Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatka ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa


karena

berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan

makalah yang berjudul Akrditasi Sekolah dalam Penyususnan Laporan.


Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Akreditasi Sekolah yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Ida Sanghyang Widhi Wasa akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca . Penulis sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat
berharap dengan masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Denpasar, 20 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar ..............................................................................................i


Daftar Isi ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1
1.3 Tujuan Dan Manfaat ........................................................................2
BAB II ISI
2.1 Pengertian Akreditas .......................................................................3
2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah ........................................................9
2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi ...............................................11
2.4Melaporkan hasil Akreditasi ............................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................14
3.2 Saran ..............................................................................................14

Daftar Pustaka ............................................................................................ 15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akreditasi ialah suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu
sekolah berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh
BAS (Badan Akreditasi Sekolah) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk
pengkuan peringkat kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional 087/U/2002. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan
menilai tingkat kelayakan setiap sekolah.Membandingkan keadaan suatu
sekolah menurut kenyataan dengan kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika
menurut kenyataan lebih besar atau sama dengan standar maka dinyatakan
terakreditasi.Jika menurut kenyataan lebih kecil daripada standar yang telah
ditetapkan dinyatakan tidak terakreditasi. Sekolah yang terakreditasi dapat
diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi yaitu amat baik, baik, dan cukup.
Akreditasi sangat berguna dalam penilaian mutu pendidikan di setiap jenjang
seperti Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah
memenuhi standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan Membantu
sekolah melakukan evaluasi diri dan menentukan kebijakan sendiri dalam upaya
peningkatan mutu. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat
untuk mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan
individu terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki
prestasi dala suatu bidang tertentu .
Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada BAB II pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akreditasi itu ?


2. Apa tujuan dan manfaat dari akreditas sekolah ?
3. Bagaimana Mekanisme akreditasi sekolah ?
1
4. Bagaimana persiapan sekolah dalam akreditasi ?
5. Apa saja ruang lingkup akreditasi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah


1. Memahami pengertian dari akreditasi
2. Memahami tujuan dan manfaat dari adanya akreditasi sekolah
3. Mengetahui mekanisme akreditas sekolah
4. Mengetahui persiapan sekolah dalam akreditasi
5. Mengetahui ruang lingkup akreditasi
6. Memahami landasan hukum dalam akreditasi sekolah

BAB II
ISI

2.1 Pengertian akreditasi

Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah


dan/atau lembaga mandiri yang berwenang. untuk menentukan kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan., berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan, sebagai bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara
obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen
dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

Akreditasi sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan


evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan
kinerja

sekolah.

Yang menjadi rasional atau alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia


adalah bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang
bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka
setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar
yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap
satuan/program

pendidikan.

Untuk melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah Pemerintah membentuk


Badan Akreditasi Nasional-Sekolah /Madrasah (BAN S/M).
Dasar hukum akreditasi sekolah utama adalah :
a. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60 yang berbunyi :

(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan


satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.
(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik.
3
(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 yang berbunyi :

Pasal 86:
(1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan / atau satuan
pendidikan
(2)

Kewenangan akreditasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat

pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh


pemerintah untuk melakukan akreditasi
(3)

Akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)

sebagai bentuk akuntabilitas publik

dilakukan secara obyektif, adil,

transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan


kriteria yang mengacu pada standar Nasional Pendidikan

Pasal 87:
(1) Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat
(1) dilaksanakan oleh:
a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan
jalur formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;
b. BAN-PT

terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang

pendidikan tinggi; dan


c. BAN-PNF terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur
nonformal.
(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1), BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh
Gubernur.
(3) Badan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.
(5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri.

c. Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.

4
A. Adapun Lingkup Akreditasi sekolah mencakup:

1.

Taman

2.

Sekolah

3.
4.

Sekolah
Sekolah

Kanak-kanak
Dasar

Menengah

(TK)/Raudhatul
(SD)/Madrasah

Pertama

Menengah

(SMP)/Madrasah

Atas

Atfal

(RA).

Ibtidaiyah

(MI).

Tsanawiyah

(SMA)/Madrasah

Aliyah

(MTs).
(MA).

5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).


