelitian ini
hanya mengungkapkan apakah tax planning bias diterapkan dalam organisasiorganisasi bisnis yang sedang berjalan saat ini, dengan menggunakan suatu
metode ekuitas.
Kemudian yang kedua adalah suatu penelitian (Noviari & Sahilatua,
2013) melakukan penelitian mengenai penerapan tax planning PPH 21 sebagai
suatu strategi dalam penghematan pembayaran pajak, jadi penelitian ini
merupakan suatu penelitian yang berfokus pada Wajib Pajak Orang Pribadi
yang ditujukan bagi mereka untuk dapat melakukan suatu perencanaan pajak
yang dapat menghemat pembayaran pajak namun masih sesuai dengan
peraturan perpajakan.
Penelitian yang ketiga adalah (Aryanti & Hananto, 2013) dan (Bintoro
Putro, 2012) mereka melakukan

penelitian yang hamper sama dengan

penelitian (Noviari & Sahilatua, 2013) bedanya adalah objek penelitiannya


yaitu pada Wajib Pajak Badan.
Dari penelitian terdahulu ini dapat dikembangkan suatu topic baru
yakni tax planiing untuk meminimalisir pertambahan PPN terutang karena
penelitian penelitian terdahulu lebih banyak melakukan tax planning pada
PPH21 atau pajak penghasilan.
2.2

Perencanaan Pajak
Seperti yang telah dijelaskan dalam (Prabowo, 2004) perencanaan pajak atau
tax planning adalah suatu langkah awal manajemen pajak yakni merekayasa
usaha atau transaksi WP yang nantinya akan meminimalisir hutang pajak,
namun dalam konteks yang sesuai dengan perpajakan di Indonesia.

2.3

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


Menurut (Presiden, 2009) UU No 42, Definisi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah:
Suatu pajak dari konsumsi barang dan jasa yang dikenakan secara bertingkat
dalam tiap jalur produksi dan distribusi
Pajak Pertambahan Nilai secara umum terdiri dari dua komponen yakni Pajak
Masukan dan Pajak Keluaran.
Pajak Masukan (Presiden, 2009) UU PPN no 42 adalah PPN yang seharusnya
telah dibayar oleh PKP dikarenakan perolehan BKP, penerimaan JKP dan
pemamfaatan BKP

tidak

dihasilkan

pemamfaatan JKP dari luar daerah


Pajak

dari

luar

daerah

pabean

atau

pabean dan impor BKP.

Keluaran (Presiden, 2009) UU PPN no 42

yang bersifat wajib dan dipungut oleh PKP yang

adalah PPN terutang

melakukan

penyerahan

BKP, JKP, atau ekspor BKP.

2.4

Dasar Pengenaan PPN


Dasar pengenaan pajak yakni sebuah nilai atau value yang berwujud uang dan

dijadikan dasar dalam perhitungan pajak terutang menurut (Prabowo, 2004) adalah :
a. Harga Jual
b. Penggantian
c. Nilai Ekspor
d. Nilai Impor

2.5

Karakteristik PPN
Menurut (Waluyo, 2011) Pajak Pertambahan Nilai memiliki sifat pemungutan

atau karakteristik yang disebut legal character.


1. PPN yang berfungsi sebagai pajak objektif
2. PPN yang berfungsi sebagai pajak tidak langsung (indirect tax)
3. Pemungutan PPN multistage tax
4. PPN yang dipungut dengan alat bukti Faktur Pajak
5. PPN yang bersifat netral (Neutral)
6. PPN tidak menimbulkan pajak ganda.

7. PPN yang berfungsi sebagai pajak dari konsumsi BKP atau JKP yang dilakukan
di dalam negeri
2.6

Manajemen Pajak
Manajemen pajak menurut (Lumbantoruan, 1996) yaitu suatu media dalam

pemenuhan kewajiban pajak dengan benar tetapi dengan penekanan jumlah pajak
yang akan dibayar. Pembayaran ini akan dipress serendah mungkin guna
didapatkannya laba dan likuiditas yang diharapkan.

