Anda di halaman 1dari 77

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST

[Pick the date]

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Pendahuluan
Laporan Kerja Pelatihan ini berdasarkan pada Pelatihan Berbasis Kompetensi

sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.


Pelatihan kerja berbasis kompetensi berfokus pada keterampilan seseorang yang harus
dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.Pada Pelatihan ini
disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Nasional. Standar Kompetensi adalah
pernyataan Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap yang diakui secara nasional.
Laporan pelatihan ini terdiri dari satu unit kompetensi yaitu SCM (Sequence
Control Mechanic).Buku Kerja pelatihan ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta
pelatihan. Informasi yang dibutuhkan peserta pelatihan pada waktu melaksanakan
praktek kerjaMemasang Rangkaian kontrol dam rangkaian utama.Buku Kerja Pelatihan
ini digunakan sebagai Kriteria atau langkah-langkah pelaksanaan pelatihan terhadap
standar kompetensi di bidang SCM (Sequence Control Mechanic).

1.2

Latar Belakang Masalah


Dari masa ke masa seiring dengan perkembangan ilmupengetahuan dan

kemajuan teknologi, manusia menghendakikehidupan yang lebih nyaman.Oleh sebab


itu keberadaan ilmu strategi pengajaran dalam system pendidikan memerlukan upaya
serius untuk tercapainya perkembangan yang optimal dari setiap mahasiswa teknik
elektro.Dengan demikian kita dapat bersaing di kancah industri yang semakin pesat
perkembangannya.
Dewasa ini ilmu strategi pengajaran sudah berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi dan

industri-industri yang ada.Maka sebagai seorang

mahasiswa teknik elektro kita harus dapat memenuhi permintaan yang telah
dintentukan oleh masing-masing imdustri.Maka dari itu latihan merancang, tugas dan
evaluasi merupakan salah satu bhasan dan ilmu strategi pelajaran.

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Keberhasilan pengajar atau dosen merancang materi pengajaran termasuk


merancang latihan,tugas dan evaluasi yang merupakan alat untuk menunjang
mahasiswanya untuk dapat menguasai SCM (Sequence Control Mechanic) agar dapat
bersaing di dunia industri namun yang di titik beratkan bukan hanya menguasai tetapi
memahami keseluruhan dari SCM (Sequence Control Mechanic).
1.3

Tujuan Penulisan
Penulisan laporan ini merupakan sebagai pernyataan bahwa mahasiswa

Politeknik Negri Jakarta telah melaksanakan mata kuliah SCM (Sequence Control
Mechanic).sesuai silabus semester empat.Penulisan laporan ini juga merupakan
indikasi mahasiswa di dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
Dengan demikian tugas yang sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa sudah
terbukti dengan adanya makalah ini dan oleh karena itu tidak ada lagi kata yang
menyatakan bahwa penulis belum menyelesaikan tugas yang terdapat pada silabus
pendidikan.
1.4

Pembatasan Penulisan
Dalam setiap langkah sudah tentu ada batasannya begitu juga di setiap

penulisan terdapat batasan-batasan.Batasan ini merupakan keterbatasan suatu laporan


di dalam penulisannya. Untuk laporan ini di batasi dengan teori yang hanya
menerangkan spesifikasi keseluruhan dari SCM (Sequence Control Mechanic).
Walaupun ada pembahasan itu,merupakan sedikit dari kutipan.
1.5

Mata Kuliah Penunjang


Sebelum menyelesaikan laporan ini diperlukan teori-teori yang dapat mendukung

selesainya laporan ini.Untuk menunjang selesainya laporan ini ,ada mata kuliah yang
saling terkait satu sama lain.Dan hal ini sangat bersinergi untuk melengkapi
pembahasan yang ada.
1.6

Metodelogi Penulisan
Sistem penulisan laporan ini berdasarkan ilmu kepustakaan, yaitu dari beberapa

sumber baik buku, maupun internet dalam membantu penulisan isi laporan
ini.Disamping itu penulisan laporan ini tidak terlepas dari materi Penerangan Instalasi
Domestik sebagaimana panduan yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Macam-macam titik kontak
Titik kontak merupakan sejenis sakelar untuk membuka-menutup atau
menghubungkan-memutuskan, sebagian atau seluruh rangkaian listrik, seperti terlihat
pada gambar dibawah.Titik kontak pada sebuah switch terdiri dari bagian yang
bergerak (mobile) dan bagian yang diam (fixed), seperti pada gambar b.

Gambar2.1.1: Titik Kontak.


Berdasarkan cara kerjanya, titik kontak dibagi menjadi tiga macam, yaitu: titik kontak
a,titik kontak b dan titik kontak c.
2.1.2 Titik Kontak a
Titik kontak a ialah titik kontak yang menutup/terhubung apabila diberi energi dari
luar dan terbuka/terputus apabila tidak mendapatkan energi dari luar. Energi ini dapat
berupa energi listrik, energi mekanis, energi elektromagnetis, energi panas, atau pun
sentuhan tangan.

Gambar2.1.2: Titik kontak a

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Adapun kerja dari titik kontak a dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1.3: Kerja titik kontak a.

Sedangkan simbol dari titik kontak a dapat dilihat pada gambar dibawah, dimana kontak
gerak (bagian yang bergerak) diperlihatkan terpisah disebelah kanan dari lingkaran
terminal (kontak diam).

Gambar 2.1.4: Simbol dari titik kontak a (NO).

Dikarenakan sifat titik kontak a yang pada kondisi normal berada dalam kondisi
terbuka,titik kontak a dinamakan juga titik kontak NO (Normally Opened).

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.1.3 Titik kontak b


Titik kontak b merupakan titik kontak yang berada dalam kondisi terbuka apabila
diberi

energi dari luar dan berada dalam posisi tertutup dalam keadaan normal atau

tidak mendapat energi dari luar. Dengan kata lain kontak b merupakan kontak pemutus.

Gambar 2.1.5: Titik kontak b.


Kerja dari kontak b dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1.6: Kerja titik kontak b.


Adapun simbol untuk kontak b diperlihatkan pada gambar dibawah ini,dimana
bagian yang bergerak (kontak gerak) diperlihatkan bersentuhan dengan bagian kiri dari
titik terminal (kontak diam).

Gambar 2.1.7: Simbol titik kontak b (NC).

Dikarenakan sifat titik kontak b yang pada kondisi normal berada dalam kondisi
tertutup, titik kontak b dinamakan juga titik kontak NC (Normally Closed).

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.1.4 Titik Kontak c


Titik kontak c merupakan gabungan dari titik kontak a dan titik kontak b. Titik
kontak ini mempunyai 3 terminal yaitu: terminal C (Common), Terminal NC (kontak b)
dan terminal NO (kontak a). Pada keadaan normal C-NC terhubung dan C-NO berada
dalam kondisi terputus. Dan apabila titik kontak ini mendapat energi dari luar, C-NO
akan terhubung dan C-NC menjadi terputus. Oleh karena itu kontak c dinamakan juga
kontak ganti.

Gambar 2.1.8: Titik kontak c.

Kerja dari kontak c dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1.9: Kerja titik kontak c.


