Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO 2 BAHAN

AJAR

BAHAN AJAR (LEARNING MATERIAL)


A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang
dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan
pembelajaran dalam penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi tentang
fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai
dan sikap, serta seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan
demikian, bahan pembelajaran pada dasarnya berisi tentang pengetahuan,
nilai, sikap, tindakan dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan
ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan
pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Dilihat dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan
secara langsung dan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak
langsung. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan langsung, bahan
pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib
dalam pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout, dan
bahan-bahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan
mengacu pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan
tujuan dan materi kurikulum seperti kompetensi, standar materi dan
indikator pencapaian.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung,
bahan pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai
pelengkap. Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video,
leaflet, poster, dan komik pengajaran. Bahan pembelajaran ini pada
umumnya disusun di luar lingkup materi kurikulum, tetapi memiliki
keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan
pendalaman dan pengayaan bagi siswa.

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

B. Peran Bahan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas
dalam upaya pewujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur,
yaitu unsur raw input (siswa) yang akan diproses/dibentuk kompetensinya,

instrumental input (terdiri dari tujuan, materi berupa bahan ajar, media dan
perangkat evaluasi) yang berfungsi sebagai perangkat yang akan
memproses pembentukan kompetensi, serta perangkat lingkungan
(environmental input), seperti lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat, yang turut mempengaruhi keberhasilan pencapaian
kompetensi.
Bahan pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan demikian
menempati posisi penting dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena
bahan ajar merupakan materi yang akan disampaikan/disajikan. Tanpa
bahan ajar mustahil pembelajaran akan terwujud. Tepat tidaknya, sesuai
tidaknya bahan ajar dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan akan
menentukan tercapai tidaknya tidaknya tujuan kompetensi pembelajaran
yang diharapkan.
Berdasarkan uraian tersebut, bahan ajar merupakan inti dari
kurikulum yang berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan dalam proses
pembelajaran. Secara lebih rinci, peran bahan ajar bagi guru, siswa dan
pihak terkait:

a. Peran bahan pembelajaran bagi guru


1) Wawasan bagi guru untuk pemahaman substansi secara komprehensif
2) Sebagai bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
3) Mempermudah guru dalam mengorganisasikan pembelajaran di kelas
4) Mempermudah guru dalam penentuan metoda pembelajaran yang
tepat serta sesuai kebutuhan siswa
5) Merupakan media pembelajaran
6) Mempermudah guru dalam merencanakan penilaian pembelajaran.

b. Peran bahan pembelajaran bagi siswa

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

1) Sebagai pegangan siswa dalam penguasaan materi pelajaran untuk


mencapai kompetensi yang dicanangkan.
2) Sebagai informasi atau pemberi wawasan secara mandiri di luar yang
disampaikan oleh guru di kelas.
3) Sebagai media yang dapat memberikan kesan nyata berkaitan dengan
materi yang harus dikuasai.
4) Sebagai motivator untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
tertentu.
5) Mengukur keberhasilan penguasaan materi pembelajaran secara
mandiri.

c. Peran pembelajaran bagi pihak terkait


1) Dapat mendorong pihak terkait untuk memfasilitasi pengadaan bahan
pembelajaran yang dibutuhkan guru dan murid di sekolah.
2) Dapat meberi masukan kepada guru atau penyusun bahan
pembelajaran agar bahan pembelajaran tersebut sesuai dengan
kebutuhan siswa dengan segenap lingkungannya.
3) Dapat membantu dalam pemilihan dan penetapan media serta alat
pembelajaran lainnya yang mendukung keberhasilan penguasaan
bahan pembelajaran oleh siswa.
4) Sebagai alat pemberian reward (penghargaan) terhadap guru yang
secara kreatif menyusun serta mengembangkan bahan pembelajaran.
C. Karakteristik Bahan Ajar
Suatu bahan pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri
yang melekat pada bahan ajar yang disajikan (disusun) merupakan ciri khas
yang membedakan antara bahan pembelajaran yang baik dengan bahan
pembelajaran yang tidak baik.
Bahan pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan
penyajian sebagai berikut:
a. Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

berikut:

