V
A
K
S
I
N
27.1
(27
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin BCG
paten
Vaksin BCG
Kering
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Informasi untuk
pasien
inj i.k.
Imunisasi aktif
terhadap
tuberkulosa .
Imunisasi BCG
tidak menyebabkan
reaksi yang bersifat
umum seperti
demam.
Satu hingga dua
minggu kemudian
timbul indurasi dan
eritema di tempat
suntikan yang
berubah menjadi
pustula, kemudian
pecah menjadi
ulkus. Luka ini
tidak memerlukan
pengobatan, akan
sembuh secara
spontan dan
meninggalkan
tanda parut.
Kadang-kadang
terjadi pembesaran
kelenjar regional di
ketiak dan/atau
leher, terasa padat,
tidak sakit dan
tidak menimbulkan
demam.
Mekanisme
menginduksi
kekebalan aktif
terhadap tuberkulosis
tidak diketahui.
Mungkin melibatkan
stimulasi sistem
retikuloendotelial
untuk membentuk
makrofag-makrofag
dan sel-sel teraktivasi
lainnya yang
mencegah
multiplikasi
Mycobacterium
tuberculosis.
Dalam sistemik,
vaksin hidup BCG
menginduksi
kekebalan yang
diperantarai oleh sel
untuk melawan
tuberkulosis.
Mekanisme kerjanya
tidak diketahui dan
tidak jelas apakah
BCG menginduksi
antibodi
antituberkular.
Tambahkan pelarut
ke dalam ampul
berisi vaksin BCG
beku kering dengan
alat suntik yang steril
dan kering dan jarum
yang panjang.
Untuk bayi (< 1
tahun) tambahkan 4
ml pelarut dan untuk
anak tambahkan 2 ml
pelarut;
disuntikkan secara
intrakutan di daerah
insertio M.
Deltoideus dengan
dosis :
Bayi<1 tahun : 0,05
ml
Anak > 1 tahun : 0,1
mL
Imunisasi ulangan
dilakukan pada usia :
5-7 tahun dosis 0,1
ml, 12-15 tahun dosis
0,1 ml.
Pemberian bersama
dengan isoniazid akan
menginaktifkan BCG;
vaksinasi ditunda
sampai profilaksis
dengan isoniazid
selesai.
Vaksin-vaksin hidup,
seperti vaksin yellow
fever, diberikan pada
hari yang sama atau
tidak kurang dari 4
minggu dari pemberian
vaksin BCG.
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin camp
ak
paten
Vaksin
Campak
Kering
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Informasi untuk
pasien
inj s.k
Imunisasi aktif
terhadap
penyakit
campak.
Demam ringan,
kemerahan selama
3 hari yang dapat
terjadi pada 8-12
hari setelah
vaksinasi,
encephalitis (jarang
terjadi, 1:1 juta),
thrombocytopenia.
Diare, sakit kepala.
Meningkatkan
imunitas terhadap
virus campak
(rubeola) dengan
menginduksi
produksi measlesspecific IgG dan IgM
antibodies.
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin hepatitis
B
rekombinan
paten
Vaksin
Hepatitis B
Rekombinan
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Informasi untuk
pasien
inj 20
mcg/ml
Imunisasi aktif
terhadap infeksi
yang disebabkan
oleh virus
Hepatitis B.
Vaksin ini tidak
dapat mencegah
infeksi yang
disebabkan oleh
virus lain seperti
Hepatitis A, C
atau virus lain
yang diketahui
menginfeksi hati.
Dapat diberikan
pada semua usia
dan
direkomendasika
n terutama untuk
orang-orang
yang mempunyai
risiko tinggi
terinfeksi virus
Hepatitis B.
Hipersensitif terhadap
komponen vaksin,
termasuk ragi.
Penderita infeksi berat
yang disertai kejang.
Vaksinasi tetap dapat
diberikan pada
penderita infeksi
ringan.
Menstimulasi
imunitas aktif
terhadap infeksi virus
Hepatitis B (HBV).
HBsAg yang terdapat
di dalam vaksin,
meningkatkan
produksi antibodi
terhadap HBsAg
(anti-HBs);
anti-HBs menetralkan
HBV sehingga
infeksi atau sifat
patogeniknya
dihambat.
Setiap 1 ml vaksin
mengandung HBsAg
20 mcg yang
teradsorbsi pada
Aluminium
hidroksida 0,5 mg.
