Anda di halaman 1dari 9

BOTANI FARMASI

KLASIFIKASI TUMBUHAN

I GUSTI NGURAH HADI SUTAWIJAYA


G70114230

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KELAS NONREGULER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU-2014

A. Definisi Klasifikasi
Klasifikasi adalah proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan
kelasnya yang sesuai secara ideal. Menurut Rideng (1989) klasifikasi adalah
pembentukan

takson-takson

dengan

tujuan

mencari

keseragaman

dalam

keanekaragaman. Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara


berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang didasarkan oleh persamaan dan
perbedaan. Sedangkan (Tjitrosoepomo, 1993) mengatakan bahwa dasar dalam
mengadakan klasifikasi adalah keseragaman, kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan
dasar dalam mengadakan klasifikasi. Jadi setiap kesatuan taksonomi mempunyai
sejumlah kesamaan sifat dan ciri.
Kesatuan taksonomi yang anggotanya menunjukkan kesamaan sifat dan ciri yang
banyak tentulah merupakan unit kesatuan taksonomi yang lebih kecil dibandingkan
dengan kesatuan taksonomi yang anggotanya menunjukkan kesamaan yang lebih sedikit.
Klasifikasi ini dicapai untuk menyatukan golongan-golongan yang sama dan
memisahkan golongan-golongan yang berbeda. Hasilnya merupakan proses pengaturan
yaitu suatu sistem klasifikasi.
B. Dasar-Dasar Klasifikasi
Berdasarkan persamaannya makhluk hidup dapat diklasifikasikan misalnya
berdasarkan ciri-cirinya seperti pisang dan jagung dimasukkan dalam kelompok
tumbuhan karena memiliki daun, batang, dan akar. Selain itu, dapat pula dikelompokkan
sebagai tumbuhan terna, karena memiliki batang berair.
Berdasarkan perbedaan, meskipun pisang dan jagung merupakan satu kelompok,
yaitu tumbuhan berbiji, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai kelompok yang
berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan melihat kelengkapan daun.
Pisang memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun, sehingga masuk dalam

kelompok tumbuhan berdaun lengkap. Sedangkan jagung, hanya memiliki elepah daun
dan helaian daun, sehingga masuk dalam kelompok tumbuhan berdaun tidak lengkap.
Berdasarkan manfaat, pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam
mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup.
Dalam dunia tumbuhan, dapat dikelompokkan kamboja, anggrek, nusa indah, soka,
anyelir, dan kembang sepatu ke dalam kelompok tanaman hias. Lengkuas, kunyit, jahe,
lada, cengkeh, dan pala dikelompokkan ke dalam tanaman rempah-rempah. Kacang
tanah, kacang panjang, dan kacang merah dikelompokkan ke dalam tanaman kacang.
Kambing, sapi, kerbau, dan kelinci dikelompokkan ke dalam hewan ternak. Klasifikasi
dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya
pisang, anggur, stroberi, jambu air, jeruk, jambu biji, dan mangga dimasukkan dalam
satu kelompok tanaman buah-buahan. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanamantanaman tersebut dapat digunakan buahnya untuk dimakan, sedangkan tujuannya adalah
untuk memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai
buah-buahan.
Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi, klasifikasi didasarkan pada persamaan
atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan terutama ciri-ciri morfologi
dan anatomi. Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak di bagian luar tubuh makhluk hidup,
sedangkan anatomi adalah ciri-ciri yang ada di bagian dalam tubuh makhluk hidup. Pada
tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi dapat berupa
ciri-ciri morfologi, misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji,
bentuk pohon, bentuk batang, bentuk daun, dan lain-lain. Selain itu, dapat pula
menggunakan ciriciri anatomi, misalnya adatidaknya berkas pengangkut, ada-tidaknya
kambium, dan ada-tidaknya sel trakea.