Tujuan manajemen pajak yakni digunakan untuk penerapan pajak secara benar
dan tepat selain itu juga merupakan suatu usaha yang efisien dalam tercapainya laba dan
likuiditas yang diharapkan. Sedangkan Fungsi manajemen pajak yaitu sebagai
perencanaan pajak, untuk melaksanakan kewajiban pajak dan untuk mengendalikan
pajak.

2.7

Tahapan Perencanaan Pajak

Menurut (Suandi, 2001)Tahap-tahap dalam pelaksanaan perencanaan pajak (tax


planning) adalah :
1. Melakukan Evaluasi atas informasi yang ada
2. Melakukan Evaluasi atas tax planning yang sedang berjalan
3. Menganalisis kelemahan rencana pajak kemudian memperbaiki rencana pajak
4. Mengupgrade rencana pajak

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang akan member informasi

tentang analisa tax planning guna meminimalisir PPN PT. Satria Mandala Cakra Surabaya
dengan merujuk pada UU Pajak yang sedang berlaku. (Ismail, 2009) seorang

peneliti

kualitatif mempunyai cara berfikir secara induktif. Peneltian kualitatif itu tidak diawali
dengan pengajuan hipotesis lalu menguji kebenaran, namun penelitian kualitatif itu bergerak
dari bawah yakni dengan menggali dan mengumpulkan data semaksimal mungkin mengenai
sesuatu, kemudian akan dicari suatu struktur, prinsip, hukum dan pola dari data yang kita
temukan yang dapat kita gunakan untuk penarikan kesimpulan dari analisis yang kita
lakukan.
Peneliti menggunkan pendekatan kualitatif dikarenakan penelitian yang dilakukan ini
bertujuan untuk mendapatkan suatu pola mendalam tentang objek penelitian yakni PPN di
PT. Satria Mandala Cakra Surabaya pada tahun 2014 guna meminimalisir besarnya PPN
terutang sesuai dengan UU No 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai.

Unit-unit Analisis
Penelitian ini menggunakan penekanan pada unit analisis terhadap individu yang
dipandang secara utuh (holistik), tidak di-set pada variabel atau kondisi tertentu. (Bungin,
2009) menyatakan bahwa penentuan atas informan harus melalui pertimbanganpertimbangan, yaitu :
1. Motivasi PT. Satria Mandala Cakra dalam melakukan manajemen pajak.
2. Pengelolaan akun-akun perpajakan dalam laporan keuangan perusahaan.
3. Keakuratan SPT PPN yang disetor.
4. Dampak yang diperoleh sebelum dan setelah melakukan manajemen pajak.
5. Kesesuaian manajemen pajak yang dilakukan dengan Undang-Undang No. 42
Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

1.2

Objek dan Subjek Penelitian

Objek Penelitian
Objek penelitian dalam proposal ini yaitu Pajak Pertambahan Nilai PT. Satria
Mandala Cakra

Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam proposal ini adalah PT. Satria Mandala Cakra
Surabaya, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan
barang dan jasa. Perdagangan barang yang dilakukan adalah penjualan mobil
dan sparepart untuk Hyundai dan Toyota. Sedangkan, jasa yang dissediakan
adalah service dan perawatan rutin. Ditinjau dari kegiatan usahanya, PT. Satria
Mandala Cakra melakukan kegiatan perdagangan barang dan jasa yang
dikenakan PPN.

1.3

Waktu dan Tempat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan
manajemen pajak untuk meminimalkan PPN terutang pada PT. Satria Mandala Cakra
dan kesesuaian antara manajemen pajak yang digunakan dengan ketentuan
perundangan PPN yang berlaku, maka penelitian dilakukan pada PT. Satria Mandala
Cakra yang berada di Jl Pahlawan 26 Surabaya.
Adapun alasan dalam pemilihan lokasi penelitian ini, karena PT. Satria
Mandala Cakra ini merupakan salah satu perusahaan di Surabaya yang telah memiliki
NPWP, melakukan penyerahan dan penerimaan Barang kena Pajak (BKP) dan Jasa
Kena Pajak (JKP) yang terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Jangka waktu untuk
melakukan penelitian ini adalah selama satu sampai dua bulan pada tahun 2014.

