KEGAWATDARURATAN MEDIK
BLOK 22 LBM 2
Disusun Oleh :
Kelompok SGD 1
1. GERALD DZULFIQAR ADHITAMA
112110196
112110198
112110200
4. KARINA
112110203
112110213
112110227
112110232
8. VIVIET WULANDARI
112110233
9. WINDA PUSPITARINI
112110235
112110236
112110238
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Rob yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Patutlah kami bersyukur
kepada Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan laporan LBM 2 dalam
Blok Kegawatdaruratan Medik. Laporan
LBM
ini
membahas
tentang
penururnan kesadaran akibat reaksi alergi. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, saran-saran dari tutor
akan kami terima dengan terbuka. Semoga apa yang kami curahkan dalam laporan ini
dapat memberi pengetahuan/informasi untuk mengabdi kepada masyarakat kelak
ketika menjadi dokter gigi nantinya. Amin ya rabbal alamin.
Jazakumullahi khoiru jaza
Semarang, 01 November 2014
Penyusun
SGD 1
SKENARIO
Modul
: 22
Judul
Seorang pasien perempuan usia 25 tahun datang ke praktek Drg Swasta untuk
mencabut giginya yang berlubang. Vital Sign stabil. Penyakit sistemik tidak ada. Tapi
ada riwayat alergi makanan laut. Pasien baru pertama kali mencabutkan giginya.
Sesaat setelah dilakukan anestesi blok mandibula, tiba tiba pasien mengalami
penurunan kesadaran. Dari pemeriksaan fisik didapat:
Tekanan darah 80/- mmHg, takhikardua, akral ingin dan basah , pernapasan dangka;
dan cepat.
Karena yakin pasien mengalami syok anafilaktik dan bukan sinkop vasovagal,
maka oleh Drg segera dilakukan injeksi adrenalin 1:1000 im, pemberian oksigen, dan
pemasangan infuse dan kemudian dirujuk ke RS terdekat untuk perawatan lebih
ntensif.
UNKNOWNING WORDS
1. Sinkop vasovagal
-
2. Syok Anafilaktik
-
Kumpulan gejala yang timbul setelah pasien terkena alergi maupun non
alergi, reaksi bisa sitemik yg libatka beberapa organ yang menjadikan
keadaan yang daruratk
Sindrom klinis karena adanya rx alergi bersifat sistemik, cepat dan hebat
biasanya karena penyuntukan obat atay serum, manifestasi di pencernaan,
reespirasi, dan kulit
3. Takikardi
-
4. Akral
-
DISCUSSION
1.
YF
Coomb
dan
Gell
(1963)
mengelompokkan
anafilaksis
dalam
Alergen yang masuk lewat kulit, mukosa, saluran nafas atau saluran
makan di tangkap oleh Makrofag. Makrofag segera mempresentasikan
antigen tersebut kepada Limfosit T, dimana ia akan mensekresikan sitokin
(IL4, IL13) yang menginduksi Limfosit B berproliferasi menjadi sel
Plasma (Plasmosit). Sel plasma memproduksi Ig E spesifik untuk antigen
tersebut kemudian terikat pada reseptor permukaan sel Mast (Mastosit)
dan basofil.
meningkatkan
menyebabkan
kontraksi
permeabilitas
otot
vaskuler
dan
Bradikinin
neutrofil.
Prostaglandin
leukotrien
yang
dihasilkan
menyebabkan
bronkokonstriksi.
-
Contoh : Lichenoid
5. Macam - Macam syok
-
Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik ini akibat depresi berat kerja jantung sistolik. Tekanan
arteri sistolik < 80 mmHg, indeks jantung berkurang di bawah 1,8
L/menit/ m2, dan tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat. Pasien
sering tampak tidak berdaya, pengeluaran urin kurang dari 20 ml/ jam,
ekstremitas dingin dan sianotik. Penyebab paling sering adalah 40% lebih
karena miokard infark ventrikel kiri, yang menyebabkan penurunan
kontraktilitas ventrikel kiri yang berat, dan kegagalan pompa ventrikel
kiri. Penyebab lainnya miokarditis akut dan depresi kontraktilitas miokard
setelah henti jantung dan pembedahan jantung yang lama. Bentuk lain bisa
karena gangguan mekanis ventrikel. Regurgitasi aorta atau mitra akut,
biasanya disebabkan oleh infark miokard akut, dapat menyebabkan
penurunan yang berat pada curah jantung forward (aliran darah keluar
melalui katub aorta ke dalam sirkulasi arteri sistemik) dan karenanya
menyebabkan syok kardiogenik.
Syok Distributif
1.
2.
3.
4.
5.
Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik disebabkan oleh menurunnya volume darah di sirkulasi diikuti
dengan menurunnya Cardiac Output (Curah Jantung). Beberapa contoh penyebab dari
syok hopovolemik, seperti pendarahan baik eksternal maupun internal, luka bakar,
diare, muntah, peritonitis, dll
Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik digolongkan menjadi intrakardia atau ekstrakardia berdasarkan
penyeba/kausa berasal, apakahdari dalam jantung atau luar jantung.Syok kardiogenik
intrakardiak disebabkan karena kematian otot jantung (myocardiac infarct) atau pun
terdapat sumbatan didalam jantung yang membuat curah jantung menjadi menurun.
Beberapa contoh penyebab syok kardiogenik diantaranya, aritmia, AMI (Acute
Myocard Infarct), VSD (Ventricular Septal Defect), Valvular lesion, CHF(Chronic
Heart Disease) yang berat, Hypertrophic Cardiomyopathy. Syok kardiogenik ini
terjadi ketika ventrikel gagal manejadi pompa disertai dengan menurunnya tekanan
darah sistolik < 90mmHg minimal dalam waktu 30 menit, dan terjadi peningkatan
tekanan kapiler pulmo yang disebabkan oleh kongesti pary, atau edema pulmo.
Syok kardiogenik ekstrakardiak disebabkan oleh adanya obstruksi pada aliran sirkuit
kardiovaskular dengan karakteristik terdapat gangguan pada pengisisan diastolik
ataupun adanya afterload yang berlebihan. Penyebab dari syok kardiogenik ini
diantaranya, Pulmonary embolism, Cardiac temponade, Tension Penumothorax, dll
Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik ini terjadi akibat reaksi alergi yang dimediasi oleh IgE pada sel mast
dan basofil yang diakibatkan oleh antigen tertentu yang menyebabkan terjadinya
pelepasan mediator - mediator sepagai respon imun.Hal ini mengakibatkan terjadinya
vasodilatasi perifer, konstriksi bronkhus, ataupun dilatasi pembuluh darah
lokal.Mediator yang terlepas terdiri dari primer dan sekunder.mediator primer
meliputi histamin, serotonin, Eosinofil chemotactic factor dan enzim proteoitik.
Sedangkan mediator sekunder meliputi PAD, bradikinin, prostagandin, dan
leukotriene.
Syok Septik
Terjadinya syok septik diawali dengan adanya infeksi pada darah yang menyebar ke
seluruh tubuh.Penyebab yang sering meliputi peritonitis, pyelonefritis. Dengan
adanya infeksi tersebut tubuh melakukan respon dengan terlepasnya mediator
inflamasi seperti il-1, TNF, PGE2, NO, dan leukotriene yang menyebabkan berbagai
kejadian berikut :
1. relaksasi vaskular
2. meningkatnya permeabilitas endotel (sehingga menyebabkan defisit volume
intravaskular)
3. Menurunya kontraktilitas jantung
Karakteristik tanda dan gejala dari syok septik adalah demam tinggi, vasodilatasi,
meningkatanya / Cardiac Output tetap normal akibat vasodilatasi dan laju metabolime
yang meningkat, serta adanya DIC yang menyebabkan pendarahan terutama di
saluran cerna
Syok Neurogenik
Syok neuro genik disebabkan oleh cideranya medula spinalis terutama pada segment
thoracolumbal, sehingga menebabkan hilangnya tonus simpatis.Hal ini menyebabkan
hilangnya tonus vasomotor, bradikardi, hipotensi.Biasanya pasien tampak sadar
namun hangat dan kering akibat hipotensi.
6.
-
7.
Kriteria pertama adalah onset akut dari suatu penyakit (beberapa menit hingga
beberapa jam) dengan terlibatnya kulit, jaringan mukosa atau kedua-duanya
(misalnya bintik-bintik kemerahan pada seluruh tubuh, pruritus, kemerahan,
pembengkakan bibir, lidah, uvula), dan salah satu dari respiratory compromise
(misalnya sesak nafas, bronkospasme, stridor, wheezing, penurunan PEF,
hipoksemia) dan penurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan dengan
disfungsi organ sasaran (misalnya hipotonia, sinkop, inkontinensia).
Kriteria kedua, dua atau lebih gejala berikut yang terjadi secara mendadak setelah
terpapar alergen yang spesifik pada pasien tersebut (beberapa menit hingga
beberapa jam), yaitu keterlibatan jaringan mukosa kulit (misalnya bintik-bintik
kemerahan pada seluruh tubuh, pruritus, kemerahan, pembengkakan bibir-lidahuvula); Respiratory compromise (misalnya sesak nafas, bronkospasme, stridor,
wheezing, penurunan PEF, hipoksemia); penurunan tekanan darah atau gejala yang
berkaitan (misalnya hipotonia, sinkop, inkontinensia); dan gejala gastrointestinal
yang persisten (misalnya nyeri abdominal, kram, muntah).
Kriteria ketiga yaitu terjadi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada alergen
yang diketahui beberapa menit hingga beberapa jam (syok anafilaktik). Pada bayi
dan anak-anak, tekanan darah sistolik yang rendah (spesifik umur) atau penurunan
darah sistolik lebih dari 30%. Sementara pada orang dewasa, tekanan darah sistolik
kurang dari 90 mmHg atau penurunan darah sistolik lebih dari 30% dari tekanan
darah awal.
DIAGNOSA BANDING
Beberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaktik. Gambaran klinis yang tidak
spesifik dari anafilaksis mengakibatkan reaksi tersebut sulit dibedakan dengan
penyakit lainnya yang memiliki gejala yang sama. Hal ini terjadi karena anafilaksis
mempengaruhi seluruh sistem organ pada tubuh manusia sebagai akibat pelepasan
berbagai macam mediator dari sel mast dan basofil, dimana masing-masing
mediator tersebut memiliki afinitas yang berbeda pada setiap reseptor pada sistem
organ. Beberapa kondisi yang menyerupai reaksi anafilaksis dan syok anafilaktik
adalah reaksi vasovagal, infark miokard akut, reaksi hipoglikemik, reaksi histeris,
Carsinoid syndrome, Chinese restaurant syndrome, asma bronkiale, dan rhinitis
alergika.
Reaksi vasovagal, sering dijumpai setelah pasien mandapat suntikan. Pasien tampak
pingsan, pucat dan berkeringat. Tetapi dibandingkan dengan reaksi anafilaktik, pada
reaksi vasovagal nadinya lambat dan tidak terjadi sianosis. Meskipun tekanan
darahnya turun tetapi masih mudah diukur dan biasanya tidak terlalu rendah seperti
anafilaktik.Sementara infark miokard akut, gejala yang menonjol adalah nyeri dada,
dengan atau tanpa penjalaran. Gejala tersebut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak
tampak tanda-tanda obstruksi saluran napas. Sedangkan pada anafilaktik tidak ada
nyeri dada.
Gejala dapat dimulai dengan gejala prodormal baru menjadi berat, tetapi
kadang-kadang langsung berat. Berdasarkan derajat keluhan, anafilaksis
juga dibagi dalam derajat ringan, sedang, dan berat. Derajat ringan sering
dengan keluhan kesemutan perifer, sensasi hangat, rasa sesak dimulut, dan
tenggorok. Dapat juga terjadi kongesti hidung, pembengkakan periorbital,
pruritus, bersin-bersin, dan mata berair. Awitan gejala-gejala dimulai
dalam 2 jam pertama setelah pemajanan. Derajat sedang dapat mencakup
semua gejala-gejala ringan ditambah bronkospasme dan edema jalan nafas
atau laring dengan dispnea, batuk dan mengi. Wajah kemerahan, hangat,
ansietas, dan gatal-gatal juga sering terjadi. Awitan gejala-gejala sama
dengan reaksi ringan. Derajat berat mempunyai awitan yang sangat
mendadak dengan tanda-tanda dan gejala-gejala yang sama seperti yang
telah disebutkan diatas disertai kemajuan yang pesat kearah bronkospame,
edema laring, dispnea berat, dan sianosis. Bisa diiringi gejala disfagia,
keram pada abdomen, muntah, diare, dan kejang-kejang. Henti jantung
dan koma jarang terjadi. Kematian dapat disebabkan oleh gagal napas,
aritmia ventrikel atau renjatan yang irreversible.
Gejala dapat terjadi segera setelah terpapar dengan antigen dan dapat
terjadi pada satu atau lebih organ target, antara lain kardiovaskuler,
respirasi, gastrointestinal, kulit, mata, susunan saaraf pusat dan sistem
saluran kencing, dan sistem yang lain. Keluhan yang sering dijumpai pada
fase permulaan ialah rasa takut, perih dalam mulut, gatal pada mata dan
kulit, panas dan kesemutan pada tungkai, sesak, serak, mual, pusing,
lemas dan sakit perut.
Fase pre sinkop, fase dimana orang nya hampir pingsan, tekdar turun, nadi
turun, masih sedikit sadar
- Fase sinkop, hilangnya kesadaran pasien, pernapasan pendek, dangkal ,
tidak teratur, bradi kardi, nadi teraba lemah
- Fase post sinkop, dimana periode pemuliha pasien kembali kepada
kesadarannya, nadi mulai meningkat dan teraba lebig kuat, tekdar mulai
naik.
8. Apa saja penyebab terjadinya takikardi
PENYEBAB
Dalam satu hari, seseorang mungkin mengalami takikardi. Saat cemas, saat
berolahraga, atau saat marah, laju detak jantung akan meningkat. Penyebab-penyebab
takikardi antara lain:
1. Aktivias fisik yang berat.
Saat melalukan aktivitas fisik berat, kebutuhan oksigen tubuh meningkat. Jantung
mengompensasi dengan cara berkontraksi lebih cepat agar darah yang dipompakan
lebih banyak.
2. Rangasangan saraf.
Kondisi emosi, stres, marah akan mempengaruhi saraf kita. Salah satu efeknya ialah
peningkatan laju jantung.
Peningkatan kebutuhan metabolisme tubuh.
3. Detak jantung juga meningkat pada kondisi peningkatan kebutuhan metabolisme
tubuh, seperti saat demam, adanya infeksi bakteri, virus.
Penyakit jantung.
Penyakit jantung tertentu seperti gagal jantung yang disertai syok, kelaian struktur
jantung dapat menyebabkan peningkatan laju jantung.
Tanda-tanda sirkulasi normal
kering
Nafas cepat
JVP rendah
Produksi
urin
<
0,5
ml/kgBB/jam
9. Bagaimana cara
pencegahannya?
penangnan
syok
anafilaktik
di
raktek
drg,
dan
10. Pemeriksaan apa saja yang dapat mengetahuin itu adalah syok anafilaktik dan
sinkop vasovagal
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Fisik diagnostik
3. Pemeriksaan Tambahan
MAPPING CONCEPT
Shock
S.Hipofelemik
Shock Anafilaktik
Macam Shock
Reaksi alergi
Penatalaksanaan
shock anafilaktik
S. Distributif
S. kardiogenik