Berdasarkan ciri biokimia, dalam perkembangannya, ciri-ciri yang dapat digunakan


dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri
biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada-tidaknya membran organela
sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menetukan hubungan kekerabatan
makhluk hidup. Misalnya untuk menentukan ayah seorang bayi, dapat dibandingkan
DNA-nya. Meskipun ciri wajah dan tubuh tidak mirip, jika DNA-nya mirip, dapat
dipastikan orang tersebut merupakan ayah si bayi.
C. Cara Klasifikasi Tumbuhan
Cabang Ilmu tumbuh-tumbuhan yang berkecimpung dalam teknik klasifikasi
adalah Taksonomi Tumbuhan. Di dalam teknik klasifikasi diperlukan juga cara
pemberian nama tumbuh-tumbuhan yang disebut Nomenklatur. Masing-masing nama
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internatioan
Tatanama Tumbuhan. Cara klasifikasi tumbuhan ada 3 macam, yaitu :
1) Klasifikasi Sistem Buatan (Artificial System)
Pada sistem klasifikasi buatan ini, penggolongan tumbuhan hanya didasarkan
pada salah satu sifat atau sifat yang umum saja. Misalnya dalam sistem ini
menggunakan habitus pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam
penggolongan. Berdasarkan habitus tersebut alam tumbuh-tumbuhan dibedakan
menjadi 3 kelompok, yaitu herba, semak, dan pohon. Contohnya :
a) Pisum sativum adalah familia Leguminosae, Zea mays adalah familia Graminae.
Kedua tumbuhan dari familia yang berbeda tersebut dimasukkan dalam
kelompok herba.
b) Pisum sativum adalah familia Leguminosae. Dalbergia sisso adalah familia
Leguminosae. Dari tumbuhan yang berbeda spesiesnya tetapi nama familianya

sama dimasukkan dalam kelompok yang berbeda pula yaitu : Pisum sativum
adalah kelompok herba dan Dalbergia sisso adalah kelompok pohon.
Sedangkan dasar dari sumber berbeda dijelaskan beberapa dasar penggolongan
tumbuhan secara sistem buatan, seperti :
a) Berdasarkan umur: Ada tumbuhan semusim atau setahun (contoh: cabe merah
dan bunga matahari) dan ada tumbuhan tahunan (contoh: pinus, jati, rasamala,
mangga, jati, alpuket, dan sebagainya.
b) Berdasarkan kegunaannya: Ada tanaman pangan (contoh: padi, jagung,
gandum), ada tanaman hortikultura (Contoh: tanaman hias, sayuran, dan buah),
ada tanaman perkebunan (contoh: tanaman karet, kelapa sawit, tebu), dan ada
tanaman penyegar (contoh: kopi, coklat), serta tanaman obat (contoh: kunyit,
jahe, temutemuan), dan sebagainya.
c) Berdasarkan

kemampuan

adaptasi/habitatnya:

Ada

tumbuhan

hidrofit

(tumbuhan menyukai lingkungan air, seperti: kangkung, genjer, eceng), ada


tumbuhan serofit (tumbuhan tahan daerah kering, seperti: kaktus), dan ada
tumbuhan mesofit (tumbuhan yang menyukai tanahnya mengandung air secara
cukup saja, atau menyukai daerah yang mengalami pergiliran musim kemarau
dan hujan seimbang, seperti: mahoni, jati).
d) Berdasarkan kebiasaan hidupnya (habitus): Ada tumbuhan herba (basah,
rerumputan, seperti: kol, wortel), ada tumbuhan perdu (pohon kecil berkayu,
seperti kembang sepatu, kapas), ada tumbuhan pohon (contoh: mangga, jati),
dan ada tumbuhan liana (memanjat, seperti: gadung), ada tumbuhan epipit
(tumbuhan hidup menempel pada tumbuhan lainnya, seperti: anggrek), dan
tumbuhan parasit (tumbuhan hidupnya menumpang dan bersifat merugikan
inang, contohnya:benalu, tali putri.

e) Berdasarkan kandungan gizinya atau zat utamanya: Ada tanaman sumber


karbohidrat (contohnya: padi, singkong, jagung, sagu), ada tanaman sumber
protein (contohnya: kedelai, kacang hijau, tanaman sumber lemak (contohnya:
kemiri, kelapa, kelapa sawit), dan tanaman sumber vitamin dan mineral
(contohnya: berbagai macam sayuran dan buah).
Jadi dalam sistem buatan seperti kedua contoh di atas, tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai hubungan erat satu sama lain mungkin diletakkan dalam satu kelompok
yang sama. Hal ini merupakan suatu kelemahan dalam sistem buatan.
2) Klasifikasi Sistem Alami (Natural System)
Pada klasifikasi sistem alami, penggolongan tumbuhan berdasarkan pada
kombinasi beberapa sifat morfologis yang penting. Sistem alami ini lebih maju jika
dibandingkan dengan sistem buatan, karena menurut sistem alami hanya tumbuhtumbuhan yang mempunyai hubungan filogetis saja yang dikelompokkan ke dalam
kelompok yang sama. Satuan yang dipergunakan untuk klasifikasi adalah spesies.
Spesies adalah kelompok individu yang mempunyai persamaan sifat morfologis.
Spesies-spesies yang mempunyai persamaan sifat tersebut dapat dikelompokkan
dalam suatu takson yang lebih tinggi tingkatannya yaitu genus.
Dari beberapa genera yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam
familia dan beberapa familia yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke
dalam ordo. Kemudian beberapa ordo dikelompokkan ke dalam Klasis,
seterusnya dari beberapa klasis dikelompokkan ke dalam Divisio dan akhirnya
masuk ke dalam regnum plantarum. Dengan menyelidiki sifat-sifat tumbuhan
secara mendalam dan membandingkan sifat-sifat tersebut, maka dapatlah dibuat
golongan-golongan tumbuhan yaitu disebut : TAKSA atau TAKSON. Sehingga
dengan demikian golongan-golongan itu tersusun sebagaimana mestinya dengan