Setiap 0,5 ml vaksin
mengandung HBsAg
10 mcg yg
teradsorbsi pada
Aluminium
hidroksida 0,25 mg.
Seluruh formulasi
mengandung
Thimerosal 0,01
w/v% sebagai
pengawet. Untuk
dewasa ( 10 tahun)
: 1,0 ml. Bayi/ anak
(< 10 tahun) : 0,5 ml.
Vaksin Hepatitis B
disuntikkan secara
intramuskuler, jangan
disuntikkan secara
intravena atau
intradermal (terdapat
bukti bahwa
pemberian secara
intradermal
menyebabkan
penurunan
imunogenisitas).
Pada dewasa/ anak >
1 tahun sebaiknya
disuntikkan pada otot
deltoid, sedangkan
pada bayi sebaiknya
pada anterolateral
paha.1,2
Vaksin Hepatitis B
rekombinan dapat
diberikan serempak
dengan Hepatitis B
imunoglobulin pada
tempat penyuntikan
terpisah. Dan juga dapat
diberikan bersamasama dengan vaksin
DTP, OPV, dengan
menggunakan jarum
suntik dan lokasi
penyuntikan yang
terpisah,dan tidak
mengganggu respon
imun terhadap vaksinvaksin tersebut.
Obat-obat
imunosupresan
(kortikotropin,
kortikosteroid,
alkylating agents,
antimetabolites, radiasi)
: menurunkan respon
terhadap vaksin
Hepatitis B
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin jerap
difteri
tetanus(DT)
paten
Vaksin Jerap
Difteri
Tetanus
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Informasi untuk
pasien
inj i.m.
Imunisasi Aktif
Secara Simultan
Terhadap Difteri
dan Tetanus.
Gejala-gejala
seperti lemas dan
kemerahan pada
lokasi suntikan
yang bersifat
sementara, kadangkadang gejala
demam.
Menstimulasi
imunitas terhadap
difteri dan tetanus
dengan menginduksi
produksi antibodi
antitoksin spesifik.
Tiap mL
mengandung toksoid
Difteri yang
dimurnikan 40 Limes
flocculations (Lf),
toksoid Tetanus yang
dimurnikan 15 Limes
flocculations (Lf),
Aluminium fosfat 3
mg, Thimerosal 0.1
mg/mL digunakan
sebagai pengawet.
Vaksin harus dikocok
dulu sebelum
digunakan untuk
menghomogenkan
suspensi.
Vaksin harus
disuntikkan secara
intramuskuler atau
subkutan yang dalam.
Jarum suntik dan
syringe yang steril
harus digunakan pada
setiap penyuntikkan.
Vaksin DT
dianjurkan untuk
anak usia di bawah 8
tahun. Untuk individu
usia 8 tahun atau
lebih dianjurkan
imunisasi dengan
vaksin jerap Td.
Vaksin DT dapat
diberikan secara
bersamaan dengan
vaksin BCG, Campak,
Rubella, Mumps, Polio
(OPV dan IPV),
Hepatitis B, Hib dan
Yellow Fever.
Obat-obat
imunosupresan
(antineoplastics /
therapeutic doses of
cortic) : menurunkan
respon vaksin dan
disarankan untuk
menunda imunisasi.
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin jerap
difteri tetanus
pertusis (DTP)
paten
Vaksin Jerap
Difteri
Tetanus
Pertusis
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Informasi untuk
pasien
inj i.m.
Untuk imunisasi
secara simultan
terhadap difteri,
tetanus dan batuk
rejan.
Terdapat beberapa
kontraindikasi yang
berkaitan dengan
suntikan pertama DTP.
Gejala-gejala
keabnormalan otak
pada periode bayi baru
lahir atau gejala-gejala
serius keabnormalan
pada saraf merupakan
kontraindikasi dari
komponen pertussis.
Imunisasi DTP kedua
tidak boleh diberikan
kepada anak yang
mengalami gejalagejala parah pada
dosis pertama DTP.
Komponen pertussis
harus dihindarkan, dan
hanya dengan diberi
DT untuk meneruskan
imunisasi ini.
Untuk individu
penderita virus human
immunodefficiency
(HIV) baik dengan
gejala maupun tanpa
gejala harus diberi
imunisasi DTP sesuai
dengan standar jadwal
tertentu.
Diphtheria toxoid
mencegah risiko
terkena Difteri dan
menginduksi
peningkatan
neutralizing
antibodies terhadap
racun diphtheria.