6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari :
(a) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M),
(b) Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M), dan
(c) Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota .
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) merupakan: badan
non struktural yang secara teknis bersifat independen dan profesional yang
terdiri atas unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggara pendidikan,

perguruan tinggi, dan organisasi yang relevan..yang memiliki kewenangan


untuk menetapkan kebijakan, standar, sistem,dan perangkat akreditasi secara
nasional.

Badan

Akreditasi

Propinsi

Sekolah/Madrasah

(BAP-S/M)

berkewenangan untuk melaksanakan kegiatan akreditasi SMP, SMA, SMK dan


SLB.

Sedangkan,

Unit

Pelaksana

Akreditasi

(UPA)

Kabupaten/Kota

berkewenangan melaksanakan akreditasi untuk TK dan SD.


Selama mengikuti pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs tahun 2009, saya
telah memperoleh sejumlah pemahaman baru terutama tentang hal-hal yang
berkaitan dengan teknis pelaksanaan Akreditasi SMP-MTs. tahun 2009.
Berikut ini beberapa catatan penting saya dari seluruh materi yang disajikan
dalam pelatihan.
1. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan Akreditasi SMP-MTs tahun
2009 sangat berbeda dengan instrumen yang digunakan pada kegiatan
akreditasi SMP-MTs sebelumnya. Instrumen akreditasi SMP-MTs tahun
2009 ini terdiri dari 8 komponen dan butir-butir pernyatan (item)
dikembangkan dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan
(Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005). Sedangkan instrumen
akreditasi SMP-MTs sebelumnya terdiri dari 9 komponen dan butir-butir
pernyatan (item) dikembangkan dengan mengacu pada

Standar

Pelayanan Minimal (SPM).


2. Instrumen

Akreditasi

SMP-MTs

Tahun

2009

dirancang

dalam

bentuk skala, terdiri dari 169 item dengan 5 (lima) opsi jawaban (A=4,
B=3, C=2, D=1 dan E=0). Instrumen Akreditasi SMP-MTs sebelumnya
menggunakan opsi jawaban dikhotomi (YA=1 dan TIDAK=0). Meski
dirancang dalam bentuk skala, tetapi instrumen ini tidak sepenuhnya
menggunakan

pendekatan

kuantitatif

(objektif).

Beberapa

butir

pernyataan tertentu tampaknya lebih cenderung bersifat kualitatif

(subyektif), sehingga menuntut pemahaman dan kecermatan yang


mendalam dari pihak sekolah maupun asesor dalam menentukan pilihan
jawabannya.
3. Dalam beberapa item tertentu, untuk memperoleh skor maksimum (A
atau 4) tampaknya akan menjadi kesulitan tersendiri bagi sekolah,
mengingat rambu-rambunya sudah ditentukan secara jelas, dengan
ekspektasi mutu dan standar yang tinggi.
4. Terakhir dan yang paling penting menurut hemat saya, bahwa dalam
kegiatan Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009 ini tercerminkan semangat
untuk meningkatkan kelayakan dan mutu pendidikan di Indonesia.
Kriteria Status Akreditasi
Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria
berikut:
1. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 56.
2. Tidak lebih dari dua nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari
56.
3. Tidak ada nilai komponen akreditasi skala ratusan kutang dari 40.
Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak
memenuhi kriteria di atas.
Pemeringkatan Hasil akreditasi
Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria
status akreditasi. Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai
berikut :

1. Peringkat akreditasi A (sangat baik) jika sekolah/madrasah memperoleh


nilai akhir akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100 (86 < NA <
100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85 (71 < NA < 85).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70).
Dari contoh diatas, diperoleh bahwa nilai akhir akreditasi sama dengan 84 dan
seluruh nilai komponen akreditasi skala ratusan pada masing-masing komponen
lebih besar dari 56 maka sekolah/madrasah tersebut dinyatakan terakreditasi
dengan peringkat akreditasi B (baik). Rekapitulasi nilai komponen akreditasi
skala ratusan.

B. Tujuan Akreditasi Sekolah

1. Memberikan informasi tentang kelayakan Sekolah/Madrasah atau program


yang dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.

2.

Memberikan

pengakuan

peringkat

kelayakan.

3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada


program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.
4. Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi
standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan
5. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk
mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu
terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi
dala suatu bidang tertentu
6. Memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai
alat penbinaan, pengembangan dan peningkatan mutu.
7. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam
penyelenggaraan pelayanan Pendidikan.

C. Manfaat Akreditasi Sekolah

1.

Dapat

dijadikan

Sekolah/Madrasah
2.

Dapat

sebagai
dan

dijadikan

acuan

rencana

sebagai

dalam

upaya

pengembangan

motivator

agar

peningkatan

mutu

Sekolah/Madrasah.

Sekolah/Madrasah

terus

meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik


di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
3. Dapat dijadikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan
kinerja warga Sekolah/Madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
sasaran,

strategi,

dan

program

Sekolah/Madrasah.

4. Membantu mengidentifikasi Sekolah/Madrasah dan program dalam rangka


pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk
bantuan lainnya.

5. Bahan informasi bagi Sekolah/Madrasah sebagai masyarakat belajar untuk


meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam
hal

profesionalisme,

moral,

tenaga,

dan

dana.

6. Membantu Sekolah/Madrasah dalam menentukan dan mempermudah


kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan
kerjasama yang saling menguntungkan.

D. Prinsip yang Perlu Dipegang dalam Kegiatan Akreditasi Sekolah

1. Objektif; akreditasi Sekolah/Madrasah pada hakikatnya merupakan kegiatan


penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh
suatu Sekolah/Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang
terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk
memperoleh informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat
menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi
yang diharapkan maka dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait
dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.

2. Komprehensif; dalam pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah, fokus


penilaian tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga
meliputi berbagai komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan
demikian hasil yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi
kelayakan Sekolah/Madrasah tersebut.

3. Adil; dalam melaksanakan akreditasi, semua Sekolah/Madrasah harus


diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan,
sosial budaya, dan tidak memandang status Sekolah/Madrasah baik negeri
ataupun swasta. Sekolah/Madrasah harus dilayani sesuai dengan kriteria dan
mekanisme kerja secara adil dan/atau tidak diskriminatif.
7

4. Transparan; data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi


S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi
dan lainnya harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja
yang memerlukannya.
5. Akuntabel; pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan
baik dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang
telah ditetapkan.
6. Memandirikan; sekolah dapat berupaya meningkatkan mutu dengan
bercermin pada evaluasi diri, dan
7. Keharusan (mandatori); akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah sesuai
dengan kesiapan sekolah.

E. Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah


Mencakup penilaian terhadap sembilan komponen sekolah, yaitu:
(a) kurikulum dan proses belajar mengajar; [Permendiknas No. 41/2007].
(b) administrasi dan manajemen sekolah;
(c) organisasi dan kelembagaan sekolah;

(d) sarana prasarana [Permendiknas 24/2007]


(e) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas No. 13/2007
tentang

Kepala

Sekolah,

Permendiknas

No.

16/2007

tentang

Guru,

Permendiknas No. 24/2008 tentang Tenaga Administrasi].


(f) pembiayaan; [Peraturan Pemerintah. 48/2008]
(g) peserta didik;
(h) peranserta masyarakat; dan
8
(i) lingkungan dan kultur sekolah. Masing-masing kompoenen dijabarkan ke
dalam beberapa aspek. Dari masing-aspek dijabarkan lagi kedalam indikator.
Berdasarkan indikator dibuat item-item yang tersusun dalam Instrumen Evaluasi
Diri dan Instrumen Visitasi.

2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah

Mekanisme Akreditasi Sekolah meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1.

Penyusunan

Rencana

Jumlah

dan

Alokasi

Sekolah/Madrasah

BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi Sekolah/Madrasah yang


akan diakreditasi dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag untuk
tiap provinsi pada setiap tahunnya dan jabaran alokasi untuk setiap
kabupaten/kota
2.

Pengumuman

Secara

Terbuka

kepada

Sekolah/Madrasah

BAP-S/M mengumumkan secara terbuka kepada Sekolah/Madrasah pada


provinsinya masing-masing untuk menyampaikan usul akreditasi melalui Disdik

Kabupaten/Kota,
3.

Kandepag,

UPA,

Pengusulan

dan

media

Daftar

lainnya.

Sekolah/Madrasah

Disdik Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kanwil Depag, dan Kandepag


mengusulkan daftar nama dan alamat Sekolah/Madrasah yang akan diakreditasi
mengacu
4.

pada

alokasi

Pengiriman

yang

telah

Perangkat

ditetapkan

Akreditasi

ke

pada

butir

a.

Sekolah/Madrasah

BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah yang akan


diakreditasi.
5.

Pengisian

Sebelum

Instrumen

mengajukan

Akreditasi

permohonan

dan

akreditasi,

Instrumen

Pendukung

Sekolah/Madrasah

harus

melakukan evaluasi diri terlebih dahulu. Evaluasi diri ini dilakukan melalui
pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung yang telah
dikirimkan
6.

oleh

Pengiriman

Instrumen

Sekolah/Madrasah

BAP-S/M.

Akreditasi

mengirimkan

dan

Instrumen

Instrumen

Akreditasi

Pendukung

dan

Instrumen

Pendukung dan mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAP-S/M


melalui UPA-S/M
9
Kab/Kota, atau langsung ke BAP-S/M bagi Kab/Kota yang tidak memiliki
UPA-S/M, dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kandepag.
Pengajuan akreditasi oleh Sekolah/Madrasah harus dilengkapi dengan surat
pernyataan Kepala Sekolah/Madrasah tentang Keabsahan Data dalam Instrumen
Akreditasi
7.

dan

Instrumen

Penentuan

Kelayakan

Pendukung.
Visitasi

BAP-S/M menentukan kelayakan visitasi berdasarkan hasil evaluasi diri.


Apabila pemeriksaan hasil evaluasi diri dinyatakan layak untuk divisitasi, maka
BAP-S/M

menugaskan

asesor

untuk

melaksanakan

visitasi

ke

Sekolah/Madrasah. Namun apabila hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan tidak

layak, maka BAP-S/M membuat surat kepada Sekolah/Madrasah yang berisi


tentang
8.

penjelasan

agar

Penugasan

Sekolah/Madrasah
Tim

yang
Asesor

BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi


ke

Sekolah/Madrasah.

9.

Pelaksanaan

Visitasi

Asesor melaksanakan visitasi dengan jalan melakukan klarifikasi, verifikasi,


dan validasi data evaluasi diri Sekolah/Madrasah sesuai dengan kondisi yang
ada. Setelah itu tim asesor melaporkan hasil visitasi tersebut kepada BAP-S/M.
10.

Verifikasi

Hasil

Visitasi

Asesor

BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi asesor terutama untuk


butir-butir
11.

esensial.
Penetapan

Hasil

Akreditasi

Sekolah/Madrasah

BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah melalui rapat pleno.


Rapat pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurangkurangnya lebih dari 50% jumlah anggota BAP-S/M. Keputusan penetapan
hasil akreditasi ditetapkan melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat
pleno BAP-S/M tentang penetapan hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk
Surat

Keputusan

BAP-S/M

12.

Penerbitan

Sertifikat

Berdasarkan hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno, BAP-S/M


sesuai dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi S/M
sesuai dengan format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M.
10

13.

Pelaporan

Hasil

Akreditasi

Hasil akreditasi Sekolah/Madrasah tersebut akan dilaporkan ke berbagai pihak


sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.

BAN-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada


Mendiknas.
BAP-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Gubernur
dengan tembusan kepada BAN-S/M, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag,
Dinas

Pendidikan

Kabupaten/Kota,

Kandepag,

dan

LPMP.

Laporan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah juga dapat diakses oleh berbagai


pihak yang terkait dan berkepentingan dengan peningkatan mutu pendidikan.
Seluruh hasil akreditasi secara nasional diumumkan melalui website BAN-S/M
dengan

alamat

situs

di

www.ban-sm.or.id

Depdiknas, Depag, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas


Pendidikan Kab/Kota, Kandepag, dan penyelenggara melakukan pembinaan
terhadap Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan
kewenangannya.

2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi


Dalam mempersiapkan akreditasi, sekolah melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
(a) Sekolah mengajukan permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi
Propinsi (BAP)-S/M untuk SLB, SMA, SMK dan SMP atau kepada Unit
Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota untuk TK dan SD Pengajuan
akreditasi yang dilakukan oleh sekolah harus mendapat persetujuan atau
rekomendasi dari Dinas Pendidikan;
(b) Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami
bagaimana menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri. Apabila
belum memahami, sekolah dapat melakukan konsultasi kepada BAN-SM
mengenai pelaksanaan dan penggunaan instrumen tersebut;

(c) Mengingat jumlah data dan informasi yang diperlukan dalam proses evaluasi
diri cukup banyak, maka sebelum pengisian instrumen evaluasi diri, perlu
dilakukan
11
pengumpulan berbagai dokumen yang diperlukan sebagai sumber data dan
informasi.
a. Persyaratan Sekolah agar Dapat Mengikuti Akreditasi
Sekolah dapat diikutsertakan aktreditasi apabila :
(a) memiliki surat keputusan kelembagaan (UPT);
(b) memiliki siswa pada semua tingkatan;
(c) memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
(d) memiliki tenaga kependidikan;
(e) melaksanakan kurikulum nasional; dan
(f) telah menamatkan siswa.

b. Apa Hasil dari Akreditasi ?


Hasil akreditasi berupa :
(a) Sertifikat Akreditasi Sekolah, dan
(b) Profil Sekolah, kekuatan dan kelemahan, dan rekomendasi.
Sertifikat Akreditasi Sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan
penghargaan terhadap sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses
pengukuran dan penilaian kinerja sekolah terhadap komponen-komponen

sekolah berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-SM untuk jenjang


pendidikan tertentu.

2.4 Menetapkan Hasil Akreditasi


Laporan tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan verifikasi, dan rumusan
saran bersama dengan hasil evaluasi diri akan diolah oleh BAN-S/M untuk

12
menetapkan nilai akhir dan peringkat akreditasi sekolah sesuai dengan kondisi
nyata di sekolah. Penetapan nilai akhir dan peringkat akreditasi dilakukan
melalui rapat
pleno BAN-SM sesuai dengan kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil
akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen
ditambah satu (50 % + 1) anggota BAN-SM Nilai akhir dan peringkat akreditasi
juga dilengkapi dengan penjelasan tentang kekuatan dan kelemahan masingmasing komponen dan aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak lanjut bagi
sekolah, Dinas Pendidikan, maupun Departemen Pendidikan Nasional dalam
rangka peningkatan kelayakan dan kinerja sekolah di masa mendatang.
Penjelasan kualitatif dan saran-saran harus merujuk pada hasil temuan dan
bersifat spesifik agar mempermudah pihak sekolah untuk melakukan
pengembangan dan perbaikan internal dan pihak terkait (pemerintah daerah dan
dinas pendidikan) melakukan pemberdayaan dan pembinaan lebih lanjut
terhadap sekolah.
a. Masa Berlaku Akreditasi

Masa berlaku akreditasi selama 4 tahun. Permohonan Akreditasi Ulang 6 bulan


sebelum masa berlaku habis. Akreditasi Ulang untuk perbaikan diajukan
sekurang-kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.
b. Pengaduan atas Hasil Akreditasi
Ketidakpuasan terhadap hasil akreditasi dapat disampaikan kepada BAN-S/M
dengan tembusan BAP-S/M /UPA Kabupaten/Kota setempat dan BAN-S/M
melakukan verifikasi dan evaluasi, menyampaikan hasilnya kepada BAPS/M/UPA Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti
c. Tindak Lanjut Hasil Akreditasi
Hasil akreditasi ditindaklanjuti oleh Departemen Pendidikan Nasional, Dinas
Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Penyelenggara
sekolah guna kepentingan peningkatan mutu sekolah.

13

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dengan adanya akreditasi sekolah akan memacu sekolah untuk terus melakukan
perbaikan terus menerus baik sekolah yang telah terakreditasi baik maupun
yang masih rendah, perbaikan tersebuat meliputi semua aspek antara lain
kurikulum, administrasi, pembiyayaan, sarana dan prasarana, hasil belajar
peserta didik dan lain- lain. Dengan demikian apa yang diharapkan olah sekolah

dapat terwujud dan dapat meningkatnya mutu pendidikan disekolah tersebut dan
mencapai tujuan pendidikan nasional indonesia.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaiki dan diperlukan saran dan
kritiknya, agar makalah ini lebih sempurna dan sangat berguna bagi kita semua.
Saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

14

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009


Usman, Husaini.2006. Manajemen Tori, Praktik, dan Riset Pendidikans .
Jakarta.

Dwi Nugroho. 2007. Pemikiran Kependidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas .


www.unila.ac.id .
Akhmadsudrajat,

2008,

www.akhmadsudarjar.wordpress.com.

Penilaian

hasil

belajar

15

Anda mungkin juga menyukai