kehendak alam dan dari pembagian penggolongan itu nampak hubungan


kekeluargaan di antara tumbuh tumbuhan tersebut. Dari golongan tumbuhan tersebut
dapat kita kenal 24 taksa, mulai urutan yang besar ke urutan yang lebih kecil adalah
sebagai berikut :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Taksa
Divisio
Sub division
Klasis
Sub klasis
Ordo
Sub Ordo
Familia
Sub Familia
Tribus
Sub Tribus
Genus
Sub Genus

Arti
Divisi
Anak Divisi
Kelas
Anak Kelas
Bangsa
Anak Bangsa
Suku
Anak Suku
Puap
Anak Puap
Marga
Anak Marga

No.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Taksa
Seksio
Sub Seksio
Series
Sub Series
Spesies
Sub Spesies
Varietas
Sub Varietas
Forma
Forma Biologika
Forma Specialis
Individum

Arti
Seksi
Anak Seksi
Deret
Anak Deret
Jenis
Anak Jenis
Varitas
Anak Varitas
Bentuk

3) Sistem Klasifikasi Filogeni


Sistem klasifikasi filogeni adalah mendasarkan penggolongan organisme
menurut garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel
pertama hingga menjadi bentuk masa kininya. Sistem klasifikasi ini dipengaruhi
oleh perkembangan teori evolusi. Organisme secara morfologisnya berbeda, ternyata
tidak mesti memiliki genetik yang
berbeda sebagai akibat interaksi gena-gena dengan lingkungannya seperti yang
dijelaskan di awal uraian modul ini, yaitu sebagai akibat keanekaragaman tingkat
gen pada individu. Kelebihan sistem klasifikasi filogeni adalah mudah melihat
tingkat kekerabatan antar individunya. Kelompok individu pada tingkat takson jenis
adalah menunjukkan individu ini bisa disilangkan dan menghasilkan keturunan yang
fertil. Sebab, individu pada tingkat genus yang sama bisa saja disilangkan, hanya
menghasilkan keturunan yang steril

Aliran klasifikasi filogeni seperti Whitaker (1969) menilai bahwa pembagian


Dunia (Kingdom) Makhluk Hidup menjadi dua golongan adalah tidak tepat, karena
ada beberapa golongan makhluk hidup masih dikategorikan kepada keduanya.
Misalnya, Euglena, Volvoc, Chlamydomonas, dll. Adalah memiliki klorofil dan
bergerak bebas dengan flagelnya sehingga merupakan bentuk antara tumbuhan dan
hewan, maka ia memasukkannya menjadi Kingdom tersendiri, yaitu Protista.
Demikian pula, golongan jamur memiliki sifat heterotrof (saprofit), tidak memiliki
klorofil, dan kandungan cadangan makanannya adalah glikogen, serta jaringan
tubuhnya tidak pernah membentuk jaringan kompleks yang menunjukkan hal yang
jauh berbeda sifat dengan tumbuhan, sehingga ia dimasukkan Kingdom sendiri,
yaitu Mycota. Satu hal lagi adalah golongan bakteri, sekalipun selnya memiliki
dinding yang terbuat dari selulosa, tetapi organisme ini tidak mampu membentuk
jaringan

(hanya

mampu

membentuk

koloni),

bahkan

tidak

mampu

mengorganisasikan DNA/ADN menjadi kromosom maupun ketidakmampuannya


mengemas materi inti sel menjadi satu organel nucleus, sehingga ia merupakan
kelompok organisme prokariotik. Golongan organisme prokariotik ini seumur
hidupnya hanya mampu membentuk tubuh satu sel atau koloni saja, sehingga ia
menamakannya sebagai Kingdom Monera.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maruzy, Amir. 2013. Klasifikasi Tanaman. Dilihat 3 November 2014.


<http://klasifikasitanaman.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-tanaman.html>.
Rahmat, Teguh Z. 2014. Klasifikasi Tumbuhan. Dilihat 2 November 2014.
<http://teguhrz.blog.com/klasifikasi-tumbuhan/>.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1972. Sistematik Tumbuh-Tumbuhan. UGM. Yogyakarta .

Anda mungkin juga menyukai