1.4

Jenis Data
Jenis data yang diperoleh berasal dari perusahaan berupa data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer yang didapat dari PT. Satria Mandala Cakra adalah berupa metode
yang dipakai perusahaan dalam mengelola data keuangan tentang PPN masukan
dan PPN keluaran yang di dalam perusahaan dengan disesuaikan dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.

2. Data Sekunder
Data sekunder yang didapat dari PT. Satria Mandala Cakra adalah Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) Tahun 2013,
rekap PPN Masukan serta PPN Keluaran Tahun 2013, dan Laporan Neraca Tahun
2013.

1.5

Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ilmiah yaitu prosedur yang
sistematis guna memperoleh data yang diperlukan. Pada Penelitian kualitatif,
pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting dari berbagai sumber dan cara.
Metode pengumpulan data sangat berhubungan dengan masalah penelitian yang akan
dipecahkan. Guna diperolehnya informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data yaitu
sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Untuk penelitian ini, studi kepustakaan dilakukan dengan membaca, memahami
dan mempelajari sejumlah buku, jurnal ilmiah, literature dan website internet guna
mendapatkan kerangka teori yang akan menjadi landasan atau dasar dari
penelitian ini. Disamping itu, peneliti juga mempelajari ketetapan-ketetapan pajak
yang

berhubungan

dengan

objek

penelitian

guna

memahami

konteks

permasalahan yang diteliti secara mendalam.


2. Wawancara
Wawancara dilakukan bertujuan untuk menggali informasi yang ingin diketahui
oleh peneliti yang tidak didapatkan dari laporan atau data yang terkait dengan
masalah yang akan diteliti, wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan
lisan kepada subyek penelitian dalam kasus ini yaitu karyawan bagian Akuntansi
dan Administrasi Pajak pada PT. Satria Mandala Cakra.
3. Observasi
Teknik observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat informasi secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh gambaran kegiatan
operasional perusahaan yang berkaitan dengan penelitian proposal ini.

3.6

Teknik Analisis Data


Menurut (Ismail, 2009) Analisis data adalah suati proses pencarian dan
pengaturan secara sistematis atas bahan-bahan yang telah diperoleh, kesemuanya
dikumpulkan guna meningkatkan pemahaman terhadap fenomena yang diteliti atau
dapat digunakan untuk membantu peneliti untuk mempresentasikan temuan
penelitian.
Teknik analisis data kualitatif digunakan oleh peneliti dalam mengolah dan
menganalisis data sehingga dapat memebrikan gambaran karakteristik suatu masalah
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Kemudian dengan membandingkan
Tujuan kepustakaan serta UU No 42 Th 2009 dengan menerapkan manajemen PPN
yang dilakukan PT. Satria Mandala Cakra. Kemudian hasil penelitian akan
dibandingkan dengan teori-teori yang sedang berlaku, lalu mengajukan kesimpulan
yang logis berdasar hasil penelitian tersebut dan diberikan saran-saran.

Interpretasi Data
Di dalam penelitian kualitatif, proses analisis dan interpretasi data diperlukan
cara berfikir kritis dan kreatif juga kehati hatian yang besar. Proses ini merupakan
proses yang sangat berhubungan satu sama lain. Analisis data adalah suatu proses
yang digunakan untuk mengorganisasi data guna mendapatkan bentuk-bentuk
keteraturan. Sedangkan Interpretasi data merupakan suatu proses pemberian makna
atas bentuk-bentuk atau aturan yang ditemukan di dalam sebuah penelitian. Nantinya
data yag telah dikumpulkan diharapkan dapat memberikan jawaban dari penelitian
yang telah dirumuskan dalam Rumusan Masalah.
Teori Pengharapan (Expectancy Theory) VROOM
Teori Vroom atau teori pengharapan menyatakan bahwa suatu dorongan atau
kekuatan tidak cukup untuk mendorong seseorang melakukan suatu tindakan. Suatu
keyakinan atas usaha yang dilakukan seseorang menghasilkan suatu prestasi yang
diharapkan, ternyata merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap suatu prilaku
sesorang.

