Anda di halaman 1dari 9

MINGGU ke 4

PENDAFTARAN TANAH DI
INDONESIA
Diskripsi singkat :
Untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah, pemerintah menyelenggarakan
Pendaftaran

tanah

sebagaimana

diamanatkan

UUPA

tahun

1960.

Dimana

penyelenggaraan Pendaftaran tanah ini, ada dasar hukum, tujuan, manfaatnya, baik bagi
negara maupun bagi masyarakat.

Manfaat :
Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat :
1.

Mahasiswa dapat menjelaskan dengan tulis dan lesan tentang Pendaftaran tanah.

2.

Mahasiswa dapat menerangkan tujuan dan manfaat dari Pendaftaran tanah, dan
untuk masyarakat akan dapat perlindungan hukum dari hak atas tanahnya.

Relevansi :
Bab ini memperkenalkan mengenai apa Pendaftaran tanah itu, dasar hukumnya apa?
Tujuan dan manfaat dari Pendaftaran tanah itu sendiri bagaimana.

Learning Outcome
Mahasiswa mampu menerangkan Pendaftarn tanah, dari pengertian, dasar hukum, tujuan
dan pelaksanaan pendaftaran tanah.

PENYAJIAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENDAFTARAN TANAH DI INDONESIA


1. DASAR HUKUM PENDAFTARAN TANAH
1).UUPA
Pasal 19 UUPA
Ayat (1) : Untuk menjamin kepastian hukum, oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di
seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan PP.
Ayat (2) : Pendaftaran tanah tersebut dalam ayat 1 pasal ini meliputi:
Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah
Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.
Pemberian surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
Ayat (3) : Pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingat keadaan negara dan masyarakat,
keperluan lalu lintas sosial, ekonomi serta kemungkinan penyelenggaraan menurut pertimbangan
menteri Agraria.
Ayat (4) : Dalam peraturan pemerintah diatur biaya-biaya yang bersangkutan dengan pendaftaran
termaksud dalam ayat (1) di atas dengan ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu dibebaskan
dari pembayaran biaya-biaya tersebut.
Pasal 23 UUPA
Ayat (1) : Hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya dengan hakhak lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam pasal 19
Ayat (2) : Pendaftaran yang termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian yang kua
mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak tersebut.
Pasal 32 UUPA : ketentuan serupa dengan Pasal 23 untuk HGU
Pasal 38 UUPA : ketentuan serupa dengan Pasal 23 untuk HGB
2).PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Dalam ketentuan Penutup Pasal 56 dan 66 PP tersebut ditentukan bahwa PP yang baru itu mulai
2

berlaku sejak tanggal diundangkan dan bahwa sejak tanggal tersebut PP 10/1961 dinyatakan
tidak berlaku lagi. Ketentuan Pasal 64 menyatakan, bahwa semua peraturan perundang-undangan
pelaksanaan PP 10/1961 yang telah ada tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan atau diubah
ataupun diganti berdasarkan PP yang baru.
Dinyatakan juga bahwa hak-hak yang didaftar serta hal-hal lain yang dihasilkan dari kegiatan
pendaftaran tanah berdasarkan PP 10/1961 tetap sah sebagai hasil pendaftaran tanah menurut PP
yang baru. Perlunya diadakan peraturan Pendaftaran Tanah yang baru oleh karena:
Dalam rengka memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, memerlukan
tersedianya perangkat hukum yang tertulis, lengkap dan jelas yang dilaksanakan secara
konsisten.
Dalam kenyataannya pendaftaran tanah yang diselenggarakan dengan PP 10/1961 belum cukup
memberikan hasil yang memuaskan.
Untuk itu dipandang perlu mengadakan penyempurnaan pada ketentuan yang mengatur
pendaftaran tanah dalam rangka meningkatkan dukungan yang lebih baik pada pembangunan.
3).PMA/Kepala BPN No. 3 Tahun 1997 Tentang Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah

2. PP.No.24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH


Untuk memberikan jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan diperlukan:
1.Perangkat hukum tertulis, yang lengkap dan jelas serta dilaksanakan secara konsisten;
2.Penyelenggaraan

pendaftaraan

tanah

yang

efektif.

Sebagai perangkat hukum di bidang pendaftaran tanah dikeluarkan PP No. 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah sebagai pengganti PP No. 10 Tahun 1961 yang sejak tahun 1961
mengatur pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 19 UUPA.
Dalam Pasal 56 dan Pasal 66 ditentukan bahwa PP yang baru mulai berlaku 3 bulan sejak tanggal
diundangkan dan sejak tanggal tersebut PP No. 10 Tahun 1961 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam Pasal 64 dinyatakan bahwa semua peraturan perundang-undangan pelaksana PP No.10
Tahun 1961 yang telah ada tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan atau diubah ataupun
diganti berdasarkan PP yang baru. Juga dinyatakan bahwa hak-hak yang didaftar serta hal-hal
lain yang dihasilkan dalam kegiatan pendaftaran tanah berdasarkan PP 10 Tahun 1961 tetap sah
3

sebagai hasil kegiatan peraturan pemerintah yang baru. PP.24 tahun 1997 ini menggantikan dari
PP.10/1961 dan menyempurnakannya.

