Anda di halaman 1dari 8

Laporan Diskusi Seminar Periodonsia Periode Senin, 8 September 2014

Nama: Wilda Normalita Sari 160112130527

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014

1. Bagaimana klasifikasi resesi gingival menurut Miller?


Jawab: Miller (1985) mengklasifikasikan resesi gingiva 4, yaitu :
a) Tipe Klas I ;
Resesi marginal tidak meluas ke Mucogingival Junction, tidak ada kehilangan
tulang pada daerah interdental, tipe resesi dapat lebar atau sempit
b) Tipe Klas II ;
Resesi marginal meluas ke atau apikal junction, tidak ada kehilangan tulang dan
jaringan luka pada daerah interdental, tipe resesi dapat luas atau sempit
c) Tipe Klas III;
Resesi marginal meluas ke atau mucogingival junction, ada kehilangan tulang atau
jaringan lunak interdental atau malposisi gigi
d) Tipe Klas IV;
Resesi meluas sampai atau ke mucogingival junction, kehilangan tulang dan
jaringan lunak intrdental yang parah dan atau malposisi yang parah.
2. Apakah alat dan bahan yang dipersiapkan untuk bedah periodontal?
Jawab:
a.

Instrumen dasar: kaca mulut,


sonde, pinset, probe

b. Instrumen operasi:

Sarung tangan karet

Tampon

Nierbeken

Cawan

Duk bolong steril

Spuit injeksi disposable 3 cc

Kuret Gracey No. 1-2, 3-4, 5-6, 7-8, 11-12, 13-14

Pisau bedah No. 11

Raspatorium

Bone file

Handle Scalpel

Pinset Chirurgis

Kuret bolong

Mikroskaler

Jarum dan needle holder

Water syringe

Glass slab dan spatel semen

Tang ekstraksi anterior RB

c. Bahan:

Betadine Solution 10%

Larutan NaCl Fisiologis

Pehacain 2%

Benang jahit

Periodontal Pack untuk melindungi jaringan post insisi, mengurangi rasa


sakit dan mengurangi perdarahan

Aquadest untuk irigasi

3. Apakah yang dimaksud dengan PRF?


Jawab:
PRF atau platelet-rich fibrin menurut Choukroun, et al. merupakan konsentrat platelet
generasi ke-2 yang mengandung platelet dan faktor pertumbuhan (growth factor) dalam
bentuk membrane fibrin yang disiapkan dari darah pasien sendiri dan bebas dari antikoagulan
atau mdifikasi biokimia buatan lainnya (Chandran and Sivadas, 2013). PRF yang
dikembangkan oleh Choukroun, et al. pada tahun 2001 di Perancis ini mengandung 97%
platelet dan 50% leukosit (Malathi, et al., 2013). PRF ini mengandung jaringan fibrin padat
dengan leukosit, cytokines, glycoprotein dan juga growth factor seperti transforming growth
factor 1. platelet-derived growth factor, vascular endothelial growth factor dan glycoprotein
seperti thrombospondin-1. Leukosit pada PRF berperan dalam pelepasan growth factor,
regulasi imun, aktifitas anti infeksi, dan remodeling matriks selama penyembuhan luka.
Platelet (trombosit) merupakan kunci utama dalam penyembuhan luka, oleh karena itu
penyembuhan luka setelah perawatan periodontal dapat dipercepat dengan menggunakan
PRF (Chandran and Sivadas, 2013). Proses penyembuhan luka dimulai dari pembentukan
bekuan darah dan pada saat terjadi cedera jaringan pasca bedah periodontal menyebabkan
penggabungan trombosit yang didukung oleh pembentukan thrombin dan fibrin.

PRF dapat meningkatkan penyembuhan baik jaringan lunak maupun jaringan keras
pada perawatan periodontal, oleh karena itu PRF merupakan biomaterial penyembuhan yang
kuat dengan kapasitas regenerative yang tinggi dan dapat digunakan dalam berbagai prosedur
seperti defek periodontal berupa defek intrabony, perawatan furkasi, prosedur pengangkatan
sinus dan berguna sebagai media penelitian in vitro dalam rekayasa jaringan.
PRF ini diperoleh dari darah pasien sendiri dengan cara pengambilan darah pada vena
antecubital, kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung steril 10ml tanpa antikoagulan
yang kemudian disentrifugasi dengan menggunakan mesin sentrifugasi.