Sedangkan simbol gambar dari kontak c diperlihatkan seperti gambar dibawah, dimana
kontak gerak bersentuhan dengan terminal NC dan akan beralih ke terminal NO apabila
diberi energi.

Gambar 2.1.10: Simbol Titik kontak c.

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.2 Peralatan-peralatan Dalam Sequence Control (Bentuk, Fungsi dan Simbolnya)


2.2.1. Button Switch
Switch button ini digunakan untuk pengendalian/pengaturan peralatan guna
memberikan tanda-tanda hubung putus dsb. dan sakelar terhubung/terputus dengan
cara menekan/menarik dengan tangan.
a. Macam-macam Button Switch dan Simbolnya
Ditinjau dari titik kontaknya, ada 3 jenis button switch yaitu Normally Open (NO) button
switch, Normally Close (NC) button switch, dan NO/NC button switch.
NO Button Switch.
NO Button Switch sesuai dengan namanya berada dalam posisi Open (terbuka) pada
keadaan normal (button switch tidak ditekan) dan baru akan tersambung apabila
ditekan (lihat gambar).

Gambar 2.2.1: Kerja dan simbol NO


ButtonSwitch
NC Button Switch.
NC

Button

Switch

sesuai

dengan

namanya

berada

dalam

posisi

Closed

(tertutup/tersambung) pada keadaan normal (button switch tidak ditekan) dan akan
terputus/terbuka apabila ditekan (lihat gambar).

Gambar 2.2.1: Kerja dan simbol NO


ButtonSwitch

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

NO/NC Button Switch.


NO/NC Button merupakan gabungan dari NO dan NC button switch.

Gambar 2.2.3: Kerja dan simbol NO/NC Button


Switch
b. Bentuk tombol
Ditinjau dari bentuk tombolnya, ada banyak type button switch seperti pada gambar
dibawah:

Gambar 2.2.4: Bermacam bentuk Button switch


c. Penggunaan
Contoh penggunaan button switch sesuai dengan typenya (bentuk tombolnya).
TypeButton Switch
Type Flat

Type Proyek

Type Mushroom

Penggunaanya
Type konvensional dan banyak digunakan untuk start, stop
dsb.
Dapat digunakan dengan beban, seperti diproyeksikan
untuk start dan stop
Mudah ditempatkan dan mudah dijalankan, untuk
penghentian mendadak (emergency stop)

Untuk tempat seperti pengoperasian dengan menghindarkan pengerjaan yang salah,


Type Pull
seperti interlocking dsb.

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Contoh penggunaan button switch sesuai dengan klasifikasi warna.


Warna

Fungsi

Pemakaian
Satu atau sebagian motor stop, tanpa

Stop

Merah

menggunakan chuk magnet, untuk


penghenti, penghenti putaran

Kuning

Emergenci Stop

Semua stop

Start kembali

Kembali pada putaran start pada

urutan normal

keadaan putaran belum sempurna

Start kembali dari


henti mendadak

Dapat merusak fungsi lain


Star putaran pada urutan tertentu,

Hitam / Hijau

start sebuah atau sebagian dengan

Star

peralatan tambahan pada rangkaian,


unit start, menambah chuk magnetic

Keadaan lain selain

Putih

warna diatas

2.2.2. Select Switch


Switching kontak ini dilakukan melalui perputaran pada sudut batas tertentu dari bagian
push button (bagian yang bergerak).
a. Bentuk nyata dan simbolnya:

Gambar 2.2.5: Bentuk dan simbol dari select switch.

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

b. Jumlah notch:
Ditinjau dari penggunaan/pembuatannya select switch ada yang mempunyai 2 atau 3
notchs seperti pada gambar dibawah.
Interlock

Off

On

Indenpendent

Automatic

Gambar 2.2.6: notchs pada select switch


c. Kegunaan
Select switch dapat digunakan sebagai switch control (CS), yaitu untuk ON dan OFF
sumber daya dsb. Selain itu dapat sebagai pemilihan tempat pengoperasian (change
over switch / COS), contoh pemilihan methode pengerjaan seperti manual, otomatis,
interlock atau independent.

2.2.3. Switch batas (micro switch)


Switch batas dan switch micro banyak digunakan sebagai pendeteksi posisi dari objek
yang diukur.
Bagian kontaknya terdiri dari kontak c dan sebelum bekerja keadaanya ON antara CNC dan akan OFF sesudah bekerja. Sedangkan antara C-NO, akan OFF sebelum
bekerja dan ON sesudah bekerja.

Gambar 2.2.7: Micro switch / switch batas.

10

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Gambar 2.2.8: Struktur dan simbol micro switch / switch batas.

2.2.4. Rele Magnet

Gambar 2.2.9: Rele Magnet


Rele magnet merupakan switch yang bekerja secara otomatis karena efek medan
magnet. Ada dua type rele magnet yaitu rele type hinge, dimana titik kontaknya type C
(change over contact) dan rele type plunger, dimana titik kontaknya type A / B (NO /
NC).

11

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

a. Rele Type Hinge

b. Coil ON

a. Coil OFF

coil
Kontak A Kontak B

c. Simbol

Gambar 2.2.10: Rele Magnet type hinge.

b. Rele Type Plunger

(kontak gerak)
(kontakdiam/tetap)
(kontak gerak)

(per)
(kumparan magnet)
(inti diam/tetap)
a. Structur Rele type plunger

12

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

B contact

A contact

c. Coil ON

b. Coil OFF

Kontak B

coil
Kontak A

d. Simbol

Gambar 2.2.11: Rele Magnet type plunger.

Contoh penggambaran dan rangkaian control memakai rele


Gambar berikut menggambarkan contoh pemakaian rele untuk mengontrol
lampu (SL), serta penggambaran diagram rangkaian kontrol nya.

13

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

a. Wiring

b. Diagram

Gambar 2.2.12: Rangkaian nyata dan penggambaran simbolnya.

Pada rangkaian ini, apabila button switch BS ditekan arus akan mengalir ke coil dari
rele dan mengakibatkan titik kontak R terhubung sehingga lampu SL akan menyala.

2.2.5.2

Magnetic Kontaktor
Magnetic Kontaktor adalah switch magnetik yang serupa dengan rele magnet

dan biasanya digunakan untuk rangkaian kontrol yang menggunakan tegangan dan
arus yang cukup besar dibandingkan rele.

Gambar 2.2.13: Magnetic kontaktor.


Tegangan yang digunakan oleh magnit kontaktor adalah tegangan satu phasa (220V)
dan tegangan 3 phasa (380 V).Simbolnya dapat dilihat pada gambar dibawah.

14

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

a.

Struktur dan prinsip kerja kontaktor


Struktur kontaktor magnet adalah mirip dengan rele magnet type plunger seperti

terlihat pada gambar dibawah.Hal yang berbeda dari rele magnet adalah bagian kontak
utama (main contact) dan kontak tambahan (auxiliary contact) adalah untuk kapasitas
arus yang besar yang dapat men-switch rangkaian utama supaya berdiri sendiri.

Gambar 2.2.14: Struktur dari magnetic kontaktor.

