Anda di halaman 1dari 36

STATISTIK DAERAH

KABUPATEN TANGERANG
2012

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG

STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
2012
ISBN : 978-979-1426-81-7
Katalog BPS : 1101002.3603
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 17 Halaman + V
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh :
BPS Kabupaten Tangerang

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Keterangan Kulit :
1. Pulau Cangkir ( Salah satu wisata di Kronjo )
2. Pintu gerbang menuju perumahan Citra Raya
3. Millennium Industrial Estate ( Salah satu Industrial di Tigaraksa )
4. Rumah Kayu Goen ( Salah satu wisata di Panongan )
5. Taman Buaya Tanjung Pasir ( Salah satu wisata di Teluknaga )

Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi
dan kabupaten/kota. Penyusunan publikasi Statistik Daerah ini
merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan
serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk
mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya
untuk semua .
Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
statistik yang telah tersedia di daerah seperti Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator
terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian
deskriptif sederhana.
Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai
dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di
berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi
umum daerahnya.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
Jakarta, September 2012
Kepala Badan Pusat Statistik,
DR. Suryamin, M.Sc.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

iii

Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2012 diterbitkan oleh BPS Kabupaten Tangerang berisi berbagai data dan
informasi terpilih seputar Kabupaten Tangerang yang dianalisis
secara sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada
di Kabupaten Tangerang.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2012 diterbitkan untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah
terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang
sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2012
memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari
berbagai sektor di wilayah Kabupaten Tangerang dan diharapkan dapat digunakan
untuk bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah
dijalankan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan
publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan
publikasi di masa mendatang.

BPS Kabupaten Tangerang


Kepala,

Ir. Budi Supriyanto.

iv

Statistik Daerah Kab.Tangerang 2012

DAFTAR ISI

1. Geografi dan Iklim

8. Pembangunan Manusia

10

2. Pemerintahan

9. Pertanian

11

3. Penduduk

10. Industri Pengolahan

13

4. Ketenagakerjaan

11. Pariwisata

14

5. Pendidikan

12. Pengeluaran Penduduk

15

6. Kesehatan

13. Pendapatan Regional

16

7. Perumahan

14. Perbandingan Regional

17

Lampiran Tabel

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

1
1

GEOGRAFI DAN IKLIM


Kabupaten dengan wilayah dataran rendah dan dataran tinggi
Luas wilayah Tangerang sebesar 9,93 persen dari total luas wilayah Banten, dengan
temperatur maksimum tertinggi pada Bulan Oktober dan Desember sebesar
35,40C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 79,9%
dan 54,5% dengan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 10,9 mm.

Kabupaten Tangerang terletak di bagian


Timur Propinsi Banten pada koordinat 10620'10643' Bujur Timur dan 600'-620' Lintang
Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tangerang
959,6 km2 atau 9,93 % dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten dengan batas wilayah
sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,
sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan
Kota Depok, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.
Secara Topografi, Kabupaten Tangerang
berada pada wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah sebagian besar berada di wilayah utara yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran
tinggi berada di wilayah bagian tengah ke arah
selatan. Secara administratif, Kabupaten Ta
ngerang terdiri dari 29 kecamatan, 28 kelurahan dan 246 desa.
Keadaan
iklim
didasarkan
pada
penelitian di BMKG, Stasiun Geofisika Klas III
Budiarto, Curug , yaitu berupa data temperatur
(suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas
matahari , curah hujan dan rata-rata kecepatan
angin. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 21,5 - 34,1 0C, temperatur maksimum
tertinggi pada Bulan Oktober dan Desember
yaitu 35,4 0C dan temperatur minimum terendah pada bulan Agustus yaitu 20,2 0C. Ratarata kelembaban udara dan intensitas matahari
sekitar 79,9% dan 54,5%. Keadaan curah hujan
tertinggi terjadi pada Bulan Juni dan November
yaitu 17 mm, sedangkan rata-rata curah hujan
dalam setahun adalah 10,9 mm. Hari hujan
tertinggi pada Bulan Januari dengan hari hujan
sebanyak 24 hari dan terendah pada Bulan
Agustus sebanyak 3 hari. Rata-rata kecepatan
angin dalam setahun adalah 3,5 km/jam
dengan kecepatan maksimum 24 km/jam.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

Peta Kabupaten Tangerang


Laut Jawa

J
a
k
a
r
t

Kota
Tangerang

Kabupaten
Serang

Kota
Tangerang
Selatan

Kabupaten
Lebak

Data Geografis dan Iklim Tangerang, 2011


Uraian

Satuan

Nilai

DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian

km2

959,6

m dpl

85

c. Sungai terpanjang (S. Cisadane)

km

414,3

d. Wilayah Terluas (Rajeg)

km2

53,7

e. Wilayah Terkecil (Sepatan)

km2

17,32

IKLIM
a. Rata-rata temperature udara

21,5 - 34,1

b. Rata-rata kelembaban udara

79,9

c. Rata-rata intensitas matahari

54,5

mm

10,9

km/jam

3,5

d. Rata-rata curah hujan


e. Rata-rata kecepatan angin

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

2
2

PEMERINTAHAN
Proporsi pegawai laki-laki lebih mendominasi
Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 246
desa dan 28 kelurahan. PNS laki-laki lebih banyak daripada PNS perempuan
dengan lulusan S1 masih mendominasi.

Statistik Pemerintahan di Tangerang


2009-2011

Wilayah
Administrasi

2009

2010

2011

29

29

29

246

246

246

28

28

28

2009

2010

2011

Laki-laki

6 780
(54,43%)

6 780
(52,29%)

6 593
(53,53%)

Perempuan

5 677
(45,57%)

6.187
(47,71%)

5 724
(46,47%)

Jumlah Total

12 457
(100,00%)

12 967
(100,00%)

12 317
(100,00%)

1. Kecamatan
2. Desa
3. Kelurahan
Jumlah PNS

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Jumlah Anggota Fraksi DPRD di Tangerang


Periode 2009-2014
45

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

30

30

17
11
5

Kabupaten
Tangerang
mempunyai
pemerintahan yang sama dengan kabupaten
lainnya. Unit pemerintahan di bawah kabupaten
adalah kecamatan, masing-masing kecamatan
terdiri atas beberapa kelurahan dan desa. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, terhitung sejak Kota Tangerang Selatan me
misahkan diri dari Kabupaten Tangerang,
jumlah kecamatan, kelurahan maupun desa di
Kabupaten
Tangerang
tetap
yaitu
29
kecamatan, 28 kelurahan, dan 246 desa.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Tangerang selama periode tahun 2009-2011
cukup berfluktuasi. Meningkat di tahun 2010
dan menurun cukup significant di tahun 2011.
Bila diperhatikan komposisi pegawai menurut
jenis kelamin, jumlah pegawai laki-laki lebih
banyak dibandingkan pegawai perempuan. Terakhir di tahun 2011 proporsi pegawai laki-laki
mencapai 53,53 persen.
*** TAHUKAH ANDA
Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun
2011 didukung oleh 12.317 PNS, yang terdiri
dari 6.593 pegawai laki-laki dan 5.724 pegawai
perempun, dengan mayoritas pegawainya
memiliki tingkat pendidikan S1 dengan
persentase hampir 50 % nya,
Komposisi Anggota DPRD Kabupaten
Tangerang sedikit mengalami perubahan
dibanding tahun sebelumnya, yaitu terdiri dari 9
fraksi dengan anggota sebanyak 50 orang (45
orang laki-laki dan 5 orang perempuan) yang
sebagian besar berumur antara 40-49 tahun
sebanyak 30 orang (60 persen) dan mayoritas
berpendidikan S-1 sebanyak 30 orang (60
persen).