3.PENYEMPURNAAN PP 24 TAHUN 1997


DISEBABKAN BELUM CUKUP MEMBERIKAN HASIL YANG
MEMUASKAN,SELAMA LEBIH DARI 35 TH DARI SEKITAR 55 JUTA BIDANG DIMANA
BARU TERDAFTAR 16,3 JUTA BIDANG
Hal ini disebabkan karena :
1) Kurang beaya,alat,SDM
2) Tanah/bidang tersebar dalam jumlah yang besar
3) Alat pembuktian tdk.mudah didapat dan tdk.dapat dipercaya kebenarannya.
4) Ketentuan hukum belum cukup untuk mempercepat terlksnnya PT yang cepat dan
memuaskan
Adapun penyempurnaan dari PP.24 tahun 1997 ini meliputi :
1) Pengertian PT, azas, tujuan dipertegas
2) Penyederhanaan prosedure pengumpulan data, pengumuman
3) Pemanfaatan teknologi baru
4) Lembaga ajudikasi dalam PT sistematik
5) Tanah dalam sengketa, pembukuan tetap dilaksanakan
6) Lembaga Rechtsverweking
7) Tugas PPAT dipertegas

4.PENGERTIAN PENDAFTARAN TANAH


Pendaftaran Tanah : Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi : Pengumpulan, Pengolahan, Pembukuan,
Penyajian dan Pemeliharaan atas data Fisik dan Yuridis dalam bentuk PETA dan DAFTAR,
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian sertifikat sebagai
surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sdh ada haknya dan hak milik atas
satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya

a.

Data fisik : keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan
rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau
bagian bangunan diatasnya

b. Data yuridis : keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan sarusun yang
didaftar, pemegang haknya dan pihak lain serta beban-beban lain yang
membebaninya

5.AZAS DAN TUJUAN


1)
2)
3)
4)
5)

Asas Sederhana : pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokok


maupun prosedurnya mudah dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Asas Aman : menunjukan pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan
cermat
Asas Terjangkau : menunjuk pada keterjangkauan bagi pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah
Asas Mutakhir : menunjuk padakelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan
kesinambungan dalam pemeliharaan datanya
Asas Terbuka : menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara terus-menerus dan
kesenimbungan sehingga data tersimpan dikantor pertanahan selalu sesuai dengan keadaan
nyata,dilapangan serta masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data yang
benar setiap saat

Adapun tujuan dari pendaftaran tanah ialah:


1.Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas
suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar, agar dengan mudah
dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan
2.Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, agar dengan mudah
dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang
tanah dan satuan rumah susun yang sudah terdaftar
3.Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

6.PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH


A.Pendaftaran tanah untuk pertama kali (initial registration)
Merupakan kegiatan pendaftaran yang dilakukan terhadap obyek pendaftaran tanah yang belum
didaftar PP No. 10/1960 dan PP 24/1997. Pendaftaran tanah untuk pertama kalinya dilaksanakan
melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan secara sporadik.
Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali meliputi:
1. pengumpulan dan pengolahan data fisik,.
2. pembuktian hak dan pembukuannya,.
3. penerbitan sertifikat,.
4. penyajian data fisik dan data yuridis;
5. penyimpanan daftar umum dan dokumen.
Pendaftaran tanah secara sistematik didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di
wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteri. Dalam hal suatu desa/kelurahan belum
ditetapkan sebagai wilayah pendaftaran tanah secara sistematik sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), pendaftarannya dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sporadik. Sedangkan
pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan atas permintaan pihak yang berkepentingan.

B.Pemeliharaan data tanah (maintenance)


Merupakan kegiatan pendaftaran tanah untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam
peta pendaftaran, daftar tanah, daftar nama, surat ukur, buku tanah dan sertifikat dengan
perubahan-perubahan yang terjadi kemudian. Kegiatan pemeliharaan data tanah meliputi:
pendaftaran peralihan dan pembebanan hak serta pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah
lainnya.
Data fisik: keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang
didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.
Data yuridis: keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang
didaftar, pemegang haknya, dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya.

PENUTUP
Dengan selesainya matakuliah ini berati mahasiswa sudah mengerti tentang, penegertian,
dasar hukum, tujuan, dan azas dari Pendaftaran Tanah berdasarkan PP.24 tahun 1997.

Tes Formatif
1. Jelaskan dasar hukum dari Pendaftaran Tanah di Indonesia ?
2. Apa azas dari Pendaftaran Tanah menurut PP. 24 tahun 1997?
3. Bagaimana pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Indonesia, jelaskan !

Kunci tes Formatif


1. Pasal 19, UUPA tahun 1960, PP.24/ 1997, PMNA Kep.BPN no.3 tahun 1997
2. Azas :sederhana, aman, terbuka, mutakhir, terbuka.
3. Pelaksanaan terdiri : Pendaftaran pertama kali melalui P.Tanah sistematik dan P.Tanah
sporadik dan Pemeliharaan data pendaftaran tanah .

Petunjuk penilaian
Kriteria

Menjelaskan tentang Dasar hukum Menjelaskan


sebagian kecil
Pendaftaran Tanah di Indonesia
Menjelaskan

Azas

dan

pelaksanaan pendaftaran tanah


menurut PP.24 / 1997.

Menjelaskan
sebagian
besar
menghitung
menghitung
sebagian besar sebagian
salah
kecil salah

**(1 : skor 0 s/d 40, 2 : skor 40 s/d 70, 3 : skor 70 s/d 100)

Umpan balik
Membantu dalam berdiskusi, memeriksa hasil quisioner.

3
Menjelaskan
keseluruhan
menghitungk
eseluruhan
dengan benar

Tindak lanjut
Mahasiswa yang kurang dapat mengerjakan tes dapat mempelajari di bahan ajar dan
pustaka yang ada.

Daftar Pustaka
1.Anonim, 1997, Peraturan Pemerintah No 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah , Badan
Pertanahan Nasional.
2.Anonim, 1998, Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional

No.3 tahun 1997, Badan Pertanahan Nasional.

3. Harsono, Boedi, 2000, Hukum Agraria Indonesia: Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum


Tanah, Jambatan, Jakarta
4.Larsson, Gerhard, 1996, Land Registration and Cadastral System, Longman Group,United
Kingdom, London,
5.Yohanes, Herman,1977, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Dir,Jen. Agraria Dep.Da.Gri, Jakarta
6.Tjahjo Arianto, 2010, Problematika Hukum Terbitnya Sertipikat Ganda Hak Atas Tanah,
Program Pascasarjana, Program Studi Doktor Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus 1945,
Surabaya.

Pen-Tan

Bahan Ajar

Affektif:
Mahasiswa mampu
berdiskusi

Waktu: 1 x pertemuan
100 menit

Web4

Gambar

Soal-tugas

Pendaftaran Tanah di
Indonesia menurut
PP.24/1997
a. Dasar hukum
b. Penyempur naan
c. Pengertian , azas
d. Tujuan
e. Pelaksanaan

Media Ajar1
oAudio/Vide

Kognitif:
Mahasiswa mampu
menjelaskan ttg.
Pendaftaran Tanah
menurut PP.24/1997

Topik
(pokok,
subpokok
bahasan,
alokasi
waktu)

Presentasi

Tujuan Ajar/
Keluaran/
Indikator

Teks

Pertemuan ke

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Metode
Evaluasi
dan
Penilaian2

Aktivitas
Mahasis
wa

Aktivita
s Dosen

Sumbe
r Ajar

Menjiapkan
&
menjelaskan
materi kuliah
Memandu
diskusi dan
menjelaskan
di depan kelas

Pustaka
no : 1, 2

Keaktifan&
Kemampuan
berdiskusi
(individu)

Masing
masing
kelompok
menyiapkan
materi utk
diskusi tentang
Sub Pokok
Bahasan.

Kuisioner skoring
0- 100 (PAP)

Diskusi antar
kelompok.

Fasilitator &
Evaluator
diskusi.

Penilaian thd:
Penyiapan Materi
(antar kelompok)

Metode
Ajar
(STAR)3

STAR.

Masing-masing media ajar disertakan dalam bentuk handout setiap minggu/pertemuan.


Evaluasi mahasiswa dapat berupa: Kuis, Tugas, Self-Test, Tes formatif, Tes sumatif. Evaluasi mahasiswa ditujukan untuk
mengukur ketercapaian tujuan (pada Kolom 2).
3
UGM menggunakan sistem pembelajaran STAR (Student Teacher Aesthetic Role-Sharing): kombinasi optimal antara SCL
(Student Centered Learning) dan TCL (Teacher Centered Learning).
4
Tautan di internet disajikan dalam kolom terakhir (Sumber Ajar). Untuk materi online yang dikembangkan sendiri gunakan LMS
eLisa http://elisa.ugm.ac.id/
2

Teknik Geodesi

Anda mungkin juga menyukai