Gambar Darah pasien yang diambil setelah dilakukan


sentrifugasi

Gambar prosedur bedah periodontal yang disertai penggunaan PRF (a)


defek tulang vertikal (b) penempatan PRF pada defek (c) Penjahitan

4. Apakah yang dimaksud dengan Gingival Mask?


Jawab:

Gingival mask atau disebut juga gusi buatan adalah alat removable yang dipakai untuk
mengganti jaringan gingiva yang berkaitan dengan kehilang jaringan lunak dan tulang sekitar
gigi atau implant gigi. Gingival mask ini dipakai untuk mengganti kehilangan jaringan
gingiva yang dapat disebabkan oleh trauma, bedah periodontal, atau resesi atau ketika metode
lain untuk mengembalikan jaringan gingiva tidak mungkin dilakukan atau gagal. Indikasi
penggunaan gusi buatan ini diantaranya:
a) untuk menutupi margin mahkota buatan yang terlihat, komponen implant dan
permukaan akar yang terekspos, dan untuk mengurangi panjang mahkota klinis
b) untuk menutupi black triangle diantara gigi dimana telah terjadi resesi gingiva
c) pasien dengan high lip lines dan gummy smile yang telah dirawat dengan
osseointegrated dental implants
d) pasien dengan permukaan akar gigi terlihat dengan keluhan sensitif terhadap suhu
Kontraindikasi : kesehetan periodontal yang buruk atau tidak stabil, kesehatan rongga
mulut buruk, aktifitas karies tinggi, alergi silicon dan perokok berat.
Metode perlekatan gingival mask pada gusi sama halnya dengan contact lens.
Kelembapan dan kontaknya protesa dengan bibir dapat menahan protesa gingiva buatan ini
pada tempatnya. Gingival mask ini terbuat dari light cured acrylic.

Gambar Perawatan defek gingiva dengan menggunakan Gingival mask (kiri)


sebelum perawatan dan (kanan) sesudah perawatan

Gambar gingival mask


5. Terapi bedah apa saja yang dapat dilakukan untuk perawatan resesi gusi?
a) Lateral pedicle graft
b) Coronal positioned flap
c) Free gingival graft
d) Sub epithelial connective tissue autograft
e) Guided tissue regeneration (GTR)
f) Semilunar coronally repositioned flap
6.

Jelaskan mengenai bone graft pada bedah periodontal.


Cangkok tulang (Bone grafting) Prosedur ini dilakukan ketika periodontitis telah

menghancurkan tulang sekitar akar gigi. Tulang yang akan dicangkokkan dapat berasal dari
fragmen kecil dari tulang pasien sendiri atau tulang sintetik atau tulang dari pendonor.
Cangkok namun bahan cangkok yang dari tulang sendiri adalah bahan yang terbaik. tulang
dapat membantu mencegah hilangnya gigi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan
pertumbuhan tulang baru secara alami. Cangkok tulang dapat dilakukan selama masih ada
peluang regenerasi jaringan.
Fungsi dari bahan cangkok tulang sendiri diantaranya;
a) Osteokonduksi : Bahan cangkoknya bertindak sebagai fondasi yang akan membantu
pembentukan tulang.
b) Osteoinduksi : Bahan cangkoknya merangsang atau menginduksi pembentukan
tulang baru.
c) Osteogenesis : Sel-sel dari bahan cangkoknya memproduksi tulang baru.

Sumber tulang sebagai bahan cangkokan diantaranya:


a) Otograf (autograft) berasal dari tulang dalam mulut atau bagian tubuh pasien sendiri.
b) Allograf (allograft) berasal dari tulang individu lain yg sama spesiesnya
c) Senograf (xenograft) berasal dari hewan yg berbeda spesiesnya.
d) Bahan alloplastik (alloplastic graft) merupakan bahan sintetis berupa posfat trikalsium
atau hidroksiapatit
Indikasi :
a) Cacat tulang vertikal/angular berdinding tiga
b) Cacat tulang vertikal/angular berdinding dua, dengan syarat cacatnya tidak ter- lalu
lebar.
Prosedur penatalaksanaan bonegraft
a) Anestesi
b) Insisi dan pembukaan flep
c) Penyingkiran jaringan lunak dan jaringan granulasi dengan kuretase
d) Penskeleran & penyerutan akar
e) Penyiapan permukaan akar gigi
f) Penyiapan daerah cacat tulang
g) Penempatan bahan cangkok
h) Penutupan flep dan hecting
i) Pemasangan pembalut periodontal

Ilustrasi Bonegraft : (kiri atas) bahan cangkok tulang ditempatkan pada daerah
cacat tulang dan daerah permukaan akar yang sudah dipersiapkan. (kanan atas)
flap ditutup dan dihecting. (bawah) bahan cangkok tulang sudah berfusi dengan
jaringan sehat tulang alveolar.

Beberapa contoh bahan cangkok


Merk Dagang
PepGen P-15
Bio Oss dan Bio Oss

Bentuk
Kristal
Balok 100, 250, 500 mg

Keterangan

Colagen
Biogran
Osteogen
Grafton

Granul/kristal
Granul Hidroksiapatit
Putty, flex, dan Gel

Allograft
OSteokonduktif
Osteokonduktif, osteoinduktif

Anda mungkin juga menyukai