Anda di halaman 1dari 5

Blok 9

Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik RSU UKI dengan keluhan jari kaki jempol
kiri mengalami luka ganggren yang tidak sembuh-sembuh sejak 1 bulan ini. Kira-kira 5 tahun
yang lalu pria ini mengeluh poliuria, polidipsia, polifagia, BB yang menurun drastic, fatik dan
neuritis perifer. Pernah berobat ke dokter tetapi minum obat tidak teratur dan sangat jarang
sekali control. Menurut keterangan dokter profil lipidnya meningkat.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 140/90mmHg, nadi 94 x/menit, RR 16
x/menit, suhu 37, TB 175 BB 50 kg.
Hasil pemeriksaan laboratorium :
Darah : GDS 400 mg/dl; LED : 60 mm/jam ; leukosit 10000/ul, Hb 13 gr/dl, eritrosit 4.5
juta/ul, kolesterol total : 259 mg/dl ; LDL : 229 mg/dl ; HDL : 30 mg/dl ; urin reduksi : +++,
Trigliserida : 300 mg/dl.

Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya.
Pembagian DM
DM tipe 1
- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas
- Autoimun, idiopatik
DM Tipe 2
Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.
DM tipe lain:
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.
DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes

Patofisiologi DM
Pada tipe 1 (diabetes mellitus yg tergantung insulin) terdapat kekurangan insulin absolute
sehingga pasien membutuhkan suplai insulin dari luar. Keadaan ini disebabkan oleh lesi pada sel
beta pancreas karena mekanisme autoimun, yg pada keadaan tertentu dipicu oleh infeksi virus.
Pulau pancreas diinfiltrasi oleh limfosit T dan dapat ditemukan autoantibody terhadap jaringan

pulau (antibody sel pulau ICA) dan insulin (autoantibody insulin IAA). DM tipe 1 terjadi lebih
sering pada pembawa antigen HLA tertentu (HLA-DR3 dan HLA-DR4),hal ini berarti terdapat
disposisi genetic.
Tipe 2 merupakan diabetes yg paling sering terjadi. Pada tipe ini disposisi genetic jg berperan
penting. Namun terdapat defisiensi insulin relative, pasien tidak mutlak bergantung pada suplai
insulin dari luar. Pelepasan insulin dapat normal atau bahkan meningkat, tetapi organ target
memiliki sensitivitas yg berkurang terhadap insulin. Sebagian besar DM tipe 2 memiliki BB
berlebih.

Gejala DM

Banyak kencing (poliuria).


Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia).
Letih, lesu.
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan
pruritus
vulvae pada wanita
Kesemutan, mudah mengantuk, luka yg sukar sembuh

Etiologi DM yaitu :
1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta
melepas insulin.
2. Faktor faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang dapat
menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang diproses secara
berlebihan, obesitas dan kehamilan.
3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel - sel
penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap
insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang
responsir terhadap insulin.
Faktor Resiko
Faktor Resiko yg tdk bisa diubah :
Riwayat diabetes dalam keluarga
Umur
Jenis kelamin
Faktor Resiko yg bisa diubah :
Kegemukan
Tekanan darah tinggi
Kadar kolesterol
Toleransi glukosa terganggu
Kurang gerak
Pemeriksaan
Anamnesis
Lokasi
Onset

: Kaki kiri
: sejak 1 bulan

Kualitas
Kuantitas
Modyfing factor
Tinjauan Sistem
Umum
Kepala
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
Integumen

: selama ini lukanya disertai sakit ga? Baal ga? Bernanah? Klo bernanah
warnanya apa? Bau? Lukanya makin meluas ga?
: berapa lama serangannya?
: hal apa yg memperberat luka tdk sembuh-sembuh? Udh pernah diobatin
blom? Gmn hasilnya? Ada perubahan ga?
: BB,TD, nafsu makan gmn?ada alergi?ada demam ga?

: Pusing ga? Penglihatan gmn,jdi kabur atau ga?


: Pernafasan gmn, dalam/panjang/cepat? Terasa sesak nafas ga?
: perutnya nyeri ga? Ada mual/kembung? Bgmn BAB n BAK terganggu ga?
: cepat lelah ga?
: bgmn keadaan kulit? Ada perubahan wrna kulit di daerah tertentu?

Riwayat penyakit dahulu


Ada ga riwayat penyakit DM atau penyakit penyakit lain yang ada kaitannya dengan
defisiensi insulin? misalnya penyakit pankreas. Trs ada riwayat penyakit jantung, obesitas,
maupun arterosklerosis ga? Pernah mendapatkan tindakan medis ataupun obat-obatan?
Riwayat penyakit keluarga
Adakah riwayat penyakit DM dalam keluarga?
Riwayat kebiasaan pribadi
Bagaimana selama ini makannya?sering makan apa? Aktivitas sehari-hari apa? Rajin olahrga
ga? Merokok dan minum alcohol? Klo sebelumnya pernah berobat ke dokter and diberi obat,
teratur diminum ga obatnya?
Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik menilai kondisi pasien scra umum (TD,Nadi,Pernafasan,BB,Suhu


dll)

Pemeriksaan kadar gula dalam darah


Kadar gula darah vena :
Sewaktu = > 200 mg/dl
Puasa = > 126 mg/dl
2 jam pp / TTGO = > 200 mg/dl

Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGOTes ini telah digunakan untuk mendiagnosis


diabetes awal secara pasti, namun tidak d i b u t u h k a n u n t u k p e n a p i s a n
d a n t i d a k s e b a i k n y a d i l a k u k a n p a d a p a s i e n d e n g a n manifestasi
klinis diabetes dan hiperglikemia
Cara pemeriksaannya adalah :
1.Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien makan seperti biasa
2.Kegiatan jasmani cukup
3.Pasien puasa selama 10 12 jam

4.Periksa kadar glukosa darah puasa


5.Berikan glukosa 75 gram yang dilaru tkan dalam air 250 ml, lalu
m i n u m d a l a m waktu 5 menit
6.Periksa kadar glukosa darah saat , 1, dan 2 jam setelah diberi glukosa
7.Saat pemeriksaan, pasien harus istirahat, dan tidak boleh merokok

Pemeriksaan kadar kolesterol

Glycosylated hemoglobin (HbA1c) adalah pemeriksaan penunjang diabetes melitus

yang ditujukan untuk menilai kontrol glikemik seorang pasien. HbA1c adalah salah satu
fraksi hemoglobin (bagian sel darah merah) yang berikatan dengan glukosa secara
enzimatik. HbA1c ini menunjukkan kadar glukosa dalam 3 bulan terakhir, karena sesuai
dengan umur eritrosit (sel darah merah) yaitu 90-120 hari. Nilai HbA1c yang baik
adalah 4-6%. Nilai 6-8% menunjukkan kontrol glikemik sedang; dan lebih dari 8%-10%
menunjukkan kontrol yang buruk. Pemeriksaan ini penting untuk menilai kepatuhan
seorang pasien diabetes dalam berobat.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan glukosa dalam urine dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil
dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah (
+++ ), dan merah bata ( ++++ ).
Kultur pus
Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis
kuman.

Penatalaksanaan
NON OBAT
a. latihan/excersise
b. diet
e. restriksi alkohol/rokok
OBAT
Insulin
ultrashort acting
short acting
intermediate acting
hibit long acting
preemixed

Oral Anti Diabet


sulfonil urea
glinid
biguanid
alfa glukosidase inhibitor

Anda mungkin juga menyukai