Vaksin yang
diberikan kepada
pasien akan bekerja
melindungi tubuh
selama kurang lebih
10 tahun.
Komponen toksoid
tetanus menginduksi
peningkatan
neutralizing
antibodies terhadap
racun tetanus. Vaksin
yang diberikan
kepada pasien akan
bekerja melindungi
tubuh selama kurang
lebih 10 tahun.
Acellular pertussis
vaccine component
melindungi dari
infeksi Bordetella
pertussis. Mekanisme
aksi belum diketahui
secara pasti
Cara pemberian :
Vaksin harus dikocok
dulu untuk
menghomogenkan
suspensi. Vaksin
harus disuntikkan
secara intramuskuler
atau secara subkutan
yang dalam.
Bagian anterolateral
paha atas merupakan
bagian yang
direkomendasikan
untuk tempat
penyuntikan.
(Penyuntikan di
bagian pantat pada
anak-anak tidak
direkomendasikan
karena dapat
mencederai syaraf
pinggul).
Tidak boleh
disuntikkan pada
kulit karena dapat
menimbulkan reaksi
lokal.
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin rabies,
untuk manusia
paten
Vaksin
Rabies
Kering
Untuk
Manusia
Posologi
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
serb inj
s.k./i.k. +
booster
Untuk imunisasi
terhadap virus
rabies pada
manusia.
Sebelum digigit :
hipersensitif terhadap
processed bovine
gelatin, chicken
protein, neomycin,
chlortetracycline dan
amphotericin B dalam
jumlah sedikit.
Vaksin rabies
menstimulasi
produksi antibodi
rabies. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa
antibodi rabies
menetralkan virus
rabies sehingga
penyebaran virus dan
infeksi atau sifat
patogeniknya
dihambat
Setiap ml
mengandung :
suspensi otak bayi
mencit yang telah
diinokulasi dengan
virus rabies 15 mg;
Kanamycin 0,25 mg;
Thimerosal 0,05 mg.
Dosis subkutan untuk
anak < 3 tahun : 1 ml;
anak >= 3 tahun s/d
dewasa : 2 ml.
Dosis intrakutan
untuk anak < 3 tahun
: 0,1 ml; anak >= 3
tahun s/d dewasa :
0,25 ml.
Obat-obat
imunosupresan
(kortikosteroid, terapi
radiasi) : dapat
mengganggu respon
antibodi aktif terhadap
vaksin rabies, oleh
karena itu sebaiknya
dihindari selama
pemberian imunisasi
setelah digigit.
Chloroquine :
menurunkan respon
antibodi.
Informasi untuk
pasien
-Disimpan pada
suhu 2-8 C.
- Digunakan untuk
pengobatan
pre-exposure dan
post-exposure di
daerah rabies.
SISTEM IMUN
Golongan terapi
Nama obat
Generik
vaksin polio
Posologi
paten
Vaksin Polio
tts
Indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
MK
Dosis
Interaksi obat
Imunisasi aktif
terhadap
poliomyelitis
Pada umumnya
tidak terdapat efek
samping. Efek
samping berupa
paralisis yang
disebabkan oleh
vaksin sangat
jarang terjadi
(kurang dari 0.17 :
1.000.000).
OPV : menstimulasi
pembentukan
antibodi dalam darah
maupun jaringan
mukosa saluran
pencernaan, dengan
demikian mencegah
penyebaran infeksi ke
sistem saraf pusat dan
multiplikasi virus
dalam saluran
pencernaan.
IPV memberikan
imunitas yang sangat
kecil dalam saluran
pencernaan, oleh
karena itu jika pasien
yang mendapat
imunisasi IPV
terinfeksi oleh wild
poliovirus, maka
virus masih dapat
berkembang biak
dalam usus sehingga
meningkatkan risiko
transmisi lanjut.
IPV tidak berisiko
terhadap terjadinya
vaccine-associated
paralytic
poliomyelitis.
Obat-obat
imunosupresan
(antineoplastik atau
kortikosteroid)
menurunkan respon
vaksin dan disarankan
untuk menunda
imunisasi.
OPV dilaporkan
menekan tuberculin
skin sensitivity untuk
sementara waktu, oleh
karena itu jika
diperlukan, dilakukan
tuberculin tests sebelum
atau secara bersamaan
atau 4-6 minggu setelah
pemberian vaksin. OPV
dapat diberikan
bersamaan dengan
vaksin campak, mumps,
rubella, DTP.
Informasi untuk
Disimpan pada
suhu -20 oC
pasien