Teori ini menyatakan bahwa semakin besar sebuah prestasi memberikan hasil yang
diharapkan, semakin besar juga kemungkinan seseorang akan mencoba berperilaku yang
dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Terdapat dua jenis penghargaan yang
dipaparkan dalam teori ini yaitu effort performance expectancy dan performance outcome
expectation.
Effort performance expectancy adalah suatu presepsi seseorang atas usaha yang
dilakukan untuk mencapai suatu prestasi tertentu termasuk kemungkinan-kemungkinan dan
konsekuensi yang timbul. Performance outcome expectation adalah Suatu presepsi sesorang
yang menyebutkan setiap prestasi berhubungan dengan konsekuensi tertentu yang timbul
baik konsekuensi itu berbentuk positif maupun negative. Dalam hal ini konsekuensi positif
adalah imbalan dan konsekuensi negative adalah hukuman
Teori Keadilan (Equity Theory) ADAMS
Teori Equity atau Teori yang diungkapkan Oleh Adams, seseorang yang bekerja
sebagai seorang peneliti di Bidang Psikologi adalah pada dasarnya seseorang

akan

menghitung upaya dan penghargaan atau effort dan reward yang diperoleh, dan bersamaan
dengan itu dibandingkan dengan apa yang terjadi pada orang lain. Teori ini menganggap
suatu motivasi seseorang dalam melakukan aktivitas, didorong oleh suatu perlakuan yang adil
dibandingkan dengan yang diproleh orang lain.
Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting) E. A LOCKE
Teori Penetapan Tujuan yang dikemukakan oleh A Locke adalah suatu perilaku
seseorang itu sangat ditentukan oleh tujuan atau goal yang dikehendaki dan juga keinginan
atau intentions. Dalam teori ini pemahaman atas tujuan yang dikehendaki sangat penting.
Tujuan yang dikehendaki ini yaitu seperti goal specificity atau tujuan yang dikhususkan, goal
difficulty atau kesulitan dalam penetapan tujuan dan Goal Intensity atau Intensitas proses
dalam penetapan tujuan.

DAFTAR PUSTAKA
Aryanti, Y. D., & Hananto, H. (2013). Penerapan Perencanaan Pajak untuk
Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan PT "X" di Semarang.
CALYPTRA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1).
Bintoro Putro, A. (2012). Evaluasi Kepatuhan Perpajakan dan Upaya Tax
Planning untuk Meminimalisasi Penghasilan pada Perusahaan Jasa
Angkutan PT XYZ. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(3).
Bungin, B. (2009). Penelitian Kualitatif (Vol. II). Jakarta: Prenada Media.
Fallan, L., Hammervold, R., & Gronhaug, K. (1995). Adoption of tax planning
instrument in business organization : A Structural Equation Modelling
Approach. 11.
Ismail, R. (2009). Metode Penelitian Kualitatif: USUpress.
Lumbantoruan, S. (1996). Akuntansi Perpajakan Edisi Revisi. Jakarta:
Grasindo.
Mangoting, Y. (2004). Tax Planning : Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif
Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1), pp.43-53.
Mardiasmo. (2002). Perpajakan Edisi Revisi (Vol. XVII). Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Noviari, N., & Sahilatua, P. F. (2013). Penerapan Perencanaan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Sebagai Strategi Penghematan Pembayaran Pajak
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 5(1), 231-250.
Prabowo, Y. (2004). Akuntansi Perpajakan Terapan (5 ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Undang Undang No 8 Tentang Pajak Pertambahan Nilai (1983).
Undang Undang No 11 Tentang Perubahan atas Undang Undang No 8 Th 1983
(1994).
Undang Undang No 18 Tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang No 8
Th 1983 (2000).

Presiden, R. I. (2009). Undang Undang No 42 Tentang Perubahan Ketiga atas


Undang Undang No 8 Th 1983.
Suandi, E. (2001). Perencanaan Pajak Edisi Revisi. Jakarta(Salemba Empat).
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai