Anda di halaman 1dari 10

Nama

NIM
SEMESTER

: REZA REDY PURNAMA


: 6312010014
: 3 ( tiga )

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA CEVEST

POKOK PEMBAHASAN
Pasal 5
LEMBAGA KERJASAMA TRIPARTITE
Pasal 6
KOPERASI KARYAWAN
Bab 7
PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB_ DI PERUSAHAAN
)
Pasal 8

BONUS
Pasal 9
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Pasal 10
UPAH SELAMA SAKIT
Pasal 11
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

Pasal 5

LEMBAGA KERJASAMA TRIPARTITE

1. Untuk terwujudnya ketenangan, ketentraman, peningkatan produksi dan produktivitas,


perbaikan pendapatan, kesejahteraan serta kelestarian dan kelancaran perusahaan, dibentuk
wadah kerjasama antara pengusaha dan karyawan yaitu Lembaga Kerjasama Bipartite.
2.
Lembaga kerjasama bipartite, ialah Lembaga di dalam perusahaan, merupakan forum
komunikasi,
konsultasi dan musyawarah, yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja.
3. Tugas Kerjasama Bipartite ialah :
a. Menampung, menanggapi dan memecahkan masalah-masalah ketenagakerjaan di
dalam
perusahaan.
b. Menunjang dan mendorong terciptanya disiplin, kenenangan, ketentraman dan
kegairahan kerja
serta ketenangan usaha.
c. Menegakkan eksistensi dan peranan lembaga-lembaga lain yang berkepentingan
dengan
ketenangan kerja.
4. Kepengurusan dan keanggotaan lembaga Kerjasama Bipartite diatur bersama antara wakil
pengusaha
terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Anggota (Sekurang-kurangnya 3 orang)

Pasal 6

KOPERASI KARYAWAN

1. Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja perlu


ditunjangadanyapeningkatan kesejahteraan pekerja.
2. Bahwa

salah

satu

sarana

penunjang

kearah

peningkatan

kesejahteraan

tersebut tidak saja tergantung pada keadaan upah, namun dengan


sebagian upah masing-masing pekerja dapatdikembangkan untuk
usaha bersama melalui pembentukan Koperasi Karyawan.
3. Perusahaan sesuai dengan kemampuan yang ada akan ikut
mendorong dan

membantu kearah tumbuh dan

berkembang Koperasi Karyawan di Perusahaan.

Bab 7

PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB_ DI


PERUSAHAAN )

1. Program keluarga berencana adalah merupakan salah satu bagian


umtuk

menunjang peningkatan kesejahteraan pekerja, untuk itu perlu


adanya peran serta secara aktif dari pihak pekerja maupun
perusahaan.
2. Bahwa untuk pelaksanaan progoram Keluarga Berencana di
Perusahaan perlu adanya Unit/Personel yang menanganinya
3.

Untuk kelancaran program tersebut, perusahaan akan membantu

sesuai

dengan kemampuan yang ada.

Pasal 8

BONUS

Menjelang hari Raya/Tahun Baru sesuai kondisi dan kemampuan


Perusahaan akan memberikan Bonus kepada pekerja sebesar 1(satu) bulan
upah bagi yang sudah bekerja pada perusahaan selama 12 bulan atau
lebih, dan membayarnya dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
sebelum hari raya masing-masing. Sedangkan bagi pekerja yang bekerja
kurang dari 12 bulan akan diberikan sesuai dengan kebijakan Pimpinan
perusahaan.

Pasal 9

PERAWATAN DAN PENGOBATAN

1. Guna memelihara kesehatan para pekerja, perusahaan menyediakan


fasilitas
pengobatan yang ditentukan oleh Persuahaan atau pengganti biaya
pengobatan akan ditanggung oleh perusahaan sekurang-kurangnya
85%.
2.

Bagi pekerja yang akan menggunakan fasilitas tersebut harus terlebih

dahulu
minta izin kepada perusahaan.
3.

Bagi pekerja yang dalam keadaan mendesak memerlukan perawatan

dan
pengobatan diluar ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Perusahaan akan memberikan bantuan sesuai dengan kebijakan.

Pasal 10
UPAH SELAMA SAKIT

1. Apabila pekerja sakit dan dapat dibuktikan dengan surat

keterangan
dokter, maka upahnya akan dibayar.
2.

Apabila pekerja sakit dalam jangka waktu lama yang dapat

dibuktikan
dengan

surat

keterangan

dokter

yang

ditentukan

perusahaan, maka
upah dibayar sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

- Tiga bulan pertama dibayar sebesar : 100%


- Tiga bulan kedua dibayar sebesar : 75%
- Tiga bulan ketiga dibayar sebesar : 50%
- Tiga bulan keempat dibayar sebesar : 25%

oleh

Pasal 11
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

1. Jaminan sosial tenaga kerja meliputi :


a. Jaminan Kecelakaan kerja;
b. Jaminan Kematian;
c. Jaminan Hari Tua;

d. Jaminan pemeliharaan Kesehatan;


2. Apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja, atau kematian, atau hari
tua,
atau sakit/melahirkan/gugur kandungan dan sebagainya, berhak atas
jaminan
sosial tenaga kerja sesuai ketentuan Undang-undang No. 3 Tahun 1992
tentang

Jaminan

Sosial

Tenaga

Kerja

beserta

peraturan-peraturan

Anda mungkin juga menyukai