1) Sesuai dengan visi dan misi sekolah


Visi merupakan wawasan jauh ke depan yang menunjukkan arah
bagi pencapaian tujuan. Sedangkan misi merupakan gambaran tentang
apa yang seharusnya dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini
sekolah/madrasah. Visi dan misi sekolah dalam pencapaiannya
diwujudkan melalui proses pembelajaran, sedangkan proses
pembelajaran dibanguna diantaranya karena adanya bahan
pembelajaran. Oleh karena itu bahan pembelajaran yang disusun harus
sesuai dengan visi, misi, karena bahan pembelajaran itu sendiri
merupakan sarana materi yang akan disampaikan pada siswa dalam
upaya mencapai visi dan misi sekolah.

2) Sesuai dengan kurikulum


Kurikulum yang dimaksud adalah seperangkat program yang harus
ditempuh siswa dalam penyelesaian pendidikannya. Paling tidak, secara
sempit kurikulum meliputi aspek tujuan/kompetensi, indikator hasil
materi, metoda dan penilaian yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar, dalam hal ini merupakan pengembangan
materi pembelajaran hendaknya senantiasa sesuai dengan
tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.

3) Menganut azas ilmiah


Ilmiah yang dimaksud adalah bahan ajar tersebt disusun dan
disajikan secara sistematis (terurai dengan baik) metodologis (sesuai
dengan kaidah-kaidah penulisan).

4) Sesuai dengan kebutuhan siswa


Bahan ajar merupakan hal yang harus dicerna dan dikuasai siswa.
Dengan demikian bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan
siswa. Oleh karena itu, maka bahan ajar yang disusun hendaknya sesuai
dengan kebutuhan siswa, yaitu sesuai dengan tingkat berpikir, minat,
latar sosial budaya dimana siswa itu berada.
b. Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi:

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

1) Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi


Bahan pembelajaran yang disusun hendaknya memiliki derajat
keterbacaan yang tinggi, dalam arti bahasa yang disajikan menggunakan
struktur kalimat dan kosa kata yang baik, bentuk kalimat sesuai tata
bahasa, dan isi pesan yang disampaikan melalui huruf, gambar, photo
dan ilustrasi lainnya memiliki kebermaknaan yang tinggi.

2) Penyajian format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik


Format dan fisik bahan pembelajaran juga harus diperhatikan.
Format dan fisik buku ini berkaitan dengan tata letak (layout),
penggunaan model dan ukuran huruf, warna, gambar komposisi, kualitas
dan ukuran kertas, penjilidan, dsb. Format dan fisik bahan ajar
sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit (bila bahan ajar
tersebut diterbitkan), tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan
bagaimana format dan fisik bahan ajar yang diinginkan.
D. Prinsip-prinsip dalam Memilih Bahan Ajar
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:
(a) prinsip relevansi,
(b) konsistensi, dan
(c) kecukupan.

Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan


memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan
ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya,
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan
ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip

kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam


membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga


yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
E. Langkah-Langkah dalam Memilih Bahan Ajar
Materi pembelajaran yan,g dipilih untuk diajarkan oleh guru dan
harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang
benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
(a) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan
ajar,
(b) mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar,
(c) memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi, dan
(d) memilih sumber bahan ajar.
Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan
sebagai berikut:

A. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi


dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu
ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi
dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi,
materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif
secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi jenis fakta adalah materi
berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang,

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.

Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma,


teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan
sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara
pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.Materi

pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan


(apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran aspek

motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.


B. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi
apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau
gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi
jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan
kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis
materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran
juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode,
media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya,
metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan
menggunakan jembatan keledai, jembatan ingatan (mnemonics),
sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah demonstrasi.

C. Memilih sumber bahan ajar.


Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan
sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita
temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal,
koran, internet, media audiovisual, dsb.

Bahan Ajar (Learning Material) | Portofolio

Anda mungkin juga menyukai