Anda di halaman 1dari 2

CENDRANA

Ada kisah yang ingin kucerita


Sebuah nyata dari eksotisme pagi, siang, senja, dan malam yg kuindrai
Bukan lagi rangkaian kata yang terbangun dari imaji
Tapi, mungkin ini tentang bahasa hati
Bibirku tak dapat mendeskripsikan gejolak perasaanku
Ia kelu oleh sebuah haru yang menyelusup sayup-sayup
Ini pertama kali bagiku
Meski mungkin ini sudah biasa
Bagi mereka yang sudah sering bercengkerama
Dengan dentingan merdu embun yang menyentuh dedaunan
Bertegur sapa dengan mentari dan rembulan yang menyembul malu-malu dari
peraduannya
Memandang penuh cinta pada aliran sungai yang akan melepaskan rindu

Lantas seketika aku dikagetkan


Oleh sekawanan bulir-bulir air yang dikirimkan sang Pencipta Ku
Ia turun semakin deras
Kutepis yang menembus baju biru tua ku
Beradu dengan kulit tanganku
Ah, apa gunanya? Ini air, yang begitu lembut namun tak bisa kutaklukkan
Aku tersenyum memikirkannya
Lalu di sini, semua cerita menemukan alurnya yang indah
Dan kutuliskan sajakku
Tentangku, tentang mereka, dan tentu saja tentang Mu
Cendrana,,, di tengah medan penuh perjuangan yang baru kukenali:
di sini

Aku
semakin mencintaiMu

Anda mungkin juga menyukai