Cara kerja kontaktor magnet adalah sama sebagaimana rele magnet type
plunger dan hal ini untuk menggambarkan inti kontak gerak (mobile core) dengan gaya
magnetisasi dari kontak diam/fixed core (rangsangan kumparan magnet kontaktor) bila
arus input dialirkan ke dalam coil (arus dialirkan dengan adanya tegangan listrik).
Selanjutnya kontak gerak bergerak bersama dengan inti gerak (mobile core)
yang mengakibatkan kontak diam (fixed contact) menjadi ON. Bila arus yang mengalir

15

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

ke coil di putus, gaya magnet akan hilang dan mengakibatkan inti gerak dan kontak
gerak kembali ke posisi semula akibat pengaruh dorongan pegas dan akibatnya kontak
diam (fixed contact) menjadi OFF kembali.
(kontak gerak)

(kontakbantu)

(kontak diam)
(inti gerak)

(kontakdiam)

Gambar 2.2.15: Struktur dari magnetik kontaktor.

b. Simbol dan cara kerja Magnetik Kontaktor


Gambar simbol suatu kontaktor magnet juga dinyatakan secara terpisah ke
dalam kumparan dan kontaknya. Gambar simbol kumparan sama dengan pada rele
magnet, tetapi kontak bantu diberikan berlainan dengan kontak utamanya (kontak
utama untuk kapasitas besar, kontak bantu untuk rangkaian kontrol).
Gambar berikut memperlihatkan kondisi kerja kontak dan coilnya.
coil

Main contact

MC

Aux. contact

MC

MC
arus

MC

a. Coil OFF

MC

b. Coil ON

Gambar 2.2.16: Simbol dan kerja magnetik kontaktor.

16

MC

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.2.6.2

Pengaman Arus lebih.

Pengaman arus lebih yang biasa digunakan dalam praktek sequence kontrol
mekanik ini adalah Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Thermal Over load (TOR).
Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu memutuskan/ mengamankan rangkaian
dari arus yang berlebihan.
Sebagai pemutus rangkaian MCB dan TOR dilengkapi dengan pengaman thermis
(bimetal) yang digunakan untuk beban atau hubung singkat.Berbeda di pemakaiannya,
TOR lebih khusus digunakan untuk mengamankan arus lebih pada motor, sedangkan
MCB dipakai pada instalasi umum.
2.2.10.1. Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB memiliki dua komponen utama, yaitu bimetal dan coil.Pada prinsipnya MCB
bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan oleh arus dan elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh arus listrik.
a. MCB yang pemutusannya berdasarkan panas.
MCB ini memiliki bimetal yang berfungsi sebagai pemutus/penyambung. Untuk lebih
jelasnya, lihat Thermal Overload Rele yang cara kerja nya sama dengan MCB type ini.
b. MCB yang pemutusannya berdasarkan elektro magnetik
Pemutusan dengan elektromagnetik bekerja dengan memanfaatkan medan
magnet yang timbul akibat adanya arus listrik yang mengalir ke coil sehingga coil
tersebut bersifat magnet. Reaksi yang ditimbulkan oleh coil menjadi magnet sangat
cepat bilamana terjadi hubung singkat, karena arus yang ditimbulkan sangat besar
sehingga coil dapat mengakibatkan terbukanya kontak MCB. Dalam hal ini
menyebabkan aliran arus ke beban terputus.

2.2.10.2.

Thermal Overload Relay (TOR)

bimeta
l

I
1

a
s

pegas

17

kontak
torI
s

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Gambar 2.2.17: TOR.


TOR merupakan rele untuk mengamankan rangkaian/motor terhadap gangguan
beban lebih. Beban lebih/arus lebih yang mengalir ke motor dapat menyebabkan motor
menjadi panas, bahkan motor akan terbakar. Beban lebih dapat diakibatkan
diantaranya karena :
1)

Terlalu besar beban mekanik dari kemampuan motor.

2)

Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak.

3)

Terjadinya hubung singkat pada lilitan motor.

4)

Terputusnya salah satu phase dari motor 3 phase.

a. Prinsip kerja TOR


Pada TOR terdapat bimetal, yaitu dua logam yang mempunyai titik muai yang
berbeda. Jika arus yang mengalir ke motor melebihi harga nominalnya maka bimetal
akan

panas

dan

melengkung

sehingga

akan

menggerakkan

sakelar/titik

kontak/pengungkit yang ada pada


TOR itu sendiri (lihat gambar dibawah) yang mengakibatkan rangkaian terputus.TOR
dapat direset secara manual setelah bimetal/heater dingin kembali.

a. TOR dalam keadaan normal

b. Terjadi kelebihan beban

Gambar 2.2.18: Kerja dari TOR.

18

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

b. Struktur dan simbol TOR


TOR mempunyai tiga buah plat bimetal yang dililit oleh kawat pemanas yang
dihubungkan sesuai dengan phasa R, S, T. Struktur dan simbol dari TOR dapat dilihat
pada gambar dibawah.

Gambar 2.2.19: Simbol TOR.

2.2.7.2

Rele Batas Waktu (Timer)

Gambar 2.2.20: Timer

Timer

merupakan

sakelar

yang

bekerja

berdasar

elektromagnetis

dan

memerlukan waktu dalam menggerakkan titik kontaknya. Pada hakekatnya timer sama
dengan magnetic kontaktor, hanya pada timer terdapat titik kontak delay yang
bekerjanya memerlukan waktu sesuai dengan setting waktunya.
Prinsip kerja timer dapat dijelaskan sbb:

19

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

NO

NC

NO

NC

Coil

Titik kontak

Titik kontak
Instant

Delay

Gambar 2.2.21: Terminal-terminal pada timer.


Pada kondisi netral atau coil tidak bertegangan maka kondisi titik kontak NO
pada posisi terbuka dan titik kontak NC pada posisi terhubung. Jika coil diberi tegangan
listrik maka titik kontak instant langsung bergerak (titik kontak NO akan menutup dan
NC akan membuka), sedang titik kontak delay akan bekerja/bergerak beberapa saat
kemudian sesuai dengan setting waktunya (titik kontak NO akan menutup dan NC akan
membuka).
2.2.8.2

Lampu tanda (Indikator)

Lampu tanda digunakan untuk perhatian bagi operator/pekerja akan indikasi


sumber tenaga, kondisi switching dari pemutus/breaker dan penghubung, kondisi kerja
peralatan-peralatan lain seperti start, stop, sedang beroperasi dsb.
a. Macam-macam lampu tanda
Terdapat 3 macam jenis lampu sinyal yaitu: dengan transformator, dengan tahanan dan
type tegangan total, seperti terlihat pada gambar dibawah :

Gambar 2.2.22: Macam-macam lampu tanda.

20

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Type yang menggunakan transformator dan tahanan bekerja dengan cara


mengurangi tegangan yang diberikan kepada bohlamnya sampai 6-28 volt guna
memperpanjang waktu pakai.
Sedangkan type tegangan total digunakan pada tempat dimana cahaya terang
dibutuhkan dan tegangan diatur oleh sumber daya (100 v /200 V) langsung dialirkan
kepada bohlamnya.
b. Simbol gambar dan klassifikasi warna
Simbol gambar dari suatu lampu tanda diperlihatkan pada gambar dibawah dan
pada umumnya simbol a. yang paling banyak digunakan.Simbol huruf dalam gambar
(SL) dimaksudkan sebagai singkatan simbol lampu tanda (Signal Lamp).