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

2
2

PEMERINTAHAN
Target belanja melebihi target pendapatan.
Belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun 2012 direncanakan mencapai 2,4
triliun rupiah. Sedangkan pendapatan daerahnya hanya ditargetkan
sebesar 2,2 triliun rupiah.

Jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh


Pemerintah
Kabupaten
Tangerang
untuk
membiayai pembangunan di wilayahnya pada
tahun 2011 mencapai 2,027 triliun rupiah, terdiri
dari belanja pegawai 915 miliar rupiah, belanja
barang dan jasa 499 miliar rupiah, belanja modal
480 miliar rupiah dan sisanya 136 miliar rupiah
digunakan untuk belanja lain-lain.
Total
realisasi
pendapatan
daerah
Kabupaten Tangerang pada tahun 2011
mencapai 2,224 triliun rupiah. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) menyumbang 29,9 persen atau
tepatnya 665 miliar rupiah. Sedangkan, dana
perimbangan mencapai 1,288 triliun rupiah atau
sekitar 57,93 persen yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar 720,5 miliar
rupiah, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar
51,52 miliar rupiah, dana bagi hasil pajak/bukan
pajak yang mencapai 217 miliar rupiah serta
transfer pemerintah pusat lainnya sebesar 299
miliar rupiah. Dan yang ketiga adalah lain-lain
pendapatan daerah yang sah yang menyumbang
sebesar 270,6 miliar rupiah atau sekitar 12,17
persen terhadap pendapatan daerah wilayah ini.
Sementara itu, belanja daerah dalam
APBD Kabupaten Tangerang tahun 2012,
direncanakan mencapai 2,4 triliun rupiah atau
lebih besar dibandingkan dengan realisasi tahun
2011. Sedangkan pendapatan daerah tahun
2012 oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang
ditargetkan hanya sebesar 2,2 triliun rupiah.
*** TAHUKAH ANDA
Fraksi PPP berharap dalam rancangan perubahan APBD agar pengeluaran belanja daerah
menggunakan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efesien, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah


Kabupaten Tangerang (miliar rupiah)

2500
Pendapatan
Belanja

2000

1500

1000

500

0
2010

2011

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Realisasi APBD Tangerang (miliar rupiah)

Realisasi
Belanja Daerah

2011
2 027

Belanja Pegawai

915

Belanja Barang dan Jasa

499

Belanja Modal

480

Belanja Lain-lain

136

Pendapatan Daerah

2 224

PAD

665

Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yg sah
Rencana

1 288
271
2012

Belanja Daerah

2 403

Pendapatan Daerah

2 205

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

PENDUDUK
Kabupaten dengan populasi tertinggi se - Banten
Penduduk Tangerang menurut Hasil Proyeksi Penduduk 2010 berjumlah
hampir 2,84 juta orang. Dibandingkan kabupaten lainnya, Tangerang merupakan
kabupaten dengan tingkat populasi tertinggi se-Banten.

Komposisi Penduduk Banten, 2010

Kota
Serang,
5%
Kota
Cilegon,
4%

Kota Pande
Tangsel, glang,
11%
12%

Kota
Tangerang
, 17%

Lebak,
11%

Tangerang
, 27%

Serang,
13%

Sumber : Sensus Penduduk 2010

Indikator Penting
Hasil Sensus Penduduk 2010
Uraian

Satuan

2010

TANGERANG
Penduduk

orang

2 834 376

- Laki-laki

orang

1 454 956

- Perempuan

orang

1 379 420

Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan Penduduk

persen

3,77

orang/km2

2 954

BANTEN
Penduduk

orang

10.632.166

- Laki-laki

orang

5.439.148

- Perempuan

orang

5.193.018

Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan Penduduk

persen

2,78
2

orang/km

Hasil
Sensus
Penduduk
2010
menunjukkan
bahwa
jumlah
penduduk
Kabupaten Tangerang mencapai 2,83 juta
orang, terdiri dari 1,45 juta laki-laki dan 1,38
juta
perempuan.
Persentase
penduduk
Tangerang pada tahun 2010 mencapai 27
persen dari total penduduk Banten yang
berjumlah 10,63 juta orang. Bila dibandingkan
dengan kabupaten lainnya, Tangerang adalah
kabupaten dengan populasi tertinggi pertama di
Banten, diikuti Kota Tangerang (17 persen),
Serang (13 persen), Kota Tangsel (12 persen),
Lebak (11 persen), Pandeglang (11 persen),
Kota Serang (5 persen) dan terendah Kota
Cilegon (4 persen).
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Tangerang pertahun selama sepuluh tahun
terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar
3,77 persen lebih tinggi bila dibandingkan
dengan rata-rata pertumbuhan penduduk
Banten yang hanya 2,78 persen per tahun.
Dengan luas wilayah Kabupaten Tangerang
sekitar 959,61 kilo meter persegi yang didiami
oleh 2.834.376 orang maka rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Tangerang adalah
sebanyak 2.954 orang per kilo meter persegi.

*** TAHUKAH ANDA


Masyarakat Kabupaten Tangerang termasuk
masyarakat yang dinamis dan gemar akan
kesenian.
Beberapa
kesenian
yang
berkembang sampai saat ini adalah Seni Musik
Gambang Keromong dan Tari Krecek yang
merupakan tarian pergaulan yang banyak
berkembang di kawasan Teluknaga dan
Kosambi.

1.100

.
Sumber : Sensus Penduduk 2010

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

PENDUDUK
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebesar 105
Kecamatan Pasarkemis adalah kecamatan terbanyak penduduknya. Tetapi, laju
pertumbuhan tertinggi berada di Kecamatan Panongan, dengan laju
pertumbuhannya sebesar 6,51 persen.
.

Hasil Sensus Penduduk 2010 di


Tangerang memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pasarkemis mempunyai jumlah penduduk
terbanyak, yaitu mencapai 238.377 jiwa
(8,41%), diikuti Cikupa sebesar 224.678 jiwa
(7,93%) dan Kelapa Dua sebesar 178.035 jiwa
(6,28%).
Sedangkan,
yang
terkecil
penduduknya adalah Kecamatan Mekar Baru
dengan jumlah penduduk hanya sekitar 35 ribu
jiwa.

Indikator Kependudukan Kecamatan Hasil


Sensus Penduduk 2010
Kecamatan

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten


Tangerang pertahun selama sepuluh tahun
terakhir yakni dari tahun 2000-2010 sebesar
3,77 persen. Laju pertumbuhan penduduk
Kecamatan Panongan adalah yang tertinggi
dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten
Tangerang yakni sebesar 6,51 persen,
sedangkan yang terendah di Kecamatan Kronjo
yakni sebesar 1,44 persen. Kecamatan
Pasarkemis merupakan kecamatan yang
jumlah penduduknya paling banyak tetapi laju
pertumbuhannya hanya menempati urutan
kedua di bawah Kecamatan Panongan yakni
sebesar 6,00 persen sedangkan Kecamatan
Cikupa
walaupun
jumlah
penduduknya
menempati urutan kedua, namun dari sisi laju
pertumbuhan penduduk hanya sebesar 4,11
persen.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

Jumlah Pendd

Sex Ratio LPP (%)

Cisoka

78 854

107.87

3.51

Solear

73 888

104.78

4.06

Tigaraksa

119 245

105.20

5.02

Jambe

40 187

106.07

2.61

Cikupa

224 678

107.47

4.05

96 383

104.31

6.51

Curug

165 812

107.14

4.18

Kelapa Dua

Panongan

Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang


adalah sebesar 105 yang artinya jumlah
penduduk laki-laki 5 persen lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan,
atau setiap 100 perempuan terdapat 105 lakilaki. Sex Ratio terbesar terdapat di Kecamatan
Kemiri yakni sebesar 109 dan yang terkecil
terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni
sebesar 99.

