PENDAHULUAN
Pada ESDM nomor 07 tahun 2012 UU
Minerba (Mineral dan batubara) tentang larangan
perusahaan tambang untuk mengekspor bahan
mineral mentah dan peningkatan nilai tambah
mineral dan batubara
melalui kegiatan
pengolahan dan pemurnian. Hal ini yang
mendorong para peneliti untuk melakukan
pengolahan dan pemurnian mineral alam guna
meningkatkan nilai Sumber Daya Alam
Indonesia. Sehingga mineral dan batubara yang
terdapat di Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin dan memiliki nilai yang tinggi serta
memiliki nilai jual yang tinggi.
Nikel banyak ditemukan dalam bentuk
mineral Laterite. Laterite terbagi atas tiga jenis
yaitu endapan silikat Ni, Mg-Ni silikat pada
mineral Garnierite; endapan silikat Ni pada
mineral Nontronite; dan endapan oxide pada
mineral Goethite. Untuk mineral Laterite di
Indonesia terbesar kedua setelah negara New
Umumnya
industri
pertambangan
Indonesia menggunakan cara Hydrocloric Acid
leaching. HCl banyak digunakan sebagai reaktan
leaching karena dianggap lebih optimal dalam
mengekstraksi logam nikel dari suatu mineral
dibandingkan dengan metode lain. Pada
penelitian sebelumnya oleh Ahmet Goveli pada
tahun 2006, untuk melarutkan logam nikel dalam
mineral Laterite dilakukan dengan beberapa
variasi diantaranya variasi konsentrasi larutan,
waktu pelarutan, dan suhu pelarutan. Pada
variasi konsentrasi larutan diperoleh logam nikel
optimal pada konsentasi larutan HCl 4M dengan
nikel dapat di ekstrak 97,96% dari kadar awal.
Untuk variasi waktu pelarutan paling optimal
yaitu pelarutan selama 4 jam, dengan nikel yang
dapat di ekstrak 24,60% dari kadar awal. Dan
2
15000
10000
Kadar
5000
0
0
Al
Si
Ca
Cr
Mn
Fe
Ni
3
%
2,3
%
4,5
5
%
2,47
%
1,34
%
78,6
4
%
6,
61
%
Konsentra
si Nikel
(ppm)
98,520
72,134
106,672
96,716
97,724
65,210
5
10
konsentrasi larutan HCl (Molar)
Bahan
Konsentrasi
Nikel (ppm)
172,97
103,9725
170,795
307,29
200,515
185,015
5000
4000
Kadar
3000
2000
1000
0
0
5
10
konsentrasi larutan H2SO4 (Molar)
KESIMPULAN
Dari hasil data dan analisis yang
didapatkan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan larutan H2SO4 dapat melarutkan
logam nikel dan konsentrasi optimal untuk
melarutkan logam nikel pada 4M pada proses
ekstraksi nikel dari mineral goethite dengan
kadar nikel yang dapat diperoleh sebesar
106,6715 ppm.
2. Penggunaan larutan HCl dapat melarutkan
logam nikel dan konsentrasi optimal untuk
melarutkan logam nikel pada 5.5M pada
proses ekstraksi nikel dari mineral goethite
goethite dengan kadar nikel yang dapat
diperoleh sebesar 307,29 ppm..
3. Kadar nikel pada mineral goethite yang telah
di ekstraksi bersifat ferromagnetik, dengan
hubungan antara kadar nikel dengan
suseptibilitas magnetik sebanding lurus.
DMG
Nikel
(ppm)
Nikel
(%)
10 ml HCl 5.5 M
20 ml
307,29
5,98
10 ml HCl 7M
20 ml
200,52
6,53
10 ml HCl 8.5 M
20 ml
185,02
7,03
DAFTAR RUJUKAN
Bradley, Kevin. 2011. Nickel Applications &
Uses. Shanghai: 8th Annual China Nickel
Conference
Cull, Selby. 2009. The Restless Earth: Rocks and
Minerals. New York: Chelsea House
Publisher The Franklin Institute.
Filho, Hlcio Jos Izrio dkk. 2011. State of the
Art and Trends in Atomic Absorption
Spectrometry. Brazil:Universidade de So
Paulo
Izzati, Fatiyah. 2013. Analisis Struktur Kristal
dengan Difraksi Neutron (High Resolution
Powder Diffractometer HRPD) dan
Difraksi Sinar X (X-ray Diffractometer
XRD. Malang: UM
Goveli, Ahmet. 2006. Nikel Extraxtion from
Gordes Laterites by Hydrochloric Acid
leaching. Middle East:
Middle East
Technical University
Kusumawati, Astrini Dewi, dkk. 2012.
Pengembangan Metode Karakterisasi
Dielektrik Secara Komperhensif dan
Parsial Batuan Berbasis Tembaga di
Daerah Tulungagung untuk Penyusunan
Database Sifat Fisis Batuan di Indonesia.
Malang: UM
Lestyowati, Titis. 2013. Pengaruh Rasio Fe3O4:
Fe2O3, Rasio Fe : C dan Ukuran Bulir
Mineral Magnetik pada Suseptibilitas
Magnetik Toner. Malang: UM
Marcos A. E. 2006. Magnetic studies of natural
goethite samples from Tharsis, Huelva,
Spain. Argentina: Geofsica Internacional
(2006), Vol. 45, Num. 4, pp. 219-230
Najah, Afidatun. 2013. Analisis Kuantitatif Data
Difraksi dan Data X-Ray Fluorescence
(XRF). Malang: UM
N.W. Brand, et al. 1998. Exploration Model: The
Cawse Shear-Controlled Ni-Oxide And
Associated Mn-Co-Ni Deposit, Western
Australia. Australia: AGSO journal of
geology &geophysics, 17(4), 81-88
Purwanto, Hadi. 2002. Recovery of Nikel from
Selectively Reduced Laterite Ore by
Sulphuric Acid Leaching. Japan: ISIJ
International, Vol. 43 (2003), No. 2,
pp.181-186
R. Garca and A. P. Bez. 2011. Atomic
Absorption Spectrometry (AAS). Mexico:
Universidad Nacional Autnoma de
Mxico
5