SL

(a)

(b)

(c)

Gambar 2.2.23: Simbol dari lampu tanda.


Sebagai pembeda untuk bermacam type lampu tanda, orisinalnya penggambaran
simbol lampu tanda dapat dilihat pada gambar berikut.

a. dengan transformator

b. dengan resistor

c. tegangan total

Gambar 2.2.24: Simbol-simbol lampu tanda.


Warna dari bola lampu sinyal berbeda-beda dan klassifikasi warna dibuat
dengan memasukkan simbol huruf kedalam lingkaran putih dari gambar simbol seperti
terlihat pada daftar berikut ini.

21

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Agar tidak terjadi kesalahan dalam klassifikasi warna, setiap warna mempunyai
arti tertentu

Klassifikasi warna
Kuning

Tanpa

Warna

Merah

Hijau

Simbol huruf

RL

GL

YL (OL)

WL

CL

Close

Open

Sedang

Break

Ground

Penggunaan
utama

Putih

Orange

warna

operasi
Operasi

Stop

Starting

Medium
power
source

2.2.9.2

Konversi

Simbol-simbol

Kontrol

JIS-EIC

(Japan

International

Standard - International Electronic Comission)


Simbol-simbol dari komponen yang dipakai pada rangkaian kontrol berbeda
antara standar jepang dengan standar eropa.Agar tidak terjadi kebingungan sewaktu
membaca dan mendesign rangkaian kontrol, tabel berikut memperlihatkan konversi
simbol-simbol komponen rangkaian kontrol antara standar Jepang (JIS) dan standar
Eropa (IEC).
NO

Nama komponen

1.

Kontak NO

2.

Kontak NC

3.

Simbol JIS

Simbol IEC

Button Switch/saklar
tombol
NO

22

NC

NO

NC

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

4.

Lampu Tanda

5.

Kumparan Rele

6.

Titik kontak rele NO

7.

Titik kontak rele NC

8.

9.

GL

RL

Kumparan magnet

MC

kontaktor

MC

Kontak bantu kontaktor

10.

Kontak utama

11.

Bimetal dari TOR

12.

Titik kontak TOR

MC

THR

X THR
NO

Kontak waktu / timer

23

X THR

NC

T
NO

K
NO

NC

NO

13.

YL WL

T
NC

K
NC

K
NO

K
NC

K
NO

K
NC

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

15.

Kontak langsung timer


NO

16.

Kumparan Timer

NC

K
NO

K
NC

2.2.10. Motor Satu Phasa Dan Motor Tiga Phasa


2.2.10.1.

Belitan Motor 1 Phasa

Gambar 2.4.1: Motor 1 phasa.

Motor satu phasa mempunyai tiga terminal yaitu: common, starting dan running.
Setiap kumparan mempunyai nilai-nilai tersendiri yang sudah ditentukan.Letak dan
susunan ketiga terminal tsb.tidak sama untuk tiap model motor. Ada yang satu baris
mendatar dan ada juga yang berbentuk segitiga, sebelum kita mencoba motor secara
langsung kita harus terlebih dahulu mencari common, running dan starting dari terminalterminal tsb. Untuk mencari terminal tsb.kita harus memakai AVO meter dengan skala
yang kecil, karena hambatan dari kumparan motor kecil. Sebelum kita mulai mengukur
dengan AVO meter semua hubungan kabel dari terminal dengan sumber tegangan
harus dilepas terlebih dahulu. Seperti contoh dibawah ini adalah rangkaian terminal
motor satu phasa jenis hermetik.

24

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

10
50

Cx

60

Sy

zR

10

50

Kum.

Kum.

pembantuutama

Kum.pembantu

Kum.utama

60

Gambar 2.4.2: Terminal motor.


Misalnya pada terminal diatas yang tertera pada gambar kita ukur antara
common dengan starting sebagai contoh didapat dengan nilai 50 Ohm.Kemudian kita
ukur lagi antara common dengan running diperoleh nilai 10 Ohm. Maka apabila kita
ukur antara kumparan starting dengan running adalah hasil penjumlahan antara
kumparan starting dan running atau 50 Ohm + 10 Ohm = 60 Ohm.
Apabila kita menemukan motor yang tidak ada nama-nama terminalnya kita bisa
menentukan nama terminal-terminal motor tsb. dengan cara melakukan pengukuran
hambatan dari masing-masing terminal.

Dari hasil pengukuran itu kita biasanya

memperoleh tiga jenis hasil pengukuran.Langkah pertama adalah menentukan terminal


common, yaitu berada didepan nilai hambatan yang paling besar.Sedangkan kumparan
starting adalah urutan terbesar kedua.Dan untuk hambatan kumparan running adalah
nilainya terkecil.
2.2.10.2

Belitan Motor 3 Phasa

Gambar 2.4.3: Motor 3 phasa.

25

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Motor induksi 3 phasa mempunyai tiga buah belitan, sehingga ujung-ujung


belitannya ada 6 buah, dan ujung-ujung belitan ini dinotasikan dengan huruf seperti
gambar dibawah ini:
`

U1

V1

W1

U2

V2

W2

atau

Gambar 2.4.4: Notasi belitan motor 3 phasa.

2.2.10.3. Hubungan bintang-segitiga (Star-Delta)


Untuk menjalankan motor 3 phasa belitan motor dapat dihubungkan secara
bintang (Y) atau segitiga (). Untuk motor dengan daya yang kecil biasanya hanya
dihubungkan bintang, sedangkan motor yang besar (5 PK) dihubungkan bintang
segitiga (hubungan Y untuk start dan hubungan untuk running dengan alasan untuk
memperkecil arus mula (arus start) ). Hubungan Y dan hubungan dari belitan motor
dapat dilihat seperti gambar sbb:

X
Z

S
X

Gambar 2.4.5: Belitan Motor 3 Phasa Dalam hubungan Bintang (Y)

26

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

R
U

T
U

atau

Y
R

U Z

X
V

Gambar 2.4.6: Belitan Motor 3 Phasa Dalam Hungungan Segi Tiga ()


2.2.10.4.

Membalik putaran motor 3 phasa

Untuk membalik/merubah arah putaran motor 3 phasa dapat dilakukan dengan


jalan merubah atau menukar hubungan dari 2 phasa ( 2 phasa ditukar hubungannya
dan 1 phasa tetap ). Untuk masing-masing putaran (putaran kanan dan putaran kiri) ada
3 kemungkinan hubungan seperti pada tabel dibawah ini.
PUTAR KANAN

PUTAR KIRI

UR

UT

VS

VS

WT

WR

UT

UT

VS

WR

WR

WS

US
VT
WR

UT
VS
WR

27

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.3. Bagan Waktu (Time Chart)


Pengaturan urutan kerja (sequence control) berarti mengatur bahwa kerja
pengaturan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang diatur
sebelumnya. Tetapi hal ini cukup sulit untuk dinyatakan dengan kalimat bagaimana
proses kerja dari berbagai peralatan yang digunakan dalam rangkaian.
Dengan demikian, suatu bagan dirancang untuk pemahamannya yang
menggambarkan bagaimana proses kerja berbagai peralatan-peralatan dalam waktuwaktu tertentu. Bagan ini disebut bagan waktu kerja atau time chart.Bagan waktu kerja
memberikan pengertian waktu pada sumbu horizontal dan memberikan gambaran kerja
dari setiap peralatan pada sumbu vertikal.Sinyal-sinyal input-output pada bagan waktu
digambarkan dengan keadaan ON dan OFF atau dengan 1 dan 0.Garis standard
menunjukkan kondisi 0 dan suatu ketinggian tertentu sebagai 1. Pada garis vertikal,
nama-nama alat seperti MC (Magnetic Contactor),R (Rele), BS (Button Switch) dsb
dituliskan dengan urutan dari atas kebawah sesuai dengan urutan pelaksanaannya.
Sebagai contoh, coba lihat rangkaian berikut.

Gambar 2.5.1: Contoh rangkaian (rangkaian On-Off) dengan metode


jis.

28

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Gambar 2.5.2: Contoh rangkaian (rangkaian On-Off) dengan metode


iec.
Prinsip kerja dari rangkaian diatas yaitu :

Pada kondisi normal (button switch tidak ditekan) maka coil dari dari kontaktor
tidak mendapat tegangan listrik sehingga titik kontak NO dalam kondisi terbuka
dan lampu GL (Green Light) padam, titik kontak NC dalam kondisi menutup
sehingga RL (Red Light) menyala.

Pada kondisi kerja (button switch ditekan) maka coil mendapat tegangan listrik
sehingga titik kontak NO akan menutup (GL akan menyala) dan titik kontak NC
akan membuka (RL akan menyala).

Untuk menerangkan prinsip kerja rangkaian control seperti contoh diatas, dapat juga
dengan menggambarkan Time chart sbb:

BS

GL

RL

Gambar 2.5.2: Time chart rangkaian On-Off


29

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

2.4.

Kebijakan K3
Keselamatan kerja tidak hanya diperlukan dalam pendidikan/training saja tapi

juga sangat dibutuhkan ketika seseorang terjun langsung dilapangan kerja. Oleh karena
itu, kita harus dibiasakan untuk selalu memperhatikan keselamatan kerja. Apabila tidak
diperhatikan, ini dapat mengakibatkan kecelakaan yang dapat merugikan perusahaan
maupun si pekerja/peserta latihan itu sendiri.

Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dapat berupa:


1. Rusaknya alat-alat yang digunakan
2. Kecelakaan pada peserta latihan itu sendiri dapat berupa cacat tubuh

Oleh karenanya, peserta latihan harus benar-benar mentaati segala peraturan yang ada
di tempat pelatihan. Adapun peraturan-peraturan umum yang terdapat pada suatu
tempat latihan maupun dalam perusahaan yaitu:
1. Mentaati segala peraturan dan instruksi dari instruktur
2. Seriuslah ketika sedang bekerja, jangan main-main
3. Bertindak dengan cepat dan benar jika terjadi suatu kecelakaan
4. Bekerjalah dengan baik dan benar
5. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dengan baik dan benar
6. Memakai pakaian kerja yang telah ditetapkan.
7. Tidak menggunakan peralatan yang lain yang tidak dibutuhkan

Menggunakan alat pelindung tubuh, untuk berjaga-jaga aagar tubuh tidak mendapatkan
kecelakaan yang fatal
1. Bekerja sesuai dengan instruksi dari instruktur yang diberikan
2. Menjaga keselamatan kerja diri sendiri, alat dan orang lain

30

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Sedangkan faktor keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


training/pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik ialah:
1. Semua kabel penghantar benar-benar dipertimbangkan keberadaannya

atau

kelangsungan hidupnya, jangan disentuh dengan tangan atau dengan logam


panjang atau dengan beberapa bagian dari mesin
2. Pada sisi lain dari semua jalan untuk derek listrik yang berada diatas kepala
mempunyai kabel penghantar yang dipotong pada braket/screen / layar
pengaman terbuat dari kawat kasa penyangga.
3. Semua benda atau pekerjaan yang akan dibawa keluar melalui kabel penghantar
diatas kepala (overhead) atau yang berdekatan dengan konduktor serupa, maka
sakelar dari kabel tersebut diposisikan pada posisi OFF dan kuncilah sakelar
tersebut kemudian beri papan peringatan tanda yang tepat
4. Beri pengaman khusus yang melintas jalan dan yang dilewati troly, truk
pengangkat lift (misalnya kabel dari rol kabel) yang melintang untuk
perpanjangan lampu atau yang lainnya
5. Lepas beberapa sakelar yang rusak, cacat, pecah steker atau peralatan lainnya
yang tidak aman, gantilah dengan yang baru, dan jangan dipakai sebelum
diperbaiki
6. Jika anda terkena sengatan listrik (konsleting) walaupun arusnya kecil, laporkan
segera dan jangan memakai peralatan tsb. sebelum direparasi oleh tukang yang
menangani
7. Periksa selalu kabel pentanahan atau yang menghubungkannya, saluran kabael
pentanahan dalam batang kawat tembagai atau tali pengikat disekitar tempat
kerja/latihan. Mesin dihubungkan pada sistem pentanahan dan penghantar
pentanahan dihubungkan dengan rangka baja atau pipa air, jika kita mempunyai
suatu mesin yang berputar atau pipa yang akan dihubungkan dengan suatu
pentanahan maka konsultasikan dulu dengan ahlinya.

31

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

BAB III
LAPORAN HASIL PRAKTEK
JOB 1:
i.

Rangkaian ON

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian on
Mengananalisa rangkaian on

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

32

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan
baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

PrinsipKerja:
Pada keadaan normal, rangkaian tidak bekerja karena Relay dan lampu dalam
keadaan OFF.
Apabila BS ditekan, maka arus listrik akan mengalir dari sumber ke koil Relay
K1.
Dan Ketika koil Relay K mendapatkan arus listrik, maka Relay K1 bekerja
dan akan memicu kontak (NO)Relay K1 menjadi tertutup.

Ketika kontak (NO)Relay K1 tertutup, maka arus dapat mengalir ke lampu


melalui kontak tersebut dan lampu pun akan menyala.

33

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 2:
i.

Rangkaian OFF

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian off
Mengananalisa rangkaian off

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

34

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, Lampu menyala karena mendapatkan arus listrik dari
sumber yang melalui kontak (NC)Relay K1. sedangkanRelay K1 belum
bekerja karena koilnya belum mendapatkan sumber arus.

Apabila BS ditekan,maka arus listrik mengalir dari sumber ke koil Relay K1


dan akan memicu kontak (NC) dari Relay K1 tersebut menjadi terbuka.

Ketika kontak NC terbuka, maka arus yang tadinya masuk dari sumber ke
lampu menjadi terputus dan lampupun akan mati (OFF).

35

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 3 :
i.

Rangkaian ON/OFF

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian on/off
Mengananalisa rangkaian on/off

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

36

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, Relay K1 dan Lampu RL tidak bekerja karena tidak
mendapatkan arus dari sumber. Sedangkan lampu GL menyala karena ada arus
yang mengalir ke lampu L2 dari sumber melalui kontak (NC)Relay K1.
apabila BS ditekan, maka arus akan mengalir ke koil Relay K1 dan lampu RL
sehingga Relay K1 bekerja dan lampu RL menyala.

37

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Dan ketika Relay K1sedang bekerja, maka kontak (NC)Relay K1 akan terbuka
dan menutup aliran arus yang menuju lampu GL sehingga lampu GL mati (tidak
menyala).

38

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 4 :
i.

Rangkaian AND

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian AND
Mengananalisa rangkaian AND

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester

Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel
iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhilah prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

39

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja. Karena Relay k1, Relay K2
tidak bekarja dan Lampu L tidak menyala. Karena tidak ada arus yang mengalir
ke Relay dan Lampu.
ApabilaBS-0 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Rele K1 dan
memicu kontak (NO)Relay K1 menjadi tertutup. Namun Lampu belum menyala
karena arus masih terhalang oleh kontak (NO)Relay K2 yang terbuka.

40

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Apabila BS-1 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Relay K2
dan memicu kontak (NO)Relay K2 menjadi tertutup.Namun Lampu belum
menyala karena arus masih terhalang oleh kontak (NO)Relay K2 yang terbuka.
Apabila BS-0 dan BS 1 ditekan secara bersamaan, maka arus akan mengalir
dari sumber menuju koil Relay K1 dan K2. Ketika kedua Relay tersebut bekerja,
akan kontak (NO) kedua Relay tersebut pun akan tertutup dan mengalirkan arus
dari sumber ke lampu L. dan lampu pun akan menyala.

41

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 5 :
i.

Rangkaian OR

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian OR
Mengananalisa rangkaian OR

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

42

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

Time Chart :

BS-0
BS-1
K1
K2
L

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja. Karena Relay K1, Relay K2
tidak bekarja dan Lampu L tidak menyala.
ApabilaBS-0 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Relay
K1lalu memicu kontak (NO) Relay K1 menjadi tertutup yang akan menyalakan
lampu L.

43

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Begitu pula Jika BS-1 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil
Rele K2 dan memicu kontak (NO)Relay K2 menjadi tertutupyang akan
menyalakan lampu L.
Jika BS-0 dan BS-1 ditekan secara bersamaan, maka arus akan mengalir
dari sumber menuju koil Relay K1 dan Relay K2. Ketika kedua relay tersebut
bekerja, maka kontak NO kedua relay tersebut pun akan tertutup dan
mengalirkan arus dari sumber ke lampu L. dan lampu pun akan menyala.

44

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 6:
i.

Rangkaian SELFHOLDING

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian SELFHOLDING
Mengananalisa rangkaian SELFHOLDING

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

45

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

Time Chart :

BS-0
BS-1
K
RL
GL

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja.karena

Relay K tidak

bekarja, Lampu RL menyala dan Lampu GL tidak menyala.


Apabila BS-0 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Relay
K1 dan memicu kontak (NO)Relay K1 menjadi tertutup dan menyalakan lampu
GL dan Kontak (NC) menjadi terbuka yang mematikan lampu RL.

46

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Lalu ketika kita lepas BS-0, maka lampu GL akan tetap menyala dan lampu
RL akan tetap tidak menyala karena aliran arus yang melalui BS0 tadi sudah
berpindah ke kontak (NO) yang tertutup yang Meneruskan aliran arusya ke
koil Relay K1. Untuk mematikan (Menon-aktifkan) rangkaian ini, maka kita
harus menekan tombol BS-1.
Ketika BS-OFF ditekan, maka aliran arus ke koil ReleXakan terputus Lampu
RL akan tidak menyala dan Lampu GL akan kembali menyala.

47

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 7:
i.

Rangkaian INTERLOCK

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian Interlock
Mengananalisa rangkaian Interlock

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

48

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja. Relay K1, Relex2tidak bekarja
dan Lampu GL, RL tidak menyala. Karena tidak ada arus yang mengalir ke Relay
dan Lampu.
Apabila BS-0 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Relay K1
dan memicu kontak (NO)Relay K1 menjadi tertutup. Dan Lampu GL pun akan
menyala karena ada arus yang mengalir melalui kontak (NO)Relay K1 yang
tertutup ke Lampu GL.

49

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Apabila kitatekan tombol BS-1 saat Relay K1 bekerja, maka Relay K2 tidak akan
bekerja karena aliran arus listrik menuju koil Relay K2 terputus oleh kontak (NO)
Relay K1 yang terbuka.
Apabila BS-1 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber ke koil Relay K2
dan memicu kontak (NO)Relay K2 menjadi tertutup. Dan Lampu RL pun akan
menyala karena ada arus yang mengalir melalui kontak (NO)Relay K2 yang
tertutup ke Lampu RL.

Apabila kita tekan tombol BS1 saat Relay K2 bekerja, maka Relay K1 tidak akan
bekerja karena aliran arus listrik menuju koil K1 terputus oleh kontak (NO) K2 yang
terbuka.

ApabilaBS-0 dan BS-1 ditekan secara bersamaan, maka arus akan mengalir
dari sumber menuju koil Relay K1. Karena jarak dari sumber ke koil Relay K1 lebih
dekat dibandingkan jarak dari sumber ke koil Relay K2. Pada intinya sebelum
Relay K2 bekerja, kontak (NO) Relay

K1 yang terbuka terlebih dahulu

memutusaliran arus yang masuk ke koil Relay K2 dan lampu yang menyala
adalah lampu GL.

50

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 8 :
i.

Rangkaian ON DELAY

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian on delay
Mengananalisa rangkaian on delay

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay Timer
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

51

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :

52

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja (lampu GL tidak menyala, Lampu
RL menyala dan Timer K1 off).
Apabila BS-1 ditekan,maka

arus listrik akan mengalir dari sumber ke koil

Reletimer K1. dan kontak (NO) instan Rele timer K1 langsung tertutup,
sedangkan kontak (NO/NC) delaynya menunda mengontak sesuai selang waktu
yang kita set. Dan kontak (NO) instan tersebut akan mengunci agar timer tetap
bekerja.

Setelah selang waktu yang kita tercapai, maka kontak (NO) delay akan menutup
dan kontak (NC) delay akan membuka. Pada saat itu maka lampu RL akan mati
karena aliran arus terputus oleh kontak (NC) delay ysng terbuks dan lampu GL
akan menyala karena ada liran arus ke lampu yang melalui kontak (NO) delay
timer yang tertutup. Dengan kata lain, setelah kita tekan BS-1, lampu tidak
langsung menyala tapi tertunda selang beberapa saat.

Ketika BS-O ditekan, maka aliran arus ke koil Reletimer Takan terputus dan
Lampu GL akan tidak menyala dan Lampu RL akan kembali menyala.

53

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 9 :
i.

Rangkaian OFF DELAY

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian off delay
Mengananalisa rangkaian off delay

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch
b) Relay
c) Lampu Indikator
d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

54

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

v.

Gambar Kerja :

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja timer K1 off, Relay K2 off dan
lampu GL tidak menyala.
ApabilaBS-0 ditekan, maka arus listrik akan mengalir dari sumber ke koil Relay
K2 melalui titik kontak (NC) delay timer K1. dan kontak (NO)Relay K2 yang
tertutup akan mengunci Relay K2 untuk tetap bekerja, menyalakan lampu GL dan
menjadi arus sumber yang nantinya akan menyalakan timer K1.

55

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Dan bila BS-1 ditekan, maka arus akan mengalir dari sumber melalui kontak
(NO)Relay K2 yang tertutup ke koil timer K1, dan kontak (NO) instan timer Takan
tertutup dan mengunci timer K1 agar bisa bekerja terus menerus.

Lalu ketika koil timer K1 mendapat arus, maka timer akan mulai menghitung
waktu tundanya. Ketika waktu tundanya tercapai, maka kontak (NC) delay timer
K1 akan terbuka dan memutus aliran arus ke koil Relay K2.

Ketika Relay K2 off (tidak bekerja), maka timer pun akan off karena aliran arus
dari sumberke timer akan terputus oleh kontak (NO)Relay K2 yang terbuka
kembali. Dengan kata lain, setelah kita tekan pushbutton BS-0, lampu langsung
menyala tapi saat kita tekan pushbutton BS-1 lampu tidak langsung mati tapi
tertunda selang beberapa saat.

56

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 10 :
i.

Rangkaian ON/OFF DELAY

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian on/off delay
Mengananalisa rangkaian on/off delay

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Switch / Sakelar
b) Relay
c) Timer
d) Lampu Indikator
e) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Patuhi prosedur yang telah ditentukan
Jangan bercanda ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan (APD) agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Jagalah keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

57

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan
baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

Time Chart:
BS
K1
K2
t

K3
GL

58

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

vi.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian tidak bekerja timer K1 dan K2 off, relay K3 off
dan lampu GL tidak menyala.
Apabila Sakelar BS ditekan, maka arus listrik akan mengalir dari sumber ke koil
timer K1, dan timer K1 mulai menghitung waktu tundanya. Setelah tercapai,
maka (NO) delay K1 akan tertutup dan mengalirkan arus ke koil Relay K3. dan
akan memicu kontak (NO)Relay K3 untuk menutup yang akan megalirkan arus
ke lampu GL dan lampu GL pun menyala. Sedangkan kontak (NC) delay K1
akan memutus aliran arus listrik yang akan mengalir ke timer k2.
Apabila Sakelar bS kita lepas, maka aliran arus menuju timer K1 akan terputus
dan akan mengembalikan posisi kontak kontak dari timer K1 menjadi normal
kembali. Saat kontak (NC) delay timer K1 tertutup, maka aliran arus dari kontak
(NO)Relay k3 yang tertutup akan masuk ke timer K2 dan timer K2 pun mulai
menghitung waktu tundanya.
Apabila waktu tunda timer K2 tercapai, maka kontak (NC) delay timer K2 akan
terbuka dan meng-offkan Relay K3. Ketika Relay K3 off, secara otomatis lampu
akan tidak menyala dan timer K2 pun akan off karena aliran arus akan terputus
oleh kontak (NO)Relay K3 yang menjadi terbuka.

Dengan kata lain, ketika kita menekan sakelar BS, maka lampu tidak akan
langsung menyala tetapi menunggu dahulu beberapa saat baru menyala. Dan
saat kita lepas saklar tersebut, maka lampu pun tidak langsung mati tapi
menunggu dahulu beberapa saat baru mati.

59

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 11 :
i.

Rangkaian Kontrol Motor system DOL

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian Kontrol Motor system DOL
Mengananalisa rangkaian Kontrol Motor system DOL

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :

iii.

a) Button Switch

d) Kabel

b) Relay

e) Motor 3 phase

c) Lampu Indikator

f) TOR

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

60

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

61

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Time Chart:

vii.

Prinsip Kerja :
Dalam keadaan normal, rangkaian dalam keadaan bekerja pada lampu GL
karena arus langsung msuk pada titik kontak nc sehingga lampu GL menyala.
Apabila BS-ON ditekan maka arus akan mengalir dari sumber menuju coil
pada kontaktor, maka kontaktor bekerja, maka titik kontak juga akan bekerja
dan lampu GL menjadi mati, karena titik kontak nc menjadi terputus dan RL
menjadi menyala dan motor juga akan bekerja, karena titik kontak no
terhubung.
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir pada kontaktor akan
terputus, maka kontaktor tidak menjadi tidak bekerja dan titik kontak menjadi
dalam keadaan normal kembali, maka lampu GL menjadi menyala, karena titik
kontak nc terhubung kembali, RL menjadi mati, dan motor menjadi tidak
bekerja, karena titik kontak no menjadi terputus
Dalam rangkaian ini TOR berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih pada
motor.

62

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 12 :
i.

Rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse
Mengananalisa rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :

iii.

a) Button Switch

d) Kabel

b) Relay

e) Motor 3 phase

c) Lampu Indikator

f) TOR

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

63

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian kontrol motor forward-reverse I :

64

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Time Chart:

vi.

Prinsip Kerja :

Apabila BS-F ditekan maka arus mengalir dari sumber menuju coil MCF
maka MCF bekerja dan titik kontak MCF juga bekerja maka motor akan
bekerja forward atau maju, dan apabila BS-R ditekan maka tidak akan
berpengaruh pada rangkaian dan beban
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir akan terputus maka
kontaktor tidak akan bekerja dan motor juga tidak berputar
Apabila BS-R ditekan maka arus mengalir dari sumber menuju coil MCR
maka MCR bekerja dan titik kontak MCR juga bekerja maka motor akan
bekerja reverse atau mundur, dan apabila BS-F ditekan maka tidak akan
berpengaruh pada rangkaian dan beban.
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir akan terputus maka
kontaktor tidak akan bekerja dan motor juga tidak berputar
Dalam rangkaian ini TOR berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih pada
motor.

65

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Diagram rangkaian kontrol motor forward-reverse II :

Time Chart:

66

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

vii.

Prinsip Kerja :

Apabila BS-F ditekan maka arus mengalir dari sumber menuju coil MCF
maka MCF bekerja dan titik kontak MCF juga bekerja maka motor akan
bekerja forward atau maju, pada rangkaian ini apabila BS-R ditekan
maka MCR langsung dapat bekerja tanpa menekan tombol BS-OFF
Apabila BS-R ditekan maka arus mengalir dari sumber menuju coil MCR
maka MCR bekerja dan titik kontak MCR juga bekerja maka motor akan
bekerja reverse atau mundur, pada rangkaian ini apabila BS-F ditekan
maka MCF langsung dapat bekerja tanpa menekan tombol BS-OFF
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir akan terputus maka
kontaktor tidak akan bekerja dan motor juga tidak berputar.
Dalam rangkaian ini TOR berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih pada
motor.
Alasan : Pada rangkaian ke 2 dari Forward-Revese ini lebih cepat dan perktis dalam
merubah arah putaran motor tanpa harus menekan tombol BS-OFF

67

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 13 :
i.

Rangkaian Kontrol Motor Bintang-Segitiga

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian Kontrol Motor Bintang-Segitiga
Mengananalisa rangkaian Kontrol Motor Bintang-Segitiga

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch

e) Timer

b) Relay

f) Motor 3 phase

c) Lampu Indikator

g) TOR

d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

68

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

69

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Time Chart:

vi.

Prinsip Kerja :
Pada keadaan normal Dalam keadaan normal, rangkaian dalam keadaan
bekerja pada lampu GL karena arus langsung msuk pada titik kontak nc
sehingga lampu GL menyala.
Apabila BS-ST ditekan maka arus yang mengalir dari sumber akan
mengalir menuju MCm dan MCm akan bekerja dan titik kontak MCm juga
akan bekerja, dan arus mengalir MCY, maka titik kontak MCY bekerja,
maka lampu YL menyala dan lampu GL mati dan maka motor berputar,
pada keadaan ini motor berputar pada arus star,
Dan titik kontak no akan menjadi terhubung maka arus mengalir menuju
timer dan timer akan bekerja dan setelah timer bekerja sesuai waktu yang
telah ditentukan maka titik kontak timer akan bekerja sehingga titik kontak
timer no menjadi terhubung maka arus mengalir menuju MCD dan MCD
akan bekerja dan titik kontak MCD juga bekerja sehingga arus mengalir
menuju RL maka lampi RL menyala dan lampu YL mati, dan maka motor
akan berputar dengan arus delta

70

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir pada kontaktor akan
terputus, maka kontaktor tidak menjadi tidak bekerja dan titik kontak menjadi
dalam keadaan normal kembali, maka lampu GL menjadi menyala, karena titik
kontak nc terhubung kembali, RL menjadi mati, dan motor menjadi tidak
bekerja, karena titik kontak no menjadi terputus
Dalam rangkaian ini TOR berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih pada
motor.

71

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

JOB 14 : Rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse Bintang-Segitiga


i.

Tujuan Praktek:
Dapat menerapkan K3 ditempat kerja
Melakukan pengawatan rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse, BintangSegitiga
Mengananalisa rangkaian Kontrol Motor Forward-Reverse, Bintang-Segitiga

ii.

Daftar peralatan dan bahan:


Alat :
a) Obeng (+) (-)
b) Tang potong
c) AVO/Multitester
Bahan :
a) Button Switch

e) Timer

b) Relay

f) Motor 3 phase

c) Lampu Indikator

g) TOR

d) Kabel

iii.

Keselamatan Kerja:
Mentaati segala instruksi dari instruktur
Seriuslah ketika sedang bekerja
Bertindak dengan cepat dan benar ketika terjadi suatu kecelakaan
Bekerjalah dengan baik dan benar
Gunakan alat sesuai fungsinya dengan baik dan benar
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
Jangan gunakan peralatan yang tidak dibutuhkan
Gunakan alat pelindung tubuh agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang fatal
Bekerjalah sesuai instruksi yang diberikan instruktur
Menjaga keselamatan diri sendiri,orang lain dan barang itu sendiri

72

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

iv.

Langkah Kerja:

Pastikan alat berfungsi dengan baik,tukar apabila alat tidak berfungsi dengan baik

Rangkailah rangkaian off pada gambar kerja

Berikan tegangan pada rangkaian

Chek dan analisa kerja rangkaian tersebut dengan cara menekan dan melepas
button swich BS dengan jari sambil amati output lampu

v.

Perbaiki rangkain jika cara kerja tidak benar

Buat time chart pada rangkaian ini

Gambar Kerja :
Diagram rangkaian:

73

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Time Chart:

vi.

Prinsip Kerja :
Apabila BS-F di tekan maka arus mengalir dari sumber menuju MC-F maka MCF bekerja dan titik kontak MC-F juga bekerja maka arus akan mengalir menuju
timer pada saat keadaan ini motor bekerja forward / maju dan sedang berarus
star / bintang
Timer bekerja, selang beberapa detik titik kontak timer bekerja maka titik kontak
NO timer menjadi terhubung dan titik kontak NC timer terputus maka MCD
bekerja dan MCY tidak bekerja maka motor akan bekerja dengan arus delta
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir pada kontaktor akan terputus,
maka kontaktor tidak menjadi tidak bekerja dan titik kontak menjadi dalam
keadaan normal kembali
Apabila BS-R di tekan maka arus mengalir dari sumber menuju MC-R maka MCR bekerja dan titik kontak MC-R juga bekerja maka arus akan mengalir menuju
timer pada saat keadaan ini motor bekerja reverse/mundur dan sedang berarus
star/ bintang

74

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

Timer bekerja, selang beberapa detik titik kontak timer bekerja maka titik kontak
NO timer menjadi terhubung dan titik kontak NC timer terputus maka MCD
bekerja dan MCY tidak bekerja maka motor

akan bekerja dengan arus

delta/segitiga
Apabila BS-OFF ditekan maka arus yang mengalir pada kontaktor akan terputus,
maka kontaktor tidak menjadi tidak bekerja dan titik kontak menjadi dalam
keadaan normal kembali
Dalam rangkaian ini TOR berfungsi sebagai alat pengaman beban lebih pada
motor.

75

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

BAB IV
PENUTUP
Alhamdulillah setelah saya berhasil dalam praktek saya pun berhasil
mengerjekan laporan ini sebagai pelengkap nilai dan untuk memenuhi salah satu
persyaratanan akademis, tak lupa Puji serta Syukur saya panjatkan kepada Allah Swt
karena atas Ridha-NYA lah saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Mungkin jika tidak ada bantuan dari orang tua, instruktur dan teman. saya tidak
dapat menyelesaikan laporan ini, oleh sebab itu saya berterima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu saya dalam hal penyusunan laporan ini.
Semoga apa yang saya paparkan dalam materi Laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca, memang dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu saya sangat menerima saran, kritik dari para pembaca guna membuat
saya menyempurnakan membuat laporan berikutnya.
Akhir kata dari saya adalah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
4.2

Kesimpulan
Pada bagian akhir dari Laporan Akhir ini penulis mencoba menarik kesimpulan

dari pengalaman yang telah didapat selama satu semester melakukan Praktek. Penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Dalam praktik ini kita dituntut untuk mengetahui serta mengerti semua peralatan
yang digunakan dalam proses pengerjaan job yang diberikan
2. Di dalam praktek ini kita dituntut agar bisa memasang, merangkai serta
memahami sebuah rangkaian pada job-job yang di berikan
3. Di dalam praktek ini kita juga dituntut agar mahasiswa bersikap disiplin,
bertanggung jawab, dan dapat diandalkan
4. Pada praktek ini juga berguna bagi mahasiswa untuk menambah skill pada
setiap individu mahasiswa dan mencari relasi di dunia kerja kedepannya.

76

Politeknik Negeri Jakarta - CEVEST


[Pick the date]

4.3

Saran
Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada

segenap pembaca laporan praktik akhir ini, yaitu sebagai berikut:


1. Dengan selesainya laporan praktik ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat
memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu laporan ini
dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan laporan ini
kearah yang lebih sempurna.
2. Semoga laporan ini dapat menarik simpati para pembaca.
3. Sebaiknya dalam mengikuti praktik Instalasi ini harus disiapkan mental dan teliti
dalam penyambungan kabel. Agar tidak terjadi hubung singkat.
4. Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.

77

Anda mungkin juga menyukai