178 035

99.30

4.76

Legok

98 171

108.28

4.11

Pagedangan

95 194

105.38

3.94

Cisauk

64 083

104.57

4.73

238 377

104.17

6.00

Pasarkemis
Sindang Jaya

77 025

104.78

3.88

Balaraja

111 475

107.11

3.25

Jayanti

63 494

104.01

2.86

Sukamulya

59 027

104.34

2.26

Kresek

60 735

103.71

1.82

Gunung Kaler

47 699

101.99

2.06

Kronjo

55 152

105.25

1.44

Mekar Baru

35 417

106.21

1.63

Mauk

77 599

104.35

1.64

Kemiri

40 605

109.19

1.60

Sukadiri

53 100

108.02

1.56

133 274

105.01

4.66

Sepatan

92 353

107.77

4.67

Sepatan Timur

81 667

106.10

2.93

Pakuhaji

103 506

105.96

2.08

Teluknaga

138 330

105.64

3.19

Kosambi

131 011

108.14

3.97

2 834 376

105.48

3.77

Rajeg

Kab. Tangerang

Sumber : Sensus Penduduk 2010

4
4

KETENAGAKERJAAN
TPAK Kabupaten Tangerang hampir mencapai level 70 %
Jumlah angkatan kerja di Tangerang pada tahun 2011 sedikit menurun hingga
level 1,42 juta orang. Hal ini sejalan dengan penurunan jumlah penduduk yang
bekerja, pada tahun 2011 berjumlah 1,21 juta jiwa.

Statistik Ketenagakerjaan Tangerang


Uraian

2009

2010

2011

Penduduk 15 tahun keatas


( juta orang)

2,60

2,19

2,04

Angkatan Kerja (juta orang)

1,62

1,44

1,42

TPAK (%)

62,12

65,90

69,46

Tingkat Pengangguran (%)

15,86

14,01

14,42

Bekerja ( juta orang)

1,36

1,24

1,21

Mencari Pekerjaan (orang)

256 372

201 976 204 358

Sumber : Data Sakernas Agustus 2011, diolah

Komposisi Tenaga Kerja


Menurut Lapangan Pekerjaan, 2011

Lainnya,
12.76

Pertanian,
6.22

Jasa, 13.12
Industri,
44.89
Perdaga
ngan,
23.01

Sumber : Data Sakernas Agustus 2011, diolah

Pada tahun 2011, dari jumlah penduduk


Kabupaten Tangerang sebanyak 2.928.200
orang terdapat 2.039.565 orang atau 69,65
persen merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK
15 th keatas). Dari jumlah tersebut, hampir 70
persennya merupakan angkatan kerja dan
sisanya adalah penduduk bukan angkatan
kerja. Selama tiga tahun terakhir ini jumlah
angkatan kerja di Tangerang terus menurun.
Berbeda dengan tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK) yang terus meningkat dari tahun
ke tahun, terakhir pada tahun 2011 sampai
pada level 69,46 persen.
Jumlah penduduk yang terserap dalam
dunia tenaga kerja dalam tiga tahun terakhir
juga terus menurun, untuk tahun 2011 sebesar
1,21 juta orang. Hal ini sejalan dengan
penduduk yang menganggur juga terjadi
peningkatan yang mengakibatkan tingkat
pengangguran meningkat dari 14,01% di tahun
2010 menjadi 14,42% di tahun 2011.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor
industri pengolahan menduduki peringkat
pertama penyerapan tenaga kerja di Tangerang
dengan persentase mencapai 44,89 persen.
Sektor industri merupakan sektor ekonomi
utama
untuk
menunjang
perekonomian
Kabupaten Tangerang. Disusul kemudian oleh
sektor perdagangan menduduki peringkat
kedua dengan persentase 23,01 persen, sektor
jasa sebesar 13,12 persen, sektor pertanian
sebesar 6,22 persen dan sektor lainnya selain
sektor diatas sebesar 12,76 persen. Sedangkan
menurut status pekerjaan, sebagian besar
penduduk Tangerang atau sekitar 62,68
persennya
berstatuskan
buruh/karyawan.
Selanjutnya peringkat kedua adalah status
berusaha sendiri sekitar 18,94 persen dan yang
terendah adalah status berusaha dibantu
pekerja tetap hanya sebesar 2,3 persen.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

PENDIDIKAN
Penduduk rata-rata memutuskan berhenti saat kelas 3 SLTP
Rata-rata lama sekolah di Tangerang mencapai 8,95 tahun. Artinya secara
rata-rata penduduk Tangerang hanya menyelesaikan pendidikan
berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP .

Kualitas sumber daya manusia sangatlah


bergantung dari pembangunan di bidang
pendidikan. Indikator atau ukuran yang bisa
digunakan untuk melihat tingkat kemajuan
pendidikan disuatu daerah antara lain adalah
dengan melihat prosentase melek huruf, ratarata lama sekolah dan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan. Tercatat tahun 2011 sekitar 95,86
persen dari total penduduk berusia lima belas
tahun ke atas memiliki kemampuan membaca
dan menulis serta rata-rata bersekolah selama
8,95 tahun atau kebanyakan memutuskan
berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP.
Sedangkan untuk angka partisipasi
sekolah penduduk Tangerang untuk berbagai
kelompok usia tercatat untuk tahun 2011,
angka partisipasi sekolah untuk kelompok usia
SD, usia SLTP, dan usia SLTA masing-masing
sebesar 98,66 persen, 88,41 persen dan 48,88
persen. Walaupun tamatan jenjang pendidikan
lebih tinggi dari pada SD mengalami
peningkatan, namun bila melihat kepentingan
masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi
persaingan (antar daerah dan global), maka
pemerintah daerah masih harus bekerja keras
untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan
masyarakat. Disamping berupaya
untuk
memperbesar
kesempatan
masyarakat
(khususnya dari masyarakat miskin) agar dapat
memperoleh pendidikan ke jenjang lebih tinggi,
tapi juga berupaya meningkatkan akses
masyarakat untuk bisa menamatkan pendidikan
di perguruan tinggi.
Bila melihat grafik persentase kelulusan,
tingkat tamat Sekolah Dasar atau sederajat
menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai
26,32 persen diikuti peringkat kedua adalah
lulusan SLTA atau sederajat sebesar 24,50
persen. Persentase untuk yang tamat SLTP
atau sederajat masih cukup rendah, hal ini
menandakan angka putus sekolah masih cukup
besar.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

5
5

Indikator Pendidikan Tangerang


Uraian

2009

2010

2011

95,66

95,78

95,86

8,93

8,94

8,95

- Usia SD ( 7 - 12 ) tahun

95,02

98,1

98,66

- Usia SLTP ( 13 - 15 ) tahun

73,31

85,4

88,41

- Usia SLTA ( 16 - 18 ) tahun

44,18

49,7

48,88

Angka Melek Huruf (persen)


Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
Angka Partisipasi Sekolah (%)

Sumber : Data Susenas 2011 diolah

Persentase Tingkat Pendidikan


Kabupaten Tangerang, 2011

30.00
25.00

26.32
22.91

24.50

21.62

20.00
15.00
10.00
4.25

5.00

0.40
0.00

Sumber : Data Susenas 2011, diolah

6
6

KESEHATAN
Tercatat masih terdapat gizi balita buruk di wilayah Tangerang
Masih ada sekitar 0,95 persen status gizi balita buruk dan 8,17 persen status gizi
balita kurang di wilayah Kabupaten Tangerang.

