ISSN 1693-5616
Daniel
Kimia F-MIPA Unmul
ISSN 1693-5616
1,0425 gram
2,69 %
1,0729 gram
2,75 %
Fraksi Metanol-air
4,7447 gram
12,15 %
Nomor
vial
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
1 - 15
16 - 23
24 - 30
31 - 40
40 - 66
71 - 86
87 - 98
99 - 121
122 - 140
141 - 156
Jumlah Noda
Tidak
Fluorosensi
Fluorosensi
1
1
1
1
2
1
1
1
3.2. Pembahasan
a. Ekstraksi dan Fraksinasi Senyawa Fenolik
Sebanyak 250 gram umbi tumbuhan sarang
semut kering diekstraksi dengan pelarut metanol dengan
cara maserasi (direndam dengan pelarut organik) pada
suhu ruang selama 3x24 jam sambil sesekali dikocok
dengan shakerbath. Perendaman sampel tumbuhan akan
mengakibatkan pemecahan dinding dan membran sel
akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel
sehingga metabolit sekunder yang berada di dalam
sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan
ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur
perendaman yang dilakukan (Darwis, 2000).
Pelarut metanol merupakan pelarut yang paling
banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik
bahan alam karena dapat melarutkan hampir seluruh
golongan metabolit sekunder. Maserasi dilakukan
berulang kali hingga filtratnya tidak berwarna lagi dan
menunjukkan negatif adanya fenolik melalui uji
fitokimia. Penyaringan untuk memisahkan ekstrak dari
sampel dilakukan dengan menggunakan pompa vakum
melalui corong Buchner. Filtrat dikumpulkan kemudian
Daniel
Kimia F-MIPA Unmul
ISSN 1693-5616
Gugus
Keterangan
Ulur O H
C H (alifatik)
Ulur C = C (aromatik)
Ulur C O C
Ulur C O
Daniel
Kimia F-MIPA Unmul
DAFTAR PUSTAKA
1. Darwis, D. 2000. Uji Kandungan Fitokimia Metabolit Sekunder : Metode Lapangan dan Laboratorium. Workshop
Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati. DITJEN DIKTI
DEPDIKNAS. Padang. 9-14 Oktober 2000.
2. Efdi, M. 1999. Isolasi Alkaloid dari Daun Tumbuhan Ophiorrhiza cf. kunstleri King. Makalah Seminar Hasil Program
Pasca Sarjana. Padang. Universitas Andalas.
3. Harborne, I.B., 1987. Metode Fitokimia (Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan). Terjemahan K.
Padmawinata dan I. Soediso. Bandung : ITB.
4. Mulja, H. M. dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya : Universitas Airlangga Press.
5. Robinson, T. 1995. Kandungan Kimia Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
6. Subroto, M. A. 2006. Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Jakarta : Penebar Swadaya.
7. Subroto, M. A. 2006. Sebuah Pedang Bermata Dua. http://www.trubus-online. com/argtj?id=p.
8. Sudjadi, M. S. 1983. Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandung: Ghali Indonesia.
9. Suriawiria, U. 2000. Obat Mujarab dari Pekarangan Rumah. Jakarta : Papas Sinar Sinanti.
10.Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jilid I. Terjemahan L. Setyono dan A.
Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : Kalman Media Pusaka.