Statistik Kesehatan Tangerang, 2010


Uraian

Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit

13 buah

Puskesmas

42 buah

Puskesmas Pembantu

39 buah

Puskesmas Keliling

42 buah

Rumah Bersalin Swasta

38 buah

Balai Pengobatan Swasta


Praktek Dokter Umum

230 buah
1 279 buah

Praktek Dokter Spesialis

425 buah

Praktek Dokter Gigi

301 buah

Praktek Bidan Swasta

714 buah

Apotik

173 buah

Lab. Klinik Swasta


Posyandu
Toko Obat Berijin

2 218 buah
57 buah

Persentase Keadaan Gizi Balita dan


Penolong Persalinan, 2010
Keadaan Gizi Balita
89,84 persen

Buruk

0,95 persen

Kurang

8,17 persen

Gizi lebih

1,04 persen

Penolong Persalinan
Tenaga Medis

89,52 persen

Tenaga Non Medis

10,48 persen

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang, 2010


Untuk tahun 2011, data belum tersedia

Unit pelayanan kesehatan dibagi atas


beberapa kategori yaitu Puskesmas, Pustu,
Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis
kesehatan lainnya. Tercatat, jumlah rumah sakit
dan puskesmas pada tahun 2010 masingmasing sebanyak 13 buah dan 42 buah.

21 buah

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang, 2010


Untuk tahun 2011, data belum tersedia.

Baik

Dalam upaya mewujudkan masyarakat


sehat, Pemkab Tangerang telah menetapkan
bidang kesehatan sebagai salah satu dari
sembilan program prioritas pembangunan.
Berbagai upaya terobosan telah dilakukan agar
upaya pembangunan kesehatan lebih berdaya
guna dan berhasil guna, antara lain dengan
melaksanakan seluruh program kesehatan
secara
intensif,
berkesinambungan
dan
terpadu.

Gambaran umum dari kondisi kesehatan


balita secara nyata dapat dilihat dari keadaan
status gizi balita. Pada tahun 2010 untuk
keadaan gizi balita di Kabupaten Tangerang,
dari 240.989 balita yang ditimbang terdapat
balita sebesar 89,84% dalam keadaan gizi baik,
0,95% gizi buruk, 8,17% gizi kurang dan 1,04%
gizi lebih.
Persalinan bayi di Tangerang umumnya
dibantu oleh tenaga medis terutama dokter dan
bidan. Tercatat untuk tahun 2010 jumlah
persalinan dengan tenaga medis misalnya
dokter atau bidan mencapai 89,52%. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman
penduduk terhadap pentingnya keselamatan
ibu dan anak yang dilahirkan sudah cukup
tinggi. Namun tidak semua masyarakat mampu
membiayai persalinan dengan dibantu tenaga
medis. Tercatat sekitar 10,48% proses
persalinan masih dibantu oleh tenaga non
medis, misalnya dukun bayi tradisional.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

7
7

PERUMAHAN
Hampir 9 % rumahtangga di Tangerang masih berlantaikan tanah
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2011 sekitar
91,10 persen rumahtangga yang menempati rumah berlantai bukan tanah,
dan sisanya masih berlantaikan tanah.

Pembangunan
tempat
pemukiman
diperlukan sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Penambahan penduduk
menuntut pula pembangunan pemukimanan
dengan semua fasilitasnya, jaringan jalan,
tempat rekreasi, pabrik-pabrik, dan sebagainya.
Kondisi perumahan di Kabupaten
Tangerang
tahun
2011
memperlihatkan
peningkatan yang cukup baik dibanding tahun
sebelumnya. Untuk status penguasaan tempat
tinggal terlihat bahwa 76,2 persen rumah
tangga di Kabupaten Tangerang menempati
rumah milik sendiri. Ini menunjukkan bahwa di
Kabupaten
Tangerang
sebagian
besar
ekonominya cukup baik, karena rumah
merupakan kebutuhan primer yang merupakan
prioritas utama bagi sebuah keluarga.

Statistik Perumahan Tangerang , 2011


Uraian
Rumahtangga dengan rumah milik sendiri

76,2 Persen

Rumahtangga dengan luas lantai >=50 m2

54,89 Persen

Rumahtangga menurut kualitas perumahan


Lantai bukan tanah

91,10 Persen

Atap genteng/beton

89,52 Persen

Dinding tembok

86,14 Persen

Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL

68,98 Persen

Bahan bakar utama memasak gas/elpiji

78,54 Persen

Sumber penerangan listrik PLN

99,15 Persen

Sumber : Data Susenas 2011, diolah

Lebih dari 90 persen dari total


rumahtangga di Tangerang sudah memiliki
rumah dengan lantai bukan tanah dan hampir
90 persen beratap genteng/beton dan
berdinding tembok. Bahan bakar utama untuk
memasak memakai gas/elpiji hampir mencapai
80 persen dan sumber penerangan dari listrik
PLN sebesar 99,15 persen.

Persentase Rumahtangga Menurut Sumber


Air Minum di Tangerang, 2011

35.00

30.11

30.00
25.00

*** TAHUKAH ANDA

20.00

Pada tahun 2011, sekitar 0,85 persen


rumahtangga di Kabupaten Tangerang belum
memiliki akses listrik PLN.

15.00

Bila dilihat dari sumber air minum, 30,46


persen
rumahtangga
di
Tangerang
menggunakan air isi ulang, 30,11 persen
rumahtangga menggunakan air sumur/pompa,
19,02 persen menggunakan air kemasan
bermerk, 14,14 persen menggunakan sumur
terlindung,
dan
6,28
persen
sisanya
menggunakan air lainnya (air ledeng, mata air,
air hujan,dll).

.00

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

30.46
19.02

14.14

10.00
5.00

2.02 1.51

2.30

.10 .14 .21

Sumber : Data Susenas 2011, diolah

8
8

PEMBANGUNAN
MANUSIA
KETENAGAKERJAAN
IPM Kabupaten Tangerang terus meningkat

Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja


Meski
peningkatan kurang signifikant, IPM Kabupaten Tangerang dalam tiga tarendah.
hun terakhir terus meningkat. Untuk tahun 2011 IPM Tangerang mencapai 72,05.

Indeks Pembangunan Manusia - Tangerang


72.1

72.05

72
71.9
71.8

71.76

71.7
71.6
71.5
71.45

71.4
71.3

Dengan melihat perkembangan angka


IPM
tiap
tahun,
capaian
kemajuan
pembangunan
manusia
di
Tangerang
sepertinya tidak terlalu signifikan. Angka IPM
Tangerang
hanya
mengalami
sedikit
peningkatan dari 71,76 pada tahun 2010
menjadi 72,05 di tahun 2011. Dilihat dari
kenaikannya masih cukup rendah sehingga
masih diperlukan kebijakan dan program yang
dapat segera meningkatkan indeks IPM
tersebut.

71.2
71.1

2009

2010

2011

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2012

Statistik Kemiskinan Tangerang

Uraian

Garis Kemiskinan (Rp/kap/bln)

2009

2010

241.607

258.155

Jumlah Penduduk Miskin (000 orang) 256,151

205,1

Jumlah Penduduk Miskin (%)

7,18

6,55

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang

10

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan
tingkat keberhasilan pembangunan sumber
daya manusia di suatu wilayah, sehingga
indeks ini diharapkan dapat menggambarkan
dan mewakili indikator-indikator lainnya sebagai
indikator pembangunan manusia. Beberapa
tahun terakhir IPM Tangerang terus meningkat.
Meningkatnya indikator-indikator IPM ini secara
umum karena adanya program-program
pembangunan yang telah dijalankan oleh
Pemerintah Daerah dan mendapat dukungan
seluruh lapisan masyarakat.

Angka
kemiskinan
menunjukkan
persentase penduduk miskin yang ada di
daerah tersebut. Batasan yang digunakan
dalam menentukan penduduk miskin adalah
garis
kemiskinan
yaitu
berdasarkan
pengeluaran
penduduk
untuk
konsumsi
makanan yang mencapai 2100 kalori per hari.
Angka kemiskinan Kabupaten Tangerang pada
tahun 2010 sebesar 7,18
persen lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
6,55 persen. Berdasarkan data Susenas 2010,
jumlah penduduk miskin di Tangerang sekitar
205.100 orang. Sedangkan garis kemiskinan
untuk tahun 2010 sebesar 258.155 rupiah/
kapita/bulan.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

9
9

PERTANIAN
Padi sawah masih menjadi produksi terbesar di Tangerang
Produksi padi sawah di Tangerang pada tahun 2011 mencapai lebih dari 415 ribu
ton, dengan produksi terbesar terdapat di Kecamatan Pakuhaji yaitu
sebesar 47.810 ton dengan luas 8.456 Ha.

Di
sektor
pertanian,
Kabupaten
Tangerang pada era sebelum tahun 70-an
dikenal sebagai lumbung padi. Namun setelah
lahan-lahan persawahan terkonversi menjadi
lahan industri dan pemukiman, luas lahan dan
hasil produksi padi terus menurun. Namun
demikian, hasil produksi ini bisa kembali
dikembangkan dengan penerapan teknologi
budidaya dan industri pengolahan hasil panen
yang kian tepat dan berhasil guna.
Pada tahun 2011 menurut Dinas
Pertanian
dan
Peternakan
Kabupaten
Tangerang, jenis komoditas pertanian yang
diproduksi antara lain adalah padi sawah, padi
gogo, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,
kacang panjang, cabe rawit, bayam, terung,
kangkung, mentimun petsai/sawi, dan cabe
besar. Komoditas padi dan palawija dengan
luas panen terbesar adalah padi sawah yaitu
77.072 Ha dengan produksi 415.418 Ton GKP,
sedangkan komoditas dengan luas panen
terkecil adalah ubi jalar yaitu 54 Ha dengan
produksi 515 Ton.
Jika dilihat dari sisi produktivitasnya,
komoditas ubi kayu menunjukkan produktivitas
tertinggi dibanding komoditas lainnya dimana
pada tahun 2011 mencapai 127,5 kuintal/ha.
Disusul produktivitas ubi jalar dan padi sawah
yang masing-masing sebesar 95,38 kuintal/ha
dan 53,90 kuintal/ha. Produktivitas terkecil
terdapat pada komoditas kacang tanah sebesar
17,48 kuintal/ha.
*** TAHUKAH ANDA
Sebagian sawah irigasi teknis di beberapa
Kecamatan di Kabupaten Tangerang telah beralih
fungsi
menjadi
kawasan
pergudangan.
Ini
mengakibatkan Tangerang yang tadinya menjadi
salah satu lumbung padi kini mengalami
ketergantungan beras dari wilayah lain karena
kekurangan pangan.
Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

Statistik Tanaman Pangan Tangerang


Jenis Tanaman

2011

PADI SAWAH
- Luas Panen (hektar)

77 072

- Produksi ( ton)

415 418

PADI GOGO
- Luas Panen (hektar)

399

- Produksi ( ton)

1 835

JAGUNG
- Luas Panen (hektar)

283

- Produksi ( ton)

835

UBI KAYU
- Luas Panen (hektar)

422

- Produksi (ton)

5 381

UBI JALAR
- Luas Panen (hektar)

54

- Produksi (ton)

515

KACANG TANAH
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)

200
350

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Produktivitas Padi Palawija Tangerang, 2011


(kw/ha)
140

127.5

120
95.38

100
80
60

53.9
46

40

29.5
17.48

20
0
Padi
Sawah

Padi
Gogo

Jagung Ubi Kay u Ubi Jalar Kacang


Tanah

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

11

9
9

PERTANIAN
Produksi terbesar perikanan adalah penangkapan ikan di laut
Pada tahun 2011 produksi terbesar dalam sektor perikanan di Tangerang adalah
penangkapan di laut yang mencapai 19.039,9 ton dengan nilai 297.134 juta rupiah.

Produksi Komoditas Tanaman


Sayuran di Tangerang

Tanaman

Satuan

2011

Kacang Panjang

Kuintal

4 463

Bayam

Kuintal

18 942

Terung

Kuintal

2 080

Mentimun

Kuintal

10 805

Kangkung

Kuintal

24 436

Petsai/Sawi

Kuintal

12 691

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Produksi Ikan Menurut Jenis Usaha


Perikanan (ton), 2011

2 624.4

Budidaya Laut

1 417.9

Japung

5 747.7

Kolam

12 214.88

Tambak

129.03

Perairan Umum

19 039.9

Laut
0

5000

10000 15000 20000

Selain padi, Kabupaten Tangerang juga


memiliki komoditas tanaman unggulan lain,
diantaranya adalah tanaman sayuran seperti
kacang panjang, bayam, terung, mentimun,
kangkung dan petsai/sawi. Kacang panjang
jumlah produksi mencapai 4,46 ribu kuintal
dengan penghasil terbesar dari Sukadiri
sebanyak 1,16 ribu kuintal. Bayam dengan
jumlah produksi 18,94 ribu kuintal terbesar
dihasilkan dari Teluknaga sebanyak 9,07 ribu
kuintal. Terung jumlah produksi 2,08 ribu kuintal
dengan penghasil terbesar dari Sepatan Timur
sebanyak 1,35 ribu kuintal. Total produksi
tanaman mentimun mencapai 10,8 ribu kuintal
terbesar dari Sepatan Timur sebanyak 2,27 ribu
kuintal. Kangkung dengan produksi 24,44 ribu
kuintal penghasil terbesar dari Teluknaga
sebanyak 10,96 ribu kuintal, sedangkan
tanaman petsai/sawi sebanyak 12,69 ribu
kuintal yang terbesar dari Teluknaga mencapai
6,87 ribu kuintal.
Kegiatan sektor perikanan di Kabupaten
Tangerang meliputi kegiatan perikanan laut,
perikanan perairan umum (rawa, situ, ex galian
pasir, sungai), tambak, kolam dan mina padi.
Produksi terbesar dalam sektor perikanan
adalah penangkapan di laut yang mencapai
19.039,9 ton dengan nilai 297.134 juta rupiah.
Produksi kedua terbesar dihasilkan dari
budidaya tambak (air payau) yang mencapai
12.214,88 ton dengan nilai 164.827 juta rupiah
dengan jenis ikan terbanyak berupa ikan
bandeng dengan produksi 5.927,5 ton dengan
total nilai 88.912,5 juta rupiah. Sedangkan
budidaya laut sebagai penghasil terendah yaitu
kerang hijau dengan jumlah produksi 2.624 ton
dan total nilai sebesar 1.312 juta rupiah.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

12

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

INDUSTRI PENGOLAHAN
Tangerang sebagai daerah sentra industri
Jumlah angkatan
kerja cukup
banyak,
kerja
Dari sejumlah perusahaan
industri besar
sedang
yang tapi
adakesempatan
di Tangerang,
sekitarrendah.
42 persen lebih berada di Kecamatan Cikupa dengan
jumlah tenaga kerja sebesar 71.113 pekerja.

Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Bekerja


Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2011

Sektor

Jumah

Pertanian, Perkebunan & Kehutanan


dan Perikanan

75 426

6.22

Industri

544 270

44,89

Perdangan, RM, Jasa Akomodasi

278 954

23,01

Jasa Kemasyarakatan, Sos & Perorgn

159,043

13,12

Lainnya

154 729

12,76

Sumber : Data Sakernas 2011, diolah

Persentase Perusahaan Menurut Status


Perusahaan di Tangerang, 2011

Non
Fas ilitas,
43.5

PMDN,
36.7

PMA,
19.8

10
10

Kabupaten Tangerang telah lama


menyandang predikat sebagai sentra industri.
Karena banyaknya ditemukan pabrik-pabrik
industri, terutama pada jenis industri tekstil,
pakaian jadi, dan kulit. Potensi ini ditunjang
oleh lokasi Kabupaten Tangerang yang sangat
dekat dengan Ibukota dan transportasi yang
mudah serta memadai. Hal ini memperlancar
ekspor barang hasil produksi. Berdasarkan
Data Sakernas 2011, tercatat banyaknya
penduduk yang bekerja di sektor industri
sejumlah 544.270 jiwa atau hampir 50 persen
dari penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja.
Menurut direktori perusahaan industri
besar sedang yang tercatat di BPS Kabupaten
Tangerang, tercatat pada tahun 2011 dari 692
perusahaan industri, 254 perusahaan (36,70%)
diantaranya merupakan perusahaan PMDN,
137 perusahaan (19,8%) adalah perusahaan
PMA, dan sisanya 301 perusahaan (43,5%)
merupakan perusahaan non fasilitas.
Bila dilihat dari jumlah tenaga kerja,
terdapat 173.134 tenaga kerja yang tersebar di
692 perusahaan/industri besar sedang yang
terdapat di wilayah Kabupaten Tangerang. Dari
sejumlah tenaga kerja tersebut lebih dari 40
persennya (71.113 pekerja) berada di
Kecamatan Cikupa yang tersebar di 294
perusahaan. Di peringkat kedua terdapat
Kecamatan Curug yang berbatasan dengan
wilayah Cikupa dengan 121 perusahaan
dengan tenaga kerja sebanyak 27.891 pekerja.
Peringkat ketiga adalah Kecamatan Pasar
Kemis dengan jumlah 63 perusahaan dengan
jumlah tenaga kerja sebesar 21.776 pekerja.

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2012

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

13

11
10

PARIWISATA
Tangerang terkenal dengan wisata pantainya
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja
Pengembangan sejumlah kawasan wisata potensial di sepanjang pantai utara
rendah.
akan terus dilakukan seperti wisata Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap
dan Pulau Cangkir.

Pembangunan pada sektor pariwisata


diarahkan pada pengembangan obyek wisata
bahari, wisata pantai, wisata hutan, wisata air
dan wisata budaya. Khusus untuk wisata bahari
dan pantai, Tangerang akan mengembangkan
sejumlah kawasan potensial di sepanjang
pantai utara seperti Pantai Tanjung Pasir,
Tanjung Kait, Dadap dan Pulau Cangkir.

Jumlah Tempat Rekreasi/Obyek Wisata


Komersial di Tangerang 2011
Obyek Wisata

Jumlah

Pantai

Situ

11

Makam

44

Belanja

Gedung Bioskop

Gelanggang Renang

Arena Bola Sodok

12

Diskotik

11

Hotel

Travel/Biro Perjalanan

20

Restoran/Rumah Makan

200

Jasa Impresariat

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Jumlah Fasilitas Olahraga dan Obyek Wisata


Tangerang, 2011

Sebagai salah satu daerah yang


potensial menjadi daerah tujuan wisata,
khususnya wisata bahari, Tangerang sangat
kondusif menjadi daerah pengembangan
investasi di bidang pelayanan jasa hotel dan
restoran, terutama di kawasan Pantai Tanjung
Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Namun jumlah
hotel dan restoran di Kabupaten Tangerang
masih sangat terbatas, misalnya Hotel Tanjung
Kait di Kecamatan Mauk dan Imperial Century
Hotel Et Resort di Lippo Karawaci. Masih
minimnya jumlah fasilitas hotel dan restoran
menunjukkan investasi di bidang perhotelan
mempunyai prospek cukup tinggi untuk
dikembangkan di wilayah ini.

Salon

Panti Pijat Tradisional

Bioskop

Karaoke

Diskotik

Gelanggang Bola Ketangkasan

Time Zone

Arena Bermain Anak

12

Bilyar

Gelangang Renang

Lapangan Golf

10

Tempat hiburan/ rekreasi komersial juga


makin banyak merambah di kecamatankecamatan di Kabupaten Tangerang. Tempat
hiburan/ rekreasi yang ada seperti pantai, situ,
makam, dan tempat perbelanjaan, bioskop,
gelanggang renang, arena bola sodok juga
diskotik, karaoke dll. Jumlah wisata kuliner
seperti
rumah
makan/restaurant
meski
jumlahnya sudah cukup banyak namun belum
menyebar di semua kecamatan. Menurut data
tahun 2011, dari 200 rumah makan/restaurant
yang tersebar di 12 kecamatan, hampir 90
persennya berada di Kecamatan Kelapa Dua.

15

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

14

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

PENGELUARAN PENDUDUK
Konsumsi makanan dan minuman jadi mendominasi
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja
Pada tahun 2011, pengeluaran
rendah. makanan didominasi oleh konsumsi makanan
dan minuman jadi yaitu mencapai 17,02 persen atau sekitar Rp.117.399,-

Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per


bulan Penduduk Tangerang 2011

Jenis Pengeluaran

Pengeluaran
(Rp)

(%)

(1)

(2)

(3)

Pengeluaran makanan

329 679

47.8

39 801

5.77

1 497

0.22

c. Ikan

20 857

3.02

d. Daging

12 404

1.80

e. Telur & Susu

20 249

2.94

f. Sayur-Sayuran

20 686

3.00

8 107

1.18

12 270

1.78

i. Minyak & Lemak

9 671

1.40

j. Bahan Minuman

9 865

1.43

k. Bumbu-Bumbuan

5 732

0.83

l. Konsumsi Lainnya

8 067

1.17

117 399

17.02

43 074

6.25

Pengeluaran non makanan

360 003

52.2

a. Perum & Fasilitas rt

124 143

18.00

b. Aneka Barang & Jasa

126 225

18.30

c. Pakaian,Alas Kaki, Ttp kpl

21 178

3.07

d. Barang Tahan Lama

74 716

10.83

e. Pajak,Pungutan,& Asrn

8 431

1.22

f. Keperluan Pesta & Upcra

5 310

0.77

689 682

100

a. Padi-padian
b. Umbi-Umbian

g. Kacang-Kacangan
h. Buah-Buahan

m. Mak & Min Jadi


n. Tembakau & Sirih

Total Pengeluaran

Sumber : Data Susenas 2011, diolah

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

12
10

Pengeluaran rumahtangga dibedakan


menjadi dua yaitu pengeluaran untuk makanan
dan bukan makanan (Non Makanan). Biasanya
pengeluaran makanan dapat mencapai titik
jenuh, sementara pengeluaran untuk non
makanan hampir tidak terbatas. Tarik-menarik
antara dua pengeluaran tersebut, dapat
mencerminkan
tingkat
kesejahteraan
masyarakat. Semakin besar pengeluaran untuk
non makanan, berarti tingkat kesejahteraan
semakin baik.

Mengamati data hasil Susenas 2011 di


Kabupaten
Tangerang
terlihat
proporsi
pengeluaran perkapita untuk konsumsi bukan
makanan sekitar 52,2 persen dan untuk
kelompok makanan sekitar 47,8 persen atau
dalam bentuk besaran rupiah rata-rata
pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar
Rp. 329.679,- dan untuk konsumsi bukan
makanan sebesar Rp. 360.003,- dengan total
pengeluaran perkapita sebulan sebesar Rp
689.682,Bila dilihat komposisi jenis pengeluaran
makanan maka pengeluaran terbesar ada di
pengeluaran kelompok makanan dan minuman
jadi yakni sebesar 17,02 persen, disusul
kelompok tembakau dan sirih sebesar 6,25
persen, padi-padian sebesar 5,77 persen, ikan
sebesar 3,02 persen dan pengeluaran terkecil
ada pada kelompok umbi-umbian sebesar 0,22
persen. Sedangkan bila dilihat dari komposisi
pengeluaran
bukan
makanan
maka
pengeluaran terbesar ada pada pengeluaran
aneka barang dan jasa sebesar 18,30 persen,
disusul pengeluaran perumahan dan fasilitas
rumahtangga sebesar 18,00 persen, barang
tahan lama sebesar 10,83 persen, pakaian,
alas kaki & tutup kepala sebesar 3,07 persen,
pajak, pungutan & asuransi sebesar 1,22
persen dan yang terkecil adalah keperluan
pesta & upacara sebesar 0,77 persen.

15

13
11

PENDAPATAN REGIONAL
LPE Tangerang ada di urutan ketiga se-Propinsi Banten
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tangerang pada tahun 2011 tumbuh 7,35 persen,
lebih cepat dibandingkan tahun 2010 dan berada di urutan
ketiga se-Propinsi Banten.

Kegiatan ekonomi suatu daerah secara


umum dapat digambarkan melalui kemampuan
daerah tersebut menghasilkan barang dan jasa
yang diperlukan bagi kebutuhan hidup
masyarakat yang diindikasikan dengan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
wilayah, atau merupakan jumlah nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi.
Total nilai tambah yang tercipta dari
produksi barang dan jasa yang dilakukan para
pelaku ekonomi di Kabupaten Tangerang
dicerminkan oleh besaran angka PDRB-nya.
Pada tahun 2011, nilai PDRB Tangerang
mencapai sekitar 39.993,02 milyar rupiah. Nilai
tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,92
persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai PDRB
Tangerang mencapai 19.912,42 milyar rupiah
atau meningkat 7,35 persen dari tahun
sebelumnya.

PDRB ADHB
dan Pertumbuhan Ekonomi Tangerang
Uraian
PDRB ADHB (triliun rupiah)

16

2010

2011

30,88

34,80

39,99

4,41

6,71

7,35

Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Distribusi Persentase PDRB ADHB


Menurut Lapangan Usaha, 2011

Pertanian dll

0.33 3.55
0.92

11.41

Pertambangan dan
penggalian
Industri Pengolahan

0.09

10.56

9.48

LGA

8.86

Bangunan

54.81

Jika dilihat berdasarkan distribusinya,


struktur ekonomi Tangerang didominasi oleh
sektor industri pengolahan yang mencapai
54,81 persen, lebih dari setengah nilai PDRB
Kabupaten Tangerang. Dan yang mempunyai
peranan
terkecil
berada
di
sektor
pertambangan dan penggalian yang hanya
menyumbang sebesar 0,09 persen.
Dilihat dari pengeluarannya, konsumsi
rumahtangga
masih
mendominasi.
Kontribusinya terhadap PDRB tahun 2011
mencapai 52,25 persen.Hal ini mengindikasikan
yang mendorong laju pertumbuhan adalah
tingginya
konsumsi
masyarakat
yang
menandakan semakin kuatnya kemampuan
daya beli masyarakat Kabupaten Tangerang.

2009

Perdagangan, Hotel,
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan&
Jasa perush
Jasa-jasa

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Distribusi Persentase PDRB ADHB


Menurut Penggunaan, Tangerang
Jenis Pengeluaran

2008

2009

2010

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

47,17

50,06

51,12

Pengeluaran Konsumsi LNPRT

11,62

11,97

12,22

5,79

6,08

6,30

27,01

26,67

27,03

5,59

6,40

6,53

Ekspor

86,53

86,29

89,74

Dikurangi : Impor

83,72

87,48

92,94

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah


Pembentukan Modal Tetap Bruto
Perubahan Stok

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2011

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

14
12

PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangerang berada di peringkat ketiga se-Banten
PDRB perkapita Tangerang masih tertinggal jauh di bawah
Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Perbandingan antar kabupaten/kota di


Banten untuk beberapa indikator terpilih di
tahun
2011
memperlihatkan
adanya
ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup
besar. PDRB ADHB per kapita tertinggi di Kota
Cilegon (89,58 juta rupiah) dengan yang
terendah di Kabupaten Lebak (7,53 juta rupiah),
hampir mencapai dua belas kali lipatnya.
Sedangkan PDRB per kapita Kabupaten
Tangerang jika dibandingkan dengan daerah
lain di Provinsi Banten, sejak tiga tahun terakhir
tetap menempati posisi ketiga setelah Kota
Cilegon, dan Kota Tangerang. Dan bila
dibandingkan dengan Propinsi Banten, PDRB
perkapita Kabupaten Tangerang dalam tiga
tahun terakhir ini masih di bawah PDRB
perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada
tahun 2011 mencapai lebih dari 17 juta rupiah
setahunnya.
Sementara itu, perbandingan beberapa
indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan
ekonomi, angka harapan hidup dan indeks
pembangunan manusia, memperlihatkan untuk
tahun
2011
Kota
Tangerang
Selatan
menduduki peringkat pertama untuk semua
indikator dari indikator angka harapan hidup
yaitu sebesar 68,65, indikator IPM sebesar
76,01 dan indikator laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 8,84 persen. Kabupaten Tangerang
menduduki peringkat keempat untuk indikator
angka harapan hidup dan indeks pembangunan
manusia yaitu masih dibawah Kota Tangerang
Selatan, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang
yakni sebesar 65,90 untuk AHH dan 72,05
untuk IPM. Sedangkan untuk laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Tangerang menduduki
peringkat ketiga setelah Kota Tangsel dan Kota
Serang yaitu sebesar 7,35 persen.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2012

Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten


2011
Uraian

PDRB adhb
PDRB Perkapita
(milyar rp)

1. Pandeglang

9 619,36

8,143,390.23

2. Lebak

9 311,90

7 526 398,85

3. Tangerang

39 993,02

13 732 079,10

4. Serang

14 240,69

9 879 595,94

5. Kota Tangerang

63 774,06

34 507 925,87

6. Kota Cilegon

34 476,25

89 579 409,93

7. Kota Serang

6 441,73

10 850 405,20

8. Kota Tangsel

13 290,62

10 024 359,71

192 218,91

17 594 783,51

Propinsi Banten

Sumber : PDRB Sektoral Kab. Tangerang, 2012

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2011

80
70
60

50
40

AHH

30

IPM

20

LPE

10
0

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang, 2012

17

LAMPIRAN
TABEL

Tabel 1.

Kondisi Iklim di Stasiun Meteorologi Klas III Budiarto Curug, 2011

Temperatur

Curah Hujan

Hari Hujan

Kelembaban
Nisbi

V - Angin

(Rata-rata)

(mm)

(hari)

(%)

(Rata-rata)

*2+

*3+

*4+

*5+

*6+

Januari

26.0

12

24

83

Pebruari

26.2

21

82

Maret

26.2

21

82

April

26.6

18

82

Mei

26.7

13

17

83

Juni

26.9

17

78

Juli

26.3

16

12

80

Agustus

26.5

75

September

26.6

11

10

75

Oktober

26.9

14

12

78

November

26.7

17

19

80

Desember

27.0

18

81

JUMLAH

318.6

131

183

959

42

Rata-rata

26.6

10.9

15.0

79.9

3.5

Bulan

*1+

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Tabel 2.

Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menurut Fraksi


dan Jenis Kelamin Tahun 2011

No

Fraksi

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

*1+

*2+

*3+

*4+

*5+

Demokrat

Golkar

PDI Perjuangan

PKS

Hanura

Gerindra

PPP

Amanat Bangsa

BPU

Jumlah

46

50

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Tabel 3.

Jumlah Fraksi di DPRD Kabupaten Tangerang


Menurut Pendidikan Tahun 2011
Pendidikan / Education

No

SMU

DI - DIII

S1

S2/S3

Jumlah
Total

*3+

*4+

*5+

*6+

*7+

Fraksi

*1+

*2+

1.

Partai Golkar

2.

Partai Keadilan Sejahtera

3.

PDI Perjuangan

4.

Partai Reformasi

10

18

5.

PPP

6.

Partai Demokrat

7.

Partai Kebangkitan Bangsa

17

30

50

Jumlah / Total

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Tabel 4.

Jumlah Penduduk Kabupaten Tangerang Menurut Kecamatan


dan Jenis Kelamin Hasil Sensus Penduduk 2010

No

Kecamatan

Laki -laki

Perempuan

Jumlah

*1+

*2+

*3+

*4+

*5+

Cisoka

40 920

37 934

78 854

Solear

37 807

36 081

73 888

Tigaraksa

61 132

58 113

119 245

Jambe

20 685

19 502

40 187

Cikupa

116 386

108 292

224 678

Panongan

49 209

47 174

96 383

Curug

85 762

80 050

165 812

Kelapa Dua

88 706

89 329

178 035

Legok

51 036

47 135

98 171

10

Pagedangan

48 844

46 350

95 194

11

Cisauk

32 757

31 326

64 083

12

Pasarkemis

121 623

116 754

238 377

13

Sindang Jaya

39 412

37 613

77 025

14

Balaraja

57 650

53 825

111 475

15

Jayanti

32 371

31 123

63 494

16

Sukamulya

30 141

28 886

59 027

17

Kresek

30 920

29 815

60 735

18

Gunung Kaler

24 084

23 615

47 699

19

Kronjo

28 282

26 870

55 152

20

Mekar Baru

18 242

17 175

35 417

21

Mauk

39 626

37 973

77 599

22

Kemiri

21 194

19 411

40 605

23

Sukadiri

27 574

25 526

53 100

24

Rajeg

68 267

65 007

133 274

25

Sepatan

47 904

44 449

92 353

26

Sepatan Timur

42 043

39 624

81 667

27

Pakuhaji

53 250

50 256

103 506

28

Teluknaga

71 061

67 269

138 330

29

Kosambi

68 068

62 943

131 011

1 454 956

1 379 420

2 834 376

Kabupaten Tangerang

Sumber : BPS Kabupaten Tangerang ( Hasil SP 2010)

Tabel 5.

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Klasifikasi


Ketenagakerjaan di Kabupaten Tangerang Tahun 2011

No

Klasifikasi

Jumlah

*1+

*2+

*3+

Penduduk Usia Kerja

2 039 565

Angkatan Kerja

1 416 780

a. Bekerja

1 212 422

b. Pengangguran

204 358

Bukan Angkatan Kerja

622 785

a. Sekolah

159 525

b. Mengurus Rumah Tangga

387 335

c. Lainnya

75 925

Tingkat Pengangguran Terbuka ( % )

14.42

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( % )

69.46

Tingkat Kesempatan Kerja ( % )

85.58

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Tabel 6.

Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Menurut Ijazah Tertinggi


Yang Dimiliki Tahun 2011

No

Ijazah Tertinggi
yang Ditamatkan

Banyaknya

*1+

*2+

*3+

*4+

Tidak Punya

505 693

22.91

SD / Sederajat

581 045

26.32

SLTP / Sederajat

477 333

21.62

SLTA / Sederajat

541 004

24.50

Diploma I / II

8 825

0.40

D3 / D4, S1, S2, S3

93 846

4.25

Jumlah

2 207 745

100.00

Sumber : BPS Kab. Tangerang


(Data Susenas 2011 Diolah)

Tabel 7. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Sawah menurut


Kecamatan, 2011
No.
*1+
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

Kecamatan
*2+
Cisoka
Solear
Tigaraksa
Jambe
Cikupa
Panongan
Curug
Kelapa Dua
Legok
Pagedangan
Cisauk
Pasar Kemis
Sindang Jaya
Balaraja
Jayanti
Sukamulya
Kresek
Gunung Kaler
Kronjo
Mekar Baru
Mauk
Kemiri
Sukadiri
Rajeg
Sepatan
Sepatan Timur
Pakuhaji
Teluknaga

29. Kosambi
Jumlah

Luas Panen

Produktivitas

Produksi

(Ha)

(Kut/Ha)

(Ton GKP)

*3+
2 230
2 250
3 255
1 580
628
1 894
322
15
1 630
2 473
342
1 098
2 052
1 527
3 004
2 820
3 733
4 888
2 740
4 192
5 575
2 580
4 808
5 239
1 885
2 416
8 456
2 464

*4+
51.15
51.05
51.18
50.45
51.13
51.55
50.55
50.05
50.35
51.50
51.30
53.52
53.54
54.53
54.52
53.50
54.00
53.18
52.75
52.30
55.51
54.60
55.50
55.81
54.52
56.40
56.54
55.23

*5+
11 406
11 486
16 659
7 971
3 211
9 764
1 628
75
8 207
12 736
1 754
5 876
10 986
8 327
16 378
15 087
20 158
25 994
14 454
21 924
30 947
14 087
26 684
29 239
10 277
13 626
47 810
13 609

976

51.81

5 057

77 072

53.90

415 418

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2012

Tabel 8.

Indikator Terpilih Kabupaten / Kota Se-Banten 2011

Kode

Propinsi

AHH

IPM

LPE

*1+

*2+

*3+

*4+

*5+

3601

Pandeglang

63.95

68.77

5.40

3602

Lebak

63.35

67.98

6.44

3603

Tangerang

65.90

72.05

7.35

3604

Serang

63.88

69.33

5.67

3671

Kota Tangerang

68.41

75.44

7.03

3672

Kota Cilegon

68.62

75.60

6.53

3673

Kota Serang

65.47

71.45

7.87

3674

Kota Tangerang Selatan

68.65

76.01

8.84

Sumber : IPM Kab. Tangerang 2012


Ket :
AHH : Angka Harapan Hidup
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
LPE : Laju